Alat Ukur Non Tes Buat Kelompok 1 kelompok
Alat Ukur Non Tes
Buat Kelompok • 1 kelompok 4 orang • Carilah jenis-jenis teknik non tes selain yang dibahas pada materi ini • Analisa kelebihan dan kekurangannya • Cara / langkah-langkah penyusunannya
Teknik Evaluasi Non-Tes • Melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan tes. • Umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan (individu/kelompok)
Penggolongan Teknik Non-tes 1. Observasi Suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya Observasi menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan
Penggolongan Teknik Non-tes. . . • Kelebihan Observasi Ø Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak. Ø Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting Ø Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket Ø Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati • Kelemahan Observasi Ø Observer tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang Ø Apabila si objek yang diobservasikan mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat Ø Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol sebelumya.
Penggolongan Teknik Non-tes. . . • Langkah-langkah menyusun observasi : 1. Merumuskan tujuan 2. Merumuskan kegiatan 3. Menyusun langkah-langkah 4. Menyusun kisi-kisi 5. Menyusun panduan observasi 6. Menyusun alat penilaian
Penggolongan Teknik Non-tes. . . 2. Wawancara (Interview) • Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali
Penggolongan Teknik Non-tes. . . • Kelebihan wawancara Ø Wawancara dapat memberikan keterangan keadaan pribadi hal ini tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek Ø Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam pelaksaannya Ø Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si pewawancara dengan objek • Kelemahan wawancara Ø Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan, kemampuan individu yang diwawancarai Ø Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksanaan wawancara Ø Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pewawancara
Penggolongan Teknik Non-tes. . . Langkah-langkah penyusunan wawancara • Perumusan tujuan • Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai • Penyusunan kisi-kisi • Penyusunan pedoman wawancara • Pelaksanaan
Penggolongan Teknik Non-tes. . . 3. Angket (Kuisioner) • Pada dasarnya adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden)
Penggolongan Teknik Non-tes. . . • Kelebihan Angket/Kuisioner? • Kekurangan Angket/Kuisioner?
Penggolongan Teknik Non-tes. . . Langkah-langkah menyusun angket • • • Merumuskan tujuan Merumuskan kegiatan Menyusun langkah-langkah Menyusun kisi-kisi Menyusun panduan angket Menyusun alat penilaian
Penggolongan Teknik Non-tes. . . 4. Pemeriksaan Dokumen (Ducumentary Analisis) • Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemerikasaan terhadap dokumen-dokumen; misalnya dokumen yang memuat infomasi mengenai riwayat hidup (auto biography). • Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. • Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian kebiasaan atau sikap dari obyek yang dinilai.
Penggolongan Teknik Non-tes. . . 5. Sosiometri • Sosiometri adalah suatu penilaian untuk menentukan pola hubungan dan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok • Sosiometri merupakan alat yag tepat untuk menilai hubungan sosial dan tingkah laku sosial dari murid dalam suatu kelas, yang meliputi stuktur hubungan individu, susunan antar individu dan arah ubungan sosial • Guru dapat mengetahui bagaimana keadaan hubungan sosial dari tiap-tiap anak dalam suatu kelompok atau kelas
Penggolongan Teknik Non-tes. . . • • Manfaat sosiometri Sosiometri sebagai alat penilaian non-tes sangat berguna bagi guru dalam beberapa hal, antara lain: Untuk pembentukan kelompok dalam menentukan kelompok kerja (pembagian tugas) Untuk pengarahan dinamika kelompok Untuk memperbaiki hubungan individu dalam kelompok dan memberi bimbingan kepada setiap anak
Penggolongan Teknik Non-tes. . . 6. Rating scale atau skala bertingkat • Rating scale adalah instrument pengukuran non tes yang menggunakan suatu prosedur terstruktur untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang diobservasi yang menyatakan posisi tertentu dalam hubungannya dengan yang lain
Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Instrumen Non Tes • Mendefinisikan variabel; • Menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci • Menyusun butir-butir • Melakukan uji coba • Menganalisis kesahihan (validity) dan keterandalan (reliability)
Langkah-langkah Pengembangan Alat Ukur 1. Pengembangan spesifikasi alat ukur 2. Penulisan pernyataan atau pertanyaan 3. Penelaahan pernyataan atau pertanyaan 4. Perakitan instrumen (untuk keperluan uji-coba) 5. Uji-coba 6. Analisis hasil uji-coba 7. Seleksi dan perakitan instrumen 8. Administrasi instrumen 9. Penyusunan skala dan norma
Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan Instrumen 1. Sintesa teori-teori yang sesuai dengan konsep variabel yang akan diukur dan buat konstruk variabel 2. Kembangkan dimensi dan indikator variabel sesuai dengan rumusan konstruk variabel 3. Buat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan indikator 4. Tetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu rentangan kontinum dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan
Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan Instrumen. . . 5. Tulis butir-butir instrumen baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Biasanya butir instrumen digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pernyataan atau pertanyaan positif dan kelompok pernyataan atau pertanyaan negatif 6. Butir yang ditulis divalidasi secara teoritik dan empirik 7. Validasi pertama yaitu validasi teoritik ditempuh melalui pemeriksaan pakar atau panelis yang menilai seberapa jauh ketepatan dimensi sebagai jabaran dari konstruk, indikator sebagai jabaran dimensi dan butir sebagai jabaran indikator 8. Revisi instrumen berdasarkan saran pakar atau penilaian panelis
Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan Instrumen. . . 9. Setelah konsep instrumen dianggap valid secara teoritik dilanjutkan penggandaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba 10. Validasi kedua adalah uji coba instrumen di lapangan yang merupakan bagian dari proses validasi empirik. Instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel yang mempunyai karakteritik sama dengan populasi yang ingin diukur. Jawaban responden adalah data empiris yang kemudianalisis untuk menguji validitas empiris atau validitas kriteria dari instrumen yang dikembangkan 11. Pengujian validitas krtieria atau validitas empiris dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria internal maupun kriteria eksternal
Langkah-langkah Penyusunan dan Pengembangan Instrumen. . . 12. Berdasarakn kriteria tersebut dapat diperoleh butir mana yang valid dan butir yang tidak valid 13. Untuk validitas kriteria internal, berdasarkan hasil analisis butir yang tidak valid dikeluarkan atau direvisi untuk diujicobakan kembali sehingga menghasilkan semua butir valid. 14. Susun dan gabung semua butir yang telah dibuat menjadi instrumen yang final
- Slides: 22