Akuntansi Perusahaan Dagang Bab 5 Rita Tri Yusnita
Akuntansi Perusahaan Dagang Bab 5 Rita Tri Yusnita, SE. , MM.
Karakteristik Perusahaan Dagang – Aktivitas perusahaan dagang meliputi pembelian barang dagangan dari pemasok (supplier) dan kemudian menjual kembali barang dagangan tersebut kepada konsumen (customer/pelanggan) dengan maksud memperoleh keuntungan. – Pada saat barang dagangan dijual, nilai transaksi penjualan akan dilaporkan sebagai pendapatan penjualan (Sales Revenue) dan harga pokok dari barang yang dijual akan diakui sebagai beban yang dinamakan harga pokok penjualan (HPP) (cost of good sold) – Pendapatan Penjualan setelah dikurangi HPP akan diperoleh Laba Kotor (Gross Profit). Dinamakan laba kotor karena masih belum memperhitungkan beban operasional yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh pendapatan.
Karakteristik Perusahaan Dagang – Barang dagangan yang masih tersedia (belum terjual) sampai dengan akhir periode akuntansi dinamakan persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory). – Barang dagangan ini (Merchandise Inventory) akan dilaporkan sebagai aset lancar (aktiva lancar) dalam Neraca. – Perush. Dagang secara sistematis akan selalu menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan berapa besar barang dagangan yang tersedia untuk dijual dan juga berapa besar yang telah terjual.
Sistem Pencatatan Persediaan – Terdapat 2 Metode Akuntansi yang lazim dipakai dalam mencatat Persediaan Barang Dagangan, yaitu: 1. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual (Perpetual Inventory System) 2. Metode atau Sistem Periodik/Fisik (Periodic/Physical Inventory System)
Sistem Pencatatan Persediaan q Metode Perpetual, persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar. q Metode Periodik, persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja (bisa setiap bulan atau tahun) untuk menentukan harga pokok penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi.
Sistem Pencatatan Perpetual Akuntansi Perusahaan Dagang
Sistem Pencatatan Perpetual § Dalam Sistem Perpetual, catatan mengenai harga pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual diselenggarakan secara terperinci. § Dengan sistem pencatatan perpetual, harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi.
Sistem Pencatatan Perpetual § Dalam Sistem Perpetual, Akun Pembelian (Purchase), Retur Pembelian (Purchase Return), Potongan Pembelian (Purchase Discount), dan ongkos angkut masuk (freight in) tidak akan pernah digunakan. § Seluruh akun-akun tersebut digantikan dengan akun Persediaan Barang Dagangan (Merchandises Inventory).
Mencatat Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) Ayat Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian secara TUNAI Merchandise Inventory Cash (Pembelian barang dagangan secara tunai) XXX
Mencatat Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) Ayat Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian secara KREDIT Merchandise Inventory Account Payable (Pembelian barang dagangan secara kredit) XXX
Retur Pembelian & Penyesuaian Harga Beli (Sistem Pencatatan Perpetual) – Retur Pembelian muncul jika ada barang yang dikembalikan pembeli. Bisa karena alasan cacat, rusak, atau tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pembeli. – Jika perusahaan mengembalikan sebagian barang dagangan yang dibelinya, maka muncul transaksi retur pembelian, dan selanjutnya akan: Ø memperoleh pengurangan utang usaha (Account Payable) jika awalnya pembelian dilakukan secara kredit, atau; Ø Memperoleh atau menerima pengembalian kas jika awalnya pembelian dilakukan secara tunai.
Retur Pembelian & Penyesuaian Harga Beli (Sistem Pencatatan Perpetual) v. Pembeli (Perush. yang membeli barang dagangan) dapat saja memilih untuk tidak mengembalikan barang dagangan yang telah dibelinya tersebut kepada penjual asalkan penjual bersedia memberikan penyesuaian harga atau pengurangan harga dari harga beli semula. v. Transaksi di atas dikenal sebagai Penyesuaian Harga Beli
Retur Pembelian & Penyesuaian Harga Beli (Sistem Pencatatan Perpetual) Apabila awalnya pembelian dilakukan secara TUNAI Cash XXX Merchandises Inventory XXX Apabila awalnya pembelian dilakukan secara KREDIT Account Payable Merchandises Inventory XXX
Mencatat Ongkos Angkut (Sistem Pencatatan Perpetual) – Ada 2 jenis alternatif persyaratan pengangkutan (Freight Terms): 1. Franko Gudang Penjual (Free on Board Shipping Point) Ø Penjual tidak memiliki kewajiban menanggung ongkos angkut barang dari gudang penjual ke gudang pembeli. Pembeli lah yang harus menanggung ongkos angkut. Maka, ongkos angkut yang ditanggung pembeli akan dicatat dalam pembukuan pembeli sebagai ongkos angkut masuk (freight in) 2. Franko Gudang Pembeli (Free on Board Destination Point) Ø Ongkos angkut barang dari gudang penjual ke gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. Maka, ongkos angkut barang akan dicatat dalam pembukuan penjual sebagai ongkos angkut (freight out atau transportation out atau delivery expense).
Mencatat Ongkos Angkut (Sistem Pencatatan Perpetual) Franko Gudang Penjual (Free on Board Shipping Point) Ø Karena pembeli yang menanggung ongkos angkut masuk, maka dalam pembukuan pembeli muncul ongkos angkut masuk (freight in) Ø Ongkos angkut masuk sifatnya menambah harga pokok barang yang dibeli, karena sistem pencatatan persediaan menggunakan sistem perpetual, maka akun ongkos angkut masuk ini akan digantikan dengan akun persediaan barang dagangan. Merchandises Inventory Cash XXX
Franko Gudang Pembeli (Free on Board Destination Point) Ø Ongkos angkut barang dari gudang penjual ke gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. Maka, ongkos angkut barang akan dicatat dalam pembukuan penjual sebagai ongkos angkut (freight out atau transportation out atau delivery expense). – Ayat jurnal yang perlu dibuat dalam pembukuan PENJUAL: Freight out / Delivery Expense Cash XXX – Jika kita sebagai PEMBELI, maka TIDAK melakukan pencatatan pembukuan.
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) § Persyaratan kredit (credit terms) tertentu dalam transaksi pembelian secara kredit memungkinkan pembeli untuk mendapatkan potongan tunai apabila si pembeli melakukan pembayaran dalam waktu yang segera. § Persyaratan kredit ini secara khusus menunjukkan: 1. Besarnya potongan tunai (cash discounts) yang dapat dimanfaatkan oleh si pembeli apabila pembeli melakukan pembayaran dalam periode waktu yang segera; 2. Lamanya periode potongan (discount period); dan 3. Lamanya batas waktu akhir bagi pembeli untuk membayar seluruh utangnya kepada penjual (credit net period)
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) § Contoh Persyaratan kredit (Credit Term): 2/10, n/30 § Artinya: Pembeli akan mendapat potongan tunai sebesar 2% dari nilai transaksi pembelian jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal pembelian. Dan jika potongan tunai tidak dimanfaatkan si pembeli, maka batas waktu akhir bagi pembeli untuk melunasi seluruh utangnya adalah paling lambat 30 hari sejak tanggal pembelian.
§ Contoh Persyaratan kredit (Credit Term) lainnya: 1/15, n/eom § Artinya: Pembeli akan mendapat potongan tunai sebesar 1% dari nilai transaksi pembelian jika pembayaran dilakukan dalam waktu 15 hari sejak tanggal pembelian. Dan jika potongan tunai tidak dimanfaatkan si pembeli, maka batas waktu akhir bagi pembeli untuk melunasi seluruh utangnya adalah paling lambat akhir bulan (end of month). § Contoh Lain: 3/15, n/60
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) 2 Hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung besarnya Potongan Pembelian: 1. Persyaratan Kredit (Credit Terms) Ø Pastikan pembayaran utang dilakukan dalam periode potongan dan sesuai besarnya prosentase potongan tunai. 2. Retur Pembelian dan Penyesuaian Harga Beli Ø Potongan pembelian didasarkan pada nilai tagihan setelah dikurangi retur pembelian dan penyesuaian harga beli, jika ada.
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) § Ketika tagihan dibayar dalam periode potongan tunai, jumlah potongan pembelian ini akan mengurangi saldo akun persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory). § INGAT! Dalam sistem perpetual tidak mengenal akun potongan pembelian (Purchase Discount) § Akun potongan pembelian yang sifatnya akan mengurangi harga pokok barang yang dibeli ini akan digantikan dengan akun persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory).
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Perpetual) – Jurnal yang dicatat PEMBELI pada saat melakukan pembayaran utang dengan memanfaatkan potongan tunai: Account Payable XXX Cash XXX Merchandises Inventory XXX – Jika PEMBELI tidak memanfaatkan potongan tunai, maka saat pembayaran utangnya jurnal yang dibuat sbb: Account Payable Cash XXX
Mencatat Penjualan (Sistem Pencatatan Perpetual) Penjualan TUNAI Cash Penjualan KREDIT XX Sales Cost of Goods Sold Merchandise Inventory Account Receivable XX XX Sales Cost of Goods Sold XX XX Merchandise Inventory XX XX XX
Retur Penjualan & Penyesuaian Harga Jual (Sistem Pencatatan Perpetual) § Retur Penjualan (Sales Returns) terjadi jika perusahaan penjual menerima kembali barang dagangan yang telah dijualnya kepada pelanggan akibat adanya barang yang rusak, cacat atau tidak sesuai spesifikasi pesanan pelanggan. § Penyesuaian harga jual atau pengurangan harga jual (Sales Allowances) diberikan kepada pelanggan dimana dalam hal ini perusahaan penjual tidak menerima kembali barang dagangan yang telah dijualnya.
Retur Penjualan & Penyesuaian Harga Jual (Sistem Pencatatan Perpetual) Jurnal yang dibuat ketika menerima kembali barang dagangan yang telah terjual Jika awalnya Penjualan dilakukan TUNAI Sales Return XX Cash Merchandise Inventory Cost of Goods Sold Jika awalnya Penjualan dilakukan KREDIT Sales Return XX XX Account Receivable Merchandise Inventory XX XX Cost of Goods Sold XX XX XX
Retur Penjualan & Penyesuaian Harga Jual (Sistem Pencatatan Perpetual) Ayat Jurnal yang dibuat PENJUAL saat memberikan penyesuaian harga / pengurangan harga jual (Sales Allowances) >>> tidak menerima kembali barang dagangan Jika awalnya Penjualan dilakukan TUNAI Sales Allowances Cash Jika awalnya Penjualan dilakukan KREDIT XX Sales Allowances XX Account Receivable XX XX
Mencatat Potongan Penjualan (Sistem Pencatatan Perpetual) § Potongan Penjualan (Sales Discount) dapat diberikan pihak Perusahaan Penjual § Sama halnya dengan potongan pembelian, ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung besarnya potongan penjualan (Sales Discount): 1. Persyaratan Kredit (Credit Terms) Ø Pastikan pembeli melakukan pembayaran utangnya dalam periode potongan dan sesuai besarnya prosentase potongan tunai. 2. Retur Penjualan dan Penyesuaian Harga Jual Ø Potongan penjualan didasarkan pada nilai tagihan setelah dikurangi retur penjualan dan penyesuaian harga jual, jika ada.
Mencatat Potongan Penjualan (Sistem Pencatatan Perpetual) Jurnal yang dibuat PENJUAL pada saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai: Cash XXX Sales Discount XXX Account Receivable XXX Jurnal yang dibuat PENJUAL pada saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang tidak memanfaatkan potongan tunai: Cash XXX Account Receivable XXX
Sistem Pencatatan Periodik Akuntansi Perusahaan Dagang
Sistem Pencatatan Periodik (Periodic/Physical Inventory System) v Dalam Sistem Pencatatan Persediaan Periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan AKUN PEMBELIAN (PURCHASES) bukan AKUN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (MERCHANDISE INVENTORY) v Ada beberapa akun yang akan digunakan dalam sistem Periodik: 1. Potongan pembelian (Purchase Discount) 2. Retur Pembelian dan Penyesuaian/Pengurangan Harga Beli (Purchase Return and Allowances) 3. Ongkos Angkut Masuk (Freight in)
Mencatat Pembelian (Sistem Pencatatan Periodik) § Akun Pembelian yang digunakan dalam sistem periodik merupakan akun sementara yang memiliki saldo normal di sebelah debet, maka akun ini nantinya pada akhir periode akuntansi (pada akhir tahun atau saat tutup buku), haruslah ditutup ke perkiraan ikhtisar laba rugi (Income Summary), agar saldonya menjadi NOL dan tidak dibawa ke periode akuntansi tahun berikutnya. § Pembelian (Purchases) akan menambah nilai barang yang tersedia untuk dijual. § Pengurangan nilai barang yang tersedia untuk dijual dengan nilai persediaan akhir, akan diperoleh besarnya Harga Pokok Penjualan.
Mencatat Pembelian (Sistem Pencatatan Periodik) Pembelian TUNAI Purchases Cash Pembelian KREDIT XX Purchases XX Account Payable XX XX
Retur Pembelian & Penyesuaian Harga Beli (Sistem Pencatatan Periodik) Pembelian TUNAI Cash Pembelian KREDIT XX Purchase Return and Allowances Account Payable XX Purchase Return and Allowances XX XX § Akun Retur Pembelian dan Pengurangan Harga Beli merupakan akun sementara yang bersaldo normal di kredit, maka akun ini pada akhir periode (tutup buku) harus ditutup ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary), agar saldonya menjadi NOL dan tidak dibawa ke periode akuntansi tahun berikutnya. § Retur Pembelian merupakan akun pengurang dari Akun Pembelian ke jumlah bersihnya.
Mencatat Ongkos Angkut (Sistem Pencatatan Periodik) Franko Gudang Penjual (Free on Board Shipping Point) Karena posisi Perusahaan sebagai PEMBELI maka harus melakukan pembukuan: Jika dibayar langsung oleh Pembeli Freight in Cash Jika ditalangi terlebih dulu oleh Penjual Freight in XX XX Account Payable XX XX Akun Ongkos Angkut Masuk merupakan akun sementara yang bersaldo normal di debet, maka akun ini pada akhir periode (tutup buku) harus ditutup ke perkiraan Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary), agar saldonya menjadi NOL dan tidak dibawa ke periode akuntansi tahun berikutnya.
Franko Gudang Pembeli (Free on Board Destination Point) Ø Ongkos angkut barang dari gudang penjual ke gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. Maka, ongkos angkut barang akan dicatat dalam pembukuan penjual sebagai ongkos angkut (freight out atau transportation out atau delivery expense). – Ayat jurnal yang perlu dibuat dalam pembukuan PENJUAL: Freight out / Delivery Expense Cash XXX – Jika kita sebagai PEMBELI, maka TIDAK melakukan pencatatan pembukuan.
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Periodik) § Akun Potongan Pembelian yang digunakan dalam sistem periodik merupakan akun sementara yang memiliki saldo normal di sebelah kredit, maka akun ini nantinya pada akhir periode akuntansi (pada akhir tahun atau saat tutup buku), haruslah ditutup ke perkiraan ikhtisar laba rugi (Income Summary), agar saldonya menjadi NOL dan tidak dibawa ke periode akuntansi tahun berikutnya. § Potongan Pembelian merupakan akun pengurang dari Akun Pembelian ke jumlah bersihnya § Pembelian – Potongan Pembelian – Retur Pembelian = Pembelian Bersih
Mencatat Potongan Pembelian (Sistem Pencatatan Periodik) – Jurnal yang dicatat PEMBELI pada saat melakukan pembayaran utang dengan memanfaatkan potongan tunai: Account Payable XXX Cash XXX Purchase Discount XXX – Jika PEMBELI tidak memanfaatkan potongan tunai, maka saat pembayaran utangnya jurnal yang dibuat sbb: Account Payable Cash XXX
Mencatat Penjualan (Sistem Pencatatan Periodik) Ayat Jurnal saat terjadi Transaksi PENJUALAN Penjualan TUNAI Cash Penjualan KREDIT XX Sales Account Receivable XX Sales XX XX
Retur Penjualan & Penyesuaian Harga Jual (Sistem Pencatatan Periodik) Jurnal yang dibuat oleh PENJUAL ketika menerima kembali barang dagangan yang telah terjual atau pada saat memberikan penyesuaian/pengurangan harga jual kepada pelanggannya Jika awalnya Penjualan dilakukan TUNAI Sales Return & Allowances Cash XX Jika awalnya Penjualan dilakukan KREDIT Sales Return & Allowances XX Account Receivable XX XX
Mencatat Potongan Penjualan (Sistem Pencatatan Periodik) Jurnal yang dibuat PENJUAL pada saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai: Cash XXX Sales Discount XXX Account Receivable XXX Jurnal yang dibuat PENJUAL pada saat menerima pembayaran utang dari pelanggan yang tidak memanfaatkan potongan tunai: Cash XXX Account Receivable XXX
Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan v Jika Perusahaan menggunakan Metode atau Sistem Periodik/Fisik dalam mencatat persediaan barang dagangannya, maka pada setiap akhir periode akuntansi setelah dilakukan penghitungan fisik atas persediaan, bagian akuntansi akan membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat besarnya nilai persediaan akhir yang ada di gudang (posisi persediaan per tanggal laporan)
Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan v Menghapus Saldo Persediaan Awal Income Summary XXX Merchandise Inventory XXX v Mencatat Saldo Persediaan Akhir Merchandise Inventory Income Summary XXX
Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan v Jika Perusahaan menggunakan Metode atau Sistem Perpetual dalam mencatat persediaan barang dagangannya, maka Akun Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory) secara terpisah diselenggarakan dalam BUKU BESAR (LEDGER). v Nantinya, sepanjang periode akuntansi, saldo buku besar akun ini akan setiap saat mencerminkan jumlah barang dagangan yang tersedia untuk dijual. Dengan demikian, kapanpun pihak Manajemen ingin mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang, maka data saldo persediaan barang dagangan tersedia saat itu juga dalam Buku Besar tanpa harus menunggu dilakukannya penghitungan fisik persediaan. v Berbeda dengan sistem periodik, dimana nilai persediaan baru dapat diketahui setelah dilakukan penghitungan fisik.
Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan § Namun demikian, penyesuaian saldo akun persediaan dengan metode perpetual tetap akan diperlukan, karena pada akhir periode akuntansi besarnya jumlah persediaan menurut hasil penghitungan fisik bisa jadi berbeda dengan jumlah saldo dalam Buku Besar Persediaan (catatan persediaan). § Perbedaan ini mungkin terjadi karena adanya barang yang dicuri, hilang, ataupun kesalahan dalam mencatat atau menghitung persediaan. § Umumnya nilai yang tercatat dalam Buku Besar menunjukkan nilai yang lebih besar dibanding penghitungan fisik.
Penyesuaian atas Persediaan Barang Dagangan Contoh: Dalam buku besar tertera nilai persediaan bersaldo Rp 175 juta. Berdasarkan penghitungan fisik akhir tahun ternyata hanya sebesar Rp 160 juta. Ayat Jurnal Penyesuaian yang perlu dibuat: Cost of Goods Sold Merchandise Inventory 15. 000
Terima Kasih
- Slides: 46