ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Ns Dhinny Novryanthi

  • Slides: 70
Download presentation
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Ns. Dhinny Novryanthi. , M. Kep. , Sp. Kep.

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Ns. Dhinny Novryanthi. , M. Kep. , Sp. Kep. Mat

 • Anatomi sistem reproduksi wanita dapat dibedakan atas struktur dinding abdomen, organ genitalia

• Anatomi sistem reproduksi wanita dapat dibedakan atas struktur dinding abdomen, organ genitalia eksterna, struktur dinding pelvis dan organ genitalia interna. • Struktur dinding pelvis terdiri dari struktur tulang yang meliputi os sakrum, os. koksae, os. pubis, os. ischium, os. illium dan struktur otot yang terdiri dari m. levator ani, m. coccygeus, m. obturator internus dan m. piriformis.

 • Organ genitalia eksterna meliputi vulva yang terdiri dari mons pubis, labia mayor,

• Organ genitalia eksterna meliputi vulva yang terdiri dari mons pubis, labia mayor, labia minor, vestibulum vagina, klitoris, bulbus vestibuli dan glandula vestibularis mayor • Organ genitalia interna meliputi: ovarium, tuba, uterus dan vagina. Ovarium, tuba, uterus terletak di dalam kavum pelvis

 • vagina sebagian terletak di dalam kavum pelvis dan sebagian lagi terletak pada

• vagina sebagian terletak di dalam kavum pelvis dan sebagian lagi terletak pada perineum. Pudendum terletak di sebelah ventral dan kaudal dari simfisis osseum pubis.

ORGAN GENITALIA EKSTERNA 1. VULVA Struktur vulva terletak diatas os. pubis dan meluas ke

ORGAN GENITALIA EKSTERNA 1. VULVA Struktur vulva terletak diatas os. pubis dan meluas ke kaudal dibawah arkus pubis. Vulva terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris dan struktur kelenjar yang bermuara pada vestibulum vagina

Mons pubis • Mons pubis atau mons veneris mengandung jaringan lemak yang menutupi simpisis

Mons pubis • Mons pubis atau mons veneris mengandung jaringan lemak yang menutupi simpisis pubis, diliputi oleh rambut

Labia Mayora • Pada bagian posterior dari mons pubis terdapat labia mayora yang juga

Labia Mayora • Pada bagian posterior dari mons pubis terdapat labia mayora yang juga terdiri dari jaringan lemak yang diliputi oleh rambut. • Labia mayora membentuk tepi lateral dari vulva dan berukuran panjang ± 7 -9 cm dan lebar ± 2 -4 cm. Permukaan superfisial dari labia mayora juga dipenuhi oleh rambut.

Labia Minora • Labia minora merupakan struktur yang tidak berambut dan berukuran panjang ±

Labia Minora • Labia minora merupakan struktur yang tidak berambut dan berukuran panjang ± 5 cm dengan ketebalan 0, 5 – 1 cm. • Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari jaringan penyambung yang memungkinkan mobilisasi dari kulit selama proses sanggama. • Labia minora akan bersatu pada bagian anterior menajadi klitoris, sedangkan pada bagian posterior bersatu pada sisi bawah dari glandula vestibularis menjadi frenulum.

Klitoris • Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah oleh dua krura yang melekat pada os

Klitoris • Klitoris merupakan bagian erektil, disanggah oleh dua krura yang melekat pada os pubis, disertai bagian dorsal yang terletak diatas rami pubis. • Muskulus ischiocavernosus ber-origo pada ischial tuberosities dan permukaan bebas dari krura

Vestibulum • Vestibulum merupakan struktur yang menyerupai biji almond dan ditutupi disebelah lateral oleh

Vestibulum • Vestibulum merupakan struktur yang menyerupai biji almond dan ditutupi disebelah lateral oleh labia minora. • Pada vestibulum terdapat muara dari uretra, vagina, 2 duktus kelenjar Bartholini dan 2 duktus kelenjar parauretral yang disebut sebagai Skene ducts and glands.

VAGINA • Merupakan saluran kopulasi yang menghubungkan vulva dan uterus. • Jika dilakukan inspeksi

VAGINA • Merupakan saluran kopulasi yang menghubungkan vulva dan uterus. • Jika dilakukan inspeksi vagina melalui introitus vagina, maka dapat dilihat dinding anterior dan posterior yang memiliki midline ridge yang disebut sebagai kolum anterior dan posterior

PERINEUM • Terdapat banyak struktur yang menyokong perineum, diantaranya dapat dibedakan atas diafragma pelvis

PERINEUM • Terdapat banyak struktur yang menyokong perineum, diantaranya dapat dibedakan atas diafragma pelvis dan diafragman urogenital

ORGAN GENITALIA INTERNA UTERUS • Uterus adalah sebuah organ muskuler dengan bentuk, berat, dan

ORGAN GENITALIA INTERNA UTERUS • Uterus adalah sebuah organ muskuler dengan bentuk, berat, dan dimensi yang sangat bervariasi, tergantung pada stimulasi estrogen dan riwayat persalinan. • Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8 cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3 -4 cm dan tergantung pada lig. latum.

 • Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1 • Fundus uteri: letaknya di

• Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1 • Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan mempunyai permukaan yang bundar. • Korpus uteri: merupakan bagian yang utama, terletak menghadap ke arah kaudal dan dorsal. Fasies vesikalis uteri dipisahkan dari vesika urinaria oleh spasium uterovesikalis. Fasies intestinalis uteri dipisahkan dari kolon sigmoid di bagian kranial dan dorsal oleh excavatio rektouterina. Pada margo lateralis melekat lig. latum uteri. • Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-kira 1 cm. Pada masa gravid bagian ini menjadi bagian dari korpus uteri dan dalam klinis disebut ”segmen bawah rahim” • Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan dorsal. Merupakan bagian yang terletak antara isthmus uteri dan vagina.

TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII • Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus. •

TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII • Tuba uterina berfungsi menghubungkan ovarium dan uterus. • Fertilisasi terjadi pada tuba uterina • tuba berukuran 7 – 14 cm panjang dan dapat dibagi menjadi isthmus, ampula dan infundibulum

OVARIUM • Ovarium merupakan sepasang organ yang terletak dekat pada pelvis minor dan berukuran

OVARIUM • Ovarium merupakan sepasang organ yang terletak dekat pada pelvis minor dan berukuran panjang 2, 5 – 5 cm, lebar 0, 7 – 1, 5 cm dengan berat 4 – 8 g. • Ovarium berfungsi memproduksi oosit sesudah usia pubertas dan juga menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu estrogen dan progesteron

I. Vesika Urinaria: Lapisan VU: 1. Epitel transvaginal di bag dlam 2. Lapisan Submukosa

I. Vesika Urinaria: Lapisan VU: 1. Epitel transvaginal di bag dlam 2. Lapisan Submukosa 3. Lapisan penyangga sebelum otot 4. Otot detrusor VU: - Bag dalam longitudinal - Sirkuler & Oblik 5. Lapisan palingl luar ditutupi oleh serosa atau peritoneum

Uretra: Uretra sangat penting artinya u/ mempertahankan air seni dalam VU : Tentang fungsi

Uretra: Uretra sangat penting artinya u/ mempertahankan air seni dalam VU : Tentang fungsi uretra sebagai bagian dari alat perkemihan wanita, dikemukakan bbrp jaringan penyangga sebagai berikut: - Sfingter urogenitalis - Otot polos uretra - Jaringan pembuluh darah submukosa uretra - Mukosa uretra - Jaringan ikat uretra - Kelenjar pada uretra

II. Jaringan Penyangga Pelvis 1. Peritonium viseralis: semua organ intraabdominal, untuk uterus VU terdapat

II. Jaringan Penyangga Pelvis 1. Peritonium viseralis: semua organ intraabdominal, untuk uterus VU terdapat kelonggaran sehinga dapat berkembang sesuai umur kehamilan tanpa gangguan rasa sakit 2. Visero endopelvik fascia: Adalah jaringan ikat PD serat & aliran kel yg menghubungkan organ pelvis & ddg pelvis. Fascia penting untuk menyagga uterus & vagina dalam posisinya

Lanj…. 3. Diagfragma pelvis: Adalah M levator ani yg terbungkus oleh fascia. Levator ani

Lanj…. 3. Diagfragma pelvis: Adalah M levator ani yg terbungkus oleh fascia. Levator ani ini berfungsi unutk berkontraksi tonik untuk menutup lumen, vagina & uretra 4. Membran Perineal & M Genitelia Eksterna: Bag dpan diagfragma pelvis & di bawah tulang pubis terdapat segitiga yg merpkn jar ikat & di bawahnya terdapat M perineal transvag interna. Disebut membran perineal. M genitelia eksterna sebagai penyangga organ genitalia bersifat tidak langsung

Bagian Lunak pintu panggul: 1. Diagfragma pelvis : m levator ani (M. pubokoksigeus dan

Bagian Lunak pintu panggul: 1. Diagfragma pelvis : m levator ani (M. pubokoksigeus dan M. ileokoksigeus) 2. Diagfragma urogenitalis : A. Menutupi arkus pubis, ta: a. A M T P Provunda b. A M T P Supervisialis c. Di dalam AP terdapat M rabhdosfingter uretrae

Lanj…. B. M yang menutupi/menunjang diagfragma urogenetal a. M bulbokavernosus melingkari gen b. MTP

Lanj…. B. M yang menutupi/menunjang diagfragma urogenetal a. M bulbokavernosus melingkari gen b. MTP supervisialis c. M ischiokavernosus d. M sfingter ani eksternum

Bagian Lunak Pintu Bawah Panggul DIGFRAGMA PELVIS (OTOT) ASAL INSERSI FUNGSI M Levator Ani

Bagian Lunak Pintu Bawah Panggul DIGFRAGMA PELVIS (OTOT) ASAL INSERSI FUNGSI M Levator Ani Pubokoksigeus Tendon perinei Mencengkram rektum P koksigeus P Vaginalis P rektalis Iliokoksigeus Os pubis Ddg vagina Ddg rektum Korpus anokok Bgn dpn membentuk H. Urogenitalis N. Sakralis (S 3 -S 4) Iliokoksigeus Os koksigeum M. Iskhiokoksigeus S. ishiadika Os sakrum Memperkuat dasar panggul Lig sakrospinal M Sfingter ani eks Subkutis T Perinei L ani Kel anus Liganokoksigeus Menutup anus M T P profunda N. Pudendalis Ramos osis iskii A pubis O Lempeng Melindungi gerbang M Levator ani M T P S Supervisialis N. Pudendalis Bentuk cincin Sbgn ke ten perinei Mendukung M T P S M Iskiokavernosus N Pudendalis R O iskii Korpus kevernosus Membantu saat ejakulasi M Bulbokavernosus N Pudendalis Tendineum perinei Menempel pda c kevernosus klitoris Membantu saat orgasme

Posisi & Mobilitas Urinaria-Uretra Vesika Ureter yg keluar dari ginjal retroperitoneal ditutupi jar ikat

Posisi & Mobilitas Urinaria-Uretra Vesika Ureter yg keluar dari ginjal retroperitoneal ditutupi jar ikat yg longgar shg mobilitas tidak terganggu & bebas untuk mengalirkan urine kedalam VU. Di bag distal, menyilang art uterina agak terfiksasi jar ikat ligamenthum kardinale.

Lanj…. Posisi uretra ditentukan oleh hub ospubis dgn ligamenthum pubouretral & kaitannya dgn M

Lanj…. Posisi uretra ditentukan oleh hub ospubis dgn ligamenthum pubouretral & kaitannya dgn M levator ani. Uretra di atas 3 cm di belkng simfisis pubis & di atas dari insersio lig pubouretral pada tepi bawah tulang pubis. Posisi ini dipertahankan Oleh aktivitas M levator ani.

Lanj…. Mobilitas VU dalam menampung urine 2/3 bag atas uretra bersifat lebih aktif pada

Lanj…. Mobilitas VU dalam menampung urine 2/3 bag atas uretra bersifat lebih aktif pada saat berkemih karena relaksasi M levator ani dapat terjadi penurunan uretra setelah air berkemih akan mengembalikan leher VU & sudut antara ddg belakangnya.

Lanj… Lapisan Penyangga Uretra: 1. Ikatan fasialis 2. Ikatan muskulus

Lanj… Lapisan Penyangga Uretra: 1. Ikatan fasialis 2. Ikatan muskulus

Lanj… Fungsi ke 2 ikatan ini: 1. Mempertahankan posisi leher VU pada t 4

Lanj… Fungsi ke 2 ikatan ini: 1. Mempertahankan posisi leher VU pada t 4 nya 2. Bila otot relaks saat berkemih menyebabkan leher VU memutar kebelakang 3. Bila berkontarkasi saat selesai berkemih posisi VU akan kembali lagi Fungsi kontraksinya akan membuka leher VU relaksasi – menutup leher VU

KOMPONEN SISTEM REPRODUKSI PRIA 1. ALAT REPRODUKSI DALAM § TESTIS 2. SALURAN DAN KELENJAR

KOMPONEN SISTEM REPRODUKSI PRIA 1. ALAT REPRODUKSI DALAM § TESTIS 2. SALURAN DAN KELENJAR PELENGKAP (KELENJAR ASESORI) § VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) § EPIDIDIMIS § VAS DEFERENS § KANALIS INGUINALIS § URETRA PENIS 3. ALAT KELAMIN LUAR § PENIS § SKROTUM slide biologi sel by : dr Ratih 38

Gambar Saluran Reproduksi ♂ slide biologi sel by : dr Ratih 39

Gambar Saluran Reproduksi ♂ slide biologi sel by : dr Ratih 39

ALAT REPRODUKSI DALAM • TESTIS • • • Jumlah sepasang Ukuran sebesar telur burung

ALAT REPRODUKSI DALAM • TESTIS • • • Jumlah sepasang Ukuran sebesar telur burung merpati Terletak dalam skrotum Testis menggantung → bagian anterior dinding abdomen Embriogenesis →testis dalam rongga tubuh Sebelum janin dilahirkan → testis akan turun dalam rongga skrotum slide biologi sel by : dr Ratih 40

TESTIS • 90 % tersusun atas tubulus seminiferus • Tubulus seminiferus terdiri atas sel

TESTIS • 90 % tersusun atas tubulus seminiferus • Tubulus seminiferus terdiri atas sel epitel yang akan mengadakan pembelahan mitosis dan meiosis menjadi spermatozoa • Spermatogenesis dimulai dari usia 13 tahun (usia pubertas) berlangsung seumur hidup • Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstitial (sel Leydig) → fungsi mengontrol perkembangan karakteristik seks sekunder pria. slide biologi sel by : dr Ratih 41

Gambar Struktur Tubulus Seminiferus dan Jaringan Interstitial slide biologi sel by : dr Ratih

Gambar Struktur Tubulus Seminiferus dan Jaringan Interstitial slide biologi sel by : dr Ratih 42

SALURAN DAN KELENJAR ASESORI • Dari testis keluar saluran pendek disebut VASA EFERENSIA (DUKTUS

SALURAN DAN KELENJAR ASESORI • Dari testis keluar saluran pendek disebut VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) yang menyalurkan sperma ke dalam EPIDIDIMIS. • Epididimis mrp struktur melingkar-lingkar dengan panjang 20 kaki dan meliputi setengah bagian dorsal testis • Epididimis terdiri atas : • Caput • Corpus • Cauda Epididimis slide biologi sel by : dr Ratih 43

EPIDIDIMIS FUNGSI : • Tempat spermatozoa melakukan proses pematangan sehingga mampu membuahi ovum •

EPIDIDIMIS FUNGSI : • Tempat spermatozoa melakukan proses pematangan sehingga mampu membuahi ovum • Bagian cauda epididimis berfungsi sbg tempat penyimpanan sperma • Membuat suspensi spermatozoa encer yang berasal dari testis menjadi lebih pekat • Mengangkut spermatozoa dari vasa eferensia ke vas deferens slide biologi sel by : dr Ratih 44

Lanjutan Epididimis • Spermatozoa yang dikeluarkan tubulus seminiferus belum mampu bergerak, perlu pematangan di

Lanjutan Epididimis • Spermatozoa yang dikeluarkan tubulus seminiferus belum mampu bergerak, perlu pematangan di dalam epididimis • Spermatozoa mengalami pematangan selama 18 jam sampai 10 hari • Epididimis mensekresi banyak cairan yang mengandung hormon, enzim dan gizi khusus untuk pematangan spermatozoa slide biologi sel by : dr Ratih 45

 • Penyaluran spermatozoa : EPIDIDIMIS → VAS DEFERENS (dari SKROTUM naik ke atas)

• Penyaluran spermatozoa : EPIDIDIMIS → VAS DEFERENS (dari SKROTUM naik ke atas) → KANALIS INGUINALIS → URETRA PENIS (didalam rongga perut) slide biologi sel by : dr Ratih 46

VAS DEFERENS • Panjang sekitar 18 inchi • Dinding mengandung otot-otot licin → pengangkutan

VAS DEFERENS • Panjang sekitar 18 inchi • Dinding mengandung otot-otot licin → pengangkutan semen saat ejakulasi • Sebelum masuk ke uretra, vas deferens bergabung dengan saluran Ekskresi vesikula seminalis dan membentuk ductus Ejakulasi berlanjut ke uretra. • Fungsi vas deferens : • Pengangkut sperma dari epididimis ke uretra slide biologi sel by : dr Ratih 47

 • Fungsi Uretra Penis: • Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis •

• Fungsi Uretra Penis: • Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis • Pengangkut urine • Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu : • • Kelenjar vesicula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar cowper (kelenjar bulbo-urethralis) Kelenjar littre slide biologi sel by : dr Ratih 48

 • Kelenjar tsb menghasilkan cairan semen/plasma semen (air mani) • Fungsi cairan/plasma semen

• Kelenjar tsb menghasilkan cairan semen/plasma semen (air mani) • Fungsi cairan/plasma semen : • • Memungkinkan spermatozoa bergerak aktif Membuat spermatozoa dapat hidup dalam waktu tertentu Sebagai medium spermatozoa Sebagai Buffer dalam melindungi spermatozoa dari lingkungan asam saluran reproduksi wanita slide biologi sel by : dr Ratih 49

Gambar Testis dan Saluransalurannya slide biologi sel by : dr Ratih 50

Gambar Testis dan Saluransalurannya slide biologi sel by : dr Ratih 50

ALAT KELAMIN LUAR PENIS • Fungsi : • Sebagai alat untuk kopulasi/coitus/bersetubuh • Meletakkan

ALAT KELAMIN LUAR PENIS • Fungsi : • Sebagai alat untuk kopulasi/coitus/bersetubuh • Meletakkan semen ke dalam saluran reproduksi wanita • Sebagai alat untuk pengeluaran urine • Terdiri dari akar, badan ujung bebas yang berakhir pada gland penis • Badan penis terdiri atas korpus kavernosum dan korpus spongiosum slide biologi sel by : dr Ratih 51

 • Kedua korpus tersebut bersifat seperti spons • Terbagi atas rongga-rongga sebagai kapiler

• Kedua korpus tersebut bersifat seperti spons • Terbagi atas rongga-rongga sebagai kapiler yang sangat membesar dan bersambung dengan vena penis • Ereksi penis disebabkan pembesaran rongga ini oleh darah yang terkumpul. • Kulit pembungkis gland penis → prepusium→sirkumsisi slide biologi sel by : dr Ratih 52

ALAT KELAMIN LUAR SKROTUM • Kantong pembungkus testis • Tersusun oleh kulit dan jaringan

ALAT KELAMIN LUAR SKROTUM • Kantong pembungkus testis • Tersusun oleh kulit dan jaringan subkutan yang tidak mengandung lemak. • Fungsi : • Termoregulator untuk testis agar temperatur optimal sehingga proses spermatogenesis berjalan lancar. slide biologi sel by : dr Ratih 53

Lanjutan penjelasan Skrotum • Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan beberapa derajat lebih rendah dari

Lanjutan penjelasan Skrotum • Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh • Jika udara panas dan suhu panas maka skrotum akan menggantung jauh dari tubuh • Jika udara dingin, skrotum mengecil dan mendekati tubuh yang suhunya lebih tinggi • Turunnya testis ke dalam skrotum agar suhu di sekitar testis tsb lebih rendah dari suhu rongga tubuh • Suhu testis berkisar antara 1 – 8 ⁰C lebih rendah dari suhu rongga tubuh slide biologi sel by : dr Ratih 54

SPERMATOGENESIS Yaitu : pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ testis) terdiri dari 3

SPERMATOGENESIS Yaitu : pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ testis) terdiri dari 3 tahap. slide biologi sel by : dr Ratih 55

1. Tahap Proliferasi / spermatositogenesis • Spermatogonium A disebut spermatogonium induk membelah 2 x

1. Tahap Proliferasi / spermatositogenesis • Spermatogonium A disebut spermatogonium induk membelah 2 x secara mitosis membentuk 4 spermatogonia A • 1 sel berfungsi untuk spermatogenesis berikutnya • 3 sel lain membelah membentuk 6 spermatogonia intermediet dan membelah lagi membentuk 12 spermatogonia B • Masing-masing spermatogonia B membelah membentuk spermatosit primer (spermatosit I) slide biologi sel by : dr Ratih 56

2. Tahap Meiosis • Spermatosit I mengalami meiosis I menempuh fase leptoten, zigoten, pakiten,

2. Tahap Meiosis • Spermatosit I mengalami meiosis I menempuh fase leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis dari profase lalu metafase. anafase dan telofase • Terbentuk spermatosit II (sekunder) yang mengalami meiosis II menjadi spermatid haploid • Setiap spermatosit I menghasil 4 spermatid • Spermatid dijumpai pada potongan tubulus seminiferus slide biologi sel by : dr Ratih 57

3. Tahap Spermiogenesis • Terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa • Rangkaian perubahan ini dibagi

3. Tahap Spermiogenesis • Terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa • Rangkaian perubahan ini dibagi 4 fase yaitu : • Fase Golgi • Fase Tudung/Kap • Fase Akrosom • Fase Pematangan • Saat diejakulasikan, spermatozoa bercampur dengan plasma semen. • Campuran spermatozoa dengan plasma semen disebut semen slide biologi sel by : dr Ratih 58

Gambar Spermiogenesis slide biologi sel by : dr Ratih 59

Gambar Spermiogenesis slide biologi sel by : dr Ratih 59

SEMEN MANUSIA • Terdiri atas : • Spermatozoa • Plasma Semen • Spermatozoa dihasilkan

SEMEN MANUSIA • Terdiri atas : • Spermatozoa • Plasma Semen • Spermatozoa dihasilkan oleh testis terdiri atas : • Kepala bentuk oval berisi nukleus lebar 2, 5 -3, 5 μm dan panjang 4 -5 μm • Leher • Ekor panjang 50μm slide biologi sel by : dr Ratih 60

PLASMA SEMEN • Tahapan pengeluaran sekret kelenjar genital : • Fraksi Pre Ejakulasi :

PLASMA SEMEN • Tahapan pengeluaran sekret kelenjar genital : • Fraksi Pre Ejakulasi : • Hasil sekresi kelenjar cowper dan littre • Volume 0, 2 ml → melicinkan uretra dan vagina waktu coitus • Fraksi Awal • Hasil sekresi kelenjar prostat • Volume 0, 5 ml → memelihara slide biologi sel by : dr Ratih spermatozoa saat di luar tubuh 61

 • Fraksi Utama • Terdiri dari lendir berasal vesicula seminalis dan spermatozoa berasal

• Fraksi Utama • Terdiri dari lendir berasal vesicula seminalis dan spermatozoa berasal dari epidimis • Volume 2 ml • Fraksi Akhir • Lendir dan spermatozoa non motil, volume 0, 5 ml

Kandungan zat kimia semen : • • Fruktosa Asam Sitrat Spermin Seminin Enzim prosfatase,

Kandungan zat kimia semen : • • Fruktosa Asam Sitrat Spermin Seminin Enzim prosfatase, asam glukoronidase, lisozom, amilase Prostaglandin Na, K, Zn, Mg slide biologi sel by : dr Ratih 63

ANALISA SEMEN • Volume : 2 – 5 ml • Warna : putih keruh/putih

ANALISA SEMEN • Volume : 2 – 5 ml • Warna : putih keruh/putih kelabu seperti lem kanji • p. H : 7, 2 – 7, 8 • Bau : khas seperti bau bunga akasia • Viskositas : 3 -5 cm • Koagulasi : segera menggumpal setelah ejakulasi 64 slide biologi sel by : dr Ratih

Lanjutan analisa semen • Likuefaksi : 15 – 20 menit setelah ejakulasi • Konsentrasi

Lanjutan analisa semen • Likuefaksi : 15 – 20 menit setelah ejakulasi • Konsentrasi normal : > 20 juta/ml • Motilitas : ∑ spermatozoa yang bergerak > 60% dari total yang hidup; 25 % gerak maju, cepat dan lurus, 25% gerak lurus tapi lambat

FAKTOR PENYEBAB KEMANDULAN PADA PRIA • Genetis • Sindrom Klinefelter : tubulus seminiferus degenerasi

FAKTOR PENYEBAB KEMANDULAN PADA PRIA • Genetis • Sindrom Klinefelter : tubulus seminiferus degenerasi • Sindrom down : cryptorchidisme • Hormon • Produksi FSH dan LH menurun, spermatogenesis terganggu • Hipogonadotropin menyebankan hipogonadism slide biologi sel by : dr Ratih 66

Lanjutan…… • Anatomi • Cryptochidisme • Testis menggantung tanggung dalam kanalis inguinalis • Varikokel

Lanjutan…… • Anatomi • Cryptochidisme • Testis menggantung tanggung dalam kanalis inguinalis • Varikokel pembuluh darah testis • Testis kecil

Lanjutan…. . • Saraf • Impotensi penyebabnya psikis atau kelainan saraf menuju genetalia luar

Lanjutan…. . • Saraf • Impotensi penyebabnya psikis atau kelainan saraf menuju genetalia luar • Penyakit (mrp faktor testikuler) • Mumps orchists • Prostatitis • Epididimitis slide biologi sel by : dr Ratih 68

 • Faktor postestikuler • Infeksi Gonorea dan syphilis • Kebiasaan yang belebihan •

• Faktor postestikuler • Infeksi Gonorea dan syphilis • Kebiasaan yang belebihan • Perokok berat • Alkohol • Pekerjaan yang dekat sumber panas dan sumber radiasi