ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA PADA
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN SARAKAN II KAB. TANGERANG Syurova Unnisa 1686206418
Latar Belakang BAB I Latar Belakang 1 2 Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang menunjukkan bahwa banyak sekali kesulitan belajar siswa pada keterampilan berbicara. Pertama yaitu kesulitan dalam menyampaikan pikiran dalam bentuk bahasa lisan, rasa percaya diri saat berbicara di depan guru dan teman-temannya. Pembelajaran Bahasa Indonesia terkait keterampilan berbicara banyak sekali kesulitan dan masih belum terlaksana secara optimal. data awal yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap guru kelas diantaranya kesulitan dalam menyampaikan pikiran dalam bentuk bahasa lisan, kesulitan berbicara sekaligus kesulitan dalam bentuk dan penggunaan bahasa, kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut, mengenai faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara
Fokus Penelitian 1 2 Kesulitan belajar keterampilan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang. . Faktor penyebab Kesulitan Keterampilan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang
Rumusan Masalah • Infographic Style Apakah kesulitan belajar keterampilan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang dialami siswa? Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar yang terjadi pada keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang?
Tujuan Penelitian Tujuan Umum. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa indonesia yang dialami siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang Tujuan Khusus pada penelitian ini yaitu untuk Mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan belajar keterampilan berbicara yang dialami siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang. Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Dasar tentang penyebab kesulitan belajar keterampilan berbicara Manfaat Praktis Bagi Peneliti Bagi siswa Bagi Guru Bagi Institusi
BAB II Landasan Teori
Kesulitan Belajar Rumini dkk (2013), Sugihartono (2010), Abdurrahman (2010) “Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran”.
Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Slameto (2017), Ahmadi dan Supriyono (2013), Kirk Gallagher dalam Kandau (2014) “faktor internal yakni minat, motif/motivasi, kebiasaan belajar, penguasaan komponen kebahasaan, sikap mental. Sedangkan faktor eksternal yakni guru, hubungan interaksi antara guru dan siswa, Hubungan interaksi antara siswa dengan siswa”.
Keterampilan Berbicara Mulyati (2015) 01 Tarigan (2015) 02 04 03 Wassid dan Sunendar (2016) “keterampilan berbicara adalah suatu alat ucap untuk menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Dengan itu bisa mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang sesuai dengan kebutuhan pendengar seperti menyampaikan sesuatu yang disampaikan secara efektif”.
Tujuan Berbicara Menurut Asih (2016) Tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, memahami segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan, Mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengar, Mampu mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala pembicaraan Syarat Keterampilan Berbicara Menurut suharyanti (2011) Agar pembicara berhasil baik dalam membawakan pembicaraan, maka perlu memperhatikan ekspresi : fisik, ucapan, dan lagu. Ekspresi fisik berupa sikap dan mimik Ekspresi ucapan berupa pelafalan kata yang tepat Ekspresi lagu meliputi tinggi rendahnya kalimat ujaran, keras lembutnya kalimat ujaran, cepat lambatnya suara
0 Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia indonesia. (Depdiknas, 2007, h. 124). Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, partisipasi dalam masyarakat.
Tujuan pembelajaran Bahasa indonesia Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Memahami bahasa indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. (Depdiknas, 2007, h. 125). 01 02 03
Penelitian Relevan Education Plan Putu Mas Dewantara (2012) dalam jurnal yang berjudul “identifikasi faktor penyebab kesulitan belajar keterampilan berbicara siswa kelas VII E SMPN 5 Negara dan strategi guru untuk mengatasinya” Tiwi Mardika, Jurnal. ISSN. 2087 -412 X. 2017. Dengan judul “ Analisis faktor Kesulitan Membaca Menulis dan Berhitung Siswa Kelas 1 SD Negeri 1 Pancurendang” Safri Febri Anjar, Jurnal. ISSN 23553774. (2017)“Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kec. Aceh Barat”.
Sugiyono (2016) menyatakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi” (h. 216) Bab III Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu mengungkapkan kajian “Analisis Faktor Peyebab Kesulitan Belajar Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang”.
Lokasi Penelitian LOKASI Penelitian ini dilakukan di SDN Sarakan II Kab. Tangerang yang berlokasi di Jalan Raya Pakuhaji, No. 9, Desa. Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang Peneliti mengamati bahwa masih banyak siswa di sekolah SDN Sarakan II Kab. Tangerang yang mengalami kesulitan belajar keterampilan berbicara pada pembelajaran Bahasa indonesia.
Sumber Data 1. Data Primer • Data primer yang digunakan adalah Wawancara, Observasi, Dokumentasi kepada pihak terkait yaitu Guru wali kelas IV, beberapa siswa kelas IV SDN Sarakan II Kab. Tangerang • Foto atau gambar, penggunaan foto dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tidak 2. Data Sekunder dapat ditemukan secara tertulis sekaligus menjadi pelengkap serta bukti penelitian
Jenis Penelitian • Jenis penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian yang dilakukan bersifat alamiah, berkembang apa adanya • Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri dengan bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisa, memotret dan mengkonstruk situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna • Data tersebut bisa berasal dari hasil wawancara, hasil rekaman, foto, catatan lapangan, dan sebagainya.
Teknik Pengumpulan Data Observasi Wawancara wawancara dilakukan kepada beberapa. informan, yaitu guru dan siswa di SDN Sarakan II Kab. Tangerang. S T Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan arsip yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai bukti dari kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Arsip tersebut mencakup data siswa, rekaman, foto dan data lainnya yang relevan. W O Peneliti mennggunakan teknik observasi selama proses penelitian dilakukan, peneliti meneliti bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa indonesia, dan faktor apa saja yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa indonesia.
Teknik Analisis Data Reduksi Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Mereduksi data berarti, merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data Penyajian Data Menarik Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya
Kisi-kisi instrumen Penelitian Fokus Penelitian Indikator 1. Minat siswa terhadap pembelajaran Kesulitan Belajar 2. Motif/motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 3. Kebiasaan siswa saat pembelajaran 4. Penguasaan komponen kebahasaan 5. Sikap mental 1. Guru 2. Hubungan interaksi antara guru dan murid 3. Hubungan interaksi antara siswa dengan siswa Faktor Penyebab Faktor Internal Faktor Eksternal Instrumen Penelitian No 1. 2. 3. Kegiatan Fokus Observasi Pokok –pokok yang akan diobservasi yaitu : 1. Sekolah (sarana dan prasarana) 2. Aktivitas siswa 3. Aktivitas Guru Wawancara Pokok –pokok yang akan diwawancarai yaitu : 1. Kesulitan belajar keterampilan berbicara 2. Faktor internal dan faktor eksternal kesulitan belajar keterampilan berbicara. Studi Dokumentasi Jenis-jenis dokumentasi yang akan dipelajari : 1. Foto-foto kegiatan selama meneliti di sekolah 2. Vidio
Terima Kasih
- Slides: 21