ANTITROMBOTIKA Antitrombotika Obat yang digunakan untuk pengobatan atau
ANTITROMBOTIKA
Antitrombotika : Obat yang digunakan untuk pengobatan atau pencegahan trombosis dan emboli. ZAP Plasminogen Fibrinogen Plasmin Fibrin Antiplasmin Degradasi Skema Sistem fibrinolisis ZAP ( Zat Aktivator Plasminogen ) penting sebagai pelarut trombus, ex : 1. TPA (Tissue Plasminogen Activator) 2. UPA ( Urokinase Plasminoen Activator)
PENGGOLONGAN Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi 3 : 1. Antikoagulansia Untuk menghindari terjadinya pembekuan darah, terbagi 2: a. Bekerja Langsung Ex : - Heparin dan LWMH ( Low Molecule Weight Heparines ) - LWMH, ex : enoxaparin, tinzaparin, reviparin, danaparoide Diberikan secara parenteral b. Bekerja Tidak Langsung Ex : Warfarin, asenokumarol, fenprokumon Merupakan antikoagulan oral, kerjanya agak lama
2. Penghambat Trombosit Mencegah terbentuknya trombi Ex : asetosal, dipiridamol, cilostazol, ticlopidin*, indobufen, epoprostenol dan clopidogrel MK asetosal sebagai penghambat trombosit : Menginhibisi terbentuknya tromboxan A 2 (Tx-A 2), yang berperan penting dalam menggumpalkan tromosit & vasokonstrksi * Triclopidin sebenarnya sudah ditarik sejak tahun 1982 di Belanda cz ES-nya cukup besar, ex : anemia aplastika dan hepatotoksis kuat.
3. Trombolitik Disebut juga fibrinolitik → berkhasiat melarutkan trombus dengan cara mengubah plasminogen menjadi plasmin, sehingga dapat menguraikan fibrin Efektif jika diberikan < 3 jam ES nya meningkatkan resiko pendarahan, terutama pada lansia Dapat dibagi 2 : a. Enzim fibrinolisis Ex : Fibrinolysin (Elase®) b. ZAP Ex : - Streptokinase - Alteplase - Urokinase - Reteplase
- Slides: 5