ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BIAYA DALAM PENGGUNAAN COENZYME
ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BIAYA DALAM PENGGUNAAN COENZYME Q 10 PADA PASIEN OPERASI JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA 2013 Oleh DELINA HASAN FARMASI UIN JAKARTA 2013
Latar Belakang PENYAKIT TIDAK MENULAR ANGKA KEMATIAN MENINGKAT STROKE : 15, 4 % dari Kematian Riskesdas (2007) “Sembuh” : -Aktifitas & Produktifitas - Kualitas Hidup Penyakit Jantung Koroner (PJK) Pus Kom Men Kes 2011 INDONESIA Thn 2010 GLOBAL Thn 2020 Meninggal : - Tidak ada Nafkah - Keluarga menderita 26, 4 % Kematian 36 % Kematian BIAYA KESEHATAN BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
2000 Kasus/Tahun Operasi Jantung BIAYA RAWAT INAP LAMA RAWAT/ LOS KONDISI STABIL OBAT-OBATAN SUPPLEMENT
Beberapa Evidence Base di Amerika Serikat , British Journal of Cardiology 2010 The 6 th Conference of the International Coenzyme Q 10 Association , Brussel 2010 Memperbaiki Fungsional Jantung Mengurangi Resiko Gagal Jantung Meningkatkan Kwalitas Hidup Coenzyme Q 10 Mempercepat Waktu Perawatan Pasca Operasi Mempercepat Pemulihan
ITMA Q 2 2006 – 2010 ( Milyard Rupiah ) 98 120 100 80 60 112 59 2006 2007 67 2008 44 2009 2010 40 2006 34% 2007 2008 14% 2009 46% 2010 14% 27 %
Analisa Farmakoekonomi Pemakaian Coenzyme Q 10 pada Pasien Operasi Jantung Koroner Belum pernah dilakukan Belum diketahui EFEKTIFITAS ? ? ? EFISIENSI BIAYA ? ? ? RECOVERY PASIEN ? ? ?
1 • Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat pada Usia Produktif Penyakit Jantung 2 • Penyakit Jantung Koroner (PJK) salah satu penyebab utama dan pertama kematian. • Thn 2010 26, 4% Diperkirakan Thn 2020 36 %. 3 • Belum diketahuinya obat pendukung terapi (Co. Q 10) yang efektif dan efisien untuk mempercepat recovery 4 • Belum diketahuinya Unit Cost (Biaya Satuan) obat pendukung (Co. Q 10) dalam mempercepat recovery pasien.
Coenzyme Q 10 Efektif ? ? ? Perawatan Lebih Cepat ? ? ? Biaya Efektif & Efisien ? ? ?
Tujuan Umum Mengetahui biaya dan lamanya recovery pasien operasi jantung koroner dengan menggunakan suplemen Coenzyme Q 10 dibanding dengan yang tidak menggunakan Coenzyme Q 10
Tujuan Khusus Diketahuinya efektifitas Coenzyme Q 10 PJK di RSJPD Harapan Kita. Dibuktikannya pemberian Coenzyme Q 10 PJK Efektif dan Efisien Diketahuinya pemberian Coenzyme Q 10 PJK Mempercepat recovery LOS UNIT COST
Secara Teoritis Coenzyme Q 10 terhadap Recovery pasien Acuan untuk penanganan kasus operasi jantung koroner. Secara Metodologis Metoda penelitian Acuan dalam mengelola / merawat pasien operasi jantung koroner. Secara Aplikatif v Bagi pihak RSJPD Harapan Kita Masukanuntukpemilihansuplemenyangefektifdan efisien terapi pendukung operasi jantung koroner. v Bagi Peneliti Pengetahuan dan rekomendasi untuk produk antioksidan yang efektif dan efisien pada kasus penyakit jantung koroner. v Bagi Masyarakat Penderita yang mengalami operasi jantung mendapatkan terapi pengobatan dengan biaya yang efektif dan efisien untuk mencapai recovery yang lebih baik Meningkatkan Kesehatan
Justifikasi Penelitian ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BIAYA DALAM PENGGUNAAN COENZYME Q 10 PADA PASIEN OPERASI JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA BELUM PERNAH DILAKUKAN Di INDONESIA
Dibatasi Efektifitas dan Efisiensi Biaya Case Control Data Retrospektif Biostatistik & Farmakoekonomi Ruang Lingkup PENELITIAN Teori Farmakoekonomi 100 Sampel Pasien PJK dengan OBPK, Faktor Risiko Diabetes Mellitus Co. Q 10 50 Non Co. Q 10 50 Jan ‘ 11 – Jun ‘ 12 Cost Effectiveness Analysis (CEA ) di RSJPD Harapan Kita Jakarta
Pasien Operasi Jantung By pass / OBPK KERANGKA KONSEP PENELITIAN ( Cost Effectiveness ) Sampel 50 pasien Karakteristik Pasien Jenis Kelamin Umur , Pendidikan Berat Badan Faktor Risiko DM Riwayat minum obat Diberikan Co Q 10 COST Direct Cost Indirect Cost ABC TOTAL COST Sampel 50 pasien OUTPUT Recovery (EF) TOTAL OUTPUT Jumlah Recovery Tidak Co Q 10 COST Direct Cost Indirect Cost ABC TOTAL COST TOTAL OUTPUT Recovery (EF) TOTAL OUTPUT Jumlah Recovery TOTAL COST TOTAL OUTPUT UNIT COST Co. Q 10 UNIT COST non Co. Q 10 CER = UNIT COST Co. Q 10 UNIT COST non Co. Q 10
HIPOTESIS Penggunaan Coenzyme Q 10 pada pasien operasi jantung koroner efektif sebagai pendukung terapi dengan recovery yang lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan Coenzyme Q 10. Penggunaan Coenzyme Q 10 pada pasien operasi jantung koroner menghasilkan biaya yang lebih efektif dan efisien dengan recovery yang lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan Coenzyme Q 10 Penggunaan Coenzyme Q 10 pada pasien operasi jantung koroner lebih cepat recovery dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan Coenzyme Q 10.
REKAM MEDIK Lokasi RSJPD Harapan Kita -Jakarta Waktu Desain Mei – Agustus 2012 Case Control Data Retrospektif Pasien OBPK Rekam Medik Rawat Inap Periode Januari’ 11 – Juni’ 12
POPULASI 100 Pasien OBPK sec. Acak N = Z 1 - α/22 P = = d = Z 1 -α/22 P (1 -P) d 2 Jumlah sampel minimal Derajat kepercayaan 95 % ~ 1, 96 Proporsi terjadinya ketidaksesuaian pelaksanaan dengan standar Presisi / ketepatan Jumlah sampel minimal menurut perhitungan dengan Z 1 - α/2= 1, 96, P = 0, 5 dan d = 0, 1, maka sampel responden minimal adalah kurang lebih 96 responden, dibulatkan menjadi 100 responden.
KRITERIA Kriteria Inklusi : 1). Pasien yang berumur diatas 35 tahun. 2). Pasien dengan faktor risiko Diabetes Mellitus. 3). Pasien yang menjalani operasi By Pass/OBPK yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta selama periode Januari 2011 – Juni 2012 Kriteria Eksklusi : 1). Pasien yang berumur dibawah 35 tahun. 2). Operasi selain By Pass/OBPK (Transplantasi, Katup, Aorta ) 3). Pasien yang telah mengalami stroke sebelumnya. 4). Pasien yang pernah mengalami operasi jantung sebelumnya. 5). Pasien penyakit Jantung yang pulang paksa. 6). Data status pasien yang tidak lengkap, hilang, tidak jelas terbaca. 8). Pasien yang meninggal dunia setelah operasi dan perawatan. 9). Wanita hamil.
Pengumpulan Data CARA : ØData RM OBPK Periode Jan 2011 – Jun 2012 ØData Pasien (Karakteristik) ØKelompok penerima Co Q 10 dan Non Co Q 10 @ 50 Pasien Ø Data obat-obatan dan alat kesehatan habis pakai DATA Ø Biaya langsung ( administrasi pendaftaran, obat-obatan, alat kesehatan, laboratorium, biaya operasi, ruang rawat inap ) Ø Biaya tidak langsung ( biaya akomodasi, transport pasien dan pendamping ) Ø Biaya Activity Base Costing/ABC ( biaya konsultasi/visit dokter dan pelayanan keperawatan )
ANALISA DATA Versi 17 Statistical Product and Service Solution CHISQUARE Analisis setiap variabel yang dinyatakan dengan sebaran FREKUENSI CROSSTAB untuk menganalisis perbedaan /hubungan antara dua variabel dependen dan independen. CHI-SQUARE utk hubungan var. katagorik dgn var. katagorik dari 2 atau lebih End of Presentation kelompok sampel.
Gambaran Umum Populasi RSJPDHarapan Kita Jakarta Operasi Bedah Pintas Koroner/OBPK disertai Diabetes Mellitus (NIDDM) DIAGNOSIS SEKUNDER 65, 10% 94, 14% 268, 40% NIDDM ANGINA & MCI ATEROSKEROTIC 102, 15% ACUTE HAEM. ANEMIA 135, 20% LAIN-LAIN
Gambaran Umum Populasi 100 Pasien + 50 Pasien Co. Q 10 25 Pasien Kelas-II 50 Pasien Non Co. Q 10 25 Pasien Kelas-II
Data Rekam Medik/RM Keterangan Operasi Karakteristik Pasien Hasil Pemeriksaan No. RM Nama Tgl Masuk Jenis Kelamin Hasil EKG Tgl Keluar Umur Hasil Lab (GDS) Tgl Tindakan Pendidikan Hasil ECHO Nama Dokter Tinggi & BB Coenzyme Q 10 Tekanan Darah Ejection Fraction (EF) Non-Coenzyme Q 10 BIAYA ( Biaya Langsung & ABC ) % EF = EDV – ESV x 100 % EDV = End Diastolic Volume ESV = End Sistolic Volume
KETERBATASAN PENELITIAN BIAYA LANGSUNG TIDAK ADA PERINCIAN DARI TOTAL BIAYA : Biaya Tindakan Biaya Obat Biaya Alkes Biaya Jasa Dokter Biaya Jasa Perawat Biaya Tindakan. Non Infasif BIAYA TDK LANGSUNG TIDAK DILAKUKAN WAWANCARA Keterbatasan WAKTU & SUMBER DAYA Lost Opportunity Cost UMR/hr x LOS
DISTRIBUSI SUBJEK 12, 12% Jenis Kelamin Umur (Tahun) 2, 2% Laki-laki 88, 88% 20, 20% 51 -60 27, 27% Perempuan < 50 61 -70 > 70 51, 51% Min : 41 Thn, Max : 74 Thn, Rata-2 : 56, 8 Thn Body Mass Index (BMI) 11, 11% 48, 48% Pendidikan 4, 4% < 18, 5 37, 37% 2, 1, 2%1% > = S 1 18, 5 - 24, 9 25 - 29, 9 D 3 30, 30% 51, 51% > 30 16, 16% Min : 15, 9 (BB: 46 kg/TB: 170 cm), Max : 37, 25 (BB: 93 kg/TB 158 cm. Rata-rata BMI : 25, 47 (Overweight) SLTA SLTP SD
DISTRIBUSI SUBJEK Penggunan Co. Q 10 25 25 2525 Peningkatan % Ejection Fraction 42 45 25 40 36 35 20 30 15 Kelas-II 10 25 20 15 Kelas-I 8 10 5 Kelas-II 14 5 0 YA TIDAK
DISTRIBUSI SUBJEK Lama Rawat Inap Length of Stay (LOS) 45 37 44 40 35 30 25 Kelas-I 20 Kelas-II 13 15 10 6 5 0 1 -2 Mgg > 2 Mgg
Biaya Perawatan (Rupiah) 35 31 30 26 25 18 20 Kelas-I 15 Kelas-II 9 10 5 1 5 4 6 0 <= 80 Jt 80 -90 Jt 90 -100 Jt >100 Jt
Biaya Langsung dan Activity Base Costing Menurut Kelas Rawat Inap Biaya N Kelas-I (Rp) Kelas-II (Rp) 50 50 Minimum 75. 108. 643 70. 824. 745 Maksimum 185. 815. 918 204. 399. 147 Jumlah Rata-Rata 5. 161. 016. 309 4. 170. 539. 309 103. 220. 326 83. 410. 786
Biaya Tidak Langsung Menurut Kelas Rawat Inap Biaya N Kelas-I (Rp) Kelas-II (Rp) 50 50 296. 364 376. 545 Maksimum 1. 287. 273 1. 935. 000 Jumlah 32. 220. 645 32. 058. 522 644. 413 641. 170 Minimum Rata-Rata
HASIL ANALISA BIVARIAT Hubungan Antara Pemberian Coenzyme Q 10 Dengan Peningkatan Persentase Ejection Fraction (EF) – Kelas-I Variabel Diberikan Coenzym-Q 10 Tidak Diberikan Coenzym-Q 10 TOTAL Pearson Chi-Square (X 2) Koefisien Kontingensi ( r ) Signifikasi ( 2 sisi ) Ejection Fraction (EF) Ada Peningkatan Tidak Ada Peningkatan N % 11 22 % 14 28 % 3 6% 22 44 % 14 28 % 36 72 % 6, 349 ( Tabel : 3, 841 ) H 0 ditolak Ada perbedaan yang signifikan 0, 336 ( r : 0, 20 -0, 399) r positif Hubungan antara variabel rendah 0, 012 (Taraf Signifikan 0, 05) H 0 ditolak Ada perbedaan yang signifikan
Hubungan Antara Pemberian Coenzyme Q 10 Dengan Lama Rawat Inap / LOS dan BIAYA TOTAL Analisis Pearson Chi-Square (X 2) Df 1 : 3, 841 Df 3 : 7, 815 Koefisien Kontingensi (r) Kls I II Signifikansi ( 2 sisi ) 0, 05 I II LOS Df : 1 KET H 0 diterima : 0, 104 Tidak ada perbedaan yang signifikan H 0 diterima : 3, 030 Tidak ada perbedaan yang signifikan BIAYA Df : 3 KET H 0 diterima : 3, 638 Tidak ada perbedaan yang signifikan H 0 diterima : 1, 290 Tidak ada perbedaan yang signifikan Hubungan antara 0, 046 variabel sangat rendah Hubungan antara 0, 239 variabel rendah Hubungan antara 0, 260 variabel rendah H 0 diterima : 0, 747 Tidak ada perbedaan yang signifikan H 0 diterima : 0, 082 Tidak ada perbedaan yang signifikan H 0 diterima : 0, 303 Tidak ada perbedaan yang signifikan H 0 diterima : 0, 731 Tidak ada perbedaan yang signifikan Hubungan antara 0, 159 variabel sangat rendah
Perbandingan Pemakaian Coenzyme Q 10 Dengan Total Biaya Yang Menghasilkan Output Peningkatan Persentase Ejection Fraction (EF) Coenzyme Q 10 Keterangan Analisa Statistik Dan Farmakoekonomi - CEA OUTPUT Peningkatan Persentase EF YA ( N=50) TIDAK (N=50) TOTAL 15 7 Kelas-I 11 3 Kelas-II 4 4 4. 686. 354. 287 4. 709. 480. 499 Kelas-II 2. 646. 773. 034 2. 038. 549. 348 2. 546. 463. 920 2. 163. 016. 578 TOTAL 312. 423. 619 672. 782. 926 TOTAL BIAYA UNIT COST & Cost Effectiveness Ratio ( CER ) (<1 ) RASIO Kelas-I 0, 4646 240. 615. 730 RASIO Kelas-II RASIO 848. 821. 307 0, 2835 509. 895. 313 540. 754. 145 0, 9429
KESIMPULAN Karakteristik Pasien OBPK Paling Banyak Laki-Laki : 88 % 51 -60 Thn : 51 % Sarjana : 51 % Overwieght : 48 % Pemberian Coenzyme Q 10 pada pasien Operasi Bedah Pintas Koroner (OBPK) ada hubungannya terhadap peningkatan persentase Ejection Fraction (EF), dan ada perbedaan yang signifikan antara pasien yang diberikan dan tidak diberikan Coenzyme Q 10 dimana nilai EF terhadap hasil ECHO ini sangat menentukan kekuatan pompa jantung yang sangat vital. Sehingga pemberian Coenzyme Q 10 terbukti efektif meningkatkan persentase EF. ( Hipotesis 1 terbukti )
KESIMPULAN Pemberian Coenzyme Q 10 menghasilkan Unit Cost yang lebih kecil dibandingkan dengan Unit Cost pasien yang tidak diberikan Coenzyme Q 10. Cost Effectiveness Ratio (CER) kurang dari 1 pada total pasien, pada pasien yang dirawat di Kelas-I maupun di Kelas-II. Dengan demikian pemberian Coenzyme Q 10 pada pasien Operasi Bedah Pintas Koroner (OBPK) lebih efektif dan efisien dibanding dengan yang tidak diberikan Coenzyme Q 10. ( Hipotesis 2 terbukti ) Pemberian Coenzyme Q 10 tidak ada perbedaan secara signifikan dengan yang tidak diberikan Coenzyme Q 10 terhadap lama hari perawatan baik pada pasien Kelas-I dan Kelas-II. ( Hipotesa 3 tidak terbukti )
SARAN Pihak RSJPD Harapan Kita : � Coenzyme Q 10 dapat direkomendasikan untuk membantu peningkatan persentase Ejection Fraction (EF) untuk pasien sebelum dan sesudah Operasi Bedah Pintas Koroner (OBPK), yang sangat penting untuk peningkatan kualitas hidup pasien. Peneliti selanjutnya : � Dilakukan penelitian selanjutnya terhadap : 1. Cost Effectivenss Analysis dengan Intervensi, 2. Cost Benefit Analysis (CBA) 3. Cost Utility Analysis (CUA).
TERIMA KASIH
- Slides: 37