ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh SURTIKANTI Sumber Sasongko Catur

ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh : SURTIKANTI Sumber : Sasongko, Catur dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Peneribit Salemba Empat : Jakarta.

Anggaran biaya produksi dapat dikelompokkan dalam tiga sub anggaran : 1. Anggaran Bahan Baku 2. Anggaran Tenaga Kerja Langsung 3. Anggaran Biaya Overhead Produksi

ANGGARAN BAHAN BAKU Terdiri atas dua jenis anran yaitu : 1. Anggaran Pemakaian Bahan Baku yang menentukan jumlah dan nilai bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi dalam satu periode anggaran. 2. Anggaran Pembelian Bahan Baku yang menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan harga pembeliannya dalam satu periode anggaran.

Anggaran Pemakaian Bahan Baku Contoh : PT. BAJ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan kemeja formal pria dengan merk “DW”. Pada akhir bulan November 2016, manajemen PT. BAJ hendak menyusun anggaran pemakaian bahan baku untuk produksi kemeja “DW untuk bulan Januari 2017. Anggaran Produksi PT. BAJ untuk Bulan Januari 2017 Nama Produk : DW Penjualan (unit) Ditambah : persediaan akhir barang jadi Jumlah barang jadi yang dibutuhkan Dikurangi : persediaan awal barang jadi Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2. 000 500 2. 300 Adapun standar kebutuhan baku untuk membuat satu unit kemeja adalah 2 meter kain katun dan 8 buah kancing. Harga kain katun per meternya adalah Rp. 40. 000 sedangkan harga satu buah kancing Rp. 1. 500.

Anggaran Pemakaian Bahan Baku PT. BAJ Anggaran Pemakaian Bahan Baku Untuk bulan yang berakhir pada 31 Januari 2017 Kain Jumlah produk barang jadi Standar kebutuhan baku per unit Jumlah kebutuhan baku untuk produksi Harga bahan baku per unit Total biaya bahan baku produksi Kancing 2. 300 2 8 4. 600 18. 400 Rp. 40. 000 Rp. 1. 500 Rp. 184. 000 Rp. 27. 600. 000

Anggaran Pembelian Bahan Baku Dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini : 1. Jumlah bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi. 2. Jumlah bahan baku yang ingin disimpan oleh perusahaan di akhir periode (persediaan bahan baku akhir). 3. Jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode (persediaan bahan baku awal). FORMAT ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU PT. BAJ Anggaran Pembelian Bahan Baku Bulan Keterangan Jumlah kebutuhan baku untuk produksi Persediaan akhir bahan baku produksi Jumlah kebutuhan baku Persediaan awal bahan baku Jumlah bahan baku yang harus dibeli Harga bahan baku per unit Total biaya pembelian bahan baku Bahan Baku A Bahan Baku B

Anggaran Pembelian Bahan Baku PT. BAJ Anggaran Pemakaian Bahan Baku Untuk bulan yang berakhir pada 31 Januari 2017 Kain Jumlah produk barang jadi Kancing 2. 300 2 8 4. 600 18. 400 Rp. 40. 000 Rp. 1. 500 Rp. 184. 000 Rp. 27. 600. 000 Standar kebutuhan baku per unit Jumlah kebutuhan baku untuk produksi Harga bahan baku per unit Total biaya bahan baku produksi Buatlah anggaran pembelian bahan baku jika persediaan bahan baku awal dan akhir adalah sebagai berikut : 1 Januari 31 Januari Kain 200 300 Kancing 400 300

Anggaran Pembelian Bahan Baku PT. BAJ Anggaran Pembelian Bahan Baku Bulan Keterangan Jumlah kebutuhan baku untuk produksi Persediaan akhir bahan baku produksi Jumlah kebutuhan baku Persediaan awal bahan baku Jumlah bahan baku yang harus dibeli Harga bahan baku per unit Total biaya pembelian bahan baku Kain Kancing 4. 600 18. 400 300 4. 900 18. 700 200 4. 700 18. 300 Rp. 40. 000 Rp. 1. 500 Rp. 188. 000 Rp. 27. 450. 000

Anggaran Tenaga Kerja Langsung Informasi yang diperlukan untuk penyusunan anggaran tenaga kerja langsung. 1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Jumlah barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi. 3. Jumlah jam tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi satu unit barang jadi atau disebut standar penggunaan jam tenaga kerja langsung. 4. Perkiraan upah tenaga kerja langsung per jam. FORMAT ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG Produk 1 Departemen A Jumlah produksi Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung Jumlah jam tenaga kerja langsung Upah per jam Anggaran biaya tenaga kerja langsung Produk 2

Anggaran Tenaga Kerja Langsung PT. BAJ Anggaran Tenaga Kerja LAngsung untuk Periode Januari 2017 Nama Produk : DW Departemen Penjahitan Jumlah produksi 2. 300 Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0, 1 Jumlah jam tenaga kerja langsung 230 Upah per jam Anggaran biaya tenaga kerja langsung Rp. 6. 000 Rp. 1. 380. 000 Departemen Pengemasan Jumlah produksi 2. 300 Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0, 05 Jumlah jam tenaga kerja langsung 115 Upah per jam Anggaran biaya tenaga kerja langsung Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 4. 800 Rp. 552. 000 Rp. 1. 932. 000

Anggaran Biaya Overhead Produksi Tiga komponen biaya produksi : 1. Biaya bahan baku langsung 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead produksi Ketika menyusun anggaran biaya overheadnya, perusahaan harus dapat menentukan hal-hal sebagai berikut : 1. Jumlah produksi barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi dalam satu periode anggaran. 2. Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahaan. 3. Biaya overhead variabel yang dianggarkan oleh perusahaan. 4. Biaya overhead semivariabel.

Anggaran Biaya Overhead Produksi Contoh : PT. BAJ hendak menyusun anggaran biaya overhead produksi untuk bulan Januari 2017. Berikut anggaran produksi untuk bulan Januari 2017. Anggaran Produksi PT. BAJ untuk Periode Januari 2017 Nama Produk : DW Penjualan (unit) Ditambah : persediaan akhir barang jadi Jumlah barang jadi yang dibutuhkan Dikurangi : persediaan awal barang jadi Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2. 000 500 2. 300 Produksi kemeja DW dilakukan oleh 2 (dua) departemen. 1. Departemen Penjahitan, waktu yang dibutuhkan untuk menjahit satu kemeja pria adalah 6 menit. Honor untuk pegawai Departemen Penjahitan per jamnya sebesar Rp. 6. 000. 2. Departemen Pengemasan, diperlukan waktu selama 3 menit untuk mengemas satu kemeja pria. Honor untuk pegawai Departemen Pengemasan per jamnya sebesar Rp. 4800.

Anggaran Biaya Overhead Produksi Berikut ini adalah biaya overhead yang diperkirakan dikeluarkan oleh perusahaan untuk bulan Januari 2017. 1. Biaya pengawas produksi tetap sebesar Rp. 4. 000 per bulan. Biaya gaji pengawas produksi yang dialokasikan ke Departemen Penjahitan dan Departemen Pengemasan dibagi secara merata. 2. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp. 2. 000 per bulan dialokasikan berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di Departemen Penjahitan dan Departemen Pengemasan. Biaya variabel untuk perawatan mesin untuk kedua departemen sebesar Rp. 1. 000 per jam. 3. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp. 6. 000 per bulan dialokasikan berdasarkan luas bangunan yang dipakai oleh setiap departemen. 4. Biaya listrik yang bersifat variabel untuk setiap pemakaian mesin per jam adalah Rp. 3. 000. Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pemakaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp. 4. 000 dialokasikan ke Departemen Penjahitan dan Departemen Pengemasan dengan proporsi 60% dan 40%. 5. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sebesar Rp. 5. 000 per bulan dialokasikan ke dua departemen berdasarkan biaya tenaga kerja langsung per departemen per bulannya. Berikut ini adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan biaya overhead untuk Departemen Penjahitan dan Departemen Pengemasan untuk bulan Januari 2017. Departemen Penjahitan Pengemasan Jumlah mesin 5 15 Jumlah jam mesin 1. 500 2. 000 Jumlah luas pabrik 1. 000 m 2. 000 m Rp. 1. 380. 000 Rp. 552. 000 Biaya tenaga kerja langsung

Anggaran Biaya Overhead Produksi PT. BAJ Anggaran Biaya Overhead untuk Periode Januari 2017 Nama Produk : DW Departemen Penjahitan Biaya gaji supervisor Biaya perawatan mesin 2. 000 500. 000 2. 000 2. 400. 000 6. 900. 000 3. 571. 430 10. 471. 430 16. 471. 430 2. 000 1. 500. 000 3. 500. 000 1. 500. 000 Biaya sewa pabrik Biaya listrik 4. 500. 000 Biaya asuransi Total 6. 000 Departemen Pengemasan Biaya gaji supervisor Biaya perawatan mesin 2. 000 Biaya sewa pabrik Departemen Penjahitan 6. 000 Biaya listrik Jumlah mesin Biaya asuransi Jumlah jam mesin Total Jumlah luas pabrik Departemen 4. 000 Pengemasan 1. 600. 000 7. 600. 000 5 15 1. 428. 750 1. 500 2. 000 8. 000 10. 528. 570 18. 528. 570 1. 000 m 2. 000 m Overhead Produksi Biaya tenaga. Total kerja. Biaya langsung Rp. 1. 380. 000 35. 000 Rp. 552. 000

Anggaran Biaya Produksi PT. BAJ Untuk Periode Januari 2017 Biaya Bahan Baku Kain Rp. 184. 000 Kacang Rp. 27. 600. 000 Subtotal Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp. 211. 600. 000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen Penjahitan Departemen Pengemasan Rp. 1. 380. 000 Rp. 552. 000 Subtotal Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp. 1. 392. 000 Biaya Overhead Produksi Departemen Penjahitan Rp. 16. 471. 430 Departemen Pengemasan Rp. 18. 528. 570 Subtotal Biaya Pemakaian Overhead Produksi Rp. 35. 000 Total Biaya Produksi Rp. 247. 922. 000
- Slides: 15