ANALISIS PERMINTAAN DAN EKONOMI MANAJERIAL Ekonomi manajerial terutama

  • Slides: 24
Download presentation
ANALISIS PERMINTAAN DAN EKONOMI MANAJERIAL Ekonomi manajerial terutama membahas permintaan terhadap barang dan jasa

ANALISIS PERMINTAAN DAN EKONOMI MANAJERIAL Ekonomi manajerial terutama membahas permintaan terhadap barang dan jasa yang dihadapi oleh perusahaan. Permintaan timbul dari keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli barang tertentu. Jadi permintaan konsumen perseorangan adalah skedul atau daftar barang dan jasa yang seorang konsumen mau dan mampu membelinya pada berbagai tingkat harga. Bentuk dasar hubungan fungsional permintaan dengan peubah yang mempengaruhinya ditulis sebagai: Qd = f(Pq, Y) (1) Qd= jumlah barang Q yang diminta Pq = harga barang Q Y = pendapatan Hubungan Qdx dengan Pq, Qd/ Pq<0, jadi berlawanan arah (negatip) merupakan prinsip dasar hukum permintaan. Hubungan Qd dengan Y, Qd/ Y>0, jadi searah (positip). Kasus: Diskusikan jika hukum dasar permintaan tersebut di atas dilanggar, misalnya jumlah barang yang diminta bertambah ketika harga naik atau alokasi pendapatan terhadap suatu barang berkurang kendati pendapatan bertambah. Berikan contohnya dalam dunia nyata.

PERMINTAAN TERHADAP JASA PENERBANGAN NAIK KENDATI HARGA NAIK? Tiga bulan sebelum lebaran tiba, penduduk

PERMINTAAN TERHADAP JASA PENERBANGAN NAIK KENDATI HARGA NAIK? Tiga bulan sebelum lebaran tiba, penduduk yang mau mudik sudah sibuk mempersiapkan mudik ke kampung halaman. Tiket pesawat sudah dipesan jauh hari sebelmumlebaran. Perusahaan jasa penerbangan pun sudah sibuk merancang strategi harga yang sesuai dengan melonjaknya jumlah penumpang yang akan mudik lebaran ke kampung halaman. Perusahaan jasa penerbangan merancang harga tiket dalam beberapa kategori yang acap diberi kode dengan hurup misalnya K, L, M, N dan sebagainya, di luar kode yang sudah biasa digunakan untuk kelas bisnis dan kelas ekonomi. Tiket paling murah misalnya pada musim biasa dapat mencapai 50% dari harga tiket biasa misalnya ke Surabaya dan Yogyakarta ditetapkan Rp 175. 000 dan ke Medan Rp 295. 000 masing-masing sekali jalan. Namun jumlah tiket yang tersedia untuk kategori ini paling banyak hanya sekitar 10% dari total sedangkan tempat duduk. Untuk kategori L, M, dan N ditetapkan sesuai dengan prakiraan jumlah penumpang yang mau dan mampu membayar sesuai dengan harga tiket. Harga tiket untuk bulan Nopember dan Desember karena ada lebaran dan Natal/Tahun Baru (peak season) ditentukan satu bulan sebelumnya. Pemberlakuan menurut perkiraan lonjakan penumpang. Harga tiket sekarang naik rata-rata 100 persen dari harga pada musim biasa (normal season), misalnya harga tiket yang paling murah ke Yogyakarta dan Surabaya Rp 350. 000, sedangkan ke Medan Rp 600. 000 masing-masing sekali jalan, namun tetap saja orang membeli tiket agar bisa mudik lebaran. Bahaslah (a) perilaku konsumen yang seakan-akan tidak bertindak rasional (b) strategi perusahaan dalam menentukan harga tiket pesawat pada musim biasa dan musim puncak (peak season). (c ) Berikan ilustrasi dari pasar jasa yang lain.

FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang

FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang tertentu yang diminta dengan determinan barang tersebut. Determinan permintaan teratama harga barang itu sendiri, harga barang lain yang merupakan pengganti terhadap barang itu, pendapatan konsumen, iklan dan upaya promosi, selera, teknologi dan faktor-faktor lain seperti penduduk. Secara matematis, faktor-faktor yang mempengaruhi digolongkan ke dalam dua jenis yakni peubah dalam (endogenous variables) dan peubah luar (exogenous variables). Peubah dalam yakni jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri besarannya ditentukan dalam persamaan. Peubah luar seperti pendapatan dan harga barang lain, besarannya ditentukan di luar sistem. Hubungan fungsional itu ditulis sebagai: Qd = f(Pq, Px, Y, S, N) (2) Qdx = barang Q, Pq= harga barang Q, Px=harga barang X sebagai substitusi terhadap Q, Y= pendapatan, S=selera dan preferensi, N= penduduk. Dalam contoh tersebut di atas Qd dan Pq merupakan peubah dalam sedangkan Px Y, S, N merupakan peubah luar yang besarannya ditentukan di luar sistem

FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang

FUNGSI PERMINTAAN DAN TIKU PERMINTAAN (DEMAND CURVE) Fungsi permintaan adalah hubungan antara jumlah barang tertentu yang diminta dengan determinan barang tersebut. Determinan permintaan teratama harga barang itu sendiri, harga barang lain yang merupakan pengganti terhadap barang itu, pendapatan konsumen, iklan dan upaya promosi, selera, teknologi dan faktor-faktor lain seperti penduduk. Pertama-tama akan dibahas penurunan fungsi permintaan. Fungsi perrmintaan perseorangan diturunkan dari tiku tacuh (indifference curve) X 2 A x 2 A X 2 B B C I 0 0 D XC X 1 A X 1 B X 1 0 X 1

LERENG TIKU TACUH (INDIFFERENCE CURVE) Lereng Tiku Tacuh X 2 Lereng tiku tacuh –

LERENG TIKU TACUH (INDIFFERENCE CURVE) Lereng Tiku Tacuh X 2 Lereng tiku tacuh – d. X 2/d. X 1 = MU 1/MU 2 d. X 1 0 I 0 X 1

Lereng Tiku Tacuh U 0 = f(X 1, X 2) d. U 0 =

Lereng Tiku Tacuh U 0 = f(X 1, X 2) d. U 0 = ( f(X 1, X 2)/ X 1)d. X 1 + ( f(X 1, X 2)/ X 2)d. X 2 ( f(X 1, X 2)/ X 1)d. X 1 = – ( f(X 1, X 2)/ X 2)d. X 2 – d. X 2/d. X 1 = – ( f(X 1, X 2)/ X 1)/( f(X 1, X 2) Akan tetapi U 0/ X 1 = f(X 1, X 2)/ X 1 = marginal utility of X 1 (MUX 2) dan U 0/ X 2 = f(X 1, X 2)/ X 2 = marginal utility of X 2 (MUX 2) sehingga – d. X 2/d. X 1 = MUX 1/MUX 2

GARIS ANGGARAN Pendapatan siap pakai yang dialokasikan untuk konsumsi barang X 1 (sandang) dan

GARIS ANGGARAN Pendapatan siap pakai yang dialokasikan untuk konsumsi barang X 1 (sandang) dan X 2 (pangan) ditulis sebagai berikut Y = P 1 X 1 + P 2 X 2 Y = pendapatan, P 1= harga X 1, P 2= harga X 2 Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk X 1 maka Y = P 1 X 1 + P 2(0) dan X 1 = Y/P 1 Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk X 2 maka Y = P 1(0)+ P 2 X 2 dan X 2 = Y/P 2

Manipulasi dapat pula dilakukan secara matematis sederhana Y = P 1 X 1 +

Manipulasi dapat pula dilakukan secara matematis sederhana Y = P 1 X 1 + P 2 X 2 d. Y|X 1, X 2 = P 1 d. X 1 + P 2 d. X 2 X 1 A Lereng garis anggaran – d. X 2/d. X 1=P 1/P 2 0 = P 1 d. X 1 + P 2 d. X 2 = – P 1 d. X 1 – d. X 2/d. X 1 = P 1/P 2 0 B X 2 Hasil tersebut di atas digabungkan dengan manipulasi sebelumnya sehingga, – d. X 2/d. X 1 = MUX 1/MUX 2=P 1/P 2

KESEIMBANGAN KONSUMEN Kepuasan Maksimum X 2 A X 2 E – d. X 2/d.

KESEIMBANGAN KONSUMEN Kepuasan Maksimum X 2 A X 2 E – d. X 2/d. X 1 = MU 1/MU 2 = P 1/P 2 E I 0 0 X 1 E B X 1

EFEK SUBSTITUSI, EFEK PENDAPATAN, DAN EFEK TOTAL X 2 Efek Substitusi Efek Pendapatan A

EFEK SUBSTITUSI, EFEK PENDAPATAN, DAN EFEK TOTAL X 2 Efek Substitusi Efek Pendapatan A C Efek Total U 1 B U 0 0 X 1

TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA n Tiku Konsumsi Pendapatan X 2 A

TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA n Tiku Konsumsi Pendapatan X 2 A 3 A 2 Tiku Konsumsi Pendapatan A 1 F E A 0 I 3 D I 2 C I 0 0 B 1 I 1 B 2 B 3 X 1

TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA n Tiku Konsumsi Harga X 2 A

TIKU KONSUMSI PENDAPATAN DAN TIKU KONSUMSI HARGA n Tiku Konsumsi Harga X 2 A Tiku Konsumsi Harga I 2 I 1 I 0 0 B 1 B 2 B 3 X 1

TIKU KONSUMSI HARGADAN TIKU PERMINTAAN Tiku Permintaan A Tiku Konsumsi Harga X 2 I

TIKU KONSUMSI HARGADAN TIKU PERMINTAAN Tiku Permintaan A Tiku Konsumsi Harga X 2 I 1 I 0 0 P B 2 B 1 B 3 X 1 P 1 Tiku Permintaan (Demand Curve) P 2 P 3 X 1 X 2 X 3

Persamaan (2) dapat ditulis ulang sebagai berikut: Qd = f(Pq|Px, Y, S, N) (3)

Persamaan (2) dapat ditulis ulang sebagai berikut: Qd = f(Pq|Px, Y, S, N) (3) Persamaan (3) menunjukkan hubungan Qd dengan Pq dengan anggapan bahwa faktor-faktor lain tidak berubah yang ditunjukkan oleh tanda |. Hubungan (3) dapat digambarkan dalam tiku (graph) berikut itni: Pq Qd = f(Pq|Px, Y, S, N) 0 Qd Tiku permintaan adalah hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang itu sendiri dengan anggarapan faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus).

DETERMINAN PERMINTAAN DAN PERTIMBANGAN KEPUTUSAN MANAJERIAL Determinan permintaan terhadap produk digolongkan menjadi v Peubah

DETERMINAN PERMINTAAN DAN PERTIMBANGAN KEPUTUSAN MANAJERIAL Determinan permintaan terhadap produk digolongkan menjadi v Peubah strategis (strategic variables) v Peubah dari sisi konsumen (consumer variables) v Peubah pesaing (competitor variables) Peubah strategis Qd jumlah barang Q yang diminta pada periode waktu tertentu Pq harga barang Q Aq biaya untuk mempromosikan barang Q Dq rancangan/gaya/mutu barang Q Oq outllet untuk distribusi Q Peubah dari sisi konsumen I pendapatan konsumen T selera dan preferensi konsumen Eq ekspektasi konsumen terhadap perubahan harga Q Peubah pesaing Px harga barang X sebagai substitusi terhadap Q Ax biaya untuk mempromosikan barang X Dx rancangan/gaya/mutu barang X Ox outllet untuk distribusi X

BENTUK PERSAMAAN FUNGSI PERMINTAAN Fungsi permintaan dapat berbentuk gemaris (linear function) dapat pula berbentuk

BENTUK PERSAMAAN FUNGSI PERMINTAAN Fungsi permintaan dapat berbentuk gemaris (linear function) dapat pula berbentuk nirgemaris (nonlinear). Fungsi gemaris Fungsi nirgemaris Qd = a – b. Pq (4) Qd = a. Pq-b (5) dan banyak bentuk yang lain lagi. Pq Qd = a-b. Pq Qd = a. Pqb Qd Fungsi gemaris Fungsi nirgemaris

Bentuk umum untuk fungsi permintaan dengan lebih dari satu peubah bebas seperti pada persamaan

Bentuk umum untuk fungsi permintaan dengan lebih dari satu peubah bebas seperti pada persamaan lakuan 2 dalam bentuk persamaan gemaris Qd = a + b 1 Pq +b 2 Px + b 3 Y + b 4 S +b 5 N (6) Qdx = barang Q, Pq= harga barang Q, Px=harga barang Bentuk umum untuk fungsi permintaan dengan lebih dari satu peubah bebas seperti pada persamaan lakuan 2 dalam bentuk persamaan nirgemaris Qd = a. Pqb 1 Pxb 2 Yb 3 Sb 4 Nb 5 (7) Qdx = barang Q, Pq= harga barang Q, Px=harga barang Persamaan (7) dapat ditransformasikan ke dalam bentuk gemari menjadi ln. Qd = lna + b 1 ln. Pq + b 2 ln. Px + b 3 ln. Y + b 4 ln. S + b 5 ln. N (8)

Bentuk struktrural permintaan pada persamaan (6) ditakir dengan persamaan (9) sebagai berikut: Qd* =

Bentuk struktrural permintaan pada persamaan (6) ditakir dengan persamaan (9) sebagai berikut: Qd* = a* + b 1*Pq + b 2*Px + b 3*Y + b 4*S + b 5* N (9) Dalam Persamaan (9), Qd* merupakan estimasi permintaan yang diperoleh dari garis regresi untuk tingkat harga Q, harga X, pendapatan, selera, dan jumlah penduduk sedangkan a*, b a 1*, b 2*, b 3*, b 4*, b 5* merupakan estimasi dari parameter a, b 1, b 2, b 3, b 4, dan b 5 dengan meminimumkan nilai simpangan kuadrat e pada persamaan (9).

BENTUK STRUKTURAL n Bentuk struktrural permintaan pada persamaan (6) ditakir dengan persamaan (9) sebagai

BENTUK STRUKTURAL n Bentuk struktrural permintaan pada persamaan (6) ditakir dengan persamaan (9) sebagai berikut: Qd* = a* + b 1*Pq + b 2*Px + b 3*Y + b 4*S + b 5* N (9) Dalam Persamaan (9), Qd* merupakan estimasi permintaan yang diperoleh dari garis regresi untuk tingkat harga Q, harga X, pendapatan, selera, dan jumlah penduduk sedangkan a*, b a 1*, b 2*, b 3*, b 4*, b 5* merupakan estimasi dari parameter a, b 1, b 2, b 3, b 4, dan b 5 dengan meminimumkan nilai simpangan kuadrat e pada persamaan (9).

CONTOH EMPIRIS Ln. Q = 1, 75 – 1, 25 ln. Pq + 1,

CONTOH EMPIRIS Ln. Q = 1, 75 – 1, 25 ln. Pq + 1, 05 ln. Px + (0, 25) (0, 35) + 0, 75 ln. Aq – 0, 5 ln. Ax + 1, 15 ln. Y (0, 15) (0, 125) (0, 115) Fh = 36, 75 R 2 = 0, 975 Hitung (a) elastisitas harga sendiri atas permintaan (b) elastisitas harga ssilang atas permintaan (c ) elastisitas pendapatan (d) elastisitas iklan (e) rekomendasi terhadap keputusan manajerial

ELASTISITAS HARGA SENDIRI PENDAPATAN SILANG Elastisitas harga adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang yang

ELASTISITAS HARGA SENDIRI PENDAPATAN SILANG Elastisitas harga adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri. Elastisitas harga silang adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang substitusi. Elastisitas pendapatan adalah nisbah persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan.

MANIPULASI ELASTISITAS HARGA SENDIRI TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA D = ( Q/Q)/( Pq/Pq)

MANIPULASI ELASTISITAS HARGA SENDIRI TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA D = ( Q/Q)/( Pq/Pq) = ( Q/ Pq) (Pq/Q) D = elastisitas Q = jumlah barang Q yang diminta Pq= harga barang Q ELASTISITAS HARGA SILANG TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA QX = ( Q/Q)/( PX/PX) = ( Q/ PX)(PX/Q) QX = elastsitas harga silang Q = jumlah barang Q yang diminta PX = harga barang X sebagai barang pengganti

ELASTISITAS PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA Y = ( Q/Q)/( Y/Y) = (

ELASTISITAS PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH BARANG YANG DIMINTA Y = ( Q/Q)/( Y/Y) = ( Q/ Y)/(Y/Q) Y = elastisitas Q = jumlah barang Q yang diminta Y= pendapatan

HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN HARGA, MARGINAL REVENUE, DAN TOTAL REVENUE MR = P(1+1/ ) ELASTISITAS

HUBUNGAN ELASTISITAS DENGAN HARGA, MARGINAL REVENUE, DAN TOTAL REVENUE MR = P(1+1/ ) ELASTISITAS MARGINAL REVENUE HARGA TOTAL REVENUE UNITARY NOL NAIK TETAP TURUN TETAP NAIK TURUN NAIK INELASTIS NEGATIP POSITIP Perhatikan bahwa TR=PQ MR = d(PQ)/d. Q = P + Qd. P/d. Q=P[1+(d. P/d. Q)(Q/P)] MR = P(1+1/ )