ANALISIS SWOT Perencanaan Serangkaian aktifitas manajemen yg ditujukan

  • Slides: 40
Download presentation
ANALISIS SWOT

ANALISIS SWOT

Perencanaan Serangkaian aktifitas manajemen yg ditujukan untuk menentukan WHAT TO DO IT ? HOW

Perencanaan Serangkaian aktifitas manajemen yg ditujukan untuk menentukan WHAT TO DO IT ? HOW TO DO IT ? Penuntun Arah Kajian Masa Depan Alokasi Sumber Daya Standar Kinerja

Penuntun Arah Kajian Masa Depan Alokasi Sumber Daya Standar Kinerja • Kemana Perhatian Organisasi

Penuntun Arah Kajian Masa Depan Alokasi Sumber Daya Standar Kinerja • Kemana Perhatian Organisasi Harus Difokuskan • Apa Yang harus diperhitungkan kemungkinan terjadi sbg dampak perencanaan ini • Prioritas Investasi • Menentukan Target sbg alat kontrol pencapaian tujuan

Kajian Situasi Langkah Awal Apa yg Harus Dilakukan ? Pada Lingkup Seperti Apa ?

Kajian Situasi Langkah Awal Apa yg Harus Dilakukan ? Pada Lingkup Seperti Apa ? Bagaimana dg Sumber daya ? Informasi Apa yg Dibutuhkan ? Analisis Orientasi Masalah Orientasi Pengembangan (Problem Based Analysis) (SWOT Analysis)

Pendahuluan Akronim strenghts (kekuatan), weakness (kelemahan), threats (ancaman) dan opportunities (peluang). adalah identifikasi berbagai

Pendahuluan Akronim strenghts (kekuatan), weakness (kelemahan), threats (ancaman) dan opportunities (peluang). adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2000) Berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan

 Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal

Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.

MATRIK SWOT KEKUATAN (STRENGHT) KELEMAHAN (WEAKNESS) PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREAT)

MATRIK SWOT KEKUATAN (STRENGHT) KELEMAHAN (WEAKNESS) PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREAT)

Ada delapan langkah yg terlibat dalam membuat matriks SWOT : 1. Tuliskan peluang eksternal

Ada delapan langkah yg terlibat dalam membuat matriks SWOT : 1. Tuliskan peluang eksternal 2. Tuliskan ancaman eksternal 3. Tuliskan kekuatan internal 4. Tuliskan kelemahan internal 5. Cocokkan kekuatan internal dg peluang eksternal dan catat hasil strategi SO dlm sel yg ditentukan 6. Cocokkan kelemahan internal dg peluang eksternal dan catat hasil strategi WO 7. Cocokkan kekuatan internal dg ancaman eksternal dan catat hasil strategi ST dalam sel yg ditentukan. 8. Cocokkan kelemahan internal dg ancaman eksternal dan catat hasil strategi WT dalam sel yg ditentukan.

SWOT Analysis Matrix Biarkan kosong KEKUATAN (Strength-S) 1 2 3 KELEMAHAN (Weaknesses-W) 1 2

SWOT Analysis Matrix Biarkan kosong KEKUATAN (Strength-S) 1 2 3 KELEMAHAN (Weaknesses-W) 1 2 3 PELUANG (Opportunity) 1 2 3 STRATEGI SO/Agresif STRATEGI WO/Stabilitas Daftar kekuatan untuk meraih keuntungan dari peluang yang ada Gunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang Daftar untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan dari peluang yang ada Gunakan peluang utk mengatasi kelemahan ANCAMAN (Threats) 1 2 3 STRATEGI ST/diversifikasi STRATEGI WT/Defensive Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman Gunakan kekuatan utk menghindari ancaman Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Permasalahan dan Keterbatasan Analisis SWOT 1. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yg dangkal karena

Permasalahan dan Keterbatasan Analisis SWOT 1. Rentan terhadap penyalahgunaan dan analisa yg dangkal karena hanya menggunakan satu level analisis 2. Menghasilkan daftar yg panjang 3. Faktor yg sama dapat ditempatkan dlm dua kategori karena perbedaan cara pandang 4. Tidak ada kewajiban utk menguji opini dg data dan analisis

Dasar pemikiran yg digunakan dlm upaya memaksimalkan hasil analisis swot dan meminimalkan permasalahan dan

Dasar pemikiran yg digunakan dlm upaya memaksimalkan hasil analisis swot dan meminimalkan permasalahan dan keterbatasan di atas : Mengembangkan analisa aspek eksternal dan internal secara mendalam dg melakukan analisa pendahuluan pada tahap pengumpulan data. 2. Memberikan penilaian thd. Faktor- faktor SWOT scr. Kuantitatif dg menggunakan bobot dan rating. 3. Ketika melakukan analisis SWOT, cermati gap antara situasi saat ini dan tren masa depan 1.

Model lain yang berkaitan dengan SWOT Analisis IFE & EFE Matrix (Internal & External

Model lain yang berkaitan dengan SWOT Analisis IFE & EFE Matrix (Internal & External Factor Evaluation) Matriks BCG model(Boston Consulting Group Matrix) Model matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) Model QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dapat digunakan lebih lanjut agar hasil diagnosa atas lingkungan bisa lebih akurat

IFE Matrix (Internal Factor Evaluation) q Faktor Evaluasi Internal (IFE) matriks adalah alat manajemen

IFE Matrix (Internal Factor Evaluation) q Faktor Evaluasi Internal (IFE) matriks adalah alat manajemen strategis untuk audit atau mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam bidang fungsional bisnis

Matriks IFE dibuat dengan menggunakan lima langkah 1. 2. 3. Identifikasi Faktor Kunci Internal

Matriks IFE dibuat dengan menggunakan lima langkah 1. 2. 3. Identifikasi Faktor Kunci Internal (Key internal factors) Disarankan untuk mengidentifikasi 10 sampai 20 faktor internal Pemberian Bobot (Weights) - yang menunjukkan derajat kepentingan : berkisar antara angka 0, 00 sampai dengan 1, 00 untuk setiap faktor. Penetapan Skala Peringkat untuk masing-masing faktor, menggunakan rating pada skala dari 1 - 4. Dengan kriteria: 1 berarti tidak baik, 2 kurang baik, 3 baik dan 4 sangat baik.

4. Kalkulasi bobot dan skala Setelah matrik IFE terbentuk ( factor, bobot dan skala

4. Kalkulasi bobot dan skala Setelah matrik IFE terbentuk ( factor, bobot dan skala telah ditetapkan) langkah selanjutnya adalah mengalikan komponen bobot dan skala penilaian. 5. Menjumlahkan Bobot dengan Skala penilaian Langkah terakhir dalam membangun matriks IFE adalah untuk menjumlahkan nilai tertimbang untuk masing-masing faktor. Hasil dari tahap ini adalah skor akhir.

MATRIK IFE

MATRIK IFE

Interpretasi q Nilai skor tertimbang dalam contoh tersebut adalah 2. 79 lebih besar dari

Interpretasi q Nilai skor tertimbang dalam contoh tersebut adalah 2. 79 lebih besar dari skor rata 2. 5 (skor terendah 1 dan skor tertinggi 4 menghasilkan nilai tengah 2. 5 yang akan digunakan sebagai dasar penilaian). q Dapat disimpulkan perusahaan mempunyai posisi kekuatan internal yang cukup kuat.

EFE Matrix (External Factor Evaluation) q Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap

EFE Matrix (External Factor Evaluation) q Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap kondisi eksternalnya. q Inteprestasi hasil penilan ditafsirkan dengan cara yang sama seperti pada contoh matrik IFE

MATRIK EFE

MATRIK EFE

Interpretasi q Nilai skor tertimbang dalam contoh tersebut adalah 2. 46 lebih kecil/dibawah skor

Interpretasi q Nilai skor tertimbang dalam contoh tersebut adalah 2. 46 lebih kecil/dibawah skor rata 2. 5 (skor terendah 1 dan skor tertinggi 4 menghasilkan nilai tengah 2. 5 yang akan digunakan sebagai dasar penilaian). q Dapat disimpulkan perusahaan mempunyai posisi bahwa faktor eksternal dikatakan kurang mendukung.

Pembuatan Skala pada sumbu kwadran SWOT (Matrix SPACE): Dalam sumbu horisontal, bobot dimulai dari

Pembuatan Skala pada sumbu kwadran SWOT (Matrix SPACE): Dalam sumbu horisontal, bobot dimulai dari – 4 (di sumbu kelemahan) sampai dengan 4 (di Sumbu kekuatan). Tanda minus untuk menyatakan tanda bobot yang berlawanan dalam satu sumbu horisontal Dalam sumbu vertikal, bobot dimulai dari – 4 (di sumbu ancaman) sampai dengan 4 ( di sumbu peluang). Tanda minus untuk menyatakan tanda bobot yang berlawanan pada sumbu vertikal

MATRIK SPACE Berbagai Peluang Kuadran I Strategi Agresif Kuadran III Strategi Stabilitas Kelemahan Kekuatan

MATRIK SPACE Berbagai Peluang Kuadran I Strategi Agresif Kuadran III Strategi Stabilitas Kelemahan Kekuatan Internal Kuadran IV Strategi Defensive Kuadran II Strategi Diverifikasi Berbagai Ancaman

Kuadran I (Strategi Agresif) Jika perusahaan atau institusi pada kuadran ini merupakan situasi yang

Kuadran I (Strategi Agresif) Jika perusahaan atau institusi pada kuadran ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Institusi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented startegy)

Kuadran II (Strategi Diversifikasi) Perusahaan dan institusi pada posisi ini meskipun menghadapi berbagai ancaman,

Kuadran II (Strategi Diversifikasi) Perusahaan dan institusi pada posisi ini meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi yang diverifikasi baik produk atau pasar.

Kuadran III (Strategi Stabilitas) Perusahaan atau institusi menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi

Kuadran III (Strategi Stabilitas) Perusahaan atau institusi menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi dipihak lain menghadapi kendala atau kelemahan. Fokus strategi perusahaan atau organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV (Strategi Defensive) merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan atau institusi ini

Kuadran IV (Strategi Defensive) merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan atau institusi ini menghadapi ancaman dan kelemahan internal

Perhatikan Strategi Agresif Strategi Diversifikasi • Berusaha menghimpun seluruh kekuatan dan mengintensifkan upaya untuk

Perhatikan Strategi Agresif Strategi Diversifikasi • Berusaha menghimpun seluruh kekuatan dan mengintensifkan upaya untuk mengisi peluang yang ada • Berusaha untuk membagi kekuatan untuk menghadapi item-item ancaman yang ada Strategi Stabilitas • Berusaha menseleksi program seefektif mungkin agar mampu merebut peluang dengan segala keterbatasan yang dimiliki Strategi Defensif • Berusaha untuk mempertahankan diri dengan memanfaatkan seluruh potensi internal yang dimiliki

Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston, ini

Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang dikembangkan dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan terkemuka. Metode analisis Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).

Matrix BCG

Matrix BCG

Matrix BCG Matriks BCG secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi dalam posisi

Matrix BCG Matriks BCG secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Posisi pangsa pasar relatif (relative market share) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut.

 Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif

Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.

 Bintang (Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang

Bintang (Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.

 Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar

Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.

 Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah

Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment/ penghematan. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.

 Kelebihan Matriks BCG adalah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan

Kelebihan Matriks BCG adalah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi

 Kelemahan Matriks BCG Hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative dan tingkat

Kelemahan Matriks BCG Hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan pasar. Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar. Terlalu menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis sebagai bintang, sapi perah, anjing atau tanda Tanya, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit bisnis lain, Matriks ini tidak menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka bertumbuh sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik waktu