ALEL GANDA PADA MAMALIA Fenotif dan genotif yang

  • Slides: 9
Download presentation
ALEL GANDA PADA MAMALIA Fenotif dan genotif yang sesuai untuk alel ganda dari lokus

ALEL GANDA PADA MAMALIA Fenotif dan genotif yang sesuai untuk alel ganda dari lokus c Pada kelinci Fenotif Kemungkinan genotif Kelabu (normal) c+, c+ cch, c+c Chinchililla cchcch, cchc Himalaya chch, chc Albino cc Banyaknya kemungkinan kombinasi diploid dapat dicari asal banyaknya alel ganda dalam suatu seri di ketahui, yaitu dengan rumus : n( n + 1) n = banyaknya alel 2

ALEL GANDA PADA DROSOPHILA Warna mata pada lalat Drosophhila yang disebabkan oleh berbagai macam

ALEL GANDA PADA DROSOPHILA Warna mata pada lalat Drosophhila yang disebabkan oleh berbagai macam kombinasi alel ganda dari gen w ( disusun dari yang paling dominan ke yang paling resesip) Genotip lalat Warna mata w+ w+ merah tua wcol merah nyata wsat satsuma wcowco koral wwww anggur wchwch buah talok we we eosin wblwbl darah wa wa aprikot wbfwbf kulit penggosok ww putih

ALEL GANDA MENGAWASI GOLONGAN DARAH Golongan darah pada manusia itu herediter(keturunan) yang ditentukan oleh

ALEL GANDA MENGAWASI GOLONGAN DARAH Golongan darah pada manusia itu herediter(keturunan) yang ditentukan oleh alel ganda. beberapa sistem golongan darah yang dianggap sebagi dasar : 1. Golongan darah menurut sistem ABO K. Landsteiner menemukan bahwa penggumpalan darah terjadi apabila eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, akan tetapi pada orang lain, campuran tadi tidak mengakibatkan penggumpalan darah. karena itu dibagi menjadi golongan darah A, B dan O

Hubungan antara golongan darah (fenotif) seseorang dengan macam antigen dan zat anti yang dimiliki

Hubungan antara golongan darah (fenotif) seseorang dengan macam antigen dan zat anti yang dimiliki Golongan darah (fenotif) Antigen dalam eritrosit Zat anti dalam serum/plasma darah O - Anti-A dan Anti-B A A Anti-B B B Anti-A AB A dan B -

2. Golongan darah menurut sistem MNSs K. Landsteiner dan P. Levine(1927) Menemukan antigen baru

2. Golongan darah menurut sistem MNSs K. Landsteiner dan P. Levine(1927) Menemukan antigen baru yang disebut antigen-M dan antigen-N, dikatakan bahwa sel darah merah seseorang dapat mengandung salah satu atau kedua antigen tersebut. jika misalnya eritrosit seseorang yang mengandung antigen-M disuntikkan ke kelinci, maka darah kelinci akan membentuk zat anti-M dalam serum darah kelinci. 3. Golongan darah sistem Rh K. Landsteiner dan A. S. Wiener(1940)Menemukan antigen baru lagi, yang dinamakan faktor Rh. dengan menyuntikkan sel-sel darah merah dari kera Rhesus ke dalam tubuh kelinci dan marmot. kemudian antiserum dari kelinci tadi digunakan untuk menguji darah manusia. orang dapat dibedakan menjadi :

a. Orang Rh-positif ialah orang yang memiliki antigen –Rh didalam eritrositnya, sehingga waktu darahnya

a. Orang Rh-positif ialah orang yang memiliki antigen –Rh didalam eritrositnya, sehingga waktu darahnya di tes dengan anti serum yang mengandung anti –Rh, maka eritrositnya menngumpal b. Orang Rh-negatip ialah orang yang tidak memiliki antigen. Rh didalam eritrositnya, sehingga eritrosit tidak menggumpal pada waktu dilakukan tes dengan antiserum. Rh. Golongan darah Rh mempunyai arti penting dalam klinik, seperti halnya ABO. dalam serum dan plasma darah orang biasanya tidak terdapat zat anti-Rh. Akan tetapi orang dapat distimulir untuk membentuk anti-Rh, disebabkan karena : a. Transfusi darah

GOLONGAN DARAH LAIN Empat belas golongan darah yang kini umum dikenal Sistem golongan darah

GOLONGAN DARAH LAIN Empat belas golongan darah yang kini umum dikenal Sistem golongan darah Tahun ditemukan Penemu Kemungkina n jumlah alel ABO 1900 Landsteiner 7 MNSs 1927 Landsteiner dan Levine 16 P 1927 Landsteiner dan Levine 4 Rh 1940 Landsteiner dan Wiener 18 Lutheran 1945 Callender dkk 2 Kell 1946 Coomb dkk 4 Lewis 1946 Mourant Duffy 1950 Cutbush dkk 3 Kidd 1951 Allen dkk 2 Diego 1955 Layrise dkk 2 I 1956 Wiener dkk 2 Auberger 1961 Salmon dkk 2 Xg 1962 Mann dkk 2 Dombrock 1965 Swanson dkk 2 2 atau 3

INKOMPATIBILITAS DALAM GOLONGAN DARAH 1. Rh inkompatibilitas dapat mengakibatkan penyakit eritroblastosis fetalis pada bayi.

INKOMPATIBILITAS DALAM GOLONGAN DARAH 1. Rh inkompatibilitas dapat mengakibatkan penyakit eritroblastosis fetalis pada bayi. ini terjadi apabila seorang ibu Rh- mengandung bayi Rh+ , sehingga anti-Rh dari serum darah ibu merusak eritrosit bayi yang mengandung antigen-Rh. 2. ABO inkompatibilitas sejumlah besar anti –A dari serum darah ibu merusak eritrosit bayi dalam kandungan yang memiliki antigen. A. dengan alasan itulah para ahli menyatakan bahwa matinya janin atau keguguran berkali-kali secara spontan itu disebabkan oleh adanya ABO inkompatibilitas

3. Kombinasi Rh inkompatibilitas dan ABO inkompatibilitas Kenyataan menunjukkan bahwa ABO inkompatibilitas dapat mencegah

3. Kombinasi Rh inkompatibilitas dan ABO inkompatibilitas Kenyataan menunjukkan bahwa ABO inkompatibilitas dapat mencegah timbulnya penyakit eritroblastosis fetalis sebagai akibat adanya Rh inkompatibilitas. Inilah merupakan alasan mengapa ibu-ibu Rh- yang mempunyai suami Rh+ tidak begitu mudah mendapatkan anak yang menderita eritroblastosis seperti yang diduga.