Acute Respiratory Distress Syndrome ARDS Definisi ARDS Peningkatan

  • Slides: 29
Download presentation
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Definisi • ARDS • Peningkatan permeabilitas membran alveolarkapiler terhadap air, • Larutan dan protein

Definisi • ARDS • Peningkatan permeabilitas membran alveolarkapiler terhadap air, • Larutan dan protein plasma, • Kerusakan alveolar difus • Akumulasi cairan dalam parenkim paru

Definisi • Konferensi ARDS Amerika-Eropa 1994 • • • Gagal napas akut Pa. O

Definisi • Konferensi ARDS Amerika-Eropa 1994 • • • Gagal napas akut Pa. O 2 / Fi. O 2 < 200 mm. Hg Radiografi dada : infiltrat alveolar bilateral sesuai dengan gambaran edema paru • Tekanan baji kapiler pulmoner (pulmonary capillary wedge pressure) < 18 mm. Hg • Pa. O 2 / Fi. O 2 200 -300 mm. Hg Acute Lung Injury

Aliran 100% O 2 (L/m) Fi. O 2 % Kanul Nasal 1 L/m 2

Aliran 100% O 2 (L/m) Fi. O 2 % Kanul Nasal 1 L/m 2 L/m 3 L/m 4 L/m 5 L/m 6 L/m 24 28 32 36 40 44 Transtrakeal 0, 5 -4 L/m 24 -40 Mask Oksigen 5 -6 L/m 6 -7 L/m 7 -8 L/m 40 50 60 Nonrebreathing 4 -10 L/m 60 -100

Faktor Risiko • Kerusakan langsung terhadap epitel alveolus – Aspirasi cairan lambung – Infeksi

Faktor Risiko • Kerusakan langsung terhadap epitel alveolus – Aspirasi cairan lambung – Infeksi paru difus – Kontusio paru – Tenggelam – Inhalasi toksik – Emboli (udara, lemak atau cairan ketuban)

Faktor Risiko • Kerusakan tidak langsung terhadap epitel alveolus – Sepsis – Syok (hemoragik,

Faktor Risiko • Kerusakan tidak langsung terhadap epitel alveolus – Sepsis – Syok (hemoragik, kardiogenik, septik, anafilaktik) – Transfusi produk darah berlebihan – Trauma nontoraks (trauma kepala, luka bakar) – Pankreatitis – Tenggelam – Inhalasi toksik

Patogenesis • Fase Inisiasi – Sel-sel imun dan non imun melepaskan mediator inflamasi dalam

Patogenesis • Fase Inisiasi – Sel-sel imun dan non imun melepaskan mediator inflamasi dalam paru dan sistemik • Fase Amplifikasi – Sel-sel efektor seperti netrofil teraktifasi tertarik dan tertahan di dalam paru • Fase Injury – Sel-sel efektor melepaskan mediator inflamasi termasuk protease dan oksidan yang secara langsung merusak paru

Patogenesis Kerusakan membran alveoler-kapiler Peningkatan permeabilitas membran Transudasi cairan yang kaya protein kedalam alveolus

Patogenesis Kerusakan membran alveoler-kapiler Peningkatan permeabilitas membran Transudasi cairan yang kaya protein kedalam alveolus Rusaknya integritas surfaktan Kerusakan alveolus

Patogenesis Terdapat 3 fase kerusakan alveolus : • Fase Eksudatif – Edema interstitial dan

Patogenesis Terdapat 3 fase kerusakan alveolus : • Fase Eksudatif – Edema interstitial dan alveolar, denudasi membrana basalis, pembengkakan sel endotel, nekrosis sel pneumosit tipe I, pelebaran intercelluler junction, pembentukan membran hialin pada duktus alveolar dan inflamasi netrofil • Fase Proliferatif – Proliferasi sel pneumosit tipe II • Fase Fibrosis – Kolagen meningkat dan paru menjadi padat karena fibrosis

Early exudative stage with loss of alveolar epithelium

Early exudative stage with loss of alveolar epithelium

Early proliferative stage with fibroblast proliferation

Early proliferative stage with fibroblast proliferation

Fibrotic stage with extensive fibroblast proliferation

Fibrotic stage with extensive fibroblast proliferation

Diagnosis Klinis • Onset akut umumnya 3 -5 hari sejak adanya diagnosis kondisi yang

Diagnosis Klinis • Onset akut umumnya 3 -5 hari sejak adanya diagnosis kondisi yang menjadi faktor risiko ARDS • Tanda pertama adalah “Takipnea” • Pada auskultasi ditemukan ronki basah

Pemeriksaan Penunjang • Laboratorium • AGD : alkalosis respiratorik pada fase awal, dan berganti

Pemeriksaan Penunjang • Laboratorium • AGD : alkalosis respiratorik pada fase awal, dan berganti menjadi asidosis respiratorik pada fase lanjut • Leukositosis (sepsis), anemia, trombositopenia (SIRS), peningkatan kadar amilase (pankreatitis) • Gangguan fungsi ginjal dan hati. • Pencitraan • • Foto dada : gambaran radioopak difus CT-Scan : pola heterogen, predominasi infiltrat pada dorsal paru (supine)

Diagnosis Banding • • • Edema paru kardiogenik Infeksi paru : viral, bakterial, fungal

Diagnosis Banding • • • Edema paru kardiogenik Infeksi paru : viral, bakterial, fungal High-altitude pulmonary edema Edema paru neurogenik Edema paru akibat obat-obatan : heroin, salisilat, kokain Pneumonitis radiasi Emboli Pneumonitis hipersensitivitas Penyakit paru interstisial

Tatalaksana • Ambil alih fungsi pernapasan dengan ventilator mekanik • Obat-obatan : • Terapi

Tatalaksana • Ambil alih fungsi pernapasan dengan ventilator mekanik • Obat-obatan : • Terapi penyebab dasar terjadinya ARDS • Kortikosteroid • Inhalasi Nitric Oksida (NO) • Diuretik • Sedativa, analgetik dan antipiretik • Posisi pasien : telungkup meningkatkan oksigenasi tetapi tidak mengubah mortalitas • Mengatur keseimbangan cairan : mempertahankan perfusi adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi

Mechanical Ventilator • Use the lowest PEEP & Fi. O 2 to maintain Pa.

Mechanical Ventilator • Use the lowest PEEP & Fi. O 2 to maintain Pa. O 2 > 60 mm. Hg • Small tidal volume (6 ml/kg of ideal BW) & airway plateau pressure limits (< 30 cm. H 2 O ) • PEEP may increase as long as COP & O 2 delivery aren’t impaired and pulmonary pressures aren’t excessive

Komplikasi • • Multiorgan dysfunction syndrome (MODS) Pneumonia nosokomial Barotrauma, pneumotoraks Trauma laring Trakeomalasia

Komplikasi • • Multiorgan dysfunction syndrome (MODS) Pneumonia nosokomial Barotrauma, pneumotoraks Trauma laring Trakeomalasia Fistula trakeo-esofageal Kematian

Prognosis • Mortalitas sekitar 40% & jika disertai sepsis 90% • Prognosis dipengaruhi oleh

Prognosis • Mortalitas sekitar 40% & jika disertai sepsis 90% • Prognosis dipengaruhi oleh : – – – Penyakit dasar Adanya keganasan Adanya atau timbulnya disfungsi organ multipel Usia Ada atau tidaknya perbaikan dalam indeks pertukaran gas, seperti rasio Pa. O 2/Fi. O 2 dalam 3 -7 hari pertama.

Kesimpulan • ARDS adalah sindroma yang ditandai oleh kerusakan parenkim paru sebagai akibat dari

Kesimpulan • ARDS adalah sindroma yang ditandai oleh kerusakan parenkim paru sebagai akibat dari berbagai faktor risiko baik langsung maupun tidak langsung. • Faktor-faktor risiko tadi menyebabkan serangkaian reaksi inflamasi pada seluruh parenkim paru sehingga terjadi penurunan fungsi paru secara akut • Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium juga pencitraan.

 • Penatalaksanaan ARDS adalah untuk mempertahankan perfusi adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi, yaitu dengan

• Penatalaksanaan ARDS adalah untuk mempertahankan perfusi adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi, yaitu dengan penggunaan ventilator mekanik, pemberian obat-obatan serta pengaturan cairan. • Pasien dengan ARDS memiliki prognosis yang buruk terutama jika terdapat penyakit dasar atau adanya penyulit lain.

Thank You

Thank You