Anggaran Biaya Overhead Pabrik Oleh Amalia Ilmiani Tujuan
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Oleh : Amalia Ilmiani
Tujuan Pembelajaran • Tujuan umum: mengetahui dasar, konsep komponen perencanaan, dan pengendalian biaya overhead pabrik. • Tujuan khusus: – Memahami perencanaan biaya overhead pabrik (BOP) – Memperlajari persiapan penyusunan anggaran BOP – Mempelajari product costing
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Tujuan Penyusunan • • Mengetahui penggunaan biaya efisien Harga pokok produk lebih tepat alokasi biaya OHP dan pembebanannya Alat pengawasan biaya OHP
Jenis Biaya Overhead Pabrik ¨ Biaya bahan mentah tidak langusung (bahan penolong) ¨ Biaya tenaga kerja tidak langsung ¨ Biaya reparasi dan pemeliharaan ¨ Biaya yg timbul sbg akibat penilaian terhadap aset tetap ¨ Biaya yg timbul sbg akibat berlalunya waktu ¨ BOP lain yg scr langsung memerlukan pengeluaran tunai
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK n a. b. Dua permasalahan yang muncul dalam menyusun anggaran biaya overhead : 1. Penanggung jawab perencana. dalam hal ini diterapkan prinsip akuntansi pertanggungan jawab (Responsibility Acounting) atau biaya departemen langsung (Direct Departmental Cost) sehingga akan muncul dua departemen : Departemen produksi (producing departement) yaitu bagian dipabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau produk akhir. Departemen jasa (service departement) yaitu bagian dipabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi.
permasalahan yang muncul dalam menyusun anggaran biaya overhead : 2. Perilaku Biaya dan Wewenang Penganggaran a. Biaya Tetap: biaya yg jmlhnya tidak bergantung pd besar kecilnya produksi b. Biaya Variabel: biaya yg totalnya berubah scr proporsional dg perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya tetap c. Biaya semi variabel: BOP yg berubah namun perubahannya tdk sebanding dh perubahan volume kegiatan
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN BOP Contoh : PT. GOROKINDO selama tahun 2008 diperkirakan tinbul biaya overhead sebagai berikut : n Bagian Produkasi ¨ Bagian produksi I Rp. 15. 000 ¨ Bagian produksi II Rp. 25. 000 ¨ Bagian produksi III Rp. 20. 000 n Bagian jasa/pembantu ¨ Bagian jasa/pembantu I Rp. 2. 500. 000 ¨ Bagian jasa/pembantu II Rp. 2. 000
n Jasa bagian pembantu digunakan oleh ketiga bagian produksi dengan proporsi sebagai berikut : BAGIAN PRODUKSI n BAGIAN JASA/PEMBANTU I II I 50% 45% II 30% III 20% 25% Hitunglah BOP yg dianggarkan dengan metode alokasi langsung
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN BOP (6) n Ada satu cara mudah mengalokasikan biaya overhead bagian jasa/pembantu yaitu dengan metode aljabar dengan persamaan : X = a 1 + b 1 Y Y = a 2 + b 2 X Dimana: X = jumlah biaya overhead bagian jasa x setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa y Y = jumlah biaya overhead bagian jasa y setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa x
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN BOP (7) a 1 = adalah biaya overhead bagian jasa X sebelum alokasi a 2 = adalah biaya overhead bagian jasa Y sebelum alokasi b 1 = prosentase penggunaan jasa bagian Y oleh bagian X b 2 = prosentase penggunaan jasa bagian X oleh bagian Y Contoh: Pada PT Genit selama tahun 2000 akan timbul biaya Overhead sebesar sebagai berikut :
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN BOP (8) Bagian n Bagian produksi - Bagian II n Bagian Jasa - Bagian I (X) - Bagian II (Y) Biaya overhead Rp. 10. 000 Rp. 15. 000 Rp. 4. 000
n Jasa bagian jasa/pembantu selain dipakai oleh bagian produksi juga dipakai oleh bagian itu sendiri, dimana terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa I dan bagian jasa II. Proporsi pemakaiannya adalah sebagai berikut : Bagian Produksi Pemberian jasa I II Bagian Jasa I (X) 50% 40% Bagian Jasa II (Y) 55% 30% Bagian Jasa I (X) II (Y) - 15% 10% -
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) n HPP dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Volume produksi masing-masing barang. Biaya bahan mentah. Biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead masing-masing bagian produksi. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi. Angka standar masing-masing bagian produksi dan bagian jasa.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 2 Contoh : PT. RAJA INTAN memproduksi 2 macam barang yakni barang A dan B, dari budget produksi diperoleh data tentang rencana produksi. Barang A B Unit Produksi 7. 000 4. 000
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 3 Terdapat 2 bagian produksi, yakni bagian produksi I, II serta satu bagian jasa pembantu dengan satuan reparasi. Bagian produksi I hanya dilalui oleh barang A sedangkan bagian produksi II dilalui oleh kedua macam barang A dan B, satuan kegiatan masing-masing sebagai berikut :
Bagian Satuan Kegiatan Produksi I Unit barang A Produksi II Jam mesin langsung (DMH) Reparasi Jam reparasi langsung (DRH)
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 4 n Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut : Barang DMH A 4 B 2
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 5 n Angka standar bagian reparasi : Bagian yang menggunakan jasa Produksi II DRH 0, 20 DRH per unit A 0, 07 DRH per DMH
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 6 n Biaya overhead yang akan timbul Bagian Biaya overhead Produksi I Rp. 26. 000 Produksi II Rp. 16. 000 Reparasi Rp. 6. 000
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)… 7 n Rencana biaya bahan mentah tenaga kerja langsung. Barang Biaya bahan mentah Biaya TK langsung A Rp. 70. 000 Rp. 35. 000 B Rp. 60. 000 Rp. 14. 000 Ditanya : hitung HPP masing-masing barang ?
• SOAL : • PT Indah Permai memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di dua departmen produksi dan 2 departmen jasa. Tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan. • A. Biaya overhead yang dianggarkan setahun : • departmen jumlah • Produksi 1 Rp 20 000, • Produksi 2 Rp 24 000, • Jasa 1 Rp 8 000, • Jasa 2 Rp 6 000, -
• • B. Penggunaan hasil kegiatan dept jasa : Pemberi jasa prod 1 prod 2 jasa 1 jasa 2 Dept. jasa 1 50 % 40 % 10 % Dept. jasa 2 45 % 35 % 20 % - • C. Anggaran Produksi setahun : • Produk X = 8 000 unit • Produk Y = 5 000 unit • Produk Z = 4 000 unit
• D. Standar penggunaan waktu per satuan produk (DMH) • dept. prod. 1 dept. prod. 2 • Produk X 1 2, 5 • Produk Y 2. 1, 5 • Produk Z 1, 5 1 • Ditanyakan : • 1. Besarnya BOP netto dept. Jasa • 2. Besarnya BOP dept produksi setelah menerima alokasi biaya dari dept jasa • 3. Tarif BOP per DMH untuk setiap dept produksi
- Slides: 23