ALIRANALIRAN PENDIDIKAN ALIRAN KLASIK Empirisme Aliran ini dimotori

  • Slides: 22
Download presentation
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

ALIRAN KLASIK Empirisme Aliran ini dimotori oleh John Locke. Aliran empirisme mengutamakan perkembangan manusia

ALIRAN KLASIK Empirisme Aliran ini dimotori oleh John Locke. Aliran empirisme mengutamakan perkembangan manusia dari segi empirik yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia. Dengan kata lain pengalaman adalah sumber pengetahuan, sedangkan pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui. Manusia dilahirkan dalam keadaan kosong, sehingga pendidikan memiliki peran penting yang dapat menentukan keberadaan anak. Aliran ini melihat keberhasilan seseorang hanya dari pengalaman (pendidikan) yang diperolehnya, bukan dari kemampuan dasar yang merupakan pembawaan lahir.

Aliran nativisme (aliran pesimistik) Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran nativisme menyatakan bahwa

Aliran nativisme (aliran pesimistik) Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran nativisme menyatakan bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari pembawaan yang berupa bakat. Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan menentukan nasibnya. Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran empirisme. Orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu dididik untuk menjadi baik. Orang yang “berbakat baik” akan tetap baik dan tidak perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.

Aliran naturalisme Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rousseau. Aliran naturalisme menyatakan bahwa semua

Aliran naturalisme Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rousseau. Aliran naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang dilahirkan pada dasarnya dalam keadaan baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Pendidikan hanya memiliki kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam. Dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.

Aliran konvergensi Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran ini menyatakan bahwa bakat, pembawaan

Aliran konvergensi Aliran ini dipelopori oleh William Stern. Aliran ini menyatakan bahwa bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan pribadi seseorang. Pendidikan dijadikan sebagai penolong kepada anak untuk mengembangkan potensinya. Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawan dan lingkungannya. Aliran ini lebih realitis, sehingga banyak diikuti oleh pakar pendidikan.

GERAKAN BARU PENDIDIKAN Pengajaran Alam Sekitar: Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfaatan

GERAKAN BARU PENDIDIKAN Pengajaran Alam Sekitar: Dalam pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfaatan lingkungan alami dan sumber-sumber pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata. Melalui penjelajahan alam yang dilakukan, maka peserta didik akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar, belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta memanfaatkan waktu senggangnya.

 Pengajaran Pusat Perhatian: Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak.

Pengajaran Pusat Perhatian: Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak. Dari pusat perhatian ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani. KBM diadakan berbagai variasi agar perhatian anak terpusat pada bahan ajar

Sekolah kerja: Mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan Dikembangkan oleh George Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk

Sekolah kerja: Mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan Dikembangkan oleh George Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk sekolah untuk menjadi warga negara yang baik yaitu mendidik anak agar pekerjaannya tidak merugikan masyarakat dan justru memajukannya. Oleh karena itu sekolah wajib menyiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut hendaknya juga untuk kepentingan negara. Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk menatap masa depan

Pengajaran Proyek: Pengajaran untuk menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah. Dikembangkan oleh W. H. Kilpatrick. Ia

Pengajaran Proyek: Pengajaran untuk menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah. Dikembangkan oleh W. H. Kilpatrick. Ia menanamkan pengajaran proyek sebagai satu kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dikerjakan bersama-sama dengan kawan-kawannya. Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku masing-masing, maka pembentukan watak para peserta didik tidak dapat terlaksana.

- + PENGARUH GERAKAN BARU Adanya muatan lokal dan kurikulum untuk mendekatkan peserta didik

- + PENGARUH GERAKAN BARU Adanya muatan lokal dan kurikulum untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya Berkembangnya sekolah kejuruan Pemupukan semangat kerjasama dalam menghadapi masalah dan sebagainya

DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922

DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hadjar Dewantara. Taman Siswa memiliki asas-asas sebagai berikut: - Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri - Asas kebudayaan (kebudayaan Indonesia) - Asas kerakyatan - Asas kekuatan sendiri (berdikari) -Asas berhamba kepada anak Taman Siswa memiliki dasar-dasar pendidikan yang disebut Panca Dharma, yaitu: -Kemanusiaan=> Cinta kasih terhada sesama manusia dan semua mahkluk ciptaan Tuhan. - Kodrat hidup=> Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup sehingga manusia hidup selamat dan bahagia. - Kebangsaan=> Tidak boleh menyombongkan bangsa sendiri, tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum. - Kebudayaan=> Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara. - Kemerdekaan/kebebasan=> Apabila anak tidak diberikan kemerdekaan maka akan menghambat kemajuannya.

INS (Indonesiche Nederlansce School) Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei di Kayutanam (Padang

INS (Indonesiche Nederlansce School) Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei di Kayutanam (Padang Panjang, Sumbar). Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya Kershensteiner. Syafei berpendapat bahwa dengan belajar sendiri watak peserta didik akan terbentuk dan di kemudian hari dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang merdeka, tidak hanya dengan jalan menghafal saja di sekolah.

Terima Kasih

Terima Kasih

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

PERMASALAHAN PENDIDIKAN

DUA MASALAH POKOK 1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan 2. Bagaimana

DUA MASALAH POKOK 1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan 2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat

4 MASALAH POKOK YANG AKAN DIPRIORITASKAN PENANGGULANGANNYA 1. Masalah Pemerataan Pendidikan: berkaitan dengan masalah

4 MASALAH POKOK YANG AKAN DIPRIORITASKAN PENANGGULANGANNYA 1. Masalah Pemerataan Pendidikan: berkaitan dengan masalah kesempatan memperoleh pendidikan 2. Masalah mutu Pendidikan: Hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan 3. Masalah Efisiensi Pendidikan: berkaitan dengan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan 4. Masalah Relevansi Pendidikan: berkaitan dengan sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan

PEMECAHAN MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN 1. CARA KONVENSIONAL Membangun gedung sekolah Menggunakan gedung sekolah untuk

PEMECAHAN MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN 1. CARA KONVENSIONAL Membangun gedung sekolah Menggunakan gedung sekolah untuk double shift 2. CARA INOVATIF Sistem PAMONG SD kecil pada daerah terpencil Sistem Guru kunjung SMP Terbuka Kejar Paket A dan B Belajar jarak jauh

PEMECAHAN MASALAH MUTU PENDIDIKAN Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah Pengembangan kemampuan tenaga

PEMECAHAN MASALAH MUTU PENDIDIKAN Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, latihan, penataran, seminar, PKG, dsb Penyempurnaan kurikulum Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar Penyempurnaan sarana belajar Kegiatan pengendalian mutu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA MASALAH PENDIDIKAN Perkembangan IPTEK dan Seni Laju Pertumbuhan Penduduk Aspirasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA MASALAH PENDIDIKAN Perkembangan IPTEK dan Seni Laju Pertumbuhan Penduduk Aspirasi Masyarakat Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan

MASALAH PENDIDIKAN AKTUAL Masalah keutuhan pencapaian sasaran Masalah kurikulum Masalah peranan guru Masalah pendidikan

MASALAH PENDIDIKAN AKTUAL Masalah keutuhan pencapaian sasaran Masalah kurikulum Masalah peranan guru Masalah pendidikan dasar 9 tahun

PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN AKTUAL Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung secara

PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN AKTUAL Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung secara insidental Pelaksanaan ko dan ekstra kurikuler dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir atau kelulusan Pemilahan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan studi dan yang kan terjun ke masyarakat Pendidikan tenaga kependidikan perlu diberi perhatian khusus Perlu diadakan penelitian secara meluas untuk menentukan faktor penunjang dan faktor penghambat dilaksanakannnya wajar dikdas 9 tahun

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH