ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK ILMU PENYAKIT PARU Dr dr

  • Slides: 38
Download presentation
ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK (ILMU PENYAKIT PARU) Dr. dr. Tahan P. H. , Sp.

ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK (ILMU PENYAKIT PARU) Dr. dr. Tahan P. H. , Sp. P. , DTCE. , MARS FK UWK SURABAYA 12. 5. 2011

DIAGNOSIS DITEGAKKAN DARI INFORMASI: 1. Riwayat Penyakit - Anamnesis 2. Tanda Penyakit - Pemeriksaan

DIAGNOSIS DITEGAKKAN DARI INFORMASI: 1. Riwayat Penyakit - Anamnesis 2. Tanda Penyakit - Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan Tambahan – Pemeriksaan melengkapi Ax & PD - pemeriksaan dahak - pemeriksaan cairan plera (kasus EF) - pemeriksaan khusus: perlu diketahui kegunaannnya.

 merupakan ANAMNESIS Bagian pertama dan terpenting bersama pemeriksaan fisik yg seksama merupakan modal

merupakan ANAMNESIS Bagian pertama dan terpenting bersama pemeriksaan fisik yg seksama merupakan modal dasar yg tinggi nilainya (tingkatnya) dlm praktek kedokteran. Mengumpulkan data, wawancara ttg keluhan Px, menanyakan penyakit dgn cermat Cara Dx yg baik harus diarahkan terutama kpd kemungkinan-kemungkinan @ DD memberi gambaran kearah DS @ tindakan segera - Struktur & Tujuan AX: -1. Pencatatan data Px: -. tgl Ax -. Identitas: Umur, Sex, Suku, Tempat lahir, Pekerjaan -. Sumber Ax : Auto Ax lagsung dari Px Hetero Ax dari sumber lain

2. Keluhan Utama (KU): - 1 simtom @ > @ sesuatu yg berhub dgn

2. Keluhan Utama (KU): - 1 simtom @ > @ sesuatu yg berhub dgn penyebab Px datang ke Dokter/RS Keadaan sakit pd saat Ax merup. perwujudan KU 3. Riwayat Masa Lalu: - melalui eksplorasi kondisi sebelum sakit, kecelakaan /tindakan medis yg pernah dialami 4. Status keadaan pada saat sakit: - Kondisi lingkungan, kebiasaan, alergi, imunisasi, pengobatan terakhir

5. Riwayat Keluarga - Utk menilai resiko Px pd peny. tertentu 6. Riwayat Psikososial

5. Riwayat Keluarga - Utk menilai resiko Px pd peny. tertentu 6. Riwayat Psikososial Teknik Ax: - Reseptil: melihat/mendengar/mencatat reaksi emosional - Manipulatif: membuat ringkasan Keluhan Utama: - Apa yg menyebabkan datang ke dokter/RS - ssd identifikasi KU pertanyaan terfokus pd KU tsb Lokasi/ Kualitas/ Kuantitas/ Waktu/Kondisi / Faktor yg berpengaruh / gejala pendamping.

Pada Peny. Paru / Respirasi, KU yg sering (6): 1. Batuk: - satu cara

Pada Peny. Paru / Respirasi, KU yg sering (6): 1. Batuk: - satu cara tubuh membersihkan sal. nafas dari lendir (mukus) dan bahan @ benda asing. - Serat aff. Refleks batuk terletak pada: saraf trigemini, glossofaring, laring superior dan vagus. - Serat eff. Refleks batuk pada: (1). n. recurrent penutupan glotis (2). n. phrenicus kontraksi diafragma (3). n. spinal kontraksi otot pernafasan yg lain utk melawan/membuka glottis yg tertutup. . mendadak: faringitis, trakeitis, Common Cold (CC). kronik: PPOK, BK. kering: CC, faringitis akut, laringitis akut, , trakeitis akut, BA. berdahak: BK, TB, B. Ektasis

2. Dahak: . jumlah / hari. warna: jernih @kental putih (mocoid); kuning @ hijau

2. Dahak: . jumlah / hari. warna: jernih @kental putih (mocoid); kuning @ hijau (purulent) @ gabungan warna tsb. . campur darah: sedikit (blood streaking) @ banyak (frank hemoptysis). . Waktu: pagi hari ; BK, B. Ek. Dahak N: mucoid (bening tdk berwarna); Kuning: mengandung nanah (lekosit); Hijau : dahak mengalami stagnasi shg timbul vedroperoksidase dari lekosit PMN, mis. pd. B. Ek, abses, infeksi sinus paranasalis, infeksi Pseudomonas. BK lanjut ± B. Ek (“saccular”): tiap hari dahak purulen >> ± darah. Asma: (Casts of the bronchial tree); mukoid kental berbentuk seperti cetakan bronkus.

3. Batuk darah: . salah satu Gx paling penting pd IPP ok: 1. merup.

3. Batuk darah: . salah satu Gx paling penting pd IPP ok: 1. merup. bahaya potensial adanya perdarahan gawat 2. hampir selalu disebabkan penyakit bronkopulmonal. . asal: sal. nafas bawah/atas. bedakan dgn hematemesis. dpt disebabkan: TB, Ca bronkogenik (>45 thn), faring, Pneumonia, B. Ek , infark paru, stenosis mitral, abses paru, keradangan @ neoplasma laring atau trakea.

4. Nyeri dada: - merup. Gx yg penting utk penyakit toraks (rongga dada) -

4. Nyeri dada: - merup. Gx yg penting utk penyakit toraks (rongga dada) - salah satu Gx paling sukar dinilai - Dapat dibagi dlm 5 golongan: 1. Pleropulmonal: biasanya akut, tajam, terlokalisir; intermiten dan diperhebat dgn pernafasan dan sering makin hebat dgn gerakan. Penyebab: pnemonia bakteri (terut. kokkus gram negatif dan Klebsiela), infark paru, pleritis kering/sicca. Plera parietalis mengandung banyak sekali ujung-ujung syaraf utk nyeri, sebaliknya plera visceralis tdk peka thd rangsangan nyeri. Penyakit parenkim paru, bagaimanapun beratnya tdk akan menyebabkan nyeri pleritik jika tdk mengenai plera. Nyeri menahun & terus-menerus: Ca bronkogenik yg mengenai plera

2. Trakeobronkial: Nyeri trakeitis akut berupa rasa terbakar di substernal dan rasa tdk enak

2. Trakeobronkial: Nyeri trakeitis akut berupa rasa terbakar di substernal dan rasa tdk enak yg sering bertambah hebat bila manarik nafas dalam. Sering disebabkan trakeitis akut dan trakeabronkitis akut 3. Kardiovaskuler: biasa terasa substernal @ pd. sisi kiri. Sering dirasakan seperti tertekan, terjepit @ terdesak @ perasaan berat dalam dada. Kerap menjalar ke bahu kiri dan sepanjang sisi medial lengan kiri terus ke siku. Nyeri dpt menjalar ke leher @ rahang @ kedua bahu. Infark Jantung: nyeri hebab, mencekam spt disekrup dan ditekan (“seperti seekor gajah berdiri diatas dada”)

4. Esofageal/mediastinal: Nyeri esofageal: nyeri dada yg dalam, dpt dirasakan (refered) pd segmen somatik

4. Esofageal/mediastinal: Nyeri esofageal: nyeri dada yg dalam, dpt dirasakan (refered) pd segmen somatik , tdk disertai gx lain. Sukar dibedakan dgn nyeri Kardiovasculer @ euromuskuloskeletal. Biasanya disertai dysfagia, regurgitasi makanan padat yg baru dimakan. esofagitis Nyeri mediastinal amat jarang. pnemomediastinum 5. Neuromuskuloskeletal: Mirip dgn nyeri dada yg lain. Diantara penyebab nyeri dada yg berasal dari skeletal “Ostalgi”: nyeri tulang disebabkan tekanan, erosi @ rangsangan periosteum. Nyeri kedua “myalgia”, baik otot-otot interkostal, pectoral maupun sekitar sendi bahu

5. Sesak nafas: . Akut: pnemotoraks, pnemonia, atelektasis, edema paru. Kronik: PPOK, gagal jantung,

5. Sesak nafas: . Akut: pnemotoraks, pnemonia, atelektasis, edema paru. Kronik: PPOK, gagal jantung, BK, TB 6. Sesak nafas berulang: . Hanya terjadi pd wkt serangan. diluar serangan Normal. Ada hubungan dgn paparan alergen. Terdapat pd Asma Bronkial

Urutan membuat Ax jadi mudah 1 2 3 4 5 Tanyakan KU, uraikan sifat-sifat

Urutan membuat Ax jadi mudah 1 2 3 4 5 Tanyakan KU, uraikan sifat-sifat KU : kapan timbul, cara timbul: mendadak @ pelan-pelan; saat keluhan memberat @ lebih ringan @ tetap @ makin lama makin berat, kenapa timbul keluhan tadi. Apabila ada keluhan lain juga diuraikan dgn jelas Setelah data terkumpul, kita membuat analisis dari semua keluhan yg ada dan diambil kesimpulan kemungkinan DD Dari masing-masing DD kita tanyakan: a). Penyebab peny. tsb termasuk lingkungan pekerjaan/rumah @ kebiasaan yg mungkin menjadi penyebab. b). Gx klinis yg khas dari masing-masing DD c). Komplikasi yg mungkin timbul dari masing-masing DD Hasil dari no. 4 dianalisis dan kemudian diambil kesimpulan kemungkinan DIAGNOSIS, kalau ada kemungkinan lain DD nya penyakit yg mana.

PEMERIKSAAN FISIK: - Pemeriksaan pd Px ± Alat bantu Pengetahuan Teori dasar Paru: Penyakit

PEMERIKSAAN FISIK: - Pemeriksaan pd Px ± Alat bantu Pengetahuan Teori dasar Paru: Penyakit pd Jar. paru/plera @ dinding dada perubahan: - bentuk gerakan - penghantaran getaran Bentuk: - perhatikan perubahan bentuk dan ukuran toraks - Diameter dada : barrel chest pd PPOK - Simetris/asimetris. Asimetris: Efusi, Pnemotoraks, Fibrosis - Rang antar Iga : . melebar: PPOK, Efusi, Pnemotoraks. Menyempit: Schwarte, Fibrosis, Atelektasis - Benjolan : tumor dada

Pergerakan Dada: Penilaian pergerakan dada: gerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris atau tidak Pergerakan

Pergerakan Dada: Penilaian pergerakan dada: gerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris atau tidak Pergerakan menurun: -Gangguan otot; tahanan ddg dada meningkat; -distensi paru menurun; kompresi jaringan paru. -Penghantaran getaran -Dapat diketahui melalui alat peraba atau suara yg ditimbulkan: normal, melemah, meningkat

Kelainan Dasar Paru Dibedakan atas 3 komponen: 1. Kelainan Saluran nafas: . Penyempitan .

Kelainan Dasar Paru Dibedakan atas 3 komponen: 1. Kelainan Saluran nafas: . Penyempitan . Sekret dlm lumen . Saluran nafas tertutup total 2. Kelainan parenkim paru . Konsolidasi : alveoli terisi cairan atau sel . Emfisema: pelebaran distal bronkioli; parenkim paru mengandung udara >N . Kavitas: kerusakan jar. paru-> terbentuk rongga udara dgn ddg tebal . Fibrosis: jar. paru diganti jar. parut

 3. Kelianan Plera . Pnemotoraks: plera berisi udara ; Efusi plera: Cairan (+);

3. Kelianan Plera . Pnemotoraks: plera berisi udara ; Efusi plera: Cairan (+); Fluidopn. toraks (Cairan + udara (+) ; Fibrosis plera (schwarte): Jar. plera jar. parut

PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI PALPASI PERKUSI Pemeriksaan tanpa alat bantu, Perhatikan: AUSKULTASI Dengarkan: Periksa/Ukur :

PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI PALPASI PERKUSI Pemeriksaan tanpa alat bantu, Perhatikan: AUSKULTASI Dengarkan: Periksa/Ukur : Suara nafas, suara tambahan, suara bisik, suara percakapan -Posisi mediastinum -Denyutan, getaran, benjolan, edema, krepitasi -Nyeri tekan -fremitus vokal -gesekan plera -Batas jantung -Batas paruhati -Lebar mediastinum -batas bawah paru belakang Normal/vesik uler: Inspirasi terdengar penuh, Ekspirasi: Lebih lemah dan pendek Insp: Eksp= 3: 1 -Bentuk dan ukuran toraks -Permukaan dada -Otot bantu pernafasan -Iga dan ruang antar iga Tipe dan frek. nafas

Beberapa macam pola Fremitus vokal pernafasan yg meningkat: abnormal: Dispnea: keluhan sesak konsolidasi; yg

Beberapa macam pola Fremitus vokal pernafasan yg meningkat: abnormal: Dispnea: keluhan sesak konsolidasi; yg subjektif Menurun: Ortopnea: sesak atelektasis, efusi; bertamah berat bila pnemotoraks berbering Polipnea: frekuensi pernafasan yg meningkat, selalu diserati dgn dispnea Hiperpnea: dalamnya nafas yg meningkat Bradipnea: pernafasan lambat, pd uremi, koma. DM Cheyne-Stoke: ritme pernafasan yg mendadak cepat dan kmd diselingi dgn apnea. Sonor: Nada/waktu/PA=m edia: N/N/N (padat=udara) Redup: Tinggi/Pendek/uda ra<N Pekak: >tinggi/>pendek/pa dat( Cair)tdk ada udara Hipersonor: Rendah/panjang/u dara>N Timpani: >rendah/>panjang /udara saja Bronko-vaskuler: Insp terdengar penuh Eksp. penuh “silent gap’ (-) Bronkial: Insp & Eksp. Penuh “silent gap” (+)

SUARA TAMBAHAN : ditimbulkan oleh sekret/penyempitan Jenis Suara Tambahan Ciri-ciri Basah Terputus-putus; Kasar: disal.

SUARA TAMBAHAN : ditimbulkan oleh sekret/penyempitan Jenis Suara Tambahan Ciri-ciri Basah Terputus-putus; Kasar: disal. pernafasan, krn gelembung udara besar yg pecah; Sedang: disal. Pernaf. kecil/sedang, ok gelembung udara kecil yg pecah (B. ektsis, bronkoponi); Halus=krepitasi Kering Suara tidak terputus. Sonorous, nada rendah: Obstruksi parsial sal. pernafasan besar; Sibilan (wheez), nada tinggi: obstruksi sal. nafas kecil, mencicit (squaeking), pada asma. Ronki Suara Kavitas -Nada rendah; -Ekspirasi lebih rendah dari Inspirasi’ Pada Kavitas, Pnemotoraks Kelaianan Plera Bising gesek plera (Pleural Friction Rub) -Jelas pd inspirasi; Gesekan kertas. Pleritis Sika/Fibrinosa Crunching’s sign Terputus-putus; Seirama dgn detak jantung. Pada Pnemomediastinum Sridor -krn aliran yg kuat , Wheez keras terdengar tanpa stetoskop. -suara musikal ok. obstruksi laring, trakea. @ bronkus besar , Diptheri Suara Bisik -Bronkial/whispered pectoriloque; -Dengan berbisik (kata desis); -Normal: jelas pada laring; - Jelas, nada tinggi: konsolidasi, atelektasis. Suara Percakapan - Dengan suara: satu, dua, tiga; - Jelas, bronkoponi (+), pada konsolidasi, atelektasis; -Bronkoponi dgn kualitas nasal disebut egopini , didapat pada tepi atas efusi plera, kadang konsolidasi.