ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS
ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 KOTA TANGERANG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA Nama Mahasiswa : SRI AMELIA NIM : 1688202230 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Gaya bahasa dalam puisi merupakan keindahan dalam sebuah tulisan. Bahasabahasa indah yang ada dalam puisi adalah hasil tulisan yang dibuat oleh penulis puisi dengan gaya bahasanya yang khas. Jika kita mengkajinya, puisi memiliki beragam jenis gaya bahasa. Banyak makna yang terkandung di dalam untaian kata dalam sebuah puisi. Ada gaya bahasa (majas) perbandingan, pertentangan, pertautan, perulangan dan masih banyak lagi jenis gaya bahasa (majas) lainnya yang bisa diketahui baik secara umum maupun khusus yang sudah dibuat oleh para ahli.
Membuat puisi bagi mereka adalah sesuatu yang menyenangkan. Mereka dapat mengungkapkan perasaan yang terkandung dalam hati masing- masing melalui tulisan. Namun, ada beberapa dari mereka yang kesulitan untuk menggambarkan atau mengungkapkan melalui tulisan yang indah atau puitis. Mereka mengungkapkan isi hati dalam bentuk puisi tetapi tidak tahu menggunakan gaya bahasa. Dalam pembuatan puisi tersebut ada unsur gaya bahasa yang akan di jadikan objek penelitian oleh penulis. Puisi yang dibuat siswa akan diteliti oleh penulis berdasarkan unsur gaya bahasa, penulis akan fokus pada gaya bahasa perbandingan
B. Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang masalah ditetapkan fokus penelitian adalah sebagai berikut, Gaya Bahasa perbandingan, metafora, personifikasi, perumpamaan, dispersonifikasi, alegori, antithesis, pleonasme, tautology, periphrasis, antisipasi dan koreksio pada Puisi Karya Siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan Implikasinya Pada Pembelajaran Sastra.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah ditetapkan rumusan masalah adalah sebagai berikut: Bagaimana Gaya Bahasa Perbandingan metafora, pleonasme, personifikasi, tautology, perumpamaan, periphrasis, dipersonifikasi, antisipasi, alegori, koreksio, antithesis pada Puisi Karya Siswa Kelas X (Sepuluh) Tangerang dan Implikasinya pada Pembelajaran Sastra? SMA Negeri 9 Kota
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah ditetapkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut, Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Gaya Bahasa perbandingan, metafora, personifikasi, perumpamaan, dispersonifikasi, alegori, antithesis, pleonasme, tautology, periphrasis, antisipasi dan koreksio pada Puisi Karya Siswa Kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan Implikasinya Pada. Pembelajaran Sastra.
E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ditetapkan manfat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Memberikan informasi mengenai kajian analisis gaya bahasa perbandingan pada puisi karya siswa Kelas X (Sepuluh) Implikasinya pada Pembelajaran Sastra. SMA Negeri 9 Kota Tangerang dan
2. a. Manfaat Praktis Guru, Hasil penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai evaluasi pembelajaran, khususnya materi gaya bahasa pusi, sampai di mana siswa menguasai dan menerapkan dalam penulisan puisi. Dari hasil tersebut, guru termotivasi menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dengan hasil yang maksimal. b. Peneliti, Dapat menambah wawasan atau pengetahuan peneliti mengenai gaya bahasa dan implementasi dalam sebuah puisi. c. Siswa, Dapat menambah pengetahuan mengenai gaya bahasa dan bagaimana mengimplementasikannya dalam penulisan puisi. d. Pembaca, Dapat dijadikan tambahan referensi untuk pembaca yang ingin mengkaji mengenai gaya bahasa dan cara mengimplementasikan dalam sebuah puisi.
F. Istilah 1. Puisi yaitu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangasang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama (Pradopo, 2017, h. 6). 2. Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal lain yang lebih umum (Tarigan, 1985). 3. Unsur fisik puisi adalah unsur yang membangun struktur luar dari puisi (Waluyo, 2002). 4. Unsur batin puisi adalah unsur yang membangun struktur dalam dari puisi (Markamah, dkk, 2016, h. 118)
BAB II Landasan Teoretis
A. Menulis Puisi Slamet(2019) • Kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan menghasilkan, dalam hal ini menghasilkan tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Dalman (2016) • Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya Wahyudi (2016) • Salah satu usaha untuk melatih siswa meningkatkan keterampilan menulis puisi. Dengan menulis puisi maka siswa diajarkan untuk berlatih untuk mengungkapkan gagasan atau ide lewat kata-kata tanpa harus adanya partner bicara secara langsung, sehingga siswa bebas mengekspresikan apa yang mereka pikirkan tanpa rasa takut,
Jadi, Menulis puisi bukan hanya untuk melatih mengungkapkan gagasan atau ide lewat tulisan, tetapi bisa juga untuk melatih kekreatifan siswa dalam hal menulis. Selain melatih siswa dalam menulis, tentu saja kemampuan membaca siswa juga akan meningkat. Semakin siswa sering berlatih membaca dan menulis maka siswa akan semakin terampil dan kreatif dalam menulis puisi.
B. Pengertian Puisi Pradopo (2017) • Mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangasang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan menarik dan memberi kesan. • Termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, Zulfahnur mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat. Bahasa yang digunakan penyair harus dapat mewakili rasa dan pesan yang (2016) hendak disampaikan. Bahtiar, dkk (2017) • Ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan keinginan dan pengalaman.
Puisi adalah sebuah ungkapan ekspresi yang terbentuk dari imajinasi pancaindera penulis yang merupakan segala unsur kekuatan bahasa. Bahasa yang dihasilkan oleh penulis tentunya mengunakan pilihan kata yang tepat dan menarik agar menarik untuk dibaca.
Unsur Puisi A. Unsur Fisik 1) Diksi 2) Pengimajian 5) Verifikasi 6) Tipografi (tata wajah) 3) Kata konkret 4) Bahasa figurative (Majas) B. Unsur Batin 1) Tema 2) Perasaan 3) Nada dan Suasana 4) Amanat
Tujuan dan Fungsi Puisi Tujuan dan fungsi secara umum untuk mengetahui seberapa jauh kualitas unsur -unsur pembentuknya, untuk mengetahui kelebihan dan keistimewaan puisi yang dikaji. Adapun fungsinya yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Fungsi Informatif Fungsi Intelektual Fungsi Edukatif Fungsi Persuasif Fungsi Apresiatif
C. Gaya Bahasa Binner & Doddy (2018) Bahtiar, dkk (2017) Zulfahnur (2016) • Setiap pengarang menyampaikan isi hatinya mempunyai cara yang berbeda baik mempergunakan gaya bahasa maupun menyusun kalimat dengan memakai perbandingan dalam menyusun karya. • Penggunaan gaya bahasa oleh penyair untuk melukiskan, mengeluarkan, mengungkapkan perasaan dan pikiran. Dalam puisi majas banyak dipergunakan pengarang untuk memperindah atau mewakili kata- kata yang mau diungkapkan dengan memberikan majas. • Ciri khas yang dipakai penyair untuk menimbulkan efek estetis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing- masing setiap pengarang atau penyair memiliki yang berbeda dalam menulis sebuah puisi. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis untuk memperindah sebuah tulisan atau karya
Jenis-jenis Gaya Bahasa Perbandingan 1. Metafora 7. Pleonasme 2. Personifikasi 8. Tautologi 3. Perumpamaan 9. Periprasis 4. Dipersonifikasi 10. Antisipasi 5. Aligori 11. Koreksio 6. Antithesis
D. Pendekatan Strukturalisme Pradopo (2017) • Strukturalisme itu pada dasarnya merupakan cara berpikir tentang dunia yang berhubungan dengan tanggapan deskripsi struktur-struktur. Winarni (2013) • Kajian strukturalisme bertujuan dalam memaparkan secermat dan sedetail mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna secara utuh. Nurgiyantoro (2015) • Memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan struktural adalah sebuah pendekatan objektif atau pendekatan analitik. Tujuannya adalah untuk mencari sebuah keterkaitan aspek karya sastra secara cermat, teliti, dan detail agar dapat menghasilkan makna yang menyeluruh.
E. Pembelajaran Sastra Menurut Binner & Doddy (2018) karya sastra memiliki beberapa manfaat dalam pembelajaran: 1. Karya sastra memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-kebenaran hidup ini. 2. Karya sastra memberikan kegembiraan dan kepuasan batin, hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. 3. Karya sastra besar itu abadi. 4. Karya sastra itu tidak mengenal batas kebangsaan. 5. Karya sastra besar adalah karya seni indah dan memenuhi kebutuhan manusia terhadap naluri keindahannya. 6. Karya sastra dapat memberikan pada kita penghayatan yang mendalam terhadap apa yang kita ketahui. 7. Membaca karya sastra besar juga dapat menolong pembacanya menjadi manusia berbudaya (cultured man).
F. Penelitian Relevan 1. Penelitian relevan yang pertama berjudul “Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Pada Puisi Karya Siswa SMA di Yogyakarta” yang dilakukan oleh Febriyani Dwi Rachmadani pada tahun 2017. 2. Penelitian relevan yang kedua berjudul “Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Di SMA” yang dilakukan oleh Ridha Adilla AR pada tahun 2017. 3. Penelitian relevan yang ketiga berjudul “Analisis Gaya Bahasa pada Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono Dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA” yang dilakukan oleh Dwi Kurniastuti pada tahun 2016.
BAB III Metodologi Penelitian
A. Pendekatan dan Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. ”(h. 9). Data tersebut nantinya akan diteliti secara mendalam berdasarkan apa yang akan diteliti. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan (observasi), wawancara, atau penelaahan dokumen, ”(Moleong, 2016, h. 9).
Penulis akan mengkaji gaya Bahasa (majas) perbandingan dan mengklasifikasikannya, apakah terdapat penerapan gaya bahasa perbandingan disekolah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini bertempat di Tangerang, dilakukan di SMA Negeri 9 Kota Tangerang, Jl. Haji Jali No. 9, Kunciran Jaya, Kec. Pinang, Kota Tangerang Provinsi Banten. 2. Waktu penelitian Penelitian dimulai dari pengajuan judul sampai dengan pada ujian skripsi sesuai dengan waktu yang ditentukan.
C. Sumber dan Jenis Data Penelitian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah puisi karya siswa kelas X (Sepuluh) SMA Negeri 9 Kota Tangerang. Peneliti mendapatkan data primer melalui teknik dokumentasi puisi khususnya dari larik puisi yang mengandung gaya bahasa perbandingan khususnya metafora, pleonasme, personifikasi, tautology, perumpamaan, periphrasis, dipersonifikasi, antisipasi, alegori, korekasio, antithesis pada karya siswa kelas X SMA 9 Negeri Kota Tangerang.
Kemudian data sekunder, Sumber data sekunder ini objeknya lebih mudah untuk dikerjakan dan tidak terlalu memakan waktu yang lama karena bisa dikerjakan dimanapun. Misalnya: buku, catatan, arsip, ataupun bukti-bukti yang telah ada.
D. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Peneliti menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan. b. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas, peneliti tidak menggunanakan pedoman wawancara untuk mengumpulkan data.
c. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data benda-benda tertulis seperti buku, dokumen, foto, lembar kerja siswa dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi fotografi dan lembar kerja siswa.
E. Instrumen Penelitian 1. Penelitian Sendiri • Peneliti membaca, mengenali dan menganalisis gaya bahasa perbandingan pada kumpulan puisi siswa satu persatu, kemudian mencari ada atau tidak sebuah gaya bahasa (majas) perbandingan apa yang dipakai siswa dalam puisinya. 2. Lembar Klasifikasi Data • Lembar klasifikasi memudahkan peneliti mengklasifikasikan data puisi berdasarkan jenis gaya Bahasa perbandingan seperti tabel dibawah ini:
No Puisi Siswa Judul Gaya Bahasa Perbandingan Temuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9
F. Teknik Analisis Data Untuk menemukan atau menggambarkan suatu penelitian, pertama-tama peneliti mencatat hasil sumber data, kemudian mengumpulkan sumber data tersebut. Setelah itu, peneliti memilih-milih data yang akan dikaji. Dalam menyajikan data peneliti menyajikan dalam bentuk tabel. Ada sebelas kolom berisi angka yang disertai keterangan merupakan kode sebuah macam-macam gaya bahasa perbandingan dari 1 sampai 11. Kemudian, setelah selesai melakukan analisis data, penelitit mengelompokan data sesuai dengan table yang dibuat.
G. Keabsahan Data 1. Keterpercayaan penelitian (Credibility) Yang diuji ketepatannya adalah kapasitas peneliti dalam merancang fokus, menetapkan dan memilih informan, melaksanakan metode pengumpulan data, menganalisis dan menginterpretasi, serta melaporkan hasil penelitian yang kesemuanya itu perlu menunjukan konsistennya satu sama lain. 2. Keteralihan (Transferability) Peneliti perlu membuat laporan yang baik agar terbaca dan memberikan informasi yang lengkap, dapat dipercaya. Bila pembaca mendapat gambaran yang jelas dari sutu maka hasil penelitian tersebut memenuhi standar transferabilitas. jelas, sistematis, dan hasil penelitian dapat dilakukan (transferability),
3. Kebergantungan (Dependability) Pengujian ini dilakukan dengan mengaudit keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh indepeden atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. 4. Kepastian (Objectivitas) Kepastian atau audit kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan sumber informannya jelas. Hasil penelitian dikatakan memiliki derajat objektivitas yang tinggi apabila keberadaan data dapat ditelusuri secara pasti dan penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang.
TERIMA KASIH
- Slides: 38