ALKENA ALKUNA Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ALKENA & ALKUNA Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap karbon-karbon. Senyawa alkena merupakan senyawa tidak jenuh. Nama lain alkena adalah olefin. Beberapa alkena rantai pendek biasanya diberi nama dengan nama lazimnya. Rumus umum untuk alkena adalah Cn. H 2 n. Alkuna adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Alkuna paling sederhana adalah asetilena, suatu nama trivial dari etuna. Rumus umum untuk alkuna adalah Cn. H 2 n-2.
A. ISOMER CIS-TRANS PADA ALKENA Isomer cis trans adalah suatu senyawa yang mempunyai rumus molekul dan letak ikatan atom-atom penyusunnya sama tetapi berbeda dalam penataan atomnya dalam ruang. Isomer cis trans akan terjadi apabila satu atom karbon ikatan rangkap mengikat substituen yang berbeda dan ada substituen yang sama pada dua karbon ikatan rangkap tersebut.
B. PENAMAAN (NOMENKLATUR) Penamaan untuk alkena digunakan nama alkana tetapi akhiran –ana pada alkana diganti –ena. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan rantai induknya yang berupa rantai terpanjang. Kemudian tentukan substituent yang terikat pada rantai induknya. a. Bila jumlah ikatan rangkap lebih dari satu, maka diberi akhiran diena untuk dua ikatan rangkap, triena untuk tiga ikatan rangkap. b. Letak ikatan rangkap dinyatakan dengan memberi nomor awalan untuk menunjukkan posisi ikatan rangkap.
C. SIFAT FISIK ALKENA DAN ALKUNA Sifat fisik alkena dan alkuna praktis identik dengan alkana padanannya. Alkena suku rendah akan berbentuk gas, suku tengah berbentuk cair, sedangkan suku tinggi yang mengandung lebih dari 18 atom karbon berbentuk padatan. Setiap penambahan gugus metilena titik didihnya akan naik sekitar 30. Alkana, alkena dan alkuna merupakan senyawa nonpolar, tapi alkena dan alkuna sedikit lebih larut dalam air dibandingkan alkana padanannya.
D. REAKSI-REAKSI ALKENA DAN ALKUNA 1. Reaksi Adisi Pada reaksi adisi akan terjadi penambahan atom pada ikatan rangkap. a. Adisi hidrogen Reaksi alkena dengan H 2 dikenal juga dengan nama reaksi hidrogenasi. Pada reaksi ini melibatkan katalis Pt, Ni, atau Pd. b. Adisi halogen Reaksi adisi dengan halogen dikenal juga dengan nama halogenasi. Reaksi ini umumnya terjadi pada brom dan klor. c. Adisi oleh hidrogen halida (HX) HX akan mengadisi ikatan rangkap pada alkena dan menghasilkan alkil halida. Begitu juga dengan alkuna akan mengalami reaksi adisi dengan HX. Reaksi dengan HX dapat terjadi pada HBr, HCl maupun HI.
d. Adisi borana Diborana (B 2 H 6) adalah suatu gas toksik yang dalam dietil eter akan berdiosiasi menjadi borana BH 3. borana akan bereaksi dengan cepat dan kuantitatif dengan alkena membentuk organoborana (R 3 B). 2. Oksidasi Alkena dapat mengalami reaksi oksidasi yang akan membentuk senyawa glikol (diol), epoksida, pemaksapisahan, dan oksidasi sempurna membentuk CO 2 dan H 2 O. a. Oksidasi oleh KMn. O 4 (hidroksilasi) Pembentukan 1, 2 -diol pada alkena dapat terjadi karena reaksi antara alkena dengan KMn. O 4.
b. Pembentukan epoksida Suatu alkena yang direaksikan dengan asam peroksi akan menghasilkan senyawa epoksida atau oksirana. c. Pemaksapisahan (cleavage) Oksidasi alkena dengan pemaksapisahan akan menghasilkan produk yang berbeda, tergantung pada kondisi oksidasi dan struktur alkena. Produk oksidasi pemaksapisahan ditentukan oleh ada tidaknya atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap.
E. PEMBUATAN ALKENA DAN ALKUNA 1. Dehidrasi alkohol (Pengambilan/pengeluaran H 2 O) Reaksi pembuatan alkena dapat dibuat dengan reaksi eliminasi alkohol dalam asam kuat (H 2 SO 4) atau menggunakan AI 2 O 3. Bila digunakan alkohol sekunder atau primer maka pereaksi yang digunakan adalah H 2 SO 4 encer karena penggunaan H 2 SO 4 pekat akan menghasilkan polimerisasi alkena. 2. Eliminasi alkil halida (dehidrohalogenasi) Reaksi eliminasi alkil halida akan menghasilkan alkena dengan menggunakan pereaksi KOH dalam alkohol dengan pemanasan.
3. Cracking (pemecahan) Adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil dengan pengaruh tekanan dan temperatur tinggi. 4. Pembuatan Alkuna dapat juga dibuat dengan menggunakan reaksi eliminasi tetapi dibutuhkan kondisi yang lebih kuat sehingga kadang dijumpai perpindahan ikatan rangkap tiga dari satu posisi rantai ke posisi lain.
F. SUKU TERPENTING ALKENA DAN ALKUNA 1. CH 2=CH 2 : etena Gas yang tidak berwarna dan hampir tidak berbau, terbakar dengan nyala yang terang sehingga digunakan dalam gas lampu, etena juga digunakan untuk memeram buah-buahan, serta berbagai obat anestetik tetapi penggunaannya sangat berbahaya karena mudah meledak dengan udara. 2. CH=CH : asetilen : etuna : gas karbid Kegunaan asetilen adalah untuk las, akan menghasilkan panas dengan suhu tinggi, penerangan, untuk membuat asam cuka, alkohol, benzene dan bahan plastik.
- Slides: 11