AKUNTANSI MANAJEMEN PENGANTAR Auditor Internal Indonesia wordpress com

  • Slides: 116
Download presentation
AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJEMEN

PENGANTAR Auditor. Internal. Indonesia. wordpress. com 2

PENGANTAR Auditor. Internal. Indonesia. wordpress. com 2

Definisi AKUNTANSI Akuntansi merupakan kegiatan jasa. Fungsinya: menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat

Definisi AKUNTANSI Akuntansi merupakan kegiatan jasa. Fungsinya: menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. 3

AKUNTANSI KEUANGAN Bukti Transaksi Siklus Akuntansi Ø Ø Ø Jurnal: D / K Buku

AKUNTANSI KEUANGAN Bukti Transaksi Siklus Akuntansi Ø Ø Ø Jurnal: D / K Buku Besar: A, U, M, P, B Neraca Saldo: Saldo 2 BB Jurnal Penyesuaian Laporan Keuangan. . Laporan Keuangan Ø Investor Ø Kreditor Ø. . (Users) 4

Perbedaan Alur Akuntansi Keuangan dan Manajemen transaksi bukti Olah & analisis Lap akt keu

Perbedaan Alur Akuntansi Keuangan dan Manajemen transaksi bukti Olah & analisis Lap akt keu User’s decision Olah & analisis Lap akt manj. User’s decision Entry data 5

AKUNTANSI MANAJEMEN Suatu sistem untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, menganalisis, dan melaporkan informasi yang membantu

AKUNTANSI MANAJEMEN Suatu sistem untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, menganalisis, dan melaporkan informasi yang membantu manager dalam proses pengambilan keputusan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Merupakan suatu proses yang menyediakan informasi ekonomi yang berguna bagi pimpinan organisasi dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas usaha. 6

Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen: Membantu proses pengambilan keputusan manajemen Membantu pencapaian tujuan

Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen: Membantu proses pengambilan keputusan manajemen Membantu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Antara lain disajikan dalam bentuk laporan kinerja (performance report), yg membandingkan kejadian yg sesungguhnya dengan: Standar Anggaran Sasaran 7

Financial Accounting vs Management Accounting Financial Accounting Management Accounting Primary User Pihak luar organisasi.

Financial Accounting vs Management Accounting Financial Accounting Management Accounting Primary User Pihak luar organisasi. Para manager dalam organisasi. Freedom of Choice Dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yg diterima umum. Tidak ada batasan, kecuali pertimbangan cost-benefit. Behavioral Implications Memperhatikan tentang bagaimana mengukur dan mengkomunikasikan gejala ekonomi. Memperhatikan tentang bagaimana pengukuran dan pelaporan akan mempengaruhi sikap para manajer. Time Focus Orientasi masa lalu; Evaluasi Orientasi masa depan. historis. 8

Financial Accounting vs Management Accounting (2) Financial Accounting Management Accounting Time Span Kurang flexible.

Financial Accounting vs Management Accounting (2) Financial Accounting Management Accounting Time Span Kurang flexible. Biasanya setahun. Flexible. Bisa per jam atau tahunan. Reports Laporan ikhtisar; Berkaitan dengan perusahaan secara menyeluruh. Laporan detail; Berkaitan dg bagian perusahaan, produk, divisi atau departemen. 9

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PROSES MANAJEMEN 1. Dalam Perencanaan. Dengan menyediakan laporan yang mengestimasi

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PROSES MANAJEMEN 1. Dalam Perencanaan. Dengan menyediakan laporan yang mengestimasi dampak dari setiap tindakan terhadap kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. 2. Dalam Pengorganisasian dan Pengarahan. Dengan menyediakan laporan yang memungkinkan pimpinan menyesuaikan operasi mengikuti kondisi lingkungan yang berubah. 3. Dalam Pengendalian Operasi. Dengan menyediakan laporan yang menunjukkan penyimpangan pelaksanaan operasi dibandingkan dengan standarnya. 4. Dalam Pengambilan Keputusan. Dengan menyediakan informasi dasar yang berguna untuk memilih diantara beberapa tindakan yang akan dilakukan. 10

KARAKTERISTIK LAPORAN MANAJEMEN Relevan. Informasi yg dilaporkan harus dapat diaplikasikan pada tindakan yg akan

KARAKTERISTIK LAPORAN MANAJEMEN Relevan. Informasi yg dilaporkan harus dapat diaplikasikan pada tindakan yg akan dilakukan. Tepat Waktu. Informasi yg disajikan haruslah yg mutakhir pada waktu dilaporkan. Akurat. Laporan harus tepat, dalam arti untuk apa laporan ybs akan dipergunakan. Jelas. Bentuk dan isi laporan harus mudah dimengerti yg memungkinkan manajemen lebih cepat mengetahui fokus faktor -faktor penting yg bermanfaat. Ringkas. Laporan hendaknya langsung ke pokok masalah. Biaya vs Manfaat. Estimasi biaya penyiapan laporan tidak boleh lebih besar dari ekspektasi manfaat yg diperoleh dari laporan ybs. 11

BAB I TUJUAN, METODE AKUNTANSI & KONSEP ORGANISASI 12

BAB I TUJUAN, METODE AKUNTANSI & KONSEP ORGANISASI 12

A. Pendahuluan Informasi Akuntansi yg bersifat rutin Untuk pengambilan keputusan rutin harian, mis: kegiatan

A. Pendahuluan Informasi Akuntansi yg bersifat rutin Untuk pengambilan keputusan rutin harian, mis: kegiatan operasi harian Informasi Akuntansi yg bersifat khusus Untuk pengambilan keputusan khusus, mis: perubahan model produksi, investasi, perluasan usaha Informasi akuntansi merupakan subyek penting dalam berbagai keputusan manajemen 13

Pendahuluan Informasi akuntansi merupakan subyek penting dlm keputusan manajemen. Jenis keputusan: • Keputusan rutin

Pendahuluan Informasi akuntansi merupakan subyek penting dlm keputusan manajemen. Jenis keputusan: • Keputusan rutin harian • Keputusan khusus, misal: perubahan model produksi, investasi mesin, perluasan usaha 14

Harta Neraca Data Akuntansi Hutang + Mudal Pendapatan Laba-rugi Biaya 15

Harta Neraca Data Akuntansi Hutang + Mudal Pendapatan Laba-rugi Biaya 15

NERACA Kewajiban Harta Kewajiban kpd Pemilik Kewajiban kpd Pihak Ketiga Harta Modal Hutang Harta

NERACA Kewajiban Harta Kewajiban kpd Pemilik Kewajiban kpd Pihak Ketiga Harta Modal Hutang Harta 16

Laporan Laba - Rugi Pendapatan Biaya Laba 17

Laporan Laba - Rugi Pendapatan Biaya Laba 17

Proses Akuntansi Keuangan Bukti transaksi Dicatat Dijurnal Diklasifikasikan Dikelompokkan Dilaporkan Diinterpretasikan Diposting Harta, Hutang,

Proses Akuntansi Keuangan Bukti transaksi Dicatat Dijurnal Diklasifikasikan Dikelompokkan Dilaporkan Diinterpretasikan Diposting Harta, Hutang, Modal, Pendapatan, Biaya Disajikan dalam Lap. Keu. Diinterpretasikan 18

Manfaat Akuntansi 3 Manfaat Akuntansi Pencatat Hasil Menilai prestasi kerja Pengarah Perhatian Menyusun perencanaan,

Manfaat Akuntansi 3 Manfaat Akuntansi Pencatat Hasil Menilai prestasi kerja Pengarah Perhatian Menyusun perencanaan, pengawasan, evaluasi, perbaikan Pemecahan Masalah Pengambilan keputusan 19

Manfaat informasi dlm perusahaan Manfaat Informasi Perencanaan & pengendalian operasi harian Perencanaan Jangka Panjang

Manfaat informasi dlm perusahaan Manfaat Informasi Perencanaan & pengendalian operasi harian Perencanaan Jangka Panjang 20

Aktivitas Pengambilan Keputusan Perencanaan Pemutusan tentang apa yg akan dilakukan & bgmn cara mencapainya

Aktivitas Pengambilan Keputusan Perencanaan Pemutusan tentang apa yg akan dilakukan & bgmn cara mencapainya Implementasi Pelaksanaan atas apa yg direncanakan Pengendalian Penentu sejauh mana rencana & tujuan telah tercapai 21

Siklus Informasi Akuntansi Manajemen PERENCANAAN (Anggaran) OPERASI AKTUAL (Laporan Finansial) KONKLUSI INFORMASI PENGENDALIAN (Laporan

Siklus Informasi Akuntansi Manajemen PERENCANAAN (Anggaran) OPERASI AKTUAL (Laporan Finansial) KONKLUSI INFORMASI PENGENDALIAN (Laporan Kinerja) 22

Laporan Kinerja 23

Laporan Kinerja 23

Laporan Kinerja Antar Departemen 24

Laporan Kinerja Antar Departemen 24

 Pengorganisasian = Pengubahan rencana dan tujuan ke dalam tindakan dan hasil. Pengorganisasian =

Pengorganisasian = Pengubahan rencana dan tujuan ke dalam tindakan dan hasil. Pengorganisasian = Proses manajemen yang diperlukan sumber daya guna merealisasikan tujuan. 25

Otoritas Garis = Otoritas vertikal yang bergerak menurun dari manajer ke bawahan. Direktur Utama

Otoritas Garis = Otoritas vertikal yang bergerak menurun dari manajer ke bawahan. Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pemasaran Direktur Umum 26

Otoritas Staf = Para ahli dalam hubungannya dengan pemberian nasihat/saran Direktur Utama Staf Ahli

Otoritas Staf = Para ahli dalam hubungannya dengan pemberian nasihat/saran Direktur Utama Staf Ahli Direktur Operasi Direktur Pemasaran Direktur Umum 27

BAB II 28

BAB II 28

Laporan Kinerja Departemen 29

Laporan Kinerja Departemen 29

Klasifikasi Biaya – Volume Produksi Variable Cost Adalah biaya yang secara total berubah proporsional

Klasifikasi Biaya – Volume Produksi Variable Cost Adalah biaya yang secara total berubah proporsional sesuai perubahan volume kegiatan, namun per unitnya tidak berubah. Fixed Cost Adalah biaya yang secara total tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan, namun per unitnya turun bila volume kegiatan meningkat. Semi variable Cost Adalah biaya yang memiliki karakteristik variable cost dan fixed cost. Misal: Biaya pemakaian listrik. 30

Sifat VC & FC Jenis biaya Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Per unit

Sifat VC & FC Jenis biaya Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Per unit Tetap berapapun jumlah produksi Berubah-ubah tergantung jumlah produksi Secara total Berubah-ubah tergantung jumlah produksi Tetap berapapun jumlah produksi Jml biaya 31

Formula Biaya Tetap & Variabel Total Biaya Tetap = a Total Biaya Variabel =

Formula Biaya Tetap & Variabel Total Biaya Tetap = a Total Biaya Variabel = Biaya variabel per unit. Jumlah produksi Total Biaya Variabel = Total Biaya Pabrik = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel Total Biaya Pabrik = + b a . X b. X 32

BAB III KONSEP BIAYA & PENDAPATAN 33

BAB III KONSEP BIAYA & PENDAPATAN 33

Klasifikasi Biaya – Persh Manufaktur Direct/Raw Material + Direct Labor = Prime/Direct Cost +

Klasifikasi Biaya – Persh Manufaktur Direct/Raw Material + Direct Labor = Prime/Direct Cost + Indirect Material + Indirect Labor + Other Indirect Costs = Factory Overhead/BPTL = Conversion Cost Manufacturing Cost + Marketing Expenses + Administrative Expenses = Commercial Expenses = Total Operating Expenses 34

Biaya Dihubungkan Laporan Kinerja Biaya historis Biaya standar 35

Biaya Dihubungkan Laporan Kinerja Biaya historis Biaya standar 35

KONSEP dan KLASIFIKASI BIAYA Obyek Biaya (Cost Object) Adalah unit, aktivitas, atau fenomena yg

KONSEP dan KLASIFIKASI BIAYA Obyek Biaya (Cost Object) Adalah unit, aktivitas, atau fenomena yg digunakan sebagai dasar untuk mengakumulasi dan mengukur biaya. Biaya Langsung dan Tidak Langsung (Direct Cost dan Indirect Cost) Determinan suatu biaya digolongkan sebagai Direct Cost atau Indirect Cost adalah dapat tidaknya suatu biaya ditelusuri langsung pada suatu obyek biaya. 36

Klasifikasi Biaya – Pemilihan Alternatif Opportunity Cost Adalah kesempatan memperoleh pendapatan yang hilang karena

Klasifikasi Biaya – Pemilihan Alternatif Opportunity Cost Adalah kesempatan memperoleh pendapatan yang hilang karena memilih alternatif tindakan lain Sunk Cost Adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat ditarik kembali dengan keputusan berikutnya. Differential Cost Adalah perbedaan biaya yang diharapkan terjadi bila membandingkan satu tindakan dengan tindakan lain (sering disebut juga sebagai marginal cost atau incremental cost) 37

Klasifikasi Biaya – Produk, lanjutan … Prime/Direct Cost Adalah biaya yang bahan baku langsung

Klasifikasi Biaya – Produk, lanjutan … Prime/Direct Cost Adalah biaya yang bahan baku langsung (direct materials cost) dan biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) Conversion Cost Adalah biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dan biaya tidak langsung (factory overhead). 38

Konsep Biaya Standar Lain Biaya penempatan kembali Biaya marjinal Biaya differensial Biaya sunk 39

Konsep Biaya Standar Lain Biaya penempatan kembali Biaya marjinal Biaya differensial Biaya sunk 39

Empat Elemen utk Analisis Penghasilan Biaya tetap Biaya variabel Pendapatan neto CVP / BREAK

Empat Elemen utk Analisis Penghasilan Biaya tetap Biaya variabel Pendapatan neto CVP / BREAK EVENT ANALYSIS 40

Model Break Event Analysis 41

Model Break Event Analysis 41

Model Break Event Analysis 42

Model Break Event Analysis 42

Model Break Event Analysis BEP (in unit) = BIAYA TETAP UCM BEP (in Rp)

Model Break Event Analysis BEP (in unit) = BIAYA TETAP UCM BEP (in Rp) = BIAYA TETAP CMR 43

UCM = Unit Contribution Margin (satuannya Rp) CMR = Contribution Margin Ratio (satuannya %)

UCM = Unit Contribution Margin (satuannya Rp) CMR = Contribution Margin Ratio (satuannya %) 44

BAB IV 45

BAB IV 45

Standard Costing Kegunaannya: 1. 2. 3. 4. 5. Sebagai dasar dalam penyusunan anggaran. Pengendalian

Standard Costing Kegunaannya: 1. 2. 3. 4. 5. Sebagai dasar dalam penyusunan anggaran. Pengendalian biaya melalui pengukuran efisiensi. Menyederhanakan prosedur pencatatan biaya dan pelaporannya. Sebagai dasar dalam pembebanan biaya bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Sebagai dasar dalam penetapan harga kontrak penjualan. 46

Variance Analysis Material Usage Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara kuantitas yang benar-benar digunakan

Variance Analysis Material Usage Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara kuantitas yang benar-benar digunakan dan kuantitas standar. Formula: (Actual Quantity – Standard Quantity) x Standard Price Material Price Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara harga material yang sesungguhnya dengan harga material standar. Formula: (Actual Price – Standard Price) x Actual Quantity 47

Variance Analysis, lanjutan … Labor Efficiency Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara jam kerja

Variance Analysis, lanjutan … Labor Efficiency Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara jam kerja yang benar-benar digunakan dan jam kerja standar. Formula: (Actual Hours Worked – Standard Hours Worked) x Standard Rate Labor Rate Variance. Terjadi karena adanya perbedaan antara tarif upah yang sesungguhnya dengan tarif upah standar. Formula: (Actual Rate – Standard Rate) x Actual Hours Worked 48

Material Usage Variance ANALISIS VARIANCE PEMAKAIAN (KUANTITAS) MATERIAL: Realisasi kuantitas pemakaian kulit (Actual) dalam

Material Usage Variance ANALISIS VARIANCE PEMAKAIAN (KUANTITAS) MATERIAL: Realisasi kuantitas pemakaian kulit (Actual) dalam m 2 2. 50 Standar kuantitas pemakaian kulit (Standar) dalam m 2 2. 25 Selisih pemakaian 0. 25 Standar harga kulit per m 2 100, 000. 00 SELISIH PEMAKAIAN MATERIAL 25, 000. 00 49

Material Price Variance ANALISIS VARIANCE HARGA MATERIAL: Harga kulit, Actual per m 2 120,

Material Price Variance ANALISIS VARIANCE HARGA MATERIAL: Harga kulit, Actual per m 2 120, 000. 00 Harga kulit, Standar per m 2 100, 000. 00 Selisih harga 20, 000. 00 Kuantitas kulit yg dipakai (Actual) 1. 20 SELISIH HARGA MATERIAL 24, 000. 00 50

Labor Efficiency Variance Labor Rate Variance Sama dengan Material Variance 51

Labor Efficiency Variance Labor Rate Variance Sama dengan Material Variance 51

Bab IV. Budgeting Steps: 1. Sales (Revenue) Budget 2. Production Budget 3. Cost of

Bab IV. Budgeting Steps: 1. Sales (Revenue) Budget 2. Production Budget 3. Cost of Good Sold Budget 4. Expenses Budget 5. Financial Statement Budget 52

Bab V. Transfer Pricing Secara umum ada dua tipe transfer pricing: Market based transfer

Bab V. Transfer Pricing Secara umum ada dua tipe transfer pricing: Market based transfer pricing. ○ ○ Lebih disukai dibanding berdasarkan cost. Pada prinsipnya tidak boleh melebihi harga pasar. Jika harga pasar tidak normal harus dikoreksi. Jika ada beberapa macam harga, ambil yang terendah. Cost based transfer pricing. ○ Jika harga pasar tidak tersedia. ○ Sedapat mungkin menggunakan standard cost. ○ Jika pakai actual cost harus ada insentive untuk pengendalian. 53

Transfer Pricing, lanjutan … Dapat ditetapkan berdasarkan: 1. Prime/Direct Cost 2. Full Cost 3.

Transfer Pricing, lanjutan … Dapat ditetapkan berdasarkan: 1. Prime/Direct Cost 2. Full Cost 3. Market Price 4. Negotiated Price Lihat Modul terkait 54

Full Costing Adalah pendekatan akuntansi yang menyatakan bahwa biaya dari suatu produk atau kegiatan

Full Costing Adalah pendekatan akuntansi yang menyatakan bahwa biaya dari suatu produk atau kegiatan adalah penjumlahan dari seluruh biaya yang terkait dengan produk atau kegiatan tersebut. Sering disebut sebagai Full Cost Accounting atau Cost Accounting. Full Costing menjembatani akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, karena akuntansi keuangan yang sekarang menggunakan informasi full cost. 55

FULL COSTING vs DIRECT COSTING Full Costing Nama Lain Direct Costing Full Cost Accounting

FULL COSTING vs DIRECT COSTING Full Costing Nama Lain Direct Costing Full Cost Accounting Variable Costing Absorption Approach Contribution Approach Akumulasi Biaya Cost of product terdiri dari Fixed Cost dan Variable Cost of product hanya unsur Variable Cost. Sedangkan Fixed Cost sbg period cost. Lap. Laba Rugi Tidak dipengaruhi fluktuasi persediaan barang jadi. Terpengaruh oleh fluktuasi persediaan barang jadi. Kesesuaian SAK Sesuai. Tidak sesuai. Penerapan Diterapkan sehari-hari. Dalam kondisi tertentu.

FULL COSTING vs DIRECT COSTING … Contoh FULL COSTING Sales ($) DIRECT COSTING 20,

FULL COSTING vs DIRECT COSTING … Contoh FULL COSTING Sales ($) DIRECT COSTING 20, 000 Sales Less: ($) 20, 000 Variable Costs: Manufacturing Cost 15, 000 -Manufacturing -Selling Gross Margin & Adm. 12, 000 1, 100 5, 000 Less: 13, 100 6, 900 Fixed Costs: Selling & Adm. Expense Operating Income 4, 000 -Manufacturing 3, 000 -Selling 2, 900 1, 000 & Adm. Operating Income 5, 900 1, 000 Note: - Data biaya di atas adalah untuk produksi 1, 000 unit spare part. • Misalkan perusahaan menerima pesanan tambahan 100 unit dari agen baru, dengan harga $ 13 per unit. Apabila pesanan dilayani, idle capacity dapat dimanfaatkan, total Fixed Cost tidak terpengaruh, dan tidak memer lukan tambahan Variable selling & administrative expenses.

Contoh FULL COSTING Sales Without Special Order With Special Order 1, 000 units 1,

Contoh FULL COSTING Sales Without Special Order With Special Order 1, 000 units 1, 100 units $ $ $ 20, 000 1, 300 21, 300 15, 000 1, 500 16, 500 5, 000 ( 200 ) 4, 800 4, 000 - 4, 000 1, 000 ( 200 ) Less: Manufacturing cost @ $ 15 Gross margin Less: Selling & Adm. expenses Operating income 800

Contoh DIRECT COSTING Sales Without Special Order With Special Order 1, 000 units 1,

Contoh DIRECT COSTING Sales Without Special Order With Special Order 1, 000 units 1, 100 units $ $ $ 20, 000 1, 300 21, 300 12, 000 1, 200 13, 200 Variable Costs: - Manufacturing - Selling & Administrative Contribution margin 1, 100 - 6, 900 1, 100 7, 000 Fixed Costs: - Manufacturing 3, 000 - Selling & Administrative 2, 900 - 2, 900 Operating income 1, 000 1, 100

Bab VI. CVP Analysis COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS q Adalah teknik analisis yang mempelajari hubungan antara

Bab VI. CVP Analysis COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS q Adalah teknik analisis yang mempelajari hubungan antara biaya, volume, dan laba. q Sering disebut Analisis Titik Impas (Break Even Point – BEP Analysis). q Merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan, baik berkenaan dengan penentuan harga penjualan, estimasi volume penjualan, maupun estimasi laba. 60

Sifat VC & FC Jenis biaya Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Per unit

Sifat VC & FC Jenis biaya Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Per unit Tetap berapapun jumlah produksi Berubah-ubah tergantung jumlah produksi Secara total Berubah-ubah tergantung jumlah produksi Tetap berapapun jumlah produksi Jml biaya 61

CVP Analysis, lanjutan … Konsep dasar BEP adalah tidak ada keuntungan atau kerugian, sehingga:

CVP Analysis, lanjutan … Konsep dasar BEP adalah tidak ada keuntungan atau kerugian, sehingga: Total Pendapatan = Total Biaya Atau: Sales = Fixed Cost + Variable Cost S = FC + VC Sales = harga jual per unit (p) x volume penjualan (X) Apabila FC = a, dan VC per unit = b, maka: p. X = a + b. X 62

CVP Analysis, lanjutan … Contoh: Data akuntansi PT ABC, Fixed Cost = Rp 150.

CVP Analysis, lanjutan … Contoh: Data akuntansi PT ABC, Fixed Cost = Rp 150. 000, Variable Cost per unit = Rp 9. 000, harga jual produk per unit = Rp 15. 000. Berapa unit tingkat BEP ? p. X = a + b. X 15. 000 X = 150. 000 + 9. 000 X (15. 000 – 9. 000)X = 150. 000 6. 000 X = 150. 000 X = 25. 000 unit 63

CVP Analysis, lanjutan … Contribution Margin per unit: Adalah selisih harga jual per unit

CVP Analysis, lanjutan … Contribution Margin per unit: Adalah selisih harga jual per unit (p) dikurangi biaya variabel per unit (b). Cara lain menghitung BEP adalah dengan memanfaatkan data Contribution Margin ini, dengan rumus: a BEP = -----p–b Dengan data contoh: 150. 000 BEP = --------- = 25. 000 unit 15. 000 – 9. 000 64

CVP Analysis, lanjutan … BEP dalam Rupiah. Dapat dihitung dengan rumus: a BEP r

CVP Analysis, lanjutan … BEP dalam Rupiah. Dapat dihitung dengan rumus: a BEP r = ------(p – b) / p 150. 000 BEP r = --------------(15. 000 – 9. 000)/15. 000 150. 000 BEP r = ---------- = Rp 375. 000 6. 000 / 15. 000 0, 40 65

CVP Analysis, lanjutan … Asumsi dalm BEP Analysis: Semua biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya

CVP Analysis, lanjutan … Asumsi dalm BEP Analysis: Semua biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Total FC konstan. VC per unit konstan. Volume produksi = volume yang dijual. Volume merupakan satu-satunya yang mempengaruhi biaya. Harga jual konstan. 66

CVP Analysis, lanjutan … ANALISIS SENSITIFITAS Proyeksi BEP dengan target laba tertentu. Menghitung BEP

CVP Analysis, lanjutan … ANALISIS SENSITIFITAS Proyeksi BEP dengan target laba tertentu. Menghitung BEP bila terjadi perubahan biaya variabel. 67

CVP Analysis, lanjutan … Analisis Sensitifitas: Memproyeksikan target laba. Misal PT ABC mentargetkan laba

CVP Analysis, lanjutan … Analisis Sensitifitas: Memproyeksikan target laba. Misal PT ABC mentargetkan laba sebesar Rp 60. 000. Hitung berapa tingkat penjualan yang harus ditargetkan. a + Est NI S r = --------(p – b) / p 150. 000 + 60. 000 S r = ------------------(15. 000 – 9. 000)/15. 000 210. 000 S r = ---------- = Rp 525. 000 6. 000 / 15. 000 0, 40 68

CVP Analysis, lanjutan … Untuk memperoleh laba Rp 60. 000, memerlukan total penjualan (dalam

CVP Analysis, lanjutan … Untuk memperoleh laba Rp 60. 000, memerlukan total penjualan (dalam unit) sebagai berikut: p. X = a + b. X + 60. 000 15. 000 X = 150. 000 + 9. 000 X + 60. 000 (15. 000 – 9. 000)X = 210. 000 6. 000 X = 210. 000 X = 35. 000 unit 69

CVP Analysis, lanjutan … Untuk memperoleh laba Rp 60. 000, sesudah income tax 20%,

CVP Analysis, lanjutan … Untuk memperoleh laba Rp 60. 000, sesudah income tax 20%, maka memerlukan unit terjual sebagai berikut: p. X = a + b. X + [60. 000 : (1 – Tax Rate)] p. X = a + b. X + [60. 000 : 0, 80] 15. 000 X = 150. 000 + 9. 000 X + 75. 000 (15. 000 – 9. 000)X = 225. 000 6. 000 X = 225. 000 X = 37. 500 unit Sales in Rupiah = 37. 500 x Rp 15. 000 = Rp 562. 500. 000 70

CVP Analysis, lanjutan … Analisis Sensitifitas: Perubahan Biaya Variabel. CONTOH AWAL Price per unit

CVP Analysis, lanjutan … Analisis Sensitifitas: Perubahan Biaya Variabel. CONTOH AWAL Price per unit (Rp) VC NAIK VC TURUN 15. 000 VC per unit (Rp) 9. 000 10. 000 7. 500 CM per unit (Rp) 6. 000 5. 000 7. 500 150. 000 150. 000 FC total (Rp) BEP (unit) BEP (Rp) 25. 000 unit 375. 000 30. 000 unit 450. 000 20. 000 unit 300. 000 71

Bab VII. BIAYA RELEVAN Biaya Relevan adalah biaya yang diharapkan terjadi di masa datang

Bab VII. BIAYA RELEVAN Biaya Relevan adalah biaya yang diharapkan terjadi di masa datang dan membedakan antar alternatif keputusan. Sering berguna untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif-alternatif. Dalam menentukan alternatif yang dipilih, penggunaan data yang tidak relevan hanya akan memboroskan waktu dan sumber daya yang ada. 72

BIAYA RELEVAN, lanjutan … Jenis Biaya Relevan: Out of pocket costs – pengeluaran tunai

BIAYA RELEVAN, lanjutan … Jenis Biaya Relevan: Out of pocket costs – pengeluaran tunai yang akan terjadi saat ini atau dalam waktu dekat. Contohnya: Biaya Variable Replacement Cost – jumlah uang kas yang akan dikeluarkan jika aktiva dibeli pada tingkat harga saat ini. Jika ada beberapa harga, gunakan yang terendah. Data ini biasanya tidak ada dalam catatan akuntansi perusahaan. 73

Contoh Penggunaan Relevant Cost: Keputusan Divestasi Televisi Komputer Radio Total Sales ($) 200. 000

Contoh Penggunaan Relevant Cost: Keputusan Divestasi Televisi Komputer Radio Total Sales ($) 200. 000 180. 000 150. 000 530. 000 Variable cost 140. 000 108. 000 368. 000 15. 000 16. 000 20. 000 51. 000 - Biaya Pemasaran 4. 000 3. 600 3. 000 10. 600 - Biaya Administrasi 11. 000 33. 000 Total cost 170. 000 138. 000 154. 000 462. 000 Operating income 30. 000 41. 400 (4. 000) 67. 400 Fixed Cost: - Gaji Pengawas Lini

Keputusan Divestasi, lanjutan … L/R Bila Produksi Radio Dihentikan Televisi Komputer Total Sales ($)

Keputusan Divestasi, lanjutan … L/R Bila Produksi Radio Dihentikan Televisi Komputer Total Sales ($) 220. 000 ^10% 207. 000 ^15% 427. 000 Variable cost 154. 000 70% 124. 200 60% 278. 200 17. 600 ^10% 32. 600 2. 4824% 10. 600 Fixed Cost: - Gaji Pengawas Lini 15. 000 2. 4824% - Biaya Pemasaran 5. 461 5. 139 - Biaya Administrasi 16. 500 33. 000 Total cost 190. 961 163. 439 354. 400 Operating income 29. 039 43. 561 72. 600

BIAYA TIDAK RELEVAN Jenis Biaya Tidak Relevan: Sunk cost – pengeluaran yang telah dilakukan

BIAYA TIDAK RELEVAN Jenis Biaya Tidak Relevan: Sunk cost – pengeluaran yang telah dilakukan masa lampau untuk memperoleh peralatan atau sumber daya produktif lainnya. Contoh: Biaya Depresiasi, dan Fixed Cost lainnya. Committed Cost – jumlah uang kas yang harus dikeluarkan di masa mendatang yang tidak bisa dihindari. Contoh: Biaya Pegawai Tetap. Fixed Cost, apabila bisa dihindari (escapable/ avoidable) maka masuk jenis Biaya Relevan. 76

Contoh Relevant Cost Escapable vs Non Escapable Total Groceries General merchds Drugs Sales ($)

Contoh Relevant Cost Escapable vs Non Escapable Total Groceries General merchds Drugs Sales ($) 1, 900 1, 000 800 100 Variable cost of goods sold 1, 420 800 560 60 480 200 240 40 -Escapable 265 150 100 15 -Non 180 60 100 20 Total fixed cost 445 210 200 35 Operating income 35 ( 10) 40 5 Contribution margin Fixed expense: Escapable

Contoh Relevant Cost, Lanjutan … Total Before Change Effect of Dropping Groceries Total After

Contoh Relevant Cost, Lanjutan … Total Before Change Effect of Dropping Groceries Total After Change Sales ($) 1, 900 1, 000 900 Variable cost of goods sold 1, 420 800 620 480 200 280 -Escapable 265 150 115 -Non 180 Contribution margin Fixed expense: Escapable 180 Total fixed cost 445 150 295 Operating income 35 50 ( 15)

ANALISIS BIAYA DIFFERENT Differential cost adalah selisih biaya dari dua alternatif, mengacu pada perubahan

ANALISIS BIAYA DIFFERENT Differential cost adalah selisih biaya dari dua alternatif, mengacu pada perubahan total biaya akibat naiknya volume kegiatan sebesar satu unit periode. Sering disebut sebagai Marginal Cost atau Increamental Cost. Dalam menentukan alternatif yang dipilih, kriteria yang digunakan dapat berupa return yang lebih tinggi atau cost yang lebih rendah. 79

Differential vs Full Costing Full Cost Accounting Differential Accounting Sifat Biaya Cost suatu produk

Differential vs Full Costing Full Cost Accounting Differential Accounting Sifat Biaya Cost suatu produk mencakup penjumlahan semua cost. Hanya mencakup elemen-elemen cost yang berbeda. Sumber Data Diperoleh dari sistem akuntansi biaya perusahaan. Tidak ada sistem serupa untuk mengumpulkan differential cost. Perspektif Waktu Merangkum historical cost, yaitu mengukur biaya yang benar terjadi. Berkaitan dengan cost masa datang, yang akan terjadi bila suatu tindakan dilaksanakan. 80

Penggunaan Differential Cost Menerima atau menolak order tertentu. Penentuan potongan harga jual dalam pasar

Penggunaan Differential Cost Menerima atau menolak order tertentu. Penentuan potongan harga jual dalam pasar yang kompetitif. Membeli atau membuat sendiri. Memilih diantara alternatif usulan proyek. Memperluas atau mengurangi fasilitas produksi atau pemasaran. Meningkatkan atau menghentikan produk tertentu. Menjual atau memproses lebih lanjut produk tertentu. Memilih diantara alternatif route produksi yang tersedia. 81

Contoh Analisis Biaya Diferensial I II III Persen Volume Produksi 70% 85% 125% Jumlah

Contoh Analisis Biaya Diferensial I II III Persen Volume Produksi 70% 85% 125% Jumlah Sepeda (Unit) 7. 000 8. 500 12. 500 Variable Cost Fixed Cost Total Cost Variable Cost per Unit Fixed Cost per Unit Total Differential Cost per Unit $ 43. 500 : 1. 500 = 29 $ 131. 000 : 4. 000 = 32, 75 $ 203. 000 $ 246. 500 $ 362. 500 85. 000 100. 000 288. 000 331. 500 462. 500 29 29 29 12, 14 10 8 41, 14 39 37 43. 500 131. 000 29 32, 75

Contoh: Menerima atau Menolak Misalkan perusahaan berproduksi dalam kapasitas 8. 500 unit, ketika ada

Contoh: Menerima atau Menolak Misalkan perusahaan berproduksi dalam kapasitas 8. 500 unit, ketika ada calon pembeli 4. 000 unit dengan penawaran $36. $ Harga penawaran per unit 36 Total cost per unit 37 Perhitungan rugi 1 Pendapatan differential (4. 000 x $ 36) 144. 000 Biaya differential (4. 000 x $ 32, 75) 131. 000 Keuntungan differential 13. 000 Perusahaan harus menerima tawaran tersebut meskipun lebih rendah dari Total Cost per unit, selama biaya differential tertutupi oleh pendapatan differential. 83

Contoh: Keputusan Membuat atau Memberli Perusahaan mempunyai data biaya untuk 2 komponen yang diproduksi

Contoh: Keputusan Membuat atau Memberli Perusahaan mempunyai data biaya untuk 2 komponen yang diproduksi sebagai berikut: Part X Part Y Variable Cost: DM, DL, Overhead $6 $7 Fixed Factory Overhead $3 $4 $9 $ 11 7 Jam 10. 000 5 Jam 9. 000 $ 9, 50 $ 12, 50 Total Cost per Unit Pemakaian jam mesin untuk tiap part Unit kebutuhan part per tahun Jam kerja mesin tersedia: 87. 000 Jam Penawaran part yg sama oleh pihak lain 84

Contoh: Keputusan Membuat atau Membeli, lanjutan … Analisis yang dilakukan perusahaan: Part X Part

Contoh: Keputusan Membuat atau Membeli, lanjutan … Analisis yang dilakukan perusahaan: Part X Part Y Harga yang ditawarkan pihak lain $ 9, 50 $ 12, 50 Cost of product yang relevan $ 6, 00 $ 7, 00 $ 3, 50 $ 5, 50 Pemakaian jam mesin per unit 7 Jam 5 Jam Potensi penghematan cost per jam $ 0, 50 $ 1, 10 Potensi penghematan per unit 85

Contoh: Keputusan Membuat atau Membeli, lanjutan … Keputusan yang diambil perusahaan: Unit Part Jam

Contoh: Keputusan Membuat atau Membeli, lanjutan … Keputusan yang diambil perusahaan: Unit Part Jam mesin yang tersedia untuk produksi Jam digunakan untuk Part Y (@ 5 jam) 87. 000 9. 000 Jam mesin tersisa Part X yang dapat diproduksi (@ 7 jam) Part X yang dibutuhkan Part X yang akan dibeli Jam 45. 000 42. 000 6. 000 10. 000 42. 000 - 4. 000 86

Contoh: Make or Buy Decision PT “Z” memproduksi 10. 000 units part ‘zz’ per

Contoh: Make or Buy Decision PT “Z” memproduksi 10. 000 units part ‘zz’ per tahun untuk digunakan dalam produksinya, dengan biaya sbb: TOTAL COST Direct Material Rp 20. 000 Direct Labor 55. 000 Variable Factory Overhead 45. 000 Fixed Factory Overhead 70. 000 TOTAL Rp 190. 000 PT lain menawarkan produk yg sama dg harga Rp 18. 000/unit. Jika PT “Z” menerima tawaran ini, sebagian fasilitas yang idle bisa disewakan Rp 15. 000/tahun dan ada penghematan Fixed FOH sehingga FOH menjadi Rp 4. 000/unit. 87

Contoh: Make or Buy Decision, lanjutan … Jika beli dari PT lain = 10.

Contoh: Make or Buy Decision, lanjutan … Jika beli dari PT lain = 10. 000 x Rp 18. 000 = Rp 180. 000. Jika memproduksi sendiri: TOTAL COST Direct Material Rp 20. 000 Direct Labor 55. 000 Variable Factory Overhead 45. 000 Rent forgone 15. 000 Fixed FOH eliminated (10. 000 x. Rp 4. 000) 40. 000 TOTAL Rp 175. 000 Kesimpulan: Masih lebih menguntungkan memproduksi sendiri, yaitu ada penghematan sebesar Rp 5. 000. 88

Bab VIII. ACTIVITY BASED COSTING Suatu pendekatan pembebanan biaya yang memfokuskan pada aktivitas-aktivitas sebagai

Bab VIII. ACTIVITY BASED COSTING Suatu pendekatan pembebanan biaya yang memfokuskan pada aktivitas-aktivitas sebagai dasar dari obyek biaya. Mengarahkan pengenalan kalkulasi biaya berdasarkan kegiatan (ABC), yang juga sering disebut pengalokasian biaya berdasarkan transaksi. Bertujuan memperbaiki keakuratan biaya produk dan jasa dengan mengakui bahwa beberapa biaya lebih tepat dibebankan atas dasar non-volume. 89

UNSUR-UNSUR DALAM ABC Biaya produksi - diartikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi

UNSUR-UNSUR DALAM ABC Biaya produksi - diartikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk. Kegiatan sebagai penggerak. Setiap kegiatan akan menimbulkan transaksi – setiap transaksi akan mengakibatkan biaya. Jadi jumlah kegiatan dapat digunakan untuk dasar alokasi biaya. Cost driver yang berkaitan dengan volume dan non-volume. Pada umumnya cost driver selalu dikaitkan dengan volume seperti jam mesin atau biaya bahan. Konsep ini belum menangkap kegiatan yang berkaitan dengan non volume seperti set-up mesin, penerimaan pesanan, atau inspeksi (CC). Tingkat cost driver – ada tingkat Unit ada tingkat Produk. Contoh driver tingkat Unit adalah jumlah bahan dipakai atau jumlah jam kerja langsung. Contoh driver tingkat Produk adalah perbaikan kerusakan rancangan produk, atau iklan suatu lini produk. 90

UNSUR-UNSUR DALAM ABC, lanjutan … Kegiatan bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Perlu diidentifikasi

UNSUR-UNSUR DALAM ABC, lanjutan … Kegiatan bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Perlu diidentifikasi kegiatan-kegiatan memberikan nilai tambah atau tidak, terutama untuk kegiatan yang memerlukan biaya tinggi. Benchmarking. Perlu ada pembandingan kegiatan dengan praktek terbaik, atau kegiatan sejenis di perusahaan/ departemen lain, untuk mengetahui kekuatannya atau kelemahannya. Pembebanan biaya. Informasi mengenai biaya merupakan sesuatu yang berharga untuk keputusan strategis, dan bukan hanya sekedar laporan pemakaian sumber daya. Sehingga metode pembebanan biaya ke produk menjadi suatu hal yang krusial dalam meningkatkan daya saing perusahaan. 91

Contoh: Kalkulasi Biaya Data aktivitas suatu perusahaan yang memproduksi 3 macam produk misalkan sebagai

Contoh: Kalkulasi Biaya Data aktivitas suatu perusahaan yang memproduksi 3 macam produk misalkan sebagai berikut: X Unit diproduksi dan dijual Y Z Total 28. 000 18. 000 6. 000 DM per unit $ 20 $ 15 $ 13 DL per unit $ 12 $ 14 $ 10 1, 5 2 1 Penerimaan pesanan 16 40 200 256 Pesanan produksi 14 12 19 45 Pelaksanaan produksi 4 8 22 34 Inspeksi 8 4 20 32 Jam mesin per unit 84. 000 Jumlah per lini produk: 92

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Sedangkan data biaya overhead dan tarif pembebanannya adalah sebagai

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Sedangkan data biaya overhead dan tarif pembebanannya adalah sebagai berikut: TOTAL COST Penyusutan dan pemeliharaan mesin $ 840. 000 Biaya penerimaan 418. 600 Biaya rancangan tehnik 360. 000 Biaya set-up mesin 37. 400 Biaya inspeksi 192. 000 TOTAL $ 1. 848. 000 Tarif pembebanan per jam mesin: $ 1. 848. 000 : 84. 000 = $ 22 93

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Hasil pembebanan dengan pendekatan Tradisional, akan menghasilkan cost per

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Hasil pembebanan dengan pendekatan Tradisional, akan menghasilkan cost per unit sbb. : X Y Z $ $ $ Direct Material per unit 20 15 13 Direct Labor per unit 12 14 10 Overhead: Produk X = 1. 5 x 22 33 Produk Y = 2 x 22 44 Produk Z = 1 x 22 Cost per unit 22 65 73 45 94

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Hasil pembebanan dengan pendekatan ABC, akan menghasilkan cost per

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Hasil pembebanan dengan pendekatan ABC, akan menghasilkan cost per unit sbb. : X Y Z $ $ $ Direct Material per unit 20 15 13 Direct Laterial per unit 12 14 10 15 20 10 0, 93 3. 63 54, 50 4 5, 33 25, 33 Biaya set-up mesin 0, 16 0, 49 4, 03 Biaya inspeksi 1, 71 1, 33 20 53, 80 59, 78 136, 86 Overhead yg berkaitan dng mesin Biaya penerimaan Biaya rancangan teknik Cost per unit 95

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Overhead yang berkaitan dng mesin: X Y

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Overhead yang berkaitan dng mesin: X Y Z $ $ $ Beban penyusutan dan pemeliharaan Mesin $ 840. 000 : 84. 000 jam mesin = $ 10 per jam Produk X = 1. 5 x 10 15 Produk Y = 2 x 10 20 Produk Z = 1 x 10 Pembebanan per unit 10 15 20 10 96

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya penerimaan: X Y Z $ $

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya penerimaan: X Y Z $ $ $ Biaya penerimaan pesanan $ 418. 000 : 256 jml penerimaan pesanan = $ 1. 635 per penerimaan pesanan. Produk X = (1. 635 x 16) : 28. 000 unit 0, 93 Produk Y = (1. 635 x 40) : 18. 000 unit 3, 63 Produk Z = (1. 635 x 200) : 6. 000 unit Pembebanan per unit 54, 50 0, 93 3, 63 54, 50 97

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya rancangan teknik: X Y Z $

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya rancangan teknik: X Y Z $ $ $ Biaya rancangan teknik $ 360. 000 : 45 jml pesanan produksi = $ 8. 000 per Pesanan produksi. Produk X = (8. 000 x 14) : 28. 000 unit 4 Produk Y = (8. 000 x 12) : 18. 000 unit 5, 33 Produk Z = (8. 000 x 19) : 6. 000 unit Pembebanan per unit 25, 33 4 5, 33 25, 33 98

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya set-up mesin: X Y Z $

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya set-up mesin: X Y Z $ $ $ Biaya set-up mesin $ 37. 400 : 34 jml pelaksanaan produksi = $ 1. 100 Per Pelaksanaan produksi. Produk X = (1. 100 x 4) : 28. 000 unit 0, 16 Produk Y = (1. 100 x 8) : 18. 000 unit 0, 49 Produk Z = (1. 100 x 22) : 6. 000 unit Pembebanan per unit 4, 03 0, 16 0, 49 4, 03 99

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya inspeksi: X Y Z $ $

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Perhitungan dukungan: Biaya inspeksi: X Y Z $ $ $ Biaya inspeksi $ 192. 000 : 32 inspeksi = $ 6. 000 per inspeksi. Produk X = (6. 000 x 8) : 28. 000 unit 1, 71 Produk Y = (6. 000 x 4) : 18. 000 unit 1, 33 Produk Z = (6. 000 x 20) : 6. 000 unit Pembebanan per unit 20 1, 71 1, 33 20 100

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Ikhtisar perbandingan cost per unit berdasarkan hasil pembebanan kedua

Contoh: Kalkulasi Biaya, lanjutan … Ikhtisar perbandingan cost per unit berdasarkan hasil pembebanan kedua pendekatan: X Y Z $ $ $ Pendekatan Tradisional 65, 00 73, 00 45, 00 Pendekatan ABC 53, 80 59, 78 136, 86 11, 20 13, 22 (91, 86) Cost per unit: Selisih cost per unit Simpulan: Cost per unit produk X dan Y berdasarkan pendekatan Tradisional ditetapkan terlalu tinggi, sedangkan produk Z terlalu rendah. 101

Kelebihan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional Memperbaiki distorsi yang melekat pada konsep Tradisional yang

Kelebihan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional Memperbaiki distorsi yang melekat pada konsep Tradisional yang hanya mendasarkan alokasi pada volume sebagai cost driver. Mengakui hubungan sebab akibat antara cost driver dengan kegiatan, sehingga dapat mengeliminasi kegiatan yang tidak memberi nilai tambah. Meningkatkan kinerja aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah pada produk. Sangat berguna untuk perusahaan dengan biaya overhead yang tinggi dan atau produk yang beragam. 102

Kelebihan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional, lanjutan … Menghasilkan banyak informasi kegiatan dan sumber

Kelebihan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional, lanjutan … Menghasilkan banyak informasi kegiatan dan sumber daya yang diperlukan, sehingga dapat memperbaiki proses kerja. Mengeliminasi variance proses dengan mengoreksi sumber-sumber penyebab variance. Membantu manajer mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk. Mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien dan efektif. 103

Kelemahan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional Tidak mendorong para manajer untuk lebih berinovasi agar

Kelemahan Konsep ABC Dibanding Konsep Tradisional Tidak mendorong para manajer untuk lebih berinovasi agar lebih kompetitif. Dalam jangka pendek manajer memerlukan penggunaan waktu dan anggaran lebih banyak untuk peningkatan mutu produk. Dapat mengakibatkan kesalahan konsepsi penurunan biaya penanganan pesanan penjualan, dengan menolak pesanan kecil yang menghasilkan marjin lebih rendah. Secara khusus tidak menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Tidak mendorong identifikasi dan penghapusan kendala yang menyebabkan keterlambatan. 104

PENERAPAN ABC Langkah-langkah yang diperlukan agar ABC dapat diimplementasikan secara efektif: 1) Perencanaan: identifikasi

PENERAPAN ABC Langkah-langkah yang diperlukan agar ABC dapat diimplementasikan secara efektif: 1) Perencanaan: identifikasi titik kritis, keputusan manajemen yang sulit, dan budaya perusahaan. 2) Pemecahan masalah: meyakinkan manajer akan budaya yang konservatif ini bahwa ABC lebih menguntungkan. 3) Pelatihan: menunjukkan kepada para pekerja bagaimana metodologi ABC berbeda dengan Sistem alokasi biaya tradisional. 4) Dokumentasi prosedur: mengidentifikasi kegiatan di berbagai jenis departemen. 105

PENERAPAN ABC, lanjutan … 5) Analisis beban: mendistribusikan beban ke pusat biaya. 6) Pengumpulan

PENERAPAN ABC, lanjutan … 5) Analisis beban: mendistribusikan beban ke pusat biaya. 6) Pengumpulan penggerak tahap Pertama: memindahkan beban tidak langsung dari pusat kegiatan ke pool kegiatan. 7) Pengumpulan penggerak tahap Kedua: menggunakan ukuran tertentu seperti volume klaim atau permintaan, untuk mengalokasikan biaya kegiatan ke produk. 8) Otomatisasi proses. 9) Pelatihan manajemen: mendidik manajemen, seperti kegunaan data ABC dan bagaimana memainkan peranan interaktif dalam proses tersebut. 106

Bab IX. RESPONSIBILITY ACCOUNTING Suatu proses untuk: Mengidentifikasi bagian organisasi yang mempunyai tanggungjawab utama

Bab IX. RESPONSIBILITY ACCOUNTING Suatu proses untuk: Mengidentifikasi bagian organisasi yang mempunyai tanggungjawab utama untuk setiap tujuan. Mengembangkan ukuran pencapaian tujuan. Menciptakan laporan unit organisasi (Responsibility Center) atas pengukuran tersebut. Mengevaluasi kinerja dari unit organisasi. 107

KONSEP DASAR RESPONSIBILITY ACCOUNTING 1. Responsibility accounting didasarkan pada klasifikasi tanggungjawab manajerial pada setiap

KONSEP DASAR RESPONSIBILITY ACCOUNTING 1. Responsibility accounting didasarkan pada klasifikasi tanggungjawab manajerial pada setiap level pimpinan dalam organisasi. 2. Sistem informasi Responsibility Accounting berawal pada bagan organisasi yang sekaligus menguraikan luasnya otoritas kewenangan yang telah ditentukan untuk setiap posisi. 3. Anggaran untuk masing-masing individu harus secara jelas menunjukkan biaya apa saja yang termasuk dalam kendali (controllable) individu ybs. 108

UNIT ORGANISASI (RESPONSIBILITY CENTER) Seperangkat aktivitas yang ditugaskan kepada seorang manajer, sekelompok manajer atau

UNIT ORGANISASI (RESPONSIBILITY CENTER) Seperangkat aktivitas yang ditugaskan kepada seorang manajer, sekelompok manajer atau para pegawai. Biasanya diklasifikasikan menurut tanggungjawab keuangannya sebagai: q Cost Centers q Profit Centers q Investment Centers 109

COST CENTERS Suatu responsibility center dimana costs diakumulasikan. Tanggungjawab keuangannya adalah untuk mengendalikan dan

COST CENTERS Suatu responsibility center dimana costs diakumulasikan. Tanggungjawab keuangannya adalah untuk mengendalikan dan melaporkan cost saja. Suatu departemen mungkin hanya sebagai satu cost center, tetapi mungkin juga terdiri dari beberapa cost center. 110

COST CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Alat utama yang digunakan untuk pengendalian dan pelaporan biaya

COST CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Alat utama yang digunakan untuk pengendalian dan pelaporan biaya adalah Budget dan Standard Cost. Budget laporan memberikan informasi apakah realisasi biaya adalah over budget atau under budget. Standard Cost laporan akan menunjukkan variance yang timbul – favourable atau unfavourable. 111

PROFIT CENTERS Suatu responsibility center untuk mengendali kan revenues dan juga costs – yaitu

PROFIT CENTERS Suatu responsibility center untuk mengendali kan revenues dan juga costs – yaitu profitabilitas. Semua manajer dari profit centers bertanggungjawab baik terhadap revenues maupun costs, tetapi mereka mungkin tidak diharapkan memaksimalkan profit (misalnya profit center pada non-profit organizations). 112

PROFIT CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Lazimnya dalam bentuk laporan laba rugi berdasar kan departemen

PROFIT CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Lazimnya dalam bentuk laporan laba rugi berdasar kan departemen yang bertanggungjawab atas timbulnya biaya yang bersangkutan Departemental Margin atau Gross Profit. Departemental Margin – yang ditonjolkan adalah kontribusi masing-masing departemen terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. Gross Profit -- yang ditonjolkan gross profit masing-masing departemen, tidak memperlihatkan secara terpisah biaya operasi yang sifatnya langsung. 113

INVESTMENT CENTERS Suatu responsibility center yang kesuksesannya tidak hanya diukur dari pengendalian costs dan

INVESTMENT CENTERS Suatu responsibility center yang kesuksesannya tidak hanya diukur dari pengendalian costs dan revenues, tetapi juga dikaitkan dengan aktiva yang diinvestasikan. Manajer investment center memiliki wewenang dan tanggungjawab yang lebih tinggi dibanding manajer tipe responsibility center yang lain – diperlakukan laksana manajer perusahaan yang berdiri sendiri. Dalam praktek istilah investment center ini jarang digunakan. 114

INVESTMENT CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Laporan laba rugi dengan menekankan pendapatan operasi sebagai unsur

INVESTMENT CENTERS, lanjutan … Pelaporan: Laporan laba rugi dengan menekankan pendapatan operasi sebagai unsur yang penting dalam evaluasi kinerja. Alat ukur tambahan yang digunakan untuk menilai responsibility center ini adalah Rate of Return On Investment (ROI) dan Residual Income. ROI dihitung dengan cara membandingkan pendapatan operasi dengan aktiva yang diinvestasikan. Residual Income – adalah selisih lebih antara pendapatan operasi dengan pendapatan operasi minimum yang dikehendaki. 115

SELESAI TERIMA KASIH

SELESAI TERIMA KASIH