ANALISIS KECEMASAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR
ANALISIS KECEMASAN DAN SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Indriana Putri Galuh NPM 1684202121 Pendidikan Matematika
DAFTAR ISI BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah: 1. 2. 3. Keberhasilan pendidikan ditandai dengan tercapainya tujuan pendidikan Masih rendahnya hasil belajar matematika di Indonesia Munculnya gangguan-gangguan psikologi pada siswa saat menghadapi mata pelajaran matematika. Rumusan Masalah: 1. Apakah kecemasan pada diri siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa? 2. Apakah self efficacy pada diri siswa dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa? Fokus Penelitian: Mendeskripsikan Kecemasan dan Self Efficacy pada diri siswa terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII di SMPN 3 Cikupa. Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kecemasan siswa terhadap hasil belajar matematika siswa 2. Untuk mengetahui dan menganalisis Self Efficacy siswa terhadap hasil belajar matematika siswa Manfaat Penelitian: 1. 2. Memberikan sumbangan ilmu melalui penelitian ilmiah ini Memberikan wawasan dan pengalaman baru kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian ilmiah ini.
BAB II LANDASAN TEORI KECEMASAN 1. 2. 3. 4. HASIL BELAJAR MATEMATIKA SELF EFFICACY 1. 2. Definisi Kecemasan Indikator Kecemasan Faktor-Faktor Penyebab Kecemasan Tingkat Kecemasan 3. 4. Definisi Self Efficacy Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy Dimensi Self Efficacy Indikator Self Efficacy Kajian Penelitian yang Relevan 1. 2. 3. 4. Analisis Gender terhadap Kecemasan Matematika dan Self Efficacy Siswa Pengaruh Kecemasan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMAN 1 Gu Analisis Self Efficacy dan Hasil Belajar Matematika Siswa di MAN 2 Batusangkar berdasarkan Gender Hubungan Antara Kecemasan Matematika Dan Self Efficacy Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa SMA X Kota Palangka Raya 1. 2. 3. Definisi Hasil Belajar Matematika Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Indikator Hasil Belajar
Definisi kecemasan Ø Tobias (1993), kecemasan merupakan perasaan tidak tentram, khawatir dan gelisah. Ø Nevid, Rathus, dan Greene (2003), kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir terhadap sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Ø Olmants (dalam Munasiah, 2015), kecemasan dapat merujuk pada suatu suasana, perasaan atau sindrom ditandai dengan rasa ketakutan (fear) terhadap bahaya. Ø Wiramihardja (2015), kecemasan adalah suatu perasaan takut seseorang yang tidak jelas asal mulanya. Maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis seseorang dengan karakteristik seperti, rasa takut, gelisah atau kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup yang berlebihan. KECEMASAN Indikator kecemasan Ø Shah (2000) membagi menjadi tiga komponen yaitu: komponen fisik, komponen emosional, dan komponen mental/kognitif. Ø Nolen-Hoeksema, Stice, Wade & Bohon (2007) meembagi empat tipe gejala kecemasan yaitu: gejala somatik, emosional, kognitif, dan tingkah laku. Ø Conley, 2006 (Widosari, 2010) terbagi menjadi dua gejala umum kecemasan yaitu: gejala somatik, dan gejala psikologis. Maka peneliti menyimpulkan indikator kecemasan yang sering dialami siswa dapat dilihat dari gejala somatik dan gejala psikologis. Faktor kecemasan belajar matematika diklasifikasikan menjadi tiga kategori meliputi: faktor kepribadian, faktor lingkungan atau sosial, dan faktor intelektual. Menurut Stuart dalam Apriliawati (2011) telah mengidentifikasikan empat tingkatan kecemasan diantaranya kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, dan kecemasan tingkat panik.
Definisi self efficacy Ø Santrock (2007), efikasi diri merupakan sikap tekun dan tidak mudah menyerah yang dimiliki siswa dalam menghadapi kegagalan ataupun kesulitan Ø Baron dan Byrne (1991), efikasi diri sebagai evaluasi seseorang untuk mengenal kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan Ø Omrod (2008), self efficacy sebagai keyakinan bahwa seseorang mampu menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Ø Bandura (1997), efikasi diri adalah hasil dari proses kognitif berupa keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ø Gist dan Mitschell, efikasi diri dapat membawa pada perilaku yang berbeda di antara individu dengan kemampuan yang sama. Maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dalam mengatasi masalah. SELF EFFICACY Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy Ø Menurut Bandura dalam (Feist, 2008), ada empat faktor yaitu: Pengalaman keberhasilan (mastery experience), pengalaman orang lain (vacarious experience), persuasi sosial (social persuasion), dan kondisi fisik dan emosional (physical and emotional states). Ø Menurut Bandura (dalam Anwar, 2009) self efficacy ada enam faktor yaitu: Budaya, Gender, Sifat dari tugas yang dihadapi, Intensif eksternal, Status atau peran individu dalam lingkungan, dan Informasi tentang kemampuan diri. Dimensi self efficacy Menurut Bandura (1997) terbagi menjadi tiga dimensi yaitu: dimensi tingkat (level), dimensi kekuatan (strength), dan dimensi generalisasi (generality) Dari sudut pandang teori kepribadian Bandura (1997), Indikator self efficacy yang peneliti pilih berkaitan dengan tiga dimensi self efficacy di atas yaitu meliputi: berpandangan optimis, keyakinan dalam menyelesaikan tugas, dapat mengatasi kesulitan dalam belajar, bertahan menyelesaikan soal dalam kondisi apapun, keuletan dalam menyelesaikan soal, yakin pada kemampuan sendiri, selalu bersikap positif, dan berpedoman pada pengalaman sebelumnya untuk keberhasilan.
Definisi Hasil Belajar Matematika Ø Menurut Arifin (2011: 298), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Ø Romiszowski (dalam Abdurrahman), hasil belajar adalah keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Ø Binadja (dalam Alamsyah. 2015: 147), hasil belajar merupakan kinerja akademik hasil belajar seorang siswa yang dapat diketahui melalui hasil tes belajar dan hasil mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa selama mendapatkan perlakuan pembelajaran oleh pendidik di sekolah yang ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan dan pengetahuan siswa. Dan jika dikaitkan dengan matematika maka hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa selama mendapatkan perlakuan pembelajaran matematika oleh tenaga pendidik di sekolah. HASIL BELAJAR MATEMATIKA Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika Menurut Wasliman (dalam tim PKPM. 2016: 51) meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Kemudian Munadi (dalam tim PKPM. 2016: 51) membagi lagi faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan pada faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental. Pada penelitian ini, peneliti fokus pada aspek kognitif sebagai indikator penunjang hasil belajar matematika. Aspek kognitif yang peneliti maksud hanya mencangkup tingkat pengetahuan CI, pemahaman C 2, dan penggunaan/penerapan C 3.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian 6. Tekhnik Analisis Data 7. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Keabsahan Data 3. Sumber dan 5. Instrumen Penelitian Jenis Data Penelitian 4. Teknik Pengumpulan Data
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Ø Lokasi penelitian di SMPN 3 CIKUPA, tepatnya di Jl. Perum Bukit Tiara No. 32, Kel. Pasir Jaya, Kec. Cikupa, Tangerang, Banten 15710 1. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian Ø Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, artinya dasar penelitian kualitatif dapat dituangkan melalui deskriptif dari data di lapangan yang melibatkan siswa untuk mendapatkan hasil penelitian. Ø Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitik Ø Waktu penelitiannya diperkirakan dari bulan mei 2019 -oktober 2020
4. Teknik Pengumpulan Data 3. Sumber dan Jenis Data Penelitian Ø Sumber data pada penelitian ini dapat diperoleh dari hasil pengisian angket/kuesioner oleh siswa kelas VIII dan hasil tes matematika siswa kelas VIII, dimana sumber data tersebut menggunakan teknik purposive sampling. Ø Jenis data pada penelitian ini dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Ø Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dengan cara triangulasi teknik. Dimana triangulasi teknik adalah penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi teknik pada penilitian ini diperoleh dari wawancara, tes tertulis, angket/kuesioner, dan studi dokumen.
5. Instrumen Penelitian 7. Keabsahan Ø Instrumen pada penelitian ini meliputi instrumen wawancara, instrumen tes, instrumen angket/kuesioner, dan instrumen dokumentasi sebagai data pelengkap. Data Ø Keabsahan data adalah pengecekan terhadap data yang diperoleh peneliti untuk mengetahui bahwa data tersebut benar, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Ø Pada penelitian kualitatif uji keabsahan data meliputi, uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmabillity. Ø Dalam penelitian ini untuk mengecek keabsahan data dapat menggunakan uji credibility data dan uji dependabillity data 6. Tekhnik Analisis Data Ø Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data. Ø Proses analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi : 1) Reduksi data (data reduction), 2) Penyajian data (data display), 3) Penarikan kesimpulan (verification).
- Slides: 12