ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR NAMA ULFA YULASTRI
ADAPTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR NAMA: ULFA YULASTRI NIM : 17211927 PRODI: DIII KEBIDANAN DOSEN PEMBIMBING: DEWI SUSILAWATI, Bd. M. Keb STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Perubahan Intrauterin dan Eksrauterin Pada masa Transisi dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin, maka dikemukakan sebagai berikut 1. a. b. c. d. kehidupan Kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin Transisi mulai dari saat lahir sampai usia 6 jam Menyangkut perubahan fisiologis banyak organ Dimulai intrauterin saat bayi siap untuk dilahirkan Jam-jam pertama adalah fase stabilisasi pernafasan, kardiovaskuler, dan suhu e. Perlu pengamatan klinis yang ketat untuk mengenal bayiyang mengalami kesulitan transisi
2. Janin mempersiapkan transisi sepanjang masa kehamilan Penyimpanan glikogen Pertambahan protein dan mineral Deposisi lemak coklat Kemampuan tergantung usia gestasi dan kualitas plasenta 3. Pada saat lahir Fungsi plasenta/tali pusat selesai Janin menjadi bayi yang bernapas sendiri
Adapun perubahan-perubahan (adaptasi) yang terjadi pada bayi baru lahir, antara lain 1. Adaptasi Sistem Pernapasan Selama kehidupan intrauteri janin tidak membutuhkan paru-paru untuk mendapatkan oksigen, karena oksigen didapat dari ibu melalui plasenta. Pada saat lahir oksigendari plasenta terputus terbentuk karbondioksida dalam darah. Bayi secara tiba-tiba terpapar pada suasana lingkungan yang mengejutkan, Sebgai respon bayi berusaha bernapas untuk pertama kali, paru-paru dengan udara dan di bantu menangis pada saat ekpirasi pertama. Selama minggu pertama kecepatan pernapasan mungkin tidak teratur karena imaturitas pusat pernapsan dalam otak. Kecepatannya harus tidak jauh sampai dibawah 30 atau meningkat di atas 60. Pernapasan abdomen adalah Normal.
2. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler A. Menutupnya foramen Ovale Mekanisme besar yang menyebabkan tekanan pada jantung kanan (atrium kanan) menurun, aliran darah paru kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung kiri, sehingga tekanan jantung kiri (atrium kiri) meningkat. Perubahan ini menyebabkan foramen ovale tertutup.
NEXT. . B. Menutupnya duktus arteriosus Terjadi peningkatan tekanan Pa. O 2 dalam arteri biasanya 50 mm. Hg (setelah pernapasan pertama) terjadinya duktus arteriosus, dimana Pa. O 2 janin sekitar 27 mm. Hg. C. Menutupnya duktus venosus Tindakan mengklem dan memotong tali pusat membuat arteri umblikalis, vena umblikalis dan duktus venosus segera menutup dan berubah menjadi ligamen. Kondisi ini terjadi sekitar 1 minggu.
3. Adaptasi Termoregulasi Janin berjalan pasif, tidak memakai kalori dan oksigen janin. Sementara itu penyimpanan “brown fat/lemak coklat trimester 3. Cara bayi agar tidak kehilangan panas: a. Hangat suhu lingkunga/atur 36. 5 C-37. 5 C b. Pasang alat penghangat radian warmer tidak mencegah kehilangan panas melalui evaporasi c. Beda kandungan udara dan kulit bayi d. Pemakaian oksigen tidak dihangatkan dan tidak dilembabkan e. Suhu tubuh bayi sama dengan suhu tubuh ibunya. Prickly heat bintik-bintik kemerahan disebut miliaria. Faktor kehilangan panas pada bayi: • Rasio permukaan tubuh dengan berat badan lebih besar • Kehilangan cairan trasderma • Insulasi burukakibat kulit tipis dan pembuluh darah di permukaan • Keterbatasan merubah posisi tubuh
NEXT. . . • Konduksi kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin • Konveksi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin • Evaporasi penguapan cairan ketuban yang dikeluarkan oleh tubuh sendiri • Radiasi ditempatkan dekat benda-benda yang suhu lebih rendah dari pada suhu bayi
4. Adaptasi Sistem Pencernaan Terdapat enzim untuk mengkatalisasi protein dan karbohidratsederhana (monosakarida dan disakarida) tetapi untuk karbohidrat kompleks yang belum terdapat. A. Mulut Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus rata dan simetris. Lidah tidak boleh menjulur atau memanjangdi antara bibir. Jaringan penunjang melekatkan ke sisi bawah lidah. Atap dari mulu (langit-langit keras) harus tertututup dan harus terdapat uvula (langit lunak), kebanyakan belum mensekresi saliva sampai umur 2 -3 tahun.
NEXT. . . B. Lambung Pada saat lahir kapasitas lambung adalah <30 ml dan meningkat dengan cepat sehingga hari ke 3 atau 4 kapasitas mencapai 90 ml. Lambung bayi akan kosong pada waktu 2 sampai 4 jam. Bayi di beri ASI itu akan membuat lambung penuh yaitu kenyang palsu, maka akan di sendawakan agar bayi minum ASI lebih banyak.
NEXT. . . C. Usus bayi jika di bandingkan dengan badan bayi lebih panjang. Feses bayi adalah hitam kehijauan, tidak berbau, subtansi yang kental dan lengket di sebut mekonium. Keluar dalam waktu 24 jam. Feses mengandung cairan amnion, verniks, sekresisaluran pencernaan, empedu, laguno dan zat sisa dari jaringan tubuh.
5. Adaptasi Sistem Ginjal dan Keseimbangan Cairan Bayi biasanya berkemihdalam waktu 24 jampertama kelahirannya. Volume pengeluaran urine total per 24 jampada bayi baru lahir sampai dengan akhir minggu pertama adalah sekitar 20 -30 ml, frekuensi 2 -6 kali hingga 20 kali/hari. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron belum sebanyak orang dewasa, ketidakseimbangan glomerulus dan tubulu kontroktus proksimal, dan ronal blood flow relative kurang bila d bandingkan orang dewasa
6. Adaptasi Imunologi Lini pertama pertahanan: kulit dan mebran mukosa yang melindungi dari invasi mikroorganisme. Lini kedua: elemen sel pada imunologi yang menghasilkan janis-jenis sel yang mampumenyerang patogen seperti neurofil, monosit, eosinofil. Liga ketiga: susunan spesifik dari antibodi ke antigen, proses ini membutuhkan pemaparan dari agen asing sehingga antibodi dapat dihasilkan diantara antibodi tersebut adalah gondok, difteri dan campak.
7. Adaptasi Perubahan Kulit Verniks caseosa berbentuk seperti keju, yang disekresi oleh kelenjer sebasea dan sel-sel epitel. Pada saat kulit menggelupasvernik biasa nya hilang antar 2 -3 hari pada bayi baru lahir sering kali terdapat bintik-bintik putih yang khas terdapat dihidung, dahi dan pipi bayi disebut milia. Bintik hitam ini menyumbatkelenjer sebaseayang belum berfungsi.
8. Adaptasi Sistem Persyarafan Sistem persyarafan bayi cukup berkembang untuk bertahan hidup tetapi belum terintegrasi secara sempurna. Pertumbuhan otak setelah lahir mengikuti pola pertumbuhan cepat, yang dapat di prediksi selama periode bayi sampai awal kanak-kanak. Pada akhir tahun pertama, pertumbuhan serebelum yang mulai pada usia kehamilan 30 minggu berakhir. Fungsi tubuh dan respon-respon yang diberikan sebagian besar dilakukan oleh pusat yang lebih rendah dari otak refleks-refleks dalam medula spinalis.
TERIMA KASIH
- Slides: 16