ANGGARAN BAHAN BAKU Bahan baku merupakan bahan langsung

ANGGARAN BAHAN BAKU Bahan baku merupakan bahan langsung yang membentuk suatu produk. Atau bahan utama dari suatu produk jadi. Contoh : Produk : Kursi Rotan BB : Rotan Anggaran bahan baku merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku tidak langsung masuk anggaran biaya Overhead Pabrik. Anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan yang lebih rinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yad.

FORMULA : Pembelian bahan baku : ………………. . Persediaan B. Baku awal : ………………. . ======= B. Baku Tersedia : ………………. . Persediaan B. Baku Akhir : ………………. . ======= B. Baku yang dipakai : ………………… =======

TUJUAN PENYUSUNAN ANGG. B. BAKU Membantu Mgt dalam : n Memperkirakan jumlah kebutuhan baku n Memperkirakan jumlah Pembelian Bahan baku n Dasar perkiraan kebutuhan dana n Menentukan komponen Harga Pokok Produk n Dasar pengawasan penggunaan bahan baku.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN BAHAN BAKU a) b) c) d) e) f) Anggaran Produksi Harga beli bahan baku Biaya Penyimpanan di gudang Ketepatan Standar Pemakaian Ketepatan leveransir Jumlah B. Baku/x pemesanan ANGGARAN BAHAN BAKU : n Anggaran Kebutuhan Baku n Anggaran Pembelian Bahan Baku n Anggaran Pemakaian Bahan Baku

EOQ ECONOMICAL ORDER QUANTITY EOQ adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal. (jumlah pembelian bahan yang optimal) R = Jumlah bahan yang diperlukan selama periode tertentu (1 tahun) S = Biaya pemesanan /x pesan P = Harga bahan/unit I = Biaya penimpangan (% dari Nilai rata persediaan

Syarat EOQ a) b) c) d) Kebutuhan relatif stabil Harga beli bahan konstan Bahan selalu tersedia di Pasar Bahan yang dipesan tidak terikat dengan bahan lain. Contoh EOQ : Suatu Perusahaan membutuhkan Bahan Baku setahun 6. 000 unit. Harga Bahan perunit Rp 4. 000, Biaya Pemesanan stiap kali pesan Rp 5. 000, - Biaya Penyimpanan 1, 5% Lead time : 9 hari (1 tahun 360 hari) Safety Stock : 200 unit.

EOQ ?

DATA PT ARJUNA A) Perkiraan Penjualan Jenis Barang Jumlah Harga Unit X 15. 000 Y Z Persediaan Awal Akhir 1. 500 6. 000 4. 000 30. 000 1. 600 3. 000 5. 000 20. 000 1. 900 3. 500 6. 5000 B) SUR (Standar usage Rate) Jenis Bahan Satuan S U R X Y Z 1 Unit 2 3 4 2 Kg 3 - 3 3 unit 1 4 2

DATA PT ARJUNA C) Jumlah Persediaan dan Harga Jenis Bahan 1 Persediaan Awal Akhir 7. 500 4. 000 Harga/ Unit 2 10. 000 8. 750 Rp 500 3 10. 000 12. 500 Rp 750 Rp 800

Ditanyakan : a) b) c) Anggaran Produksi untuk masing-masing jenis Barang Anggaran kebutuhan baku Anggaran pembelian bahan baku Jawab : a). Anggaran Produksi (unit) Keterangan Penjualan Persed. Akhir Kebutuhan Persed. Awal Produksi X Y Z 15. 000 30. 000 20. 000 4. 000 5. 000 6. 500 19. 000 35. 000 26. 500 6. 000 3. 500 13. 000 32. 000 23. 000

Jawab : b). Anggaran Kebutuhan Barang Prod. Unit X Y Z 13. 000 32. 000 23. 000 B. Baku 1 SUR Kebut. 2 3 4 26. 000 92. 000 214. 000 B. Baku 2 SUR Kebt. 3 3 39. 000 69. 000 108. 000

Jawab : C). Anggaran Pembelian Bahan Baku Keterangan Kebutuhan Persed. Akhir Jumlah Persed. Awal Pembelian Harga Biaya Pembelian B. Baku 1 B. Baku 2 B. Baku 3 214. 000 108. 000 187. 000 4. 000 8. 750 12. 500 218. 000 116. 750 199. 500 7. 500 10. 000 210. 500 186. 750 189. 500 800 500 750 168. 400 53. 375 142. 125 000 000

KASUS B. B PT. “KITA” membuat 2 jenis produk Q 1 dan Q 2 menggunakan Bahan Baku A dan B Rencana Penjualan 2009 sebagai berikut : Persediaan AWAL AKHIR BARANG Q 1 Q 2 3000 5000 4200 3000 SUR B. BAKU A B. BAKU B Q 1 2 1 bahan A B 60. 000 50. 000 60. 000 Q 2 0 3 HARGA 100 120

n Rencana penjualan ( unit): n produk Q 1 Triwulan 1 15 000 Triwulan 2 11 000 Triwulan 3 18 000 Tri wulan 4 20 000 n n Q 2 16 000 10 000 14 000 10 000

Ditanyakan : Anggaran Produksi : Q 1 (Pendekatan Stabilitas Persediaan) Q 2 (Pendekatan Stabilitas Produksi) Anggaran Kebutuhan Bahan Anggaran Pembelian Bahan
- Slides: 15