Agribisnis dalam perpektif Syariah Islam Surat dalam Al
Agribisnis dalam perpektif Syariah Islam Surat dalam Al Qur’ an yg membahas tentang agribisnis : Surat Yaasin ayat : 33 -35, 36, 37, 38 -40. Surat Ar-Rahman ayat : 5, 6, 10 -13.
PENGERTIAN AGRIBISNIS 1. Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian. 2. Agribisnis dalam pengertian modern, mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan penyediaan input dan sarana produksi, usahatani, pemrosesan, dan pemasaran. 3. Agribisnis terdiri dari 2 kata yaitu agriculture dan business : bisnis di bidang pertanian (Tnmn pgn, kehutanan, peternakan, perikanan, perkebunan) mulai dari hulu (input) sampai hilir(pemasaran)
pencetus awal istilah agribisnis yaitu Davis dan Goldberg (1957) sebagai berikut: “Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production activities on the farm; and storage, processing and distribution of commodities and items made from them“.
Agribisnis adalah keseluruhan dari rangkaian operasi yang terlibat dalam produksi dan distribusi input pertanian, operasi produksi di lahan pertanian, penyimpanan, pengolahan distribusi komoditas pertanian dan item-itemnya. Agribisnis diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari unsur-unsur kegiatan : (1) pra-panen, (2) panen, (3) pasca-panen dan (4) pemasaran.
Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem hulu, usahatani, hilir, dan penunjang. Menurut Saragih dalam Pasaribu (1999), batasan agribisnis adalah sistem yang utuh dan saling terkait di antara seluruh kegiatan ekonomi (yaitu subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis budidaya, subsistem agribisnis hilir, susbistem jasa penunjang agribisnis) yang terkait langsung dengan pertanian.
Pertama, subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness) yakni kegiatan yang menginovasi, memproduksi dan mendistribusikan sarana produksi pertanian, baik industri alat mesin pertanian, pupuk, benih, dan obat pengendalian hama dan penyakit tanaman
Kedua, subsistem usahatani (on-farm agribusiness) yakni aktivitas produksi primer yang dimulai dari mengolah lahan, memanfaatkan produk subsistem agribisnis hulu dan panen. Ketiga, subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu aktivitas penanganan pasca panen dan pengolahan berbagai hasil usahatani menjadi berbagai produk olahan dan turunan (agroindustri)
Keempat, subsistem penunjang (supporting system) yaitu aktivitas penunjang ketiga subsistem sebelumnya seperti pusat pelayanan informasi, lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga swadaya
Gambar Sistem Agribisnis : Sub sistem Input/hulu : -Industri perbenihan -Industri pembibitan --industri hewan -Industri agrokimia -Industri agro otomotif Subsistem Usahatani : -usaha tnmn pangan & hortikultura -usaha tnmn perkebunan -usaha peternakan -usaha perikanan Subsistem Pasca panen & pengolahan (hilir) : -Industri makanan -industri minuman -industri rokok -industri biofarmaka -industri agrowisata & estetika Subsistem penunjang : -perkreditan & asuransi -penelitian & pengembangan -pendidikan & penyuluhan -transportasi & pergudangan -kebijakan pemerintah (mikro & makro ekonomi) Subsistem Distrib & pemasaran (hilir) : -distribusi -Promosi -informasi pasar -struktur pasar
Sub sistem input (up-stream agribusiness) Sub sistem input disebut juga agribisnis hulu, merupakan industri 2 yg menghasilkan barang 2 modal bagi pertanian (arti luas) yakni industri perbenihan/pembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia(pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri agro otomotif (mesin & peralatan pertanian)
Subsistem usahatani (on farm agribusiness) Kegiatan yang menggunakan barang 2 modal dan SDA untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Termasuk dalam hal ini adalah usahatani tanaman pangan dan hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan, usahatani perkebunan, dan usahatani peternakan, usaha perikanan & usaha kehutanan.
Indonesia : penghasil biji-bijian no. 6 di dunia, beras no 3 dunia, sawit no 1, teh no. 6 dunia, kopi no. 4 dunia, coklat no. 3 dunia, lada putih terbesar dunia, karet no. 2 dunia, spesies burung 1/6 dunia ( 1500 spesies), 1/4 spesies ikan dunia ( 7000 spesies ikan), 30. 000 spesies tanaman (10 % dari dunia)
Subsistem pasca panen & pengolahan (down stream agribusiness) Industri yang mengolah komoditas pertanian primer (agroindustri) menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir. Termasuk didalamnya industri makanan, minuman, industri barang 2 serat alam (karet, plywood, pulp, kertas, bahan 2 bangunan terbuat dari kayu, rotan, benang dari kapas/sutera, barang 2 kulit, tali & karung goni), industri biofarmaka, dan industri agrowisata & estetika.
Subsistem distribusi & pemasaran Kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar dan maupun olahan di dalam dan di luar negeri. Termasuk didalamnya adalah kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditi dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar (market intelligence).
Intelijen pemasaran (market intelligent) adalah bagian dari aktivitas pemasaran yang terkait dengan pengumpulan, pengolahan dan analisis keseluruhan data mengenai lingkungan luar perusahaan khususnya lingkungan pasar sebagai dasar pengambilan keputusan strategis perusahaan
Pada umumnya, pemasaran mempunyai delapan fungsi dasar: 1. Pengumpulan bahan mentah (komoditas primer), biasanya dilakukan oleh pedagang pengumpul atau disebut tengkulak; 2. Pembuatan kelas mutu atau grading bahan mentah; 3. Penyimpanan bahan mentah, termasuk di dalamnya pembersihan dan pengeringan komoditas primer; 4. Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir (barang yang siap dikonsumsi);
5. Pengemasan produk olahan (barang jadi); 6. Penyimpanan produk olahan; 7. Pendistribusian produk olahan ke pedagang besar, pengecer, dan konsumen; dan 8. Pengangkutan produk olahan dan komoditas primer.
Subsistem penunjang Dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis. menyediakan jasa bagi subsistem hulu, subsistem usahatani, dan subsistem hilir. Termasuk dalam subsistem ini penelitian & pengembangan, perkreditan & asuransi, transportasi, pendidikan, pelatihan & penyuluhan, sistem informasi, dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro & makro ekonomi).
Kaitan antar subsistem Adanya kaitan antar subsistem yang menjadi bagian dari Agribisnis yang saling mendukung satu sama lain Apabila terjadi kendala pada satu subsistem akan mempengaruhi kinerja subsistem yang lain
Kaitan-kaitan (Linkage) 1. Backward Linkage (Kaitan ke belakang) Berupa peningkatan kegiatan pengadaan dan penyediaan sarana produksi (tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas)
2. Forward Linkage (Kaitan ke depan) Penanganan pasca panen & pengolahan sangat diperlukan mengingat produk pertanian tergantung kepada musim, menyita banyak ruang untuk menyimpan, tidak tahan lama, dan kecenderungan adanya perkembangan permintaan masyarakat akan produk olahan.
3. Outside Linkage (kaitan ke luar) Semakin dalam peranan teknologi masuk dalam Agribisnis, semakin kompleks sifat kegiatan dalam tiap subsistem sehingga diperlukan adanya diferensiasi tugas yang dilakukan oleh kelompok pelaku yang berbeda.
Suatu sistem Agribisnis juga akan berjalan dengan baik apabila di dukung oleh Agroindustri : Adalah industri yang bergerak dalam pengadaan sarana produksi pendukung sektor pertanian (hulu) dan pengolahan hasil -hasil pertanian serta pemasaran (hilir).
On-farm activities(usahatani) : budidaya pertanian Off-farm activities(luar usahatani) : • Pengadaan sarana produksi • Agroindustri pengolahan • Pemasaran dan jasa-jasa penunjang
Tugas Kelompok Buatlah daftar dengan tabel contoh komoditas On Farm dan aktivitas Agroindustri sebanyak-banyaknya! Tabel terdiri dari : Jenis komoditas, Contoh komoditas, Kegiatan Agroindustri Hilir Ex : Jenis komoditas : Palawija, Contoh komoditas Singkong, Kegiatan Agroindustri : Keripik, Gaplek, Tape, Etanol
- Slides: 25