ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION Oleh Dr Danang Wahyu Muhammad

  • Slides: 55
Download presentation
ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION Oleh: Dr. Danang Wahyu Muhammad, S. H. , M. Hum.

ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION Oleh: Dr. Danang Wahyu Muhammad, S. H. , M. Hum.

Pepatah • Abraham Lincoln pada 1850: ”Discourage litigation. Persuade your neigbours to compromise whenever

Pepatah • Abraham Lincoln pada 1850: ”Discourage litigation. Persuade your neigbours to compromise whenever you can. Point out to them how the nominal winner is often a real loser-infees, expense, and waste of time". (Hindari berperkara. Bujuk dan ajak tetanggamu berkompromi sedapat mungkin. Tunjukkan kepada mereka, seorang yang menang perkara pada hakikatnya adalah kalah perkara. Karena yang mahal dibarengi dengan pemborosan waktu yang sia-sia).

 • Filosofis Prancis Voltair: "I was ruined but twice, one when I won

• Filosofis Prancis Voltair: "I was ruined but twice, one when I won a lawsuit and when I lost one”. (Dia mengalami kehancuran dua kali, Pertama kalau kalah perkara, dan yang kedua kalau menang perkara).

 • Pepatah Cina: a. "A lawsuit breeds ten years hatred. ” (Berperkara di

• Pepatah Cina: a. "A lawsuit breeds ten years hatred. ” (Berperkara di pengadilan, menanamkan benih benci selama sepuluh tahun). b. "Going to the is losing a cow for the sake of a cat". (Kalau seseorang pergi berperkara, dia akan kehilangan seekor lembu, hanya untuk memperkarakan seekor kucing).

 • Jact Ethridge: "Berperkara membuat orang lumpuh serta menjadikan para pihak bermusuhan".

• Jact Ethridge: "Berperkara membuat orang lumpuh serta menjadikan para pihak bermusuhan".

 • Peter Lovenheim mengatakan: "Sistem peradilan dalam menyelesaikan perkara tidak dirancang untuk menyelesaikan

• Peter Lovenheim mengatakan: "Sistem peradilan dalam menyelesaikan perkara tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah orang yang berperkara. Tujuan mengadili perkara di pengadilan sangat tinggi, namun sangat kabur (abstract) yakni menemukan kebenaran". Sedemikian kaburnya pengertian keberanaran, hanya dapat diungkapkan dalam perkataan "salah" (guilty) atau "tidak salah" (not guilty) maupun "melanggar perjanjian" (not breach of contract), pelanggaran (Violation) atau tidak pelanggaran hukum (not violation of law).

 • Tujuan memperkarakan suatu sengketa: a. adalah untuk menyelesaikan masalah yang konkret dan

• Tujuan memperkarakan suatu sengketa: a. adalah untuk menyelesaikan masalah yang konkret dan memuaskan b. pemecahannya harus cepat (quickly), wajar (fairly) dan murah (inexpensive)

 • Kritik kepada para hakim: a. pada dasarnya hakim hanya memiliki pengetahuan yang

• Kritik kepada para hakim: a. pada dasarnya hakim hanya memiliki pengetahuan yang bersifar Generalis. b. hakim bukan seorang ekspert (ahli) yang memiliki keahlian khusus tentang suatu bidang tertentu c. seorang hakim, kurang dapat diharapkan mampu memyelesaikan sengketa mengenai bidang yang memerlukan keahlian khusus. Misalnya sengketa bidang konstruksi, perbankan, akuisisi, perkapalan, industri, diperlukan keahlian khusus secara profesional.

 • Metzger: "The courts are not the only mechanism for setting civil dispute

• Metzger: "The courts are not the only mechanism for setting civil dispute … Resolving every civil dispute through the courts would involved intolerable costs…and delays…".

Pengertian • ADR adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati

Pengertian • ADR adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara Konsultasi, Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi, Penilaian para ahli

Lanjutan… • Perjanjian arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu

Lanjutan… • Perjanjian arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat para pihak sebelum timbul sengketa atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa

Jenis ADR • • • Konsultasi Negosiasi Mediasi Konsiliasi Penilaian para ahli Arbitrase

Jenis ADR • • • Konsultasi Negosiasi Mediasi Konsiliasi Penilaian para ahli Arbitrase

Keuntungan ADR • • • Bersifat rahasia Forum dikontrol para pihak Merefleksikan kepentingan para

Keuntungan ADR • • • Bersifat rahasia Forum dikontrol para pihak Merefleksikan kepentingan para pihak Mempertahankan hubungan baik Putusan cenderung dijalankan suka rela Fleksibel

Konsultasi • Konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang

Konsultasi • Konsultasi merupakan suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu, yang disebut dengan klien dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan, yang memberikan pendapatnya kepada klien tersebut untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan kliennya tersebut.

Karakteristik • Klien adalah bebas untuk menentukan sendiri keputusan yang akan ia ambil untuk

Karakteristik • Klien adalah bebas untuk menentukan sendiri keputusan yang akan ia ambil untuk kepentingannya sendiri • Klien akan dapat mempergunakan pendapat yang disampaikan oleh pihak konsultan tersebut • Peran dari konsultan dalam menyelesaikan perselisihan atau sengketa yang ada tidak dominan • konsultan hanyalah memberikan pendapat (hukum), sebagaimana diminta oleh kliennya • Keputusan mengenai penyelesaian sengketa tersebut akan diambil sendiri oleh para pihak, meskipun adakalanya pihak konsultan juga diberikan kesempatan untuk merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa tersebut.

Negosiasi • Adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dilakukan oleh pihak yang

Negosiasi • Adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dilakukan oleh pihak yang bersengketa atau kuasanya secara langsung pada saat negosiasi dilakukan tanpa keterlibatan pihak ketiga sebagai penengah

Proses Pelaksanaan Negosiasi • Gerald Williams • Howard Raiffa

Proses Pelaksanaan Negosiasi • Gerald Williams • Howard Raiffa

Gerard Williams • • Tahap orientasi dan mengatur posisi Tahap argumentasi Tahap darurat dan

Gerard Williams • • Tahap orientasi dan mengatur posisi Tahap argumentasi Tahap darurat dan krisis Tahap kesepakatan atau upaya pilihan

Howard Raiffa • • Tahap persiapan Tahap tawaran awal Tahap konsesi Tahap akhir permainan

Howard Raiffa • • Tahap persiapan Tahap tawaran awal Tahap konsesi Tahap akhir permainan

Segi Positif • • Para pihak memegang palu hakim sendiri Rahasia Hukum acara atau

Segi Positif • • Para pihak memegang palu hakim sendiri Rahasia Hukum acara atau formalitas persidangan tidak ada negosiasi memberi peluang yang sangat luas bagi para pihak untuk menentukan pilihan-pilihannya • Tidak bergantung pada norma hukum tertulis • Dapat memberikan ruang bagi para pihak untuk bisa menang secara bersama-sama. • semua pihak memperoleh kesempatan untuk menjelaskan berbagai persoalan dalam proses negosiasi.

Segi Negatif • Pihak yang kuat akan menekan pihak yang lemah • Dibutuhkan komitmen

Segi Negatif • Pihak yang kuat akan menekan pihak yang lemah • Dibutuhkan komitmen yang besar untuk melaksanakan hasil negosiasi • Tidak ada kepercayaaan antara pihak yang bersengketa dalam menyelesaiakan suatu sengketa tertentu. • Dalam negosiasi seringkali yang terjadi adalah tidak ada satu upaya pun untuk mencoba saling mendengarkan kehendak dan keinginan masing pihak yang sedang pihak.

Mediasi • Adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui perundingan yang melibatkan pihak

Mediasi • Adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui perundingan yang melibatkan pihak ketiga yang bersikap netral dan tidak berpihak kepada serta diterima kehadirannya oleh pihak-pihak yang bersengketa • Joe Macroni: "I have may way, your have your way; there is no the way"

Asas Mediasi • bertujuan mencapai kompromi yang maksimal, • pada kompromi, para pihak sama-sama

Asas Mediasi • bertujuan mencapai kompromi yang maksimal, • pada kompromi, para pihak sama-sama menang atau win-win, • oleh karena itu tidak ada pihak yang kalah atau losing dan tidak ada yang menang mutlak.

Tahap Mediasi • Memfokuskan pada upaya membuka komunikasi di antara pihak; • Memanfaatkan komunikasi

Tahap Mediasi • Memfokuskan pada upaya membuka komunikasi di antara pihak; • Memanfaatkan komunikasi tersebut untuk menjembatani atau menciptakan saling pengertan di antara pihak (berdasarkan persepsi mereka atas perselisihan tersebut dan kekuatan serta kelemahan masing); dan • Memfokuskan pada munculnya penyelesaian.

Peran Mediator • Melakukan diagnosis konflik untuk memudahkan penyelesaian masalah • Identifikasi masalah serta

Peran Mediator • Melakukan diagnosis konflik untuk memudahkan penyelesaian masalah • Identifikasi masalah serta kepentingan kritis • Menyusun agenda • Memperlancar dan mengendalikan komunikasi

Lanjutan. . . • Mengajar para pihak dalam proses dan ketrampilan tawar menawar •

Lanjutan. . . • Mengajar para pihak dalam proses dan ketrampilan tawar menawar • Membantu para pihak mengumpulkan informasi • Penyelesaian masalah untuk menciptakan pilihan-pilihan

Tugas Mediator • mengarahkan dan memfasilitasi lancarnya komunikasi • membantu para pihak untuk memahami

Tugas Mediator • mengarahkan dan memfasilitasi lancarnya komunikasi • membantu para pihak untuk memahami sengketa yang terjadi di antara keduanya • serta para pihak dapat membuat penilaian yang objektif hingga terciptalah penyelesaian akan sengketa yang dihadapi.

Fungsi Mediator • • Sebagai katalisator; Sebagai pendidik Sebagai penerjemah Sebagai nara sumber Sebagai

Fungsi Mediator • • Sebagai katalisator; Sebagai pendidik Sebagai penerjemah Sebagai nara sumber Sebagai penyandang berita jelek Sebagai agen realitas Sebagai kambing hitam

Proses Pelaksanaan Mediasi • Tahap menciptakan forum • Tahap pengumpulan dan pembagian informasi •

Proses Pelaksanaan Mediasi • Tahap menciptakan forum • Tahap pengumpulan dan pembagian informasi • Tahap penyelesaian masalah • Tahap pengambilan keputusan

Segi Positif • • • Diselesaikan oleh pihak yang netral Diselesaikan oleh ahlinya Tidak

Segi Positif • • • Diselesaikan oleh pihak yang netral Diselesaikan oleh ahlinya Tidak terikat pada formalitas yang kaku Penyelesaian sengketa cepat terwujud Bersifat rahasia Bersifat fair dengan metode kompromi Hubungan kedua belah pihak kooperatif Hasil yang dicapai win-win solution Tidak emosional

Segi Negatif • Putusan tidak mengikat • Dibutuhkan komitmen yang besar untuk melaksanakan hasil

Segi Negatif • Putusan tidak mengikat • Dibutuhkan komitmen yang besar untuk melaksanakan hasil mediasi

Pendapat Mengikat/ Penilaian Ahli • penilaian ahli adalah suatu proses yang menghasilkan suatu pendapat

Pendapat Mengikat/ Penilaian Ahli • penilaian ahli adalah suatu proses yang menghasilkan suatu pendapat objektif, independen dan tidak memihak atas fakta-fakta atau isu-isu yang dipersengketakan oleh seorang ahli yang ditunjuk oleh para pihak yang bersengketa.

Tujuan • Pendapat yang diberikan oleh ahli untuk memberikan penafsiran terhadap bagian perjanjian yang

Tujuan • Pendapat yang diberikan oleh ahli untuk memberikan penafsiran terhadap bagian perjanjian yang kurang jelas. • Tujuan dari Pendapat Mengikat/Penilaian ahli adalah adanya penafsiran yang valid sehingga tidak ada lagi perbedaan penafsiran di antara pihak.

Mekanisme • Di dalam melakkukan proses ini dibutuhkan persetujuan dari para pihak untuk memberikan

Mekanisme • Di dalam melakkukan proses ini dibutuhkan persetujuan dari para pihak untuk memberikan dan mempresentasikan fakta dan pendapat dari para pihak kepada ahli. Ahli tersebut kemudian akan melakukan penyelidikan dan pencarian fakta guna mendapatkan informasi lebih lanjut dari para pihak dan akan membuat keputusan sebagai ahli bukan arbiter.

 • Di dalam melakkukan proses ini dibutuhkan persetujuan dari para pihak untuk memberikan

• Di dalam melakkukan proses ini dibutuhkan persetujuan dari para pihak untuk memberikan dan mempresentasikan fakta dan pendapat dari para pihak kepada ahli. • Ahli tersebut kemudian akan melakukan penyelidikan dan pencarian fakta guna mendapatkan informasi lebih lanjut dari para pihak dan akan membuat keputusan sebagai ahli bukan arbiter.

 • Untuk meminta Pendapat Mengikat/Penilaian Ahli para pihak harus mempunyai kesepakatan dan mengajukan

• Untuk meminta Pendapat Mengikat/Penilaian Ahli para pihak harus mempunyai kesepakatan dan mengajukan permohonan secara tertulis, bersedia terikat dan tunduk pada penafsiran dan pendapat yang diberikan oleh ahli.

Konsiliasi • Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya lebih formal dibandingkan mediasi. Biasanya

Konsiliasi • Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya lebih formal dibandingkan mediasi. Biasanya konsiliasi ini berbentuk badan konsiliasi yang dibentuk oleh para pihak melalui perjanjian. Komisi ini berfungsi untuk menetapkan persyaratan-persyaratan penyelesaian yang diterima oleh para pihak, sehingga lebih formal atau luas karena ada aturan dan ada lembaga atau lembaganya.

Tahap Konsiliasi • Tahap I (lesan) • Tahap II (tertulis) Kemudian badan ini akan

Tahap Konsiliasi • Tahap I (lesan) • Tahap II (tertulis) Kemudian badan ini akan mendengarkan keterangan lisan para pihak. Para pihak mendengarkan keterangan lisan para pihak dan dapat diwakili oleh kuasanya. Hasil fakta-fakta yang diperoleh konsilator (sebutan dari konsiliasi) menyerahkan laporannya kepada para pihak dengan kesimpulan dan usulannya, dan putusannya tidak mengikat karena diterima atau tidaknya usulan tersebut tergantung sepenuhnya kepada para pihak.

Fungsi Konsiliator • menyelidiki sengketa dan batas penyelesaian yang mungkin. • memberikan informasi dan

Fungsi Konsiliator • menyelidiki sengketa dan batas penyelesaian yang mungkin. • memberikan informasi dan nasehat tentang pokok masalah posisi pihak-pihak • menyarankan suatu penyelesaian yang bertalian dengan apa yang mereka terima, bukan apa yang mereka tuntut.

Mekanisme • Konsiliator memberikan proposal penyelesaian sengketa • Konsiliator memberi wakyu kepada para pihak

Mekanisme • Konsiliator memberikan proposal penyelesaian sengketa • Konsiliator memberi wakyu kepada para pihak untuk mempelajari proposal • Para pihak memberikan tanggapan atas proposal

 • Jika proposal komisi diterima, komisi itu membuat proces-verbal (persetujuan) yang mencatat fakta

• Jika proposal komisi diterima, komisi itu membuat proces-verbal (persetujuan) yang mencatat fakta konsiliasi dan menentukan batas penyelesaian. • Jika batas diusulkan ditolak, maka konsiliasi itu gagal dan para pihak tidak mempunyai kewajiban lagi.

Minitrial • Dilakukan dengan empat tahap: a. Tahap I Persetujuan Minitrial. b. Tahap II

Minitrial • Dilakukan dengan empat tahap: a. Tahap I Persetujuan Minitrial. b. Tahap II Persiapan Kasus (Case Preparation). c. Tahap III Mendengar Keterangan (Information Hearing). d. Tahap IV Advisor Memberi Pendapat (Neutral Advisor Gives Opinion) e. Tahap V Top Manager Mendiskusikan Penyelesaian (Top Managers Discuss Settlement).

Tahap I • Agar penyelesaian dapat dilakukan melalui sistem ini, harus lebih dulu dicapai

Tahap I • Agar penyelesaian dapat dilakukan melalui sistem ini, harus lebih dulu dicapai kesepakatan bahwa kedua pihak setuju menempuh penyelesaian sengketa melalui minitrial (Agreement to use minitrial). Dalam persetujuan itu langsung mereka tetapkan: a. aturan penyelesaian (rule of settlement). b. tata cara penyelesaian (procedure of settlement).

Tahap II • tahap persiapan dibatasi dalam jangka waktu yang singkat antara satu atau

Tahap II • tahap persiapan dibatasi dalam jangka waktu yang singkat antara satu atau dua bulan, • selama persiapan, para pihak atau pengacara mereka menyiapkan bahan yang diangggap penting untuk diajukan.

Tahap III • manajer atau pengacara kedua belah pihak diberi waktu terbatas untuk mengajukan

Tahap III • manajer atau pengacara kedua belah pihak diberi waktu terbatas untuk mengajukan hal-hal yang dianggap paling tepat dan baik, • hal itu diajukan disampaikan lebih dulu kepada eksekutif kedua belah pihak serta seorang advisor netral, • kedudukan dan peran advisor, bukan sebagai hakim, namun dapat menekankan cara-cara dan aturan yang semestinya harus diikuti, • segala sesuatu yang disampaikan dalam pendengaran keterangan, bersifat confidental.

Tahap IV • advisor memberi (menyampaikan) pendapat kepada eksekutif kedua belah pihak, • pendapat

Tahap IV • advisor memberi (menyampaikan) pendapat kepada eksekutif kedua belah pihak, • pendapat itu harus menjelaskan dan menggariskan kekuatan dan kelemahan kedua belah pihak, • pendapat juga mesti berisi penjelasan bagaimana semestinya hakim mengambil keputusan atas persetujuan seandainya hal itu diajukan ke pengadilan,

 • namun demikian, pendapat advisor baik kepada kedua belah pihak maupun ke pengadilan

• namun demikian, pendapat advisor baik kepada kedua belah pihak maupun ke pengadilan adalah bersifat tidak mengikat (non binding advisory opinion), • yang lazim bertindak sebagai advisor ialah pensiunan hakim, teknisi yang memiliki otoritas, pengacara pilihan dengan syarat harus atas persetujuan kedua belah pihak.

Tahap V • masing-masing eksekutif perusahaan yang bersengketa mengadakan persidangan diskusi tentang penyelesaian berdasar

Tahap V • masing-masing eksekutif perusahaan yang bersengketa mengadakan persidangan diskusi tentang penyelesaian berdasar informasi dan keterangan yang dikemukakan pada waktu tahap hearing,

 • diskusi tidak diikuti oleh pengacara maupun advisor. Biasanya, hasil penyelesaian yang dicapai

• diskusi tidak diikuti oleh pengacara maupun advisor. Biasanya, hasil penyelesaian yang dicapai dalam minitrial tidak didasarkan pada ketentuan umum (non basse on a legal matter). Tetapi lebih dititikberatkan pada keadaan fakta (factual matter). Sistem minitrial telah memperlihatkan keberhasilan di Amerika. Menurut penelitian yang dilakukan American Bar Association, dari seluruh jumlah yang disepakati penyelesaian melalui minitrial, sebanyak 85% berhasil diselesaikan. Penyelesaiannya cepat (speed), ekonomis dan fleksibel (flexibility). Malahan dianggap sangat pragmatis serta memberi penyelesaian yang lebih baik dan efektif dibanding dengan putusan pengadilan.

Syarat ADR • Ada perjanjian • Bidang perdagangan • Tentang hak yang menurut hukum

Syarat ADR • Ada perjanjian • Bidang perdagangan • Tentang hak yang menurut hukum dan peraturan per-UU-an dikuasai oleh pihak yang bersengketa

Mekanisme ADR • ADR didasarkan pada itikat baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di

Mekanisme ADR • ADR didasarkan pada itikat baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri • Penyelesaian sengketa melalui ADR harus didasarkan pada perjanjian/klausula • Sengketa diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak dalam waktu 14 hr dan hasilnya dituangkan dalam akta (negosiasi)

Lanjutan… • Jika tidak berhasil, maka penyelesaian atas kesepakatan para pihak sengketa/beda pendapat diselesaikan

Lanjutan… • Jika tidak berhasil, maka penyelesaian atas kesepakatan para pihak sengketa/beda pendapat diselesaikan melalui bantuan penasehat/mediator (mediasi) • Dalam waktu max 14 hr harus sudah ada kesepakatan atau mediator sudah mempertemukan para pihak • Jika tidak berhasil, para pihak dapat menghubungi lembaga arbitrase/ADR untuk menunjuk mediator, max 7 hr usaha mediasi sudah harus dimulai

Lanjutan… • Dengan memegang prinsip kerahasiaan, dalam waktu max 30 hr harus sudah ada

Lanjutan… • Dengan memegang prinsip kerahasiaan, dalam waktu max 30 hr harus sudah ada kesepakatan tertulis (akta) yang bersifat final dan mengikat • Akta mediasi harus didaftarkan ke PN, max 30 hr sejak penandatanganan akta • Pelaksanaan kesepakatan, max 30 hr sejak pendaftaran

Lanjutan… • Jika usaha perdamaian melalui ADR gagal, maka para pihak berdasarkan kesepakatan tertulis,

Lanjutan… • Jika usaha perdamaian melalui ADR gagal, maka para pihak berdasarkan kesepakatan tertulis, para pihak dapat mengajukan usaha penyelesaian melalui lembaga arbitrase/arbitrase ad hoc

Terima Kasih • • Dr. Danang Wahyu Muhammad, S. H. , M. Hum. dwmuhammad@yahoo.

Terima Kasih • • Dr. Danang Wahyu Muhammad, S. H. , M. Hum. dwmuhammad@yahoo. com danangwahyu@umy. ac. id 081328121727