4 Matriks Kesamaan Matriks Jenis Matriks Transpose matriks
- Slides: 26
4. Matriks Kesamaan Matriks, Jenis Matriks, Transpose matriks, Operasi matriks OBE/OKE, Matriks Ekivalen, Matriks Elementer Matriks eselon tereduksi Rank Matriks
Kesamaan Matriks Pengertian Matriks : susunan elemen yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang. Matriks dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C dstnya. Banyak baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran matriks yang disebut ordo matriks. Secara umum matriks Amxn = a 11 a 12 a 13 … a 1 n a 21 a 22 a 23 … a 2 n Amxn = … … … … … am 1 am 2 am 3 … amn
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila mempunyai ordo sama dan elemen yang seletak sama Jenis Matriks 1. Matriks bujursangkar/persegi Banyak baris = banyak kolom : berordo n 2. Matriks Nol (O) Matriks yang semua elemennya nol 3. Matriks Diagonal (D) Matriks persegi, elemen diatas dan dibawah diagonal nol
4. Matriks Skalar Matriks diagonal, semua elemen pada diagonal utama sama 5. Matriks Identitas/ satuan (I) Matriks diagonal, semua elemen pada diagonal utama = 1 6. Matriks Segitiga atas Matriks persegi, elemen dibawah diagonal utama nol 7. Matriks Segitiga bawah Matriks persegi, elemen diatas diagonal utama nol 8. Matriks Simetri Matriks persegi, elemennya simetri terhadap diagonal utama
9. Matriks anti simetri Matriks yang tranposenya adalah negatifnya Transpose Matriks Jika matriks A berukuran mxn, maka transpose dari A adalah matriks AT berukuran nxm, didapat dari A dengan menulis baris ke i dari A sebagai kolom ke i dari AT Sifat Matriks Transpose : 1. (A + B)T = AT + BT 2. (AT)T = A 3. k(AT) = (k. A)T 4. (AB)T = BT AT
Operasi Matriks 1. Penjumlahan 2. Perkalian dengan skalar 3. Perkalian matriks Sifat-sifat : 1. A+B = B+A 2. (A+B)+C = A+(B+C) 3. K(A+B) = k. A + k. B 4. A+O = O+A = A 5. AB BA 6. A(BC) = (AB)C 7. A(B+C) = AB+AC, (B+C)A = BA +CA 8. AI = IA = A
OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE) Terhadap suatu matriks A dapat dilakukan manipulasi anggotanya dengan melakukan operasi baris elementer (OBE). Tipe I Simbol arti Menukar baris ke i dengan baris ke j dari matriks A II Hij(A) Hi(k)(A) III Hij(k)(A) Menjumlahkan baris ke i dengan k kali baris ke j ( k = skalar yang tidak nol) A= H 13(A) = Mengalikan baris ke i dengan skalar k ≠ 0 H 3(-1)(A) = H 12(-2)(A) =
OPERASI KOLOM ELEMENTER (OKE) Terhadap suatu matriks A dapat dilakukan manipulasi anggotanya dengan melakukan operasi kolom elementer (OKE). Tipe I Simbol arti Menukar kolom ke i dengan kolom ke j dari matriks A II Kij(A) Ki(k)(A) III Kij(k)(A) Mengalikan kolom ke j dengan skalar k ≠ 0, kemudian hasilnya ditambahkan kepada kolom ke i. A= K 24(A) = Mengalikan kolom ke i dengan skalar k ≠ 0 K 3(4)(A) = K 41(1)(A) =
Terhadap suatu matriks dapat dilakukan berturut-turut sederetan OBE dan/atau OKE A= H 3(-2) H 43(1) ~ ~ H 31(2) H 41 ~ ~ H 21(-3) ~ =B Perhatikan bahwa dengan lima kali OBE secara berturutan terhadap A diperoleh matriks baru, misalnya B. Jadi dalam hal ini : H 41 H 31(2) H 21(-3) H 43(1) H 3(-2)(A) =B Matriks B yang diperoleh dari A dengan melakukan OBE/OKE disebut matriks-matriks yang ekivalen, dinotasikan A ~ B
Perhatikan kembali : H 41 H 31(2) H 21(-3) H 43(1) H 3(-2)(A) = B Dengan sederetan OBE, A dapat di bawa menjadi matriks baru B. Sebaliknya, tentu juga ada sederetan OBE yang dapat membawa B kembali ke matriks A. B= H 31(-2) ~ H 41 ~ H 43(-1) ~ H 3(-1/2) ~ H 21(3) ~ =A H 3(-1/2) H 43(-1) H 21(3) H 31(-2) H 41 (B) = A Jadi dengan sederetan OBE : Ini berarti B ekivalen A, ditulis B ~ A Karenanya operasi OBE (OKE) mempunyai invers (kebalikan).
Perhatikan : H 41 H 31(2) H 21(-3) H 43(1) H 3(-2)(A) = B Sebaliknya, H 3(-1/2) H 43(-1) H 21(3) H 31(-2) H 41 (B) = A Analogi, invers OKE : Dapat di amati bahwa invers OBE adalah : OKE Invers OKE OBE Invers OBE Hij = Hij Kij = Kij Hi(k) = Hi(1/k) Ki(k) = Ki(1/k) Hij(k) = Hij(-k) Kij(k) = Kij(-k)
H 21(1) ~ P= H 31(-2) ~ K 32(5) ~ =Q Sebaliknya, mudah diamati bahwa : Q= K 32(-5) ~ H 31(2) ~ H 21(-1) ~ Dalam hal ini P ~ Q atau Q ~ P. Relasi ekivalen ( ~ ) suatu matriks memenuhi sifat : 1. refleksif, A~A 2. simetri, A ~ B, maka B ~ A 3. transitif, A ~ B, dan B ~ C, maka A ~ C Dua matriks yang ekivalen mempunyai rank yang sama =P
Matriks Elementer : Matriks elementer adalah matriks identitas yang sudah mengalami satu kali OBE (atau satu kali OKE) Misalnya I = Matriks Elementer (baris) H 12(I) = = E 12 Matriks Elementer (kolom) K 13(1) (I) = H 3(-2)(I) = = E 3(-2) K 2(-3) (I) = H 23(-1) = = E 23(-1) K 32(I) = = F 13(1) = F 2(-3) = F 32
Karena OBE/OKE mempunyai invers, maka matriks elementer tentu juga mempunyai invers Matris elementer (baris) Invers matriks elementer (baris) Eij = Eij Ei(k) = Ei(1/k) Eij(k) = Eij(-k) Matris elementer (kolom) Fij Invers matriks elementer (kolom) = Fij Fi(k) = Fi(1/k) Fij(k) = Fij(-k)
Apa keistimewaan matriks elementer ? A= Jadi : H 31(A) = E 31 A I 3 = H 21(-1)(A) = E 21(-1) A H 31(A) = E 31 A = = OBE identik dengan penggandaan di depan dengan matriks elementer dengan tipe yang sama = H 31(A) H 21(-1)(A) = E 21(-1) A = E 21(-1) = = H 21(-1)(A) =
Jadi : A= K 3(-2)(A) = A F 3(-2)= I 4 = K 3(-2)(A) = A F 3(-2) K 14(1)(A) = A F 14(1) OKE identik dengan penggandaan di akhir (belakang) dengan matriks elementer dengan tipe yang sama F 3(-2) = = K 3(-2)(A) = K 14(1)(A) = A F 14(1) = = K 14(1)(A) =
P= Dalam hal ini : H 21(1) ~ H 31(-2) ~ K 32(5) ~ =Q K 32(5) H 31(-2) H 21(1) (P) = Q Atau bisa juga dengan matriks elementer : E 31(-2) E 21(1) P F 32(5) = Q =
MATRIKS ESELON Matriks yang banyak elemen nol sebelum elemen tidak nol pertama dari baris ke baris menjadi bertambah sampai (apabila ada) semua elemen dalam baris menjadi nol Reduksi menjadi bentuk eselon : A= H 21(1) ~ Jadi bentuk eselon dari A adalah : U= H 31(2) ~ H 32(-1) ~ =U
Mereduksi matriks menjadi reduced row echelon form Matriks eselon baris tereduksi adalah matriks eselon dimana elemen pertama yang tidak nol adalah 1 Elemen 1 merupakan satu-satunya unsur yg tidak nol pada kolom di mana elemen 1 berada Contoh : 1 0 3 0 0 0 1 2 0 0 0 1 5
Contoh : menjadi bentuk Eselon Baris Tereduksi Reduksi A = Solusi : langkah awal, bawa A menjadi bentuk eselon terlebih dahulu, kemudian teruskan dengan OBE sehingga dua syarat di atas dipenuhi. A= H 21(1) ~ H 31(2) H 13(-3) ~ H 23(-2) H 32(-1) ~ H 12(2) ~ Jadi bentuk EBT dari A adalah :
Ruang Baris dan Ruang Kolom Ruang baris dari matriks Amxn adalah ruang vektor bagian dari Rn yang dibentuk oleh vektor-vektor baris dari A Ruang kolom dari matriks Amxn adalah ruang vektor bagian dari Rm yang dibentuk oleh vektor-vektor kolom dari A Matriks yang ekivalen baris/kolom mempunyai ruang baris/ruang kolom yang sama
Rank Matriks Definisi : Rank baris matriks A = dimensi ruang baris matriks A Rank kolom matriks A= dimensi ruang kolom matriks A • Rank baris = rank kolom disebut rank matriks A =r(A) • Rank matriks menyatakan jumlah maksimum vektor baris/kolom yang bebas linier • Mencari rank matriks menggunakan operasi elementer. Diusahakan baris/kolom menjadi vektor nol • Dalam bentuk matriks eselon, rank suatu matriks menyatakan banyak baris yang tidak memuat baris nol
Contoh 1: H 21(2) ~ B= H 31(1) ~ H 32(-1) ~ Rank dari B adalah r(B) = 2 Bentuk eselon dari B adalah U = Contoh 2 : H 21(-3) ~ C= H 32(-1) ~ H 41(-1) ~ H 31(-2) ~ H 42(-1) ~ =U =U Jadi r(C) = 2
MENCARI RANK MATRIKS Pilih salah satu baris yang bukan baris nol, beri tanda * Pilih satu elemen dari baris tersebut sebagai elemen pivot, kalau ada 1 atau -1 Jadikan nol semua elemen yang sekolom dengan elemen pivot Ulangi langkah diatas terhadap baris yang tidak bertanda. Rank Matriks adalah banyaknya baris yang bertanda
Cara lain mencari Rank matriks Rank : dimensi dari submatriks yang terbesar yang determinannya tidak nol 2 -3 1 4 A= -1 0 -2 3 1 -1 Dengan menghilangkan kolom keempat diperoleh submatriks : = 0 Tetapi, jika dari A menghilangkan kolom pertama diperoleh submatriks : =– 8 ≠ 0 Karena submatriks yang determinannya tidak nol ini berdimensi 3, maka rank dari A, ditulis r(A) = 3.
Berapakah rank-nya ? A= B= r(A) = 2 E= r(E) = 3 r(B) = 1 Matriks persegi, yang determinannya tidak nol disebut matriks nonsingular. C= D= r(C) = 2 r(D) = 3 Matriks D dan E dalam contoh diatas adalah matriks nonsingular.
- Menyederhanakan trigonometri
- Operasi kolom elementer (oke)
- Determinan matriks
- Rumus invers matriks
- Determinan matriks
- Contoh matriks persegi
- Persamaan bunyi adalah
- Operasi pada vektor
- Contoh persamaan trigonometri
- Rumus indeks keanekaragaman shannon-wiener
- Ciri-ciri mores
- Kesamaan dua vektor
- Substansi genetik dna dan rna mempunyai kesamaan yaitu
- Matrix
- Transposition glasses prescription
- Conjugate transpose of a matrix
- How atoms are in observable
- Transpose adalah
- Openoffice calc transpose
- Convolutional transpose
- Transposing rx practice quiz
- Bluebit matrix
- Orthogonal metrix
- Texte transposé
- Transpose of inverse matrix
- Transpose of a matrix
- Small omega notation