Anggaran Tenaga kerja PERTEMUAN KE 5 Pengertian Tenaga

  • Slides: 20
Download presentation
Anggaran Tenaga kerja PERTEMUAN KE 5

Anggaran Tenaga kerja PERTEMUAN KE 5

Pengertian Tenaga Kerja, Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang

Pengertian Tenaga Kerja, Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Nilai upah minimum ditentukan setiap tahun sesuai dengan kebijakan pengupahan nasional untuk memastikan pencapaian

Nilai upah minimum ditentukan setiap tahun sesuai dengan kebijakan pengupahan nasional untuk memastikan pencapaian kebutuhan hidup layak dengan mempertimbangkan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi. Upah minimum umumnya ditetapkan oleh gubernur untuk tingkat provinsi, kabupaten/kota dan sektoral, mengikuti rekomendasi dewan pengupahan provinsi dan/atau dewan pengupahan kabupaten/kota.

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

pendahuluan Dunia bisnis ialah kegiatan mencari laba. Laba bisa diperoleh dengan perpaduan unsur 1.

pendahuluan Dunia bisnis ialah kegiatan mencari laba. Laba bisa diperoleh dengan perpaduan unsur 1. Tenaga kerja 2. Alat kerja 3. Sasaran kerja

Biaya tenaga kerja dibagi atas : 1. Tenaga kerja langsung (direct labor) Tenaga kerja

Biaya tenaga kerja dibagi atas : 1. Tenaga kerja langsung (direct labor) Tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu. 2. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) Tenaga kerja yang dikerahkan dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi. Meliputi gaji dari para penyelia (supervesor), klerk gudang, dan pekerja lain yang bertugas dalam kerja pemeliharaan dan tidak seecara langsung berkaitan dengan produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga kerja 1. Kebutuhan kerja. Ditentukan oleh volume produksi,

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga kerja 1. Kebutuhan kerja. Ditentukan oleh volume produksi, dan volume produksi ditentukan oleh volume penjualan. 2. Teknologi dan produksi a. Padat karya b. Padat modal

Manfaat anggaran tenaga kerja 1. Sebagai pedoman kerja manajer lini (kepala seksi) atau mandor

Manfaat anggaran tenaga kerja 1. Sebagai pedoman kerja manajer lini (kepala seksi) atau mandor untuk mendorong efektivitas buruh mencapai sasaran kerja. 2. Alat ukur efesiensi kerja melalui analisis penyimpangan tarif upah dan jam kerja. 3. Alat untuk menentukan harga pokok produksi

Teknik Perhitungan Anggaran Tenaga Kerja Perusahaan menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun depan. Prosees

Teknik Perhitungan Anggaran Tenaga Kerja Perusahaan menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun depan. Prosees produksi dilaksanakan dua departemen yaitu departemen satu dan departemen dua. Rencana produksi tahun depan adalah : Triwulan satu 400 unit, tirwulan dua 500 unit, Triwulan tiga 600 unit, dan triwuan empat 700 unit. Standart jam kerja per unit produksi untuk departemen satu 2 jam dan departeman dua 3 jam, sedangkan standar tarit upah untuk departemen satu Rp 4 dan departemen dua Rp 5

Anggaran jam kerja langsung (Direct Labor Hour Buget) Triwulan Depertemen Satu (Standart 2 jam

Anggaran jam kerja langsung (Direct Labor Hour Buget) Triwulan Depertemen Satu (Standart 2 jam kerja) Departemen Dua (Standart 3 jam kerja) Unit Produksi Jumlah (jam) 1 400 800 400 1. 200 2 500 1. 000 500 1. 500 3 600 1. 200 600 1. 800 4 700 1. 400 700 2. 100 2. 200 4. 400 2. 200 6. 600 Anggaran Upah Buruh (Direct Labor Cost Budget) Triwulan Depertemen Satu (Standart Upah Rp 4) Unit Produksi Jumlah (jam) Departemen Dua (Standart Upah Rp 5) Unit Produksi Jumlah (jam) 1 800 3. 200 1. 200 6. 000 2 1. 000 4. 000 1. 500 7. 500 3 1. 200 4. 800 1. 800 9. 000 4 1. 400 5. 600 2. 100 10. 500 4. 400 17. 600 6. 600 33. 000

Perusahaan sedang menyusun anggaran upah buruh untuk tahun depan. Data yang tersedia adalah sebagai

Perusahaan sedang menyusun anggaran upah buruh untuk tahun depan. Data yang tersedia adalah sebagai berikut. Prediksi penjualan : Produk A=200 unit, B=300 unit, dan C=400 unit. Persediaan barang jadi dalam unit persedian awal A=10 unit, B=20 unit, dan C= 30 unit. Sedangkan akhir A= 5 unit B= 10 unit C = 15 unit Produk tersebut dikerjakan pada tiga departemen, yaitu departemen AX, BX, dan CX

Standar Jam kerja dan Tarif Upah Produk Depart AX Depart. BX Depart. CX A

Standar Jam kerja dan Tarif Upah Produk Depart AX Depart. BX Depart. CX A 1 Jam 2 jam 3 jam B 2 jam 3 jam 2 jam C 3 jam 1 jam Tarif Upah Rp 5 Rp 6 Rp 7

Solusinya adalah Keterangan Produk A Produk B Produk C 200 300 4000 5 10

Solusinya adalah Keterangan Produk A Produk B Produk C 200 300 4000 5 10 15 205 310 415 Persediaan awal (-) 10 20 30 Anggaran Produksi 195 290 385 Penjualan Persedian ahir(+) Jumlah

Anggaran jam kerja langsung Dept. AX (Direct Labor Hour Budget) Produk Departemen AX Unit

Anggaran jam kerja langsung Dept. AX (Direct Labor Hour Budget) Produk Departemen AX Unit Produksi Standart Jam Total A 195 1 195 B 290 2 580 C 385 3 1. 155 1. 930 Anggaran Jam Kerja Langsug Dept. BX (Direct Labor Hour Buget) Produk Departemen BX Unit Produksi Standart Jam Total A 195 2 390 B 290 3 870 C 385 1. 645

Anggaran jam kerja langsung Dept. CX (Direct Labor Hour Budget) Produk Departemen CX Unit

Anggaran jam kerja langsung Dept. CX (Direct Labor Hour Budget) Produk Departemen CX Unit Produksi Standart Jam Total A 195 3 585 B 290 2 580 C 385 1. 550 Anggaran Upah Buruh Dept. AX Produk Departemen AX Unit Produksi Standart Jam Total A 195 5 975 B 580 6 3. 480 C 1. 155 7 8. 085 1. 930 12. 540

Anggaran Upah Buruh Dept. BX Produk Departemen BX Unit Produksi Standart Jam Total A

Anggaran Upah Buruh Dept. BX Produk Departemen BX Unit Produksi Standart Jam Total A 390 5 1. 950 B 870 6 5. 220 C 385 7 2. 695 9. 865 Anggaran Upah Buruh Dept. CX Produk Departemen CX Unit Produksi Standart Jam Total A 585 5 2. 925 B 580 6 3. 480 C 385 7 2. 695 9. 100

Anggaran Tenaga Kerja Versus Aktual (Kinerja) Berikut adalah data akuntansi perusahaan : 1. Pabrik

Anggaran Tenaga Kerja Versus Aktual (Kinerja) Berikut adalah data akuntansi perusahaan : 1. Pabrik memiliki biaya standart untuk persatuan unit produk jadi, yaitu bahan baku A 55 unit, B 44 unit dan C 11 unit, Harga standart bahan baku perunit A Rp 43, B Rp 35, dan C Rp 25 2. Untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi dibutuhkan tenaga kerja buruh tarif stndart Rp. 7, 50 per jam dan dibutuhkan waktu pengolahan 5 jam per 100 unit output. 3. Kenyataan terjadi saat ini dipabrik (dalam periode akuntansi ) adalah output riil yang di hasilkan adalah 3. 234 unit semen jadi yang siap dijual dipasar. 4. Permintaan aktual adalah sebesar 3. 000 unit, pembelian bahan baku A 2000 unit @ Rp 44, B 1. 200 unit @ Rp 37 dan C 500 unit @ 24. sedangkan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah A 1. 870 unit, B 1. 100 unit, dan C 440 unit, penyimpangan bahan baku dicatata pada saat pembelian bahan baku. 5. Upah buruh yang dibayarkan Rp. 7, 95 per jam pada jam kerja aktual 15. 800 jam Diminta Varian Upah ?

Perhitungan Varian Efisiensi Upah Buruh Keterangan Jam aktual x tarif standart = 15. 800

Perhitungan Varian Efisiensi Upah Buruh Keterangan Jam aktual x tarif standart = 15. 800 x Rp 7, 50 Jam standar x tarif standart = (4310/110) x 100 x 5 jam x Rp. 7, 50 atau 15. 500 jam x Rp. 7, 50 Penyimpagan efisiensi upah (tm) = (15. 800 -15. 500)x. Rp. 7, 50 jam standar =(3410/110)x 100 x 5 jam=15. 500 jam berdasarkan output diharapkan, jam aktual lebih besar dari pada jam standar, maka penyimpangan tidak meguntungkan(tm) (Rp) 118. 500 116. 250 2. 250 Kerrangan : 1. Bahan baku yang di gunakan dalam proses produksi 3. 410 unit – material A 1. 870 unit, B 1. 100 unit, dan C 440 unit. 2. Input sebesar 110 unit = A 55 unit, B 44 unit dan C 11 unit. 3. Untuk menghasilkan output 100 unit dikonsumsi matetial 110 dalam waktu 5 jam, jadi yang stadar = (3. 410/110)x 100 x 5 jam=15. 500 jam

Perhitungan Varian Hasil Upah Buruh Keteragan Jam standar x tarif standart = (3410/110) x

Perhitungan Varian Hasil Upah Buruh Keteragan Jam standar x tarif standart = (3410/110) x 100 x 5 jam x Rp. 7, 50 atau (jam standart berdasarkan output yang diharafkan) atau 15. 500 jam x Rp. 7, 50 Jam standart x tarif standar = (3. 557, 4 /110) x 100 x 5 jam x Rp 7, 50 (atau jam standart berdasarkan outpur aktual) atau 16. 170 jam x Rp 7, 50 Penyimpangan Hasil Upah (labor Yield Variance) 134 x Rp 7, 50 x 5 jam (m) karena output menguntungkan, maka penyimpangan hasil upah menguntungkan. (Rp) 116. 250 121. 275 5. 025 Keterangan : 1. Angka 3. 557, 4 adalah dari output aktual ; 3. 234 unit membutuhkan seharusnya membutuhkan input (3. 234/100)x 110 unit=3. 557, 4 unit untuk memproses menjadi output dibutuhkan waktu = (3. 557, 4/110) x 100 x 5 jam = 16. 170 jam, ini adalah jam standar berdasarkan aktual output. 2. Jam standar berdasarkan output diharafkan dibandingkan dengan jam standar bersarkan ourput aktual dikalikan tarif dasar melahirkan varian upah tenaga kerja (labor yield variance)

Perhitungan Varian Upah Buruh Keterangan (Rp) Penyimpangan tarif (labor rate variance ) (tm) Penyimpangan

Perhitungan Varian Upah Buruh Keterangan (Rp) Penyimpangan tarif (labor rate variance ) (tm) Penyimpangan efisiensi (labor efficiency variance) (tm) Penyimpangan hasil upah (labor yield variance) (m) 7, 110 2. 250 5. 025 Jumlah penyimpangan upah buruh (tm) 4. 335 Keterangan : � tm = tidak menguntungkan atau unfaforabel � m = menguntungkan