Analisis Arsitektur Enterprise SI 402 Arsitektur Enterprise Pertemuan

  • Slides: 23
Download presentation
Analisis Arsitektur Enterprise SI 402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #5 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.

Analisis Arsitektur Enterprise SI 402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #5 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M. Com(IS)

Capaian pembelajaran #3 Mahasiswa mampu menjelaskan teknik analisis arsitektur enterprise yang digunakan untuk dapat

Capaian pembelajaran #3 Mahasiswa mampu menjelaskan teknik analisis arsitektur enterprise yang digunakan untuk dapat mengoptimalkan efektivitas proses bisnis dalam organisasi.

Topik bahasan 1. 2. 3. 4. Teknik-teknik analisis Analisis kuantitatif Analisis portfolio Analisis fungsional

Topik bahasan 1. 2. 3. 4. Teknik-teknik analisis Analisis kuantitatif Analisis portfolio Analisis fungsional

Efektivitas organisasi tidak dapat tercapai melalui optimasi secara lokal, namun dapat terwujud dengan interaksi

Efektivitas organisasi tidak dapat tercapai melalui optimasi secara lokal, namun dapat terwujud dengan interaksi yang teratur dari seluruh komponen organisasi secara global. Untuk menciptakan perspektif terintegrasi dari arsitektur enterprise diperlukan teknik pendeskripsian untuk model arsitektur dan teknik analisis berbasis-model untuk mewujudkan optimasi global tersebut.

Teknik-teknik analisis

Teknik-teknik analisis

Teknik analisis arsitektur dibedakan berdasar beberapa aspek: 1) Berdasarkan jenis input dan hasil analisis,

Teknik analisis arsitektur dibedakan berdasar beberapa aspek: 1) Berdasarkan jenis input dan hasil analisis, yaitu: fungsional (misalnya properti struktural dan dinamis) dan kuantitatif (misalnya kinerja dan biaya). 2) Untuk analisis fungsional dan kuantitatif dibedakan lagi 2 jebis teknik, yaitu: analitikal dan simulasi.

� Analisis fungsional dilakukan untuk mendapat padangan terhadap aspek fungsional dari arsitektur. � Pertanyaan

� Analisis fungsional dilakukan untuk mendapat padangan terhadap aspek fungsional dari arsitektur. � Pertanyaan kuantitatif, seperti ‘seberapa cepat’ atau ‘seberapa murah’ biasanya dijawab melalui teknik analisis kuantitatif. � Simulasi model. dapat dianggap sebagai ‘eksekusi’ dari sebuah ◦ Simulasi dan animasi fungsional berguna untuk mengilustrasikan perilaku dinamis sebuah sistem. ◦ Simulasi kuantitatif digunakan untuk membuat pernyataan statistikal mengenai pengukuran kuantitatif sistem berdasarkan beberapa hasil simulasi. � Teknik analitikal untuk analisis kuantitatif biasanya lebih efisien daripada simulasi kuantitatif sehingga lebih cocok untuk memberikan Arsitek indikasi awal pengukuran kinerja dan kebuntuan pada model arsitektur.

Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif memiliki beberapa tujuan: 1) Digunakan untuk optimasi proses atau sistem dengan mengkuantifikasi

Analisis kuantitatif memiliki beberapa tujuan: 1) Digunakan untuk optimasi proses atau sistem dengan mengkuantifikasi efek dari pemilihan rancangan. 2) Digunakan untuk memperoleh pengukuran untuk mendukung analisis dampak perubahan (impact-ofchange analysis): apa dampak kuantitatif dari perubahan dalam rancangan? 3) Perencanaan kapasitas (capacity planning), misalnya: berapa jumlah orang untuk memenuhi peran tertentu untuk menyelesaikan proses tepat waktu, atau bagaimana infrastruktur diukur (kapasitas pemrosesan, penyimpanan, dan network) untuk beban kerja yang diharapkan?

Model organisasi dan sistem dapat dikuantifikasi dalam beberapa cara dengan pengukuran seperti: 1) Pengukuran

Model organisasi dan sistem dapat dikuantifikasi dalam beberapa cara dengan pengukuran seperti: 1) Pengukuran kinerja (performance), misalnya: pengukuran yang berhubungan dengan waktu seperti waktu penyelesaian dan respon. 2) Pengukuran kehandalan (reliability), misalnya: ketersediaan (availability) dan ketergantungan (dependability). 3) Pengukuran biaya (cost). Teknik dan contoh yang diberikan fokus pada pengukuran kinerja.

View Performance � Perbedaan cara membuat struktur model arsitektur enterprise menyebabkan perbedaan view pada

View Performance � Perbedaan cara membuat struktur model arsitektur enterprise menyebabkan perbedaan view pada model yang sama. � View ditujukan kepada stakeholder dan pertimbangan yang berbeda. � Dalam konteks kinerja sebuah sistem maka beberapa view dapat dibedakan dengan pengukuran kinerja

� User/customer view (stakeholdernya: pelanggan; pengguna aplikasi atau sistem): waktu respon (response time) adalah

� User/customer view (stakeholdernya: pelanggan; pengguna aplikasi atau sistem): waktu respon (response time) adalah waktu antara dikeluarkannya sebuah permintaan (request) dan diterimanya hasil (result). � Process view (stakeholdernya: pemilik proses; manajer operasional): waktu penyelesaian (completion time) adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 instan dari sebuah proses. � Product view (stakeholdernya: manajer produk; manajer operasional): waktu pemrosesan (processing time) adalah jumlah waktu untuk melakukan pekerjaan aktual untuk merealisasikan sebuah produk atau hasil tertentu. � System view (stakeholdernya: pemilik/manajer sistem): throughput adalah jumlah transaksi atau request yang diselesaikan oleh sistem per satuan waktu. � Resource view (stakeholdernya: manajer sumberdaya; perencana kapasitas): utilisation adalah persentase waktu operasional sebuah sumberdaya yang digunakan.

Teknik analisis kinerja untuk arsitektur � Arsitektur enterprise mencakup aspek yang sangat luas: ◦

Teknik analisis kinerja untuk arsitektur � Arsitektur enterprise mencakup aspek yang sangat luas: ◦ Layer teknis infrastruktur (misal: hardware komputer dan network), ◦ Aplikasi software yang berjalan di atas infrastruktur, ◦ Proses bisnis yang didukung oleh aplikasi. � Didalam setiap layer tersebut, teknik analisis kuantitatif dapat diterapkan yang biasanya memerlukan model detil sebagai input.

Layer Infrastruktur � Pendekatan evaluasi kinerja untuk sistem komputer dan komunikasi memiliki fokus pada

Layer Infrastruktur � Pendekatan evaluasi kinerja untuk sistem komputer dan komunikasi memiliki fokus pada domain infrastruktur. � Umumnua pendekatan didasarkan pada model detil dan memerlukan data input yang detil juga. Layer Aplikasi � Komposisional adalah isu penting dalam arsitektur. � Dalam konteks analisis kinerja, komposisional hasil analisis bisa menjadi hal yang berguna. � Artiya kinerja sistem secara keseluruhan dapat diekspresikan dalam bentuk kinerja komponen 2 didalamnya. Layer Bisnis � Beberapa tool pemodelan proses bisnis memberikan dukungan pada analisis kuantitatif melalui simulasi discrete-event.

Analisis portfolio

Analisis portfolio

� Analisis model arsitektur enterprise dapat menjadi input penting bagi manajemen portfolio. � Perubahan

� Analisis model arsitektur enterprise dapat menjadi input penting bagi manajemen portfolio. � Perubahan organisasi dan teknis yang diinginkan membutuhkan investigasi terhadap stakeholder yang terlibat dan pertimbangan mereka akan perubahan tersebut. � Tujuan dan kebutuhan baru diidentifikasi, atau yang telah ada diubah, untuk memenuhi pertimbangan tersebut. � Analisis terhadap tujuan dan kebutuhan dibutuhkan untuk menjamin konsistensi dan kelengkapan, dan untuk mengajukan 1 atau lebih rancangan arsitektur

� Archi. Mate 2. 0 memiliki fitur motivation extension untuk konsep pemodelan stakeholder, tujuan

� Archi. Mate 2. 0 memiliki fitur motivation extension untuk konsep pemodelan stakeholder, tujuan dan pendorong mereka, serta hasil yang dibutuhkan. � Karena beberapa elemen arsitektur enterprise dapat dikaitkan dengan elemen motivational ini, maka dimungkinkan untuk menilai lebih detil bagaimana keputusan arsitektural berkontribusi terhadap tujuan organisasi. � Kuantifikasi kontribusi dapat membantu dalam mengevaluasi portfolio proyek atau aplikasi serta dalam menentukan keputusan investasi yang tepat.

� Kontribusi dapat dipecah menjadi 2 elemen: 1) Kepentingannya terhadap tujuan bisnis, 2) Kualitas

� Kontribusi dapat dipecah menjadi 2 elemen: 1) Kepentingannya terhadap tujuan bisnis, 2) Kualitas atau efektivitas dalam mendukung tujuan tersebut. � Nilai dari portfolio layanan organisasi menjadi tergantung pada kontribusi yang diberikan oleh elemen 2 penyusun/pendukung kepada bisnis.

� Cara untuk menghitung nilai portfolio layanan didasarkan pada kontribusi bisnis disebut metode Bedell.

� Cara untuk menghitung nilai portfolio layanan didasarkan pada kontribusi bisnis disebut metode Bedell. � Metode ini menjawab 3 pertanyaan: 1) Haruskah organisasi berinvestasi pada layanan/sistem informasi? 2) Pada proses bisnis mana investasi harus difokuskan? 3) Sistem informasi mana yang harus dikembangkan atau ditingkatkan? �Ide dasar metode ini adalah keseimbangan antara level efektivitas dan level kepentingan strategisnya.

Analisis fungsional

Analisis fungsional

Dalam analisis fungsional arsitektur, dibedakan antara aspek statik (struktural) dan dinamik (behavioural) : ◦

Dalam analisis fungsional arsitektur, dibedakan antara aspek statik (struktural) dan dinamik (behavioural) : ◦ Untuk menganalisis struktur statik arsitektur, ciri khas menjadi dasarnya. Fokusnya pada penggambaran simbol elemen struktural dari arsitektur dan relationshipnya. ◦ Untuk analisis lojikal dinamik arsitektur, semantik formal dari model simbolik arsitektur menjadi dasarnya. Ciri khas arsitektur hanya menspesifikasikan konsep dasar untuk mendeskripsikan arsitektur, namun interpretasi dapat berisi lebih banyak detil.

� Dengan penerapan teknik untuk analisis statik dan dinamik akan diperoleh pemahaman lebih baik

� Dengan penerapan teknik untuk analisis statik dan dinamik akan diperoleh pemahaman lebih baik mengenai bagaimana arsitektur enterprise akan diinterpretasikan dan apa yang dimaksudkan dengan konsep dan relationship individual. � Dengan kata lain, teknik 2 tersebut memungkinkan arsitek enterprise melakukan validasi ketepatan arsitektur yang dibuatnya untuk mengurangi kemungkinan misinterpretasi, serta untuk memperkaya deskripsi arsitektur dengan informasi yang relevan.

Terima kasih Selamat belajar dan semoga sukses

Terima kasih Selamat belajar dan semoga sukses