6 Pengenalan Penyakit Unggas PENGGOLONGAN Penyakit Saluran Pernafasan

  • Slides: 14
Download presentation
6. Pengenalan Penyakit Unggas

6. Pengenalan Penyakit Unggas

PENGGOLONGAN • • Penyakit Saluran Pernafasan Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit Akibat Defesiensi Penyakit Akibat

PENGGOLONGAN • • Penyakit Saluran Pernafasan Penyakit Saluran Pencernaan Penyakit Akibat Defesiensi Penyakit Akibat Faktor Lain Penyakit Saluran Pernafasan 1. Chronic Respiration Disease (CRD) Penyebab : Bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala klinis : Gangguan pernafasan/ngorok, bersin dan kepala tertunduk atau dikibas-kibaskan Keluar cairan/getah dari hidung dan cairan berbusa dari mata Nafsu makan turun BB turun/kerdil Produksi telur turun 20 – 30 % Penularan : Melalui telur tetas/anak ayam Kontak langsung dengan ayam sakit Pengobatan : Antibiotik Erithromisin, tilosin Aplikasi : injeksi, air minum/pakan

2. Infectious Bronchitis (IB) Penyebab : Corona virus Gejala klinis : Ø Sesak nafas

2. Infectious Bronchitis (IB) Penyebab : Corona virus Gejala klinis : Ø Sesak nafas eksudat seperti keju dalam percabangan bronchi Ø Kematian jarang pada ayam dewasa Ø Produksi telur turun hingga 0%, jarang bisa berproduksi normal kembali Ø Bentuk telur abnormal Penularan : Melalui sirkulasi udara Pengobatan : Ø Tidak ada Ø Mencegah infeksi sekunder dengan antibiotik Pencegahan : Ø Vaksinansi paling efektif

3. Infectious Laryngo Traceitis (ILT) Penyebab : Virus dari grup herpes Gejala klinis :

3. Infectious Laryngo Traceitis (ILT) Penyebab : Virus dari grup herpes Gejala klinis : Ø Gejala pertama mata berair Ø Sulit bernafas, batuk dan bersin malas bergerak Ø Pembentukan eksudat pada trachea dan larynx Ø Lapisan trachea mengelupas Ø Mortalitas 1% per hari keadaan parah Ø Produksi telur turun 10 - 50%, kembali normal setelah 3 – 4 mgg Ø Penyebaran lebih lambat dari pada IB Penularan : Ø Melalui udara / pernafasan Ø Pakaian pengunjung, peralatan terinfeksi Pengobatan : Ø Untuk pencegahan dilakukan

3. Infectious Coryza (Snot) Penyebab : Bakteri Hemophilus paragalinarum Gejala kilinis : Ø Muka

3. Infectious Coryza (Snot) Penyebab : Bakteri Hemophilus paragalinarum Gejala kilinis : Ø Muka membengkak Ø Peradangan pada mata dan hidung, berbau busuk Ø Radang conjunctive (conjunctivitis) Ø Konsumsi ransum air minum menurun dan BB turun/kerdil Ø Produksi telur turun Ø Kematian bervariasi, pada umumnya rendah Penularan : Ø Kontak langsung Ø Melalui udara dan peralatan Ø Melalui air minum dan pegawai kandang Pengobatan : Antibiotik Pencegahan : Vaksinansi hanya di daerah endemik

3. Avian Influenza (AI) Penyebab : Myxovirus Gejala : Ø Kematian mendadak dalam jumlah

3. Avian Influenza (AI) Penyebab : Myxovirus Gejala : Ø Kematian mendadak dalam jumlah banyak Ø Jengger dan pial berwarna ungu kebiruan (sianosis) Ø Kadang-kadang keluar cairan dari mata dan hidung Ø Muka dan kepala mengalami pembengkakan Ø Terjadi pendarahan di bawah kulit Ø Terdapat bintik-bintik perdarahan pada dada, kaki dan telapak kaki Ø Otot dada berwarna ungu kebiruan Ø Diare cair Ø Pada ayam petelur, bedah bangkai memperlihatkan bakal telur yang menyerupai bubur dan berdarah Penularan : Ø Melalui udara / pernafasan Ø Melalui feses Ø Peralatan dan pegawai kandang Pengobatan : Ø Belum ada Ø Pemberian antibitik dapat mengurangi infeksi sekunder Pencegahan : Vaksinansi

Penyakit Saluran Pencernaan 1. Tipus unggas / Fowl thypoid (Berak Hijau) Penyebab : Bakteri

Penyakit Saluran Pencernaan 1. Tipus unggas / Fowl thypoid (Berak Hijau) Penyebab : Bakteri Salmonella gallinarum Gejala klinis : Ø Diare hijau Ø Hati membengkak pucat, limpa dan ginjal membesar, diikuti pendarahan Ø Kantong empedu meregang, peradangan pada duodenum Ø Kematian dapat mencapai 50% Penularan : Ø Feses, bangkai, peralatan dan pegawia kandang Ø Bisa menyerang ayam dewasa Pengobatan : Ø Preparat sulfa, tetrasiklin atau furazolidone, namun tidak efektif Pencegahan : Ø Memusnahkan ternak terinfeksi melalui test darah Ø Vaksinansi jarang dilakukan

2. Pullorum (Berak Kapur) Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum Gejala : Ø Feses berwarna

2. Pullorum (Berak Kapur) Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum Gejala : Ø Feses berwarna putih kapur, pantat kotor dan bulu lengket Ø Kematian jaringan jantung, hati dan paru-paru Ø Caecum membengkak berisi material mengkeju Ø Pengecilan dan pengerutan indung telur Penularan : Ø Melalui induk terinfeksi kepada telur Ø Melalui telur yang baru menetas mesin tetas (egg borne disease) Pengobatan : Ø Tidak efektif paada ayam petelur, hanya dilakukan pada ayam broiler dengan pemberian preparat sulfa dan antibiotik Pencegahan : Ø Melakukan test pullorum secara berkala Ø Mengeluarkan induk terinfeksi sehingga peternakan bebas pullorum

3. Coccidiosis (Berak Darah) Penyebab : Protozoa (Eimeria accervuline, Eimeria necatrix, Eimeria tenella, Eimeria

3. Coccidiosis (Berak Darah) Penyebab : Protozoa (Eimeria accervuline, Eimeria necatrix, Eimeria tenella, Eimeria maxima, Eimeria brumetti ) 1. Caecal coccidiosis caecum : Eimeria tenella Gejala : Ø Menyerang ayam sampai umur 12 minggu Ø Ayam tmapak lesu, nafsu makan turun Ø Jengger pucat, feses berdarah 2. Small intestinal coccidiosis usus halus : Eimeria accervuline, Eimeria necatrix, Eimeria maxima, Eimeria brumetti “Menyerang ayam semua umur” Gejala : Ø Hampir sama dengan caecal coccidiosis Ø BB turun, produksi telur turun Penularan : feses terkontaminasi yang mengandung oocyst Pengobatan : Coccidiocil agent ? ? ? Pencegahan : Ø Penambahan coccidiostat ke dalam ransum Ø Litter diusahakan selalu bersih dan kering

4. New Castle Disease (ND) Penyebab : Paramyxovirus Penularan : Ø Melalui feses terinfeksi

4. New Castle Disease (ND) Penyebab : Paramyxovirus Penularan : Ø Melalui feses terinfeksi atau pernafasan Ø Melalui peralatan, pegawai kandang dan burung liar Ada 3 tipe gejala : Ø Gejala pernafasan : radang trakhea, sulit bernafas Ø Gejala syaraf : kelumpuhan dan tortikoli Ø Gejala pencernaan : peradangan dan pendarahan di proventriculus intestin Ø Kerabang tipis, kadang tanpa kerabang Ø Mortalitas mencapai 100%n indung telur Pengobatan : Belum ada Pencegahan : Vaksinasi

5. Fowl Cholera (Kolera Unggas) Penyebab : Bakteri Pasteurella cholera gallinarum Gejala : Ø

5. Fowl Cholera (Kolera Unggas) Penyebab : Bakteri Pasteurella cholera gallinarum Gejala : Ø Peradangan selaput lendir mata disertai keluar kotoran Ø Daerah muka, pial dan tulang membesar Ø Feses sangat encer kadang berwarna kekuningan Ø Hati membengkak berwarna gelap Ø Sendi kaki dan sayap bengkak, ayam jalan sempoyongan hingga lumpuh Penularan : Ø Pencemaran pakan/air minum oleh lendir ayam sakit Ø Kandang yang terlalu padat, kedinginan, sanitasi jelek Pengobatan : Ø Antibiotik strptomicin, termicin atau sulfa Pencegahan : Ø Vaksinasi pada umur 6 – 8 minggu

6. Kolibasilosis Penyebab : Bakteri Escherchia coli Gejala : Ø Diare, bulunya kotor disekitar

6. Kolibasilosis Penyebab : Bakteri Escherchia coli Gejala : Ø Diare, bulunya kotor disekitar pantat Ø Radang kantong udara, perikarditis, perihepatitis Ø Getah fibrin menutupi sebagian besar hati Penularan : Ø Lingkunan kandang yang basah dan kotor Pengobatan : Ø Antibiotik Pencegahan : Ø Melalui sanitasi perbaikan lingkungan, pakan dan air 7. Gumboro (Infectious Bursal Disease) Penyebab : Virus Gejala : Ø Bulu kusam dan diare belendir mengotori pantat Ø Angka kematian 5 - 80% , angka kesakitan 100% Ø Bursa fabricus membengkak, getah melebihi normal/mengkeju, bentuknya membulat dan berwarna kuning sampai merah/mendarah Ø Oot paha dan dada mendara, ginjal bengkak Pencegahan : Ø Melalui vaksinansi

Penyakit Akibat Defisiensi 1. Corly Toe Disease Akibat defisiensi vitamin B 2 (Riboplavin) Gejala

Penyakit Akibat Defisiensi 1. Corly Toe Disease Akibat defisiensi vitamin B 2 (Riboplavin) Gejala : Ø Jari bengkak sehingga sukar berjalan Ø Kadang-kadang disertai diare Pengobatan : Pemberian vitamin B Pencegahan : Kandungan vitamin B memadai dalam ransum termasuk ransum induk (breeder) 2. Crazy Chick Disease (Enchepalomalacia) Akibat defisiensi vitamin E Gejala : Ø Anak ayam tidak bisa berjalan, berdiri dengan kapala ditekuk antara dua kaki, kadang jatuh pada sisi tubuh Ø Terjadi degenerasi, pembengkakan dan pendarahan pada otak kecil Ø Kadang-kadang ditemukan pad aayam dewasa Pengobatan : Pada keadaan tidak parah dapat diberi vitamin E (alpha-tocopherol) Pencegahan : Kandungan vitamin E dan selenium yang memadai dalam ransum termasuk ransum induk (breeder)

3. Rickets / Rubber Leg Akibat defisiensi vitamin D 3 Gejala : Ø Anak

3. Rickets / Rubber Leg Akibat defisiensi vitamin D 3 Gejala : Ø Anak ayam tidak bisa berjalan, kaki dan paruh lunak Ø Sendi tulang rusuk membengkak dan melkuk ke dalam Ø Tulang dada sering kali bengkok Ø Pada ayam petelur dewasa produksi turun dan kerabang lunak Pengobatan : Pemberian vitamin D 3, biasanya dalam kombinasi dengan Kalsum dan Fosfor Penyakit Akibat Faktor Lain 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Investasi Parasit : Endoparasit (cacing) dan Eksoparasit (kutu) Omphalitis (radang pusar) Egg Bound (ada telur dalam abdomen) Busung Perut (Asites) Cage Layer Fatique (kelelahan petelur sangkar) Breast Blister Bumble Foot Pencegahan : Ø Sanitasi Ø Pemberian pakan (termasuk zat-zat makanan) yang cukup Ø Kontrol lingkungan dan manajemen Ø Vaksinasi