Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Pertemuan I Oleh

  • Slides: 54
Download presentation
Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Pertemuan I Oleh Moh. Amin

Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi Pertemuan I Oleh Moh. Amin

RUANG LINGKUP AKUNTANSI Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Akuntansi Manajemen (Management Accounting): Berfokus pada pengembangan

RUANG LINGKUP AKUNTANSI Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Akuntansi Manajemen (Management Accounting): Berfokus pada pengembangan dan komunikasi informasi keuangan kepada pemakai eksternal (Laporan keuangan yang disajikan biasanya lebih ringkas) Terutama berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pemakai internal Akuntansi Pemerintahan (Gouvernmental Accounting): Akuntansi Perpajakan (Taxation Accounting):

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders), untuk membantu dalam membuat keputusan ekonomik yang menyangkut perusahan tersebut Suatu sistem informasi Akuntansi melakukan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan yang kemudian dikomunikasikan kepada stakeholders agar dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang menyangkut perusahaan Suatu kegiatan deskriptif-analisis Akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi ekonomik dalam suatu perusahaan melalui tahap: (a) Pengukuran (b) Pencatatan (c) penggolongan dan (d) peringkasan , sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan , dan mampu memberikan secara layak tentang keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang diintregasikan disajikan dalam laporan keuangan

Karakteristik Akuntansi Karakteristik akuntansi: (1) identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi keuangan tentang (2)

Karakteristik Akuntansi Karakteristik akuntansi: (1) identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) Pihak yang berkepentingan.

Informasi Keuangan dan non Keuangan • Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. •

Informasi Keuangan dan non Keuangan • Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. • Informasi yang dihasilkan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): – – – Laporan Posisi Keuangan / Neraca Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas laporan keuangan • Selain laporan tersebut terdapat laporan yang bukan merupakan GAAP yang dihasilkan perusahaan: Laporan Tahunan, Sustainability Reporting, Prospektus, Laporan untuk Bapepam, Integrating Reporting.

Jenis laporan keuangan & pemakainya Neraca Pihak Ekstern Laporan Pemakai Pihak Intern Keuangan Rugi

Jenis laporan keuangan & pemakainya Neraca Pihak Ekstern Laporan Pemakai Pihak Intern Keuangan Rugi Laba Lap. Perub. Posisi Keu Laporan Lain

Stakeholders: Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan Pihak Internal, Yaitu manajemen (stewardship): Memiliki kendali terhadap

Stakeholders: Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan Pihak Internal, Yaitu manajemen (stewardship): Memiliki kendali terhadap sistem akuntansi dan dapat menentukan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana informasi itu dilaporkan Pihak Eksternal: Kreditor dan investor Kreditor membutuhkan informasi tentang profitabilitas dan stabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan pertanyaan, apakah kita akan meminjamkan uang? Investor (pemegang saham atau investor potensial) membutuhkan informasi yang berhunbungan dengan keamanan dan profitabilitas dari investasi mereka

Laporan Keuangan VS Pelaporan Keuangan • Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara lain

Laporan Keuangan VS Pelaporan Keuangan • Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk melaporkan informasi. Pelaporan keuangan terdiri dari laporan keuangan + prospektus, peramalan manajemen, penjelasan mengenai dampak lingkungan & sosial yang diakibatkan. Pelaporan keuangan memiliki arti yang lebih luas dari laporan keuangan. • Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan perubahan posisi keuangan laporan arus zas.

Tujuan Laporan Keuangan • Memberikan infomasi – posisi keuangan, – kinerja – perubahan posisi

Tujuan Laporan Keuangan • Memberikan infomasi – posisi keuangan, – kinerja – perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi • Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya • Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. • Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan. Ref: PSAK Conceptual Framework

Tujuan Laporan Keuangan (FASB 1) • Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur

Tujuan Laporan Keuangan (FASB 1) • Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial serta pemakai lainnya dalam pengambilan keputusan rasional mengenai investasi, kredit dan keputusan lainnya.

 • Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial

• Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dalam menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, pelunasan, atau jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman.

 • Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas sumber daya

• Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas sumber daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya kepada kesatuan lain dan ekuitas pemilik) dan dampak dari transaksi, kejadian dan situasi yang akan memperngaruhi sumber daya dan klaim terhadap sumber daya itu.

Tujuan Akuntansi Keuangan Pelaporan keuangan seharusnya memberikan informasi: (a) Yang berguna bagi investor dan

Tujuan Akuntansi Keuangan Pelaporan keuangan seharusnya memberikan informasi: (a) Yang berguna bagi investor dan kreditor (dan pemakai lain) sekarang dan potensial dalam membuat keputusan investasi, kredit (dan yang serupa) yang rasional. (b) Membantu investor dan kreditor (dan pemakai lain) sekarang dan potensial dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif. (c) Tentang sumber daya ekonomi perusahaan, klaim terhadap sumber daya itu, dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

Standar Akuntansi ? ? • Untuk keseragaman laporan keuangan • Memudahkan penyusun laporan keuangan

Standar Akuntansi ? ? • Untuk keseragaman laporan keuangan • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun • Memudahkan auditor • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna

Kebutuhan untuk Mengembangkan Standar Berbagai pemakai perlu informasi keuangan Profesi akuntansi berupaya mengembangkan himpunan

Kebutuhan untuk Mengembangkan Standar Berbagai pemakai perlu informasi keuangan Profesi akuntansi berupaya mengembangkan himpunan standar yang diterima umum dan dipraktikkan secara universal. Laporan Keuangan Neraca Laporan Laba-rugi Laporan Ekuitas pemegang Saham Laporan Arus Kas Catatan Pengungkapan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)

Auditors working mengeluarkan independently of a opini tentang company’s Laporan Keuangan management and yang

Auditors working mengeluarkan independently of a opini tentang company’s Laporan Keuangan management and yang telah disusun internal apakah telah sesuai accountants dengan examineprinsip the akuntansi financial keuangan statements. 16

Opini Auditor § Unqualified opinion — Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip

Opini Auditor § Unqualified opinion — Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi § Qualified opinion— Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, kecuali item tertentu § No opinion— Auditor tidak memberikan opini mengenai laporan keuangan § Adverse— Laporan Keuangan yang telah disusun tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi 17

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat: Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards). Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan: SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi

Pihak yang Terlibat Menetapkan Standar Empat organisasi: • • Securities and Exchange Commission (SEC)

Pihak yang Terlibat Menetapkan Standar Empat organisasi: • • Securities and Exchange Commission (SEC) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Financial Accounting Standards Board (FASB) Government Accounting Standards Board (GASB)

Securities and Exchange Commission Dididirikan oleh pemerintah federal Akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan publik

Securities and Exchange Commission Dididirikan oleh pemerintah federal Akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan publik Securities Act of 1933 Securities Act of 1934 Mendorong badan penetapan-standar swasta SEC mengharuskan perusahaan publik untuk mematuhi GAAP Pengawasan SEC Otoritas penegakan hukum

American Institute of CPAs Organisasi professional nasional membuat: Committee on Accounting Procedures 1939 sampai

American Institute of CPAs Organisasi professional nasional membuat: Committee on Accounting Procedures 1939 sampai 1959 l Mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins (ARBs) l l Pendekatan masalahper-masalah gagal Accounting Principles Board 1959 sampai 1973 l Mengeluarkan 31 Accounting Principle Board Opinions (APBOs) l Rekomendasi Wheat Committee diadopsi tahun 1973 l

Badan Standar Akuntansi Keuangan Rekomendasi Wheat Committee berakibat pada dibuatnya Financial Accounting Standards Board

Badan Standar Akuntansi Keuangan Rekomendasi Wheat Committee berakibat pada dibuatnya Financial Accounting Standards Board tahun 1973. Financial Accounting Foundation Memilih anggota FASB Mendanai aktivitas mereka Exercises general oversight. Financial Accounting Standards Board Misinya membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Financial Accounting Standards Advisory Council Konsultasi tentang is-isu kebijakan utama.

Badan Standar Akuntansi Keuangan Misinya membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Perbedaan

Badan Standar Akuntansi Keuangan Misinya membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Perbedaan antara FASB dan APB meliputi: Keanggotaan lebih kecil Keanggotaan penuh-waktu, digaji Otonomi lebih besar Independensi lebih besar Representasi lebih luas

Governmental Accounting Standards Board Didirikan tahun 1984 untuk menangani isu-isu pelaporan pemerintah negara bagian

Governmental Accounting Standards Board Didirikan tahun 1984 untuk menangani isu-isu pelaporan pemerintah negara bagian dan lokal. Financial Accounting Foundation Financial Accounting Standards Board Governmental Accounting Standards Board Financial Accounting Standards Advisory Council Governmental Accounting Standards Advisory Council

Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia: IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan

Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia: IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk: 1. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan 2. Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi IAI terdiri dari tiga seksi: 1. IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik 2. IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk BUMN, Bank pemerintah dll 3. IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik Komite IAI: 1. Komite Norma Pemeriksaan Akuntan 2. Komite Kode Etik 3. Komite Perpajakan Dewan Kehormatan IAI Bertugas menjaga ketaatan anggota IAI terhadap kode etik akuntan Indonesia

Kerangka Teori Akuntansi Tingkatan pertama: - Tujuan pokok akuntansi Tujuan Tingkatan kedua: - Konsep

Kerangka Teori Akuntansi Tingkatan pertama: - Tujuan pokok akuntansi Tujuan Tingkatan kedua: - Konsep dasar pelaporan Tingkatan ketiga: - Pedoman pelaksanaan Asumsi Karakteristik mutu informasi Elemen Laporan Keuangan Prinsip Kendala

Tujuan laporan keuangan: (Tingkatan Pertama) 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap

Tujuan laporan keuangan: (Tingkatan Pertama) 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik 2. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan 3. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 4. Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan kauntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan Untuk bisa mewujudkan tujuan tadi maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik mutu informasi

Karakteristik Mutu Informasi (Tingkatan Kedua) 1. Dapat dipahami 2. Relevan Primary Qualities 3. Keandalan

Karakteristik Mutu Informasi (Tingkatan Kedua) 1. Dapat dipahami 2. Relevan Primary Qualities 3. Keandalan Nilai prediksi 4. Daya banding 5. Konsistesi Secondary Qualities Tepat waktu Keandalan Daya uji Netral Jujur Nilai feedback Elemen Laporan keuangan: 1. Aktiva 2. Hutang 3. Modal 4. Pendapatan 5. Biaya 6. Laba/Rugi

Tingkatan Ketiga: Kendala Laporan Keuangan: 1. Cost benefit analysis 2. Materialitas Asumsi/konsep dasar akuntansi:

Tingkatan Ketiga: Kendala Laporan Keuangan: 1. Cost benefit analysis 2. Materialitas Asumsi/konsep dasar akuntansi: 1. Business entity 3. Konservatif 4. Kebiasaan dunia industri 2. Going concern 3. Stable monetary unit 4. Periodicity Prinsip Akuntansi: 1. Cost Principle 2. Revenue Realization Principle 3. Matching Principle 4. Fulldisclousure Principle

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia) • Dapat dipahami Informasi mudah dan dapat

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia) • Dapat dipahami Informasi mudah dan dapat dipahami pemakainya. l Relevan Berguna untuk evaluasi masa lalu, masa kini atau prediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan l Keandalan Informasi tidak menyesatkan, bebas kesalahan material dan dapat diandalkan.

Kualitas keandalan dipengaruhi oleh Penyajian jujur. Informasi menggambarkan transaksi jujur dan wajar. Substansi mengungguli

Kualitas keandalan dipengaruhi oleh Penyajian jujur. Informasi menggambarkan transaksi jujur dan wajar. Substansi mengungguli bentuk. Peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi. Bukan hanya bentuk hukum. Netralitas. Informasi dibuat untuk kebutuhan umum pemakai Pertimbangan Sehat. Ketidakpastian diselesaikan dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam peny. Lap Keu Kelengkapan. Informasi harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

 • Dapat Dibandingkan Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk identifikasi trend

• Dapat Dibandingkan Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk identifikasi trend posisi dan kinerja keuangan.

Asumsi Dasar Akuntansi Kesatuan Usaha ( Economic Entity ) Perusahaan dipandang sebagai unit usaha

Asumsi Dasar Akuntansi Kesatuan Usaha ( Economic Entity ) Perusahaan dipandang sebagai unit usaha yang terpisah dari pemiliknya. Kelangsungan Usaha ( Going Concern ) Perusahaan akan hidup terus dan tidak akan dibubarkan. Unit Moneter ( Unit of Measure ) Pencatatan menggunakan mata uang Periode Waktu ( Time Period ) Lap Keu disusun berdasarkan periode waktu tertentu agar informasinya berguna.

Asumsi Periode Waktu ini dinyatakan dalam 4. 1. Dasar Akrual Pencatatan transaksi pada saat

Asumsi Periode Waktu ini dinyatakan dalam 4. 1. Dasar Akrual Pencatatan transaksi pada saat terjadinya dan dilaporkan dalam lap. keu. pada periode yang bersangkutan. 4. 2. Kelangsungan Usaha Penjelasan lihat atas.

Konsep Dasar Akuntansi Prinsip Biaya Historis (Historical Cost) Transaksi dicatat sebesar harga perolehan pada

Konsep Dasar Akuntansi Prinsip Biaya Historis (Historical Cost) Transaksi dicatat sebesar harga perolehan pada saat terjadinya transaksi. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue. Recognition) Prinsip Mempertemukan ( Matching ) Mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.

Prinsip Konsistensi ( Consistency ) Penggunaan metode dan prosedur akuntansi diterapkan secara konsisten dari

Prinsip Konsistensi ( Consistency ) Penggunaan metode dan prosedur akuntansi diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure) Menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

Keterbatasan laporan keuangan Cukup Berarti ( Materiality ) Hanya mencatat transaksi 2 yg material

Keterbatasan laporan keuangan Cukup Berarti ( Materiality ) Hanya mencatat transaksi 2 yg material saja dan cenderung mengabaikan transaksi yg kecil dan tidak material. Konservatif Cenderung memilih alternatif yg tidak membuat aktiva dan pendapatan terlalu besar. Sifat Khusus Industri Tertentu Seperti bank, asuransi, dll sering regulasinya diatur pemerintah.

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia § § Standar Akuntansi Keuangan SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia § § Standar Akuntansi Keuangan SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah Standar Akuntansi Pemerintahan § IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) § SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009 § Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010 38

STANDAR AKUNTANSI • PSAK - IFRS, SAK ETAP : diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

STANDAR AKUNTANSI • PSAK - IFRS, SAK ETAP : diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia – 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen – Ouput adalah PSAK dan ISAK • PSAK Syarian : Dewan Standar Akuntansi Syariah • SAP: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan • Penerbitan standar akutansi melalui suatu proses yang panjang (due process) yang melibatkan berbagai stakeholder.

Standar Akuntansi Indonesia 2010 -2012 SAK UMUM PSAK adopsi IFRS PSAK Syariah PSAK Non

Standar Akuntansi Indonesia 2010 -2012 SAK UMUM PSAK adopsi IFRS PSAK Syariah PSAK Non IFRS (termasuk SAK nirlaba) >2012 SAK UMUM PSAK berbasis IFRS PSAK NON IFRS (termasuk PSAK Syariah) SAK-ETAP (PSAK for SME) SAK ETAP (PSAK for SME) SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) SAK for Non profit 40

PSAK SYARIAH • Basis transaksi • Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik

PSAK SYARIAH • Basis transaksi • Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah • Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI • PSAK 100 – PSAK 106 – Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna 41

SAP • Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71

SAP • Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010 • Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP • Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: – instansi pemerintah pusat – Instansi pemerintah daerah – BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK • Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45. 42

SAK ETAP • SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik •

SAK ETAP • SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik • ETAP adalah entitas yang: – Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan – Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. • Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. • Lebih sederhana antara lain: – Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan – Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. – Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan. • Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAKIFRS atau PSAK-ETAP 43

PSAK – IFRS BASED • Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten,

PSAK – IFRS BASED • Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. • Dapat diterapkan oleh entitas lainya. • Basis transaksi, bukan basis industri. • Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan • Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012 44

IFRS - PSAK • Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) •

IFRS - PSAK • Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) • Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan. – Substansi / konseptual – Redaksional – Tanggal efektif • Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. • Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS 45

Mengapa IFRS • Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership

Mengapa IFRS • Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard. • Konvergensi IFRS adalah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G 20 forum. • Hasil dari pertemuan pemimpin negara G 20 forum di Washington DC, 15 November 2008 : – “Strengthening Transparency and Accountability” • Pertemuan G 20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards. ” 46

Manfaat IFRS • Meningkatkan daya banding laporan keuangan. • Memberikan informasi yang berkualitas di

Manfaat IFRS • Meningkatkan daya banding laporan keuangan. • Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional • Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. • Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. • Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”. 47

Karakteristik IFRS • IFRS menggunakan “Principles Base “ : – Lebih menekankan pada intepreatasi

Karakteristik IFRS • IFRS menggunakan “Principles Base “ : – Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. – Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. – Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. • Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai • Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif 48

“Judgment” • IFRS = Principles • Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk

“Judgment” • IFRS = Principles • Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya. • Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting • Pengajaran dengan menggunakan kasus § Ilustrasi § PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut. 49

Dinamis • IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan

Dinamis • IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book. • Awareness terhadap standar akuntansi meningkat • Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar. • IFRS sering berubah – Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan – Perubahan lingkungan usaha • Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation. 50

“Fair value” • Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang

“Fair value” • Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai. – Kuotasi harga di pasar aktif; – Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: • transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; • referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; • analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan • model penetapan harga opsi (option pricing model) 51

“Fair value” • IAS 41 Agriculture – Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi

“Fair value” • IAS 41 Agriculture – Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (pointof-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan – Agriculture product dinilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-ofsale costs), pada pengakuan pertama. • both on initial recognition and at each balance sheet date § Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan harga wajar alternatif § Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value § Bagaimana menentuka arus kas § Tingkat suku bunga § Model opsi § Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan 52

Pengungkapan Lebih Banyak • • Ilustrasi laporan keuangan. Membaca dan membuat pengungkapan yang diinginkan

Pengungkapan Lebih Banyak • • Ilustrasi laporan keuangan. Membaca dan membuat pengungkapan yang diinginkan oleh standar Judgment : apa yang perlu diungkapkan Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut * Buletin Teknis No. 3 53

Main References • Intermediate Accounting, IFRS Edition, Kieso, Weygandt, Warfield, Jhon Willley son, 2010.

Main References • Intermediate Accounting, IFRS Edition, Kieso, Weygandt, Warfield, Jhon Willley son, 2010. • International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England Wales • Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan 54