ALAT PELINDUNG DIRI WIWIT SEPVIANTI PERHATIKAN KETIGA GAMBAR
ALAT PELINDUNG DIRI WIWIT SEPVIANTI
PERHATIKAN KETIGA GAMBAR BERIKUT INI Pegawai di Pabrik Sido Muncul Chef di Dapur Restoran Seorang ATD dalam kegiatan Aftaf
Dari ketiga gambar tersebut apa ya kesamaannya? Atribut yang mereka gunakan bukan hanya sebagai pelindung diri tapi sekaligus berfungsi untuk menjamin mutu dan kualitas produk yang sedang mereka kerjakan.
Yuk simak lebih lanjut tentang penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1. Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dari cara kerja yang aman.
Mengapa Harus menggunakan APD? 1. Nakes beresiko terpapar patogen (sumber: darah atau cairan tubuh pasien lainnya) yang dapat meningkatkan resiko terinfeksi secara serius hingga kemungkinan kematian. 2. Mengurangi kasus kontaminasi silang dari petugas ke pendonor atau sebaliknya 3. Pemakaian APD terbukti dapat mengurangi kontaminasi pada
Kendala penggunaan APD? 1. Kemampuan perlindungan tidak sempurna 2. APD tidak nyaman digunakan. 3. Prosedural pemakaian APD yang benar dianggap sebagian Nakes sesuatu yang tidak efisien
Walaupun penggunaan APD ribet, apakah Nakes boleh mengabaikan prosedural penggunaan APD?
Jenis-jenis APD bagi NAKES? 1. Gown/ Gaun/ Jas Lab 2. Masker 3. Alat pelindung kepala/ Cover kepala 4. Sarung tangan 5. Alat pelindung kaki/ boots/ sepatu karet/ cover sepatu
Gown/ Gaun/ Jas Lab Gaun pelindung digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain, Pada saat bekerja dengan darah donor dan pasien (Uji IMLTD dan Serologi). Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan gaun sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area Lab. Setelah gaun dilepas, pastikan
Masker 1. Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu, dan rambut pada wajah ( jenggot ). Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan. Bila masker tidak
Masker 2. Masker terbuat dari berbagai bahan seperti katun ringan, kain kassa, kertas dan bahan sintetik yang beberapa diantaranya tahan cairan. Masker yang di buat dari katun atau kertas sangat nyaman tetapi tidak dapat menahan cairan atau efektif sebagai filter. Masker yang dibuat dari bahan sintetik dapat memberikan perlindungan dari tetesan partikel berukuran besar ( > 5 µm ) yang tersebar
Alat pelindung Kepala Berdasarkan fungsinya dapat di bagi 3 bagian : Topi pengaman ( Safety Helmet ) Untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda – benda. Topi / tudung Untuk melindungi kepala dari api, uap – uap korosif, debu, kondisi iklim yang buruk. Tutup kepala Untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah lilitan rambut dari mesin.
Sarung Tangan 1. Sarung tangan melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi donor dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti setiap kontak dari satu donor ke donor lain, untuk mencegah kontaminasi silang. 2. Sarung tangan juga perlu diganti dari pekerjaan di lab IMLTD ke lab Serologi. Atau dari zona A ke zona B.
Sarung Tangan Meskipun efektifitas pemakaian sarung tangan dalam mencegah kontaminasi dari petugas kesehatan telah terbukti berulang kali ( Tenorio et al. 2001 ) tetapi pemakaian sarung tangan tidak menggantikan kebutuhan untuk mencuci tangan. Sebab sarung tangan bedah lateks dengan kualitas terbaik sekalipun, mungkin mengalami kerusakan kecil yang tidak terlihat, sarung tangan mungkin robek pada saat digunakan atau tangan terkontaminasi pada saat melepas sarung tangan ( Bagg. Jenkins dan Barker 1990; Davis 2001 ).
Kapan Pemakaian Sarung Tangan Diperlukan? 1. Ada kemungkinan kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh lain, membran mukosa atau kulit yang terlepas. (Aftaf, Uji Saring, Uji silang serasi, distribusi dll) 2. Melakukan prosedur medis yang bersifat invasive misalnya menusukkan sesuatu ke dalam pembuluh darah, seperti memasang infus 3. Menangani bahan – bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi atau
Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Sarung Tangan 1. Gunakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai, khususnya untuk sarung tangan bedah. Sarung tangan yang tidak sesuai dengan ukuran tangan dapat mengganggu keterampilan dan mudah robek. 2. Jaga agar kuku selalu pendek untuk menurunkan resiko sarung tangan robek. 3. Tarik sarung tangan ke atas manset gaun (jika anda memakainya) untuk melindungi pergelangan tangan. 4. Gunakan pelembab yang larut dalam air ( tidak
Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Sarung Tangan 4. Jangan gunakan lotion atau krim berbasis minyak, karena akan merusak sarung tangan bedah maupun sarung tangan periksa dari lateks. 5. Jangan menggunakan cairan pelembab yang mengandung parfum karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. 6. Jangan menyimpan sarung tangan di tempat dengan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin misalnya di bawah sinar matahari langsung, di dekat pemanas, AC, cahaya
Alat pelindung kaki dapat berupa: 1. Sepatu Boots. 2. Sepatu berbasis karet. 3. Cover penutup sepatu
Bagaimana Urutan Pemakaian APD dan Pelepasan APD? Tuliskan urutan Pakai dan Lepas APD Kirim jawaban Via WA 0877 -1187 -0756 Format: Jawaban Tugas 1 Nama NIM TUGAS 1, MAKSIMAL DIKIRIM JAM 10. 30 sebagai bukti hadir di makul kendali
- Slides: 20