AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI BARBARA GUNAWAN A ARTI PROFESI
AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI BARBARA GUNAWAN
A. ARTI PROFESI Etimologi Secara etimologi kata “profesi” berasal dari bahasa Latin, yaitu Professio yang memiliki kata kerja Profitere. Pertama : Profesi berkaitan dengan pekerjaan dengan syarat-syarat tertentu. Kedua : Profesi berkaitan dengan pengakuan dihadapan publik, yang dinyatakan dalam sebuah janji atau ikrar.
Etimologi Profesi menuntut tekad dan kemampuan untuk konsisten pada apa yang dinyatakan di depan publik. Menurut I Wibowo menyatakan bahwa profesi berkaitan dengan komitmen yang teguh pada nilai moral seperti kejujuran, keadilan, keseriusan kerja dan tanggung jawab yang besar. Dari uraian butir kedua terlihat dengan jelas bahwa selain berkaitan dengan kompetensi teknik, profesi mengisyaratkan legitimasi moral dan legitimasi sosial. Pada awalnya hanya ada tiga bidang pekerjaan yang diakui sebagai profesi, yakni keagamaan, kesehatan, dan hukum. Dengan demikian hanya ada tiga pihak yang diakui menyandang gelar profesi, yakni agamawan, dokter dan pengacara/advokat.
Berbagai Terminologi üMenurut berbagai terminologi kata profesi dibedakan menjadi 4 istilah, yaitu : Profesionalisme mengacu pada komitmen anggota suatu profesi Profesionalitas mengacu pada sikap anggota Profesionalisasi berkaitan dengan proses atau upaya Profesional menunjuk pada orang yang meyandang profesi
B. CIRI – CIRI PROFESI Michael Pakaluk, yang merujuk pandangan Abraham Flexner, menyebutkan sepuluh ciri utama profesi, yaitu : 1. Memiliki kinerja intelektual dengan tanggunhg jawab yang besar. 2. Mampu menggunakan ilmu pengetahuan dalam pekerjaan demi suatu tujuan praktis, namun luhur. 3. Menguasai teknik komunikasi yang diperoleh secara akademis. 4. Mampu mengelola diri sendiri. 5. Mempunyai motivasi untuk peduli kepada orang lain secara terus-menerus. 6. Menjalankan standar perilaku tertentu di kalangan anggotanya. 7. Menjalankan standar kualifikasi profesional yang mengatur tugas-tugas bagi profesi. 8. Meiliki status yang diakui dalam masyarakat secara lebih luas. 9. Masuk dalam organisasi tertentu demi pengembangan profesi. 10. Memiliki kemampuan budaya distingtif, termasuk tradisi, kebiasaan dan simbol.
B. CIRI – CIRI PROFESI Sementara itu merujuk pandangan Lierberman, mempersempit ciri itu dalam tujuh butir berikut : H Ramayulis 1. Memiliki cakupan ranah pekerjaan khas, definitif, dan sangat penting, serta dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Memiliki wawasan, pemahaman dan penguasaan pengetahuan dan perangkat teoritis yang relevan secara luas dan mendalam, serta menguasai perangkat kemahiran teknis kerja demi pelayanan yang memadai, memiliki semangat pengabdian yang mantap dan mandiri. 3. Memiliki sistem pendidikan yang mantap dan mapan berdasarkan ketentuan persyaratan standarnya bagi penyiapan maupun pengembangan tenaga mengeban tugas pekerja profesional yang bersangkutan. 4. Memiliki perangkat kode etik profesional yang telah disepakati dan selaludipatuhi serta menjadi pedoman begi para anggota pengemban tugas pekerjaan atau pelayanan profesional yang bersangkutan.
B. CIRI – CIRI PROFESI 5. Memiliki organisasi profesi yang menghimpun, membina dan mengembangkan kemampuan profesional , melindungi kepentingan profesional serta memajukan kesejahteraan anggotanya dengan senantiasa mengindahkan kode etik dan ketentuan organisasi 6. Memiliki jurnal dan sarana publikasi profesional lainnya yang menyajikan berbagai karya penelitian dan kegiatan ilmiah sebagai media pembinaan dan pengembangan para anggota serta pengabdian kepada masyarakat dan Khazanah ilmu pengetahuan yang menompang profesi. 7. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang selayaknya secara sosial dan secara legal.
CIRI – CIRI PROFESI Memiliki keterampilan dan keahlian khusus Pekerjaan diabdikan pada masyarakat Memiliki komitmen moral yang tinggi Memiliki izin khusus Mengandalkan hidup dari profesi Menjadi anggota satu profesi
Cara membedaka n Pekerjaan: fisik, psikis, dan pengetahuan Profesi: fokus pada satu bidang BEDA PEKERJAAN PADA UMUMNYA DENGAN PROFESI Pendekatan pertama (sisi cakupan atau luasnya) Pekerjaan : lebih luas Profesi : lebih sempit Pendekatan kedua, dapat dilihat dari ciri-ciri profesi sendiri
C. BEDA PEKERJAAN PADA UMUMNYA DENGAN PROFESI Berdasarkan ciri-ciri profesi 1. Profesi selalu mengandalkan diri pada keahlian atau ketrampilan khusus, 2. Profesi dijalankan dengan komitmen yang melebihi komitmen dalam menjalankan pekerjaan pada umunya 3. Kaum profesional agar disebut profesional menekuni pekerjaannya sebagai pencaharian satunya 4. -Profesi diabdikan untuk masyarakat secara total. 5. Profesi memerlukan izin atau legalitas dalam melakukannya 6. -Pengembangan profesi selalu terjadi dalam komunitas akademis. -Pekerjaan hanya untuk kepentingan kelompok, atau kepentingan sendiri -Pekerjaan umumnya dikembangkan secara individual
ARGUMEN EKSISTENSIAL AKUNTAN SI SEBAGAI PROFESI 1. Sifat pekerjaan akuntan yang tidak bisa diperbandingkan 2. Imbal jasa yang diterima oleh akuntam bukan uang, melainkan penghargaan 3. Altruisme akuntan berbeda dengan altruism profesi lain 4. Sifat personal dan impersonal kerja akuntan
PROFESION ALISASI AKUNTAN a. Pengembangan Kompetensi Etis Komisi standar pendidikan dan pengalaman bagi akintan publik amerika serikat menetapkan ada 3 hal yang harus dimiliki akuntan : 1. Bidang pengetahuan tertentu 2. Proses pendidikan formal bagi pengetahuan tertentu 3. Kualifikasi profesionalisme
“ b. Pengembangan Kompetensi Etis Adalah upaya meningkatkan kesadaran etis dan perilaku etis
Thanks! Any questions?
- Slides: 14