Akuntansi penanaman dana bank PENGERTIAN SIFAT PENEMPATAN DANA
Akuntansi penanaman dana bank
PENGERTIAN & SIFAT PENEMPATAN DANA BANK - Alat Liquid atau Kas Lembaga Keuangan Bentuk kredit dan Aktiva tetap Penanaman dana harus dilakukan untuk menciptakan pendapatan bank.
KAS DAN BANK Tujuan penanaman uang kas 1. Untuk kegiatan operasional 2. Untuk memelihara likuiditas 3. Untuk menghindari terjadinya over/underliquid 4. Untuk memanfaatkan kelebihan dana -> Pendapatan
REMISE adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu cabang ke cabang lainnya. Lazimnya remise dilakukan antar cabang suatu bank. AKUNTANSI REMISE Contoh: Bank Omega-jakarta mengirim uang secara fisik sebesari Rp 500. 000 tunai kepada Bank Omega - Bandung disebabkan kebutuhan alat liquid di cabang tersebut. Oleh Bank Omega - Jakarta akan dibukukan : D: RAK - Cabang Bandung K: Kas Rp 500. 000 Oleh Bank Omega - Bandung setelah menerima uang secara fisik akan dibukukan: D: Kas K: RAK - Cabang Jakarta Rp 500. 000
PENANAMAN ALAT LIKUID DALAM REKENING BANK LAIN Akuntansi penanaman pada bank lain: 1. Saat penanaman • Kasus: Bank Mega Jakarta membeli deposito berjangka Bank ABC sebesar Rp 200. 000 suku bunga 24% setahun, jangka waktu 3 bulan. Selain itu Bank Mega menempatkan sebagian dananya pada bank XYZ Jakarta untuk call money sebesar Rp 400. 000 dengan suku bunga 30% setahun, dana dapat ditarik sewaktu-waktu. Bank Mega juga menempatkan uangnya pada bank RST Jakarta dalam bentuk deposits on call sebesar Rp 450. 000 suku bunga 26% setahun jangka waktu 2 bulan. Pembayaran kepada lembaga keuangan tersebut di atas dilakukan atas beban rekening giro bank Mega- Jakarta pada Bank Indonesia. D: Bank lain – deposito berjangka Rekening Bank ABC- Jakarta Rp 200. 000 D: Bank lain - Call money-Rekening Bank XYZ D: Bank Lain – Deposits on Call-rekening Bank RST – Jakarta Rp 400. 000 Rp 450. 000 K: Bank Indonesia – Giro Rp 1. 050. 000
2. Saat penerimaan bunga: D: Bank lain-giro- Rekening Bank ABC Rp 4. 000 D: Bank lain-giro- Rekening Bank XYZ Rp 10. 000 D: Bank lain-giro- Rekening Bank RST Rp 9. 750. 000 K: pendapatan bunga-penempatan –deposito berjangka Rp 4. 000 K: pendapatan bunga-penempatan –Call money Rp 10. 000 K: pendapatan bunga-penempatan –Deposits on Call Rp 9. 750. 000
SURAT BERHARGA Penanaman uang dalam bentuk surat berharga bersifat sementara dan untuk dijual kembali saat diproyeksikan adanya keuntungan dari surat berharga tersebut Kr. Iteria : • Mempunyai pasar yang dapat diperjual belikan segera • Untuk dijual segera bila ada kebutuhan dana • Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain Jenis Surat Berharga • Saham • Wesel • Obligasi • Sekuritaskredit • Surat berharga lain yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal
AKUNTANSI PEMBELIAN SURAT BERHARGA Pembelian surat berharga yang dilakukan oleh suatu bank harus dicatat menurut harga beli yang telah disetujui dengan penjualan dan semua biaya-biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian seperti komisi broker dan lainnya akan termasuk dan dicatat dalam harga beli surat berharga. Obligasi. Surat berharga berupa obligasi yang dibeli diantara tanggal pembayaran bunga, maka pembayaran bunga tersebut bukan merupakan bagian dari harga perolehan, tetapi dimasukkan dalam pos Pendapatan bunga
Kasus: Apabila tanggal 31 juli Bank Omega membeli selembar obligasi PT. Jasa Marga yang berjangka waktu 10 tahun dengan nilai nominal Rp 10 juta pada kurs sebesar 98 dengan suku bunga sebesar 15 % setahun dibayarkan setiap tanggal 1 juni dan 1 desember. Perhitungan bunga sbb: 2 bulan bunga Yang belum dibayar 1 juni 4 bulan bunga yang akan diterima 31 juli 1 Desember
Bunga yang belum dibayar = 2/12 x 15% x Rp 10. 000 = Rp 250. 000 Harga perolehan = 98% x Rp 10 juta Harga Nominal Pendapatan yang ditangguhkan D: Surat berharga - Obligasi D: Pendapatan bunga obligasi K: Pendapatan premi obligasi yang ditangguhkan K: Kas = Rp 9. 800. 000 = Rp 10. 000 = Rp 200. 000 Rp 10. 000 Rp 250. 000 Rp 200. 000 Rp 10. 050. 000
Pada akhir tahun 31 Desember, obligasi harus disajikan pada neraca dan amortisasi dari pendapatan yang ditangguhkan. Contoh: Amortisasi sebesar Rp 200. 000 untuk periode 10 tahun harus diamortisasikan. Karena tenggang waktu antara pembelian 31 juli hingga 31 desember adalah 6 bulan, maka amortisasi pendapatan yang ditangguhkan = 6/12 * Rp 20. 000 = Rp 10. 000 D: Pendapatan premi Obligasi yang ditangguhkan K: Pendapatan Premi Obligasi Surat berharga - Obligasi Dikurangi: Pendapatan Premi Obligasi Yang ditangguhkan Nilai Perolehan Rp 10. 000 ( Rp 190. 000) Rp 9. 810. 000
Apablia obligasi tersebut dijual, setelah 8 bulan dimiliki atau pada tanggal 1 maret dengan harga 101, maka dilakukan perhitugan Harga jual = 101% x Rp 10. 000 Bunga yang menjadi hak Bank Omega : 3/12 * 15% * Rp 10. 000 Jumlah yang harus diterima Sisa premi obligasi : Nilai premi awal Jumlah yang telah dialokasikan : 8/12 * Rp 20. 000 Sisa premi obligasi Pengalokasian terakhir premi obligasi : 2/12 * Rp 20. 000 Rp 10. 100. 000 Rp 375. 000 Rp 10. 475. 000 Rp 200. 000 Rp 13. 333 Rp 186. 667 Rp 3. 333
Pengalokasian terakhir premi obligasi dicatat dengan ayat jurnal : D: Pendapatan Premi Obligasi yang ditangguhkan K: Pendapatan Premi Obligasi Rp 3. 333 Transaksi penjualan obligasi dicatat dengan ayat jurnal : D: Kas Rp 10. 475. 000 D: Pendapatan Premi Obligasi yang ditangguhkan Rp 186. 667 K: Pendapatan Premi obligasi Rp 86. 667 K: Surat berharga - Obligasi Rp 10. 000 K: Pendapatan Bunga Obligasi Rp 375. 000 K: Keuntungan dari Penjualan surat berharga Rp 100. 000
KREDIT YANG DIBERIKAN • Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah debitur/kredit • Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen
SISTEM PENCATATAN ADMINISTRASI KREDIT Disajikan dalam Rekening Administratif Besarnya kredit yang Disetujui oleh manajemen (Pagu kredit) Komitmen kredit Disajikan pada Neraca Penarikan Debitur Disajikan dalam Rekening Administratif Sisa pagu kredit yang belum dipergunakan oleh nasabah Sisa Komitmen kredit
JENIS KREDIT YANG DIBERIKAN 1. Kredit investasi 2. Kredit Modal kerja 3. Kredit profesi Berdasarkan jangka waktu kredit : 1. Kredit Jangka pendek 2. Kredit Jangka Panjang
AKUNTANSI KREDIT Akuntansi kredit meliputi beberapa prosedur : 1. Persetujuan dan pemberian pagu kredit 2. Penarikan cek oleh nasabah/debitur 3. Pembebanan bunga pada debitur 4. Pelunasan pokok 5. Wanprestasi pembayaran 6. Penilaian debitur pada neraca
PERSETUJUAN DAN PEMBERIAN PAGU KREDIT Contoh: Manajemen Bank Omega - Jakarta telah menyetujui pemberian kredit investasi kepada PT. Pizzaria sebesar Rp 250. 000 untuk rencana expansi usaha dengan suku bunga sebesar Rp 1. 500. 000, biaya materai dan lainnya Rp 50. 000, biaya notariat pada notary Andi sebesar Rp 5. 000 dibebankan dibayar langsung oleh calon nasabah pada Bank Omega - Jakarta. Oleh Bank Omega Jakarta, Komitmen ini segera dibukukan dengan ayat jurnal: K: Rek. Adm. Rupiah - Kredit yang telah disetujui Rp 250. 000
• Pehitungan provisi kreditnya akan dibukukan : D: Giro - Rekening PT. Pizzaria K: Pendapatan Provisi Kredit K: Persediaan Formulir berharga K: Giro - rekening Tn. Andi Rp 6. 550. 000 Rp 1. 500. 000 Rp 5. 000
SAAT PENARIKAN KREDIT. . Contoh : PT. Pizzaria kemudian menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp 35. 000 kepada PT. MNA. Kemudian cek disetorkan ke Bank Omega - jakarta untuk keuntungan PT. MNA, nasabah Bank ABC - Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega - jakarta akan dibukukan : D: Debitur - rekening PT. Pizzaria K: Bank Indonesia - Giro Rp 35. 000 Transaksi ini mengurangi sisa komitmen Bank Omega kepada nasabah PT. Pizzaria , demikian diperlukan pembukuan administratif D: Rek. Administratif Rupiah - Kredit yang telah disetujui. Rp 35. 000
PERHITUNGAN BUNGA KREDIT Contoh: Apabila sampai akhir bulan, tidak ada mutasi lagi bagi PT. Pizzaria, maka perhitungan bunga : Saldo outstanding Rp 35. 000 Bunga: (Rp 35. 000 x 28% x 30/360) Rp 816. 667 Pengakuan pendapatan bunga : Accrual basis: D: Debitur Tunggakan Bunga Rekening PT. Pizzaria K: Pendapatan Bunga Debitur Rp 816. 667
Cash Basis: D: Rekening Administratif - Nasabah Debitur Tunggakan Bunga - rekening PT. Pizzaria Accrual Basis Rp 816. 667 Aktiva Bertambah Pendapatan Naik Cash Basis Rekening Administratif Bertambah
PELUNASAN BUNGA Contoh: PT. Pizzaria melunasi hutang bunganya dengan menyerahkan selembar cek dari Bank XYZ - jakarta, oleh Bank Omega - Jakarta akan dibukukan: Accrual basis : D: Bank Indonesia - Giro Rp 816. 667 K: Debitur Tunggakan Bunga. Rekening PT. Pizzaria Rp 816. 667 Cash Basis : D: Bank Indonesia - Giro K: Pendapatan Bunga-Debitur Rp 816. 667 Diterimanya pelunasan bunga, dalam rekening administratif harus dinihilkan, K: Rekening Administratif - Nasabah Debitur Tunggakan Bunga Rekening PT. Pizzaria Rp. 816. 667
WANPRESTASI NASABAH DEBITUR. . Bila terjadi wanprestasi dalam pelunasan pokok debitur oleh Bank Omega - Jakarta harus dicatat dan dibedakan rekeningnya dari debitur yang masih aktif. Penggolongan kredit berdasarkan kolektibilitasnya : 1. Lancar 2. Kurang lancar 3. Diragukan 4. Macet
KARTU KREDIT • Debitur umum dalam bentuk kartu kredit yang diberikan hingga sekarang merupakan andalan dalam bisnis perbankan di Indonesia. • Credit card ini memiliki agu tertentu yang akan didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dilakukan oleh bank. • Manfaat dari penerbitan credit card ini adalah selain dari segi penciptaan keuntungan juga unsur promosi dari bank yang menerbitkannya, sehingga dapat diharapkan peningkatan pangsa pasar
PENERBITAN CREDIT CARD. . Contoh: Bank Omega - Cabang Jakarta telah mengotorisasi untuk menerbitkan credit card “VISA” atas nama Tn. Santoso dengan pagu kredit Rp 5. 000. Suku bunga diasumsikan sebesar 22% setahun. Pada saat penerbitan credit card , akan dibukukan : K : Rekening Administratif Rupiah Credit Card Yang diterbitkan Rp 5. 000
PEMBEBANAN ANNUAL FEE Pada saat pembebanan annual fee sebesar Rp 100. 000 atas beban rekening Tn. Santoso , oleh Bank Omega akan dibukukan : Debitur Credit card - Tn. Santoso K : Pendapatan Annual Fee Credit Card Rp 100. 000 Pembebanan ini akan mengurangi pagu kredit yang diberikan dan akan mengakibatkan tagihan Bank Omega kepada nasabah D : Rekening Administratif Rupiah Credit Card yang diterbitkan Rp 100. 000
PENGGUNAAN CREDIT CARD Apabila Tn. Santoso mempergunakan credit card yang dimilikinya untuk membeli barang di Toko SJR sebesar Rp 240. 000, dan kemudian Toko SJR menyetor slip pembelian barang beserta dengan bukti lainnya kepada Bank Omega - jakarta untuk disetorkan bagi keuntungan rekening gironya dengan dipotong komisi sebesar Rp 5. 000, oleh Bank Omega - Jakarta akan membukukan : D : Rekening Administratif Rupiah credit card yang diterbitkan Rp 240. 000 D : Debitur Credit Card - Tn. Santosa K : Giro - Rekening Toko SJR K : Pendapatan Komisi Credit Card Rp 240. 000 Rp 235. 000 Rp 5. 000
PEMBAYARAN TAGIHAN CREDIT CARD Informasi nasabah : Sisa pagu kredit (rekening administratif) Tagihan kepada Tn. Santosa Total Pagu kredit Rp. 4. 660. 000 Rp 340. 000 Rp 5. 000 Apabila sebulan kemudian Tn. Santosa datang hendak melunasi hutangnya sebesar Rp 340. 000 ditambah dengan bunga terutang secara tunai, maka Bank Omega - Jakarta akan membukukan: Pokok debitur Rp 340. 000 Bunga: 30/360 * 22% * Rp 340. 000 Rp 6. 233 Jumlah debitur Rp 346. 233
D : Kas K : Debitur Credit Card K : Pendapatan bunga kredit Rp 346. 000 Rp 235. 000 Rp 5. 000 BILA PEMBAYARAN NASABAH TIDAK PENUH Cara perhitungan bunga majemuk ( bunga berbunga ) : (1 + i ) * Sisa Debitur
SAFE DEPOSIT BOX ( SDB ) Jasa Bank dalam bentuk penyediaan tempat menyimpan benda atau surat berharga milik nasabah, berupa kotak - kotak ruang yang disewakan dengan tarif tertentu menurut volumenya, jasa ini dikenal dengan Safe Deposit Box.
Akuntansi untuk Safe Deposit Box • Pada saat penerimaan sewa Tn. Yowono datang hendak menyewa SDB yang dimiliki oleh Bank Omega - Jakarta dengan sewa ruang ditetapkan Rp 60. 000 setahun. Uang jaminan sebesar Rp 75. 000 yang dapat dikembalikan bila nasabah mengembalikan kunci SDB dengan utuh. Seluruh pembayaran dilakukan atas beban rekening Giro Tn. Yowono D : Giro - rekening Tn. Yowono K : Sewa SDB yang diterima dimuka K : Setoran jaminan - kunci SDB Rp 135. 000 Rp 60. 000 Rp 75. 000
Secara berangsur tiap bulan rekening SDB yang diterima dimuka akan dialokasikan ke rekening pendapatan. D : Sewa SDB yang diterima dimuka K : Pendapatan Sewa SDB Rp 5. 000 • Pada saat Perjanjian diakhiri Apabila setelah jangka waktu sewa berakhir, Tn. Yowono tidak mau memperpanjang sewa SDB lagi, uang jaminan kunci akan dikembalikan kepada Tn. Yowono untuk keuntungan rekening gironya. D : Setoran jaminan - Kunci SDB K : Giro - rekening Tn Yowono Rp 75. 000
• Kunci yang dihilangkan oleh nasabah Contoh: Seorang penyewa Tn. Budi yang telah membayar uang jaminan kunci SDB sebesar Rp 80. 000 datang kepada Bank Omega - Jakarta dan menyatakan telah menghilangkan kunci SDB setelah menggunakan jasa SDB 6 bulan dengan sewa Rp 70. 000 setahun. Ia memutuskan untuk tetap memperpanjang SDB selama setahun lagi tetapi menghendaki volume yang lebih besar dengan beban sewa Rp 100. 000 per tahun dan uang jaminan Rp 120. 000. Oleh Bank Omega - Jakarta diminta untuk menyetorkan kembali uang jaminan SDB dengan jumlah yang sama yang dilakukan secara tunai.
Bank Omega Jakarta akan membukukan : Biaya sewa (Rp 70. 000 : 2 ) Sewa baru setahun yang akan datang Kekurangan sewa yang akan datang Setoran jaminan baru SDB Diterima Tunai D : Kas D : Setoran jaminan - kunci SDB (lama) K : Setoran jaminan - kunci SDB (baru) K : Inventaris kantor - SDB K : Sewa SDb yang diterima dimuka = Rp 35. 000 = Rp 100. 000 = Rp 65. 000 = Rp 120. 000 = Rp 185. 000 Rp 80. 000 Rp 120. 000 Rp 80. 000 Rp 65. 000
- Slides: 36