11 TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA Teori Makroekonomi Perekonomian
11 TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
Teori Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar Copyright © 2004 South-Western 31
Teori Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar • Perekonomian Terbuka dan Tertutup • Sebuah perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain di dunia. • Tidak ada ekspor (export), tidak ada impor (import), dan tidak ada aliran dana (capital flows). • sebuah perekonomian terbuka adalah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di dunia. Copyright © 2004 South-Western
Teori Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar • Perekonomian Terbuka berinteraksi dengan negara lain dalam dua cara. • Membeli dan menjual barang dan jasa dalam pasar barang dunia. • Membel dan menjual aset modal di pasar uang dunia. Copyright © 2004 South-Western
ALIRAN INTERNASIONAL DARI BARANG DAN MODAL • Perekonomian Terbuka • AS adalah perekonomian yang sangat besar dan terbuka—AS mengimpor dan mengekspor barang dan jasa dalam jumlah yang sangat besar. • Selama 4 dekade terakhir, perdagangan internasional dan keuangan menjadi semakin penting. Copyright © 2004 South-Western
Aliran Barang: Exports, Imports, Net Exports • Exports adalah barang dan jasa yang diproduksi secara domestik (DN) dan dijual ke asing (LN). • Imports adalah barang dan jasa yang diproduksi asing (LN) dan dijual di domestik (DN). Copyright © 2004 South-Western
Aliran Barang: Exports, Imports, Net Exports • Net exports (NX) adalah nilai ekspor negara dikurangi nilai impor. • Net exports juga disebut trade balance (neraca perdagangan). Copyright © 2004 South-Western
Aliran Barang: Exports, Imports, Net Exports • A trade deficit (defisit perdagangan) situasi dimana net exports (NX) adalah negatif. • Imports > Exports • A trade surplus (surplus perdagangan) adalah situasi dimana exports (NX) adalah positif. • Exports > Imports • Balanced trade terjadi ketika net exports adalah nol—exports dan imports tepat sama. Copyright © 2004 South-Western
Aliran Barang: Exports, Imports, Net Exports • Faktor yang mempengaruhi Net Exports • Selera konsumen terhadap barang domestic dan asing. • Harga barang di DN dan di LN. • Nilai tukar (kurs) dimana masyarakat dapat menggunakan mata uang lokal untuk membeli mata uang asing. Copyright © 2004 South-Western
Aliran Barang: Exports, Imports, Net Exports • Faktor yang mempengaruhi Net Exports • Pendapatan konsumen di DN dan di LN. • Biaya mengangkut barang dari sebuah negara ke negara lain. • Kebiajakan pemerintah tentang international trade. Copyright © 2004 South-Western
Figure 1 The Internationalization of the U. S. Economy Percent of GDP 15 Imports 10 Exports 5 0 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western
Aliran Sumber Keuangan: Net Capital Outflow (aliran modal keluar bersih) • Net capital outflow adalah pembelian aset asing oleh warga lokal dikurangi pembelian aset domestik oleh orang asing. • Seorang warga AS membeli saham Toyota corporation dan seorang warga Mexico membeli saham Ford Motor corporation. Copyright © 2004 South-Western
Aliran Sumber Keuangan: Net Capital Outflow (aliran modal keluar bersih) • Ketika warga AS membeli saham di Telmex, perusahaan telepon Mexico, maka pembelian tersebut meningkatkan aliran modal keluar bersih AS. • Ketika warga Jepang membeli obligasi di yang dikeluarkan pemerintah AS, maka pembelian tersebut mengurangi aliran modal keluar bersih AS. Copyright © 2004 South-Western
Aliran Sumber Keuangan: Net Capital Outflow (aliran modal keluar bersih) • Variabel yang mempengaruhi Net Capital Outflow • Suku bunga riil yang dibayar untuk aset asing. • Suku bunga riil yang dibayar untuk aset domestik. • Keadaan ekonomi dan resiko politik dari memegang aset asing. • Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kepemilikan asing atas aset domestik. Copyright © 2004 South-Western
Keseimbangan Net Exports dan Net Capital Outflow • Net exports (NX) dan net capital outflow (NCO) terkait sangat erat. • Bagi perekonomian secara keseluruhan, NX dan NCO harus seimbang satu dan lainnya, sehingga: NCO = NX • Ini benar karena setiap transaksi yang mempengaruhi satu sisi harus juga mempengaruhi sisi lain dalam jumlah yang sama. Copyright © 2004 South-Western
Saving, Investment, dan Hubungannya terhadap International Flows • Net exports adalah komponen GDP: Y = C + I + G + NX • National saving (tabungan pemerintah) adalah pendapatan negara yang tersisa setealah membayar konsumsi saat ini dan pembelian pemerintah: Y - C - G = I + NX Copyright © 2004 South-Western
Saving, Investment, dan Hubungannya terhadap International Flows • National saving (S) sama dengan Y - C - G jadi: S = I + NX atau Saving = Investasi Domestik + Net Capital Outflow S = I + NCO Copyright © 2004 South-Western
Figure 2 National Saving, Domestic Investment, and Net Foreign Investment (a) National Saving and Domestic Investment (as a percentage of GDP) Percent of GDP 20 Domestic investment 18 16 14 National saving 12 10 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western
Figure 2 National Saving, Domestic Investment, and Net Foreign Investment (b) Net Capital Outflow (as a percentage of GDP) Percent of GDP 4 3 2 Net capital outflow 1 0 – 1 – 2 – 3 – 4 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Copyright © 2004 South-Western
HARGA TRANSAKSI INTERNASIONAL: NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL • Transaksi internasional dipengaruhi oleh harga internasional. • Dua harga internasional yang paling penting adalah nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Copyright © 2004 South-Western
Nominal Exchange Rates (Kurs Nominal) • nominal exchange rate adalah tingkat dimana seseorang dapat memperdagangkan mata uang sebuah negara untuk mata uang negara lain. Copyright © 2004 South-Western
Nominal Exchange Rates (Kurs Nominal) • Kurs nominal bisa dilihat dalam dua bentuk: • Dalam unit mata uang asing per 1 Rp. • Dan dalam unit Rp per 1 unit mata uang asing. Copyright © 2004 South-Western
Nominal Exchange Rates (Kurs Nominal) • Anggap kurs antara IDR (Rp) dan USD ($) adalah Rp 10. 000 untuk 1 dolar. • 1 dollar AS dijual dengan harga Rp 10. 000. • 1 Rp dijual seharga 1/10. 000 (= 0, 0001) per 1 dollar AS. Copyright © 2004 South-Western
Nominal Exchange Rates (Kurs Nominal) • Appreciation (apresiasi) adalah peningkatan nilai mata uang yang dihitung dari jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya. • Depreciation (depresiasi) adalah penurunan nilai mata uang yang dihitung dari jumlah mata asing yang dapat dibelinya. Copyright © 2004 South-Western
Nominal Exchange Rates • If a dollar buys more foreign currency, there is an appreciation of the dollar. • If it buys less there is a depreciation of the dollar. Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • The real exchange rate adalah tingkat dimana seseorang dapat memperdagangkan barang dan jasa dari satu negara untuk barang dan jasa dari negara lain. Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • Kurs riil membandingkan harga barang domestik dan barang asing dalam perekonomian domestik. • Jika selembar sutra Indonesia lebih mahal 2 kali dari selembar sutra Cina, nilai tukar riil nya adalah 1/2 lembar sutra Indonesia per 1 lembar sutra Cina. Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • Nilai tukar riil tergantung pada nila tukar nominal dan harga barang di kedua negara dihitung dalam mata uang lokal. Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • Kurs riil adalah kunci penentu dari seberapa banyak sebuah negara mengekspor dan mengimpor. Kurs riil = (kurs nominal x harga lokal) / harga asing Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • Depresiasi (kejatuhan) dalam kurs riil Indonesia berarti bahwa barang 2 Indonesia menjadi lebih murah secara relatif terhadap barang asing. • Ini mendorong konsumen baik di domestik maupun asing untuk membeli lebih banyak lagi barang 2 Indonesia dan semakin sedikit membeli barang dari negara lain. Copyright © 2004 South-Western
Real Exchange Rates (kurs riil) • Hasilnya, ekspor Indonesia meningkat, dan impor Indonesia menurun, dan kedua perubahan ini meningkatkan ekspor Indonesia. • Sebaliknya, apresiasi dalam kurs riil Indonesia berarti bahwa barang 2 Indonesia menjadi lebih mahal dibanding barang 2 negara lain, jadi ekspor Indonesia akan jatuh. Copyright © 2004 South-Western
TEORI PERTAMA KEKUATAN NILAI TUKAR: PURCHASINGPOWER PARITY (KEKUATAN DAYA BELI) • The purchasing-power parity theory adalah teori yang paling mudah dan paling banyak diterima dalam menjelaskan variasi nilai tukar mata uang. Copyright © 2004 South-Western
Logika Dasar Purchasing-Power Parity (PPP) • Purchasing-power parity adalah teori nilai tukar dimana unit sebuah mata uang harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. Copyright © 2004 South-Western
Logika Dasar Purchasing-Power Parity (PPP) • Berdasarkan teori purchasing-power parity, satu unit sembarang mata uang harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. Copyright © 2004 South-Western
Logika Dasar Purchasing-Power Parity (PPP) • Teori purchasing-power parity didasarkan pada prinsip yang disebut dengan the law of one price (hukum satu harga). • Berdasarkan law of one price, sebuah barang harus dijual dengan harga yang sama di semua lokasi. Copyright © 2004 South-Western
Logika Dasar Purchasing-Power Parity (PPP) • Jika law of one price tidak benar, akan ada peluang profit yang tidak terpakai/menganggur. • Proses pengambilan keuntungan dari perbedaan harga di pasar yang berbeda disebut arbitrage (arbitrase). Copyright © 2004 South-Western
Logika Dasar Purchasing-Power Parity (PPP) • Jika arbitrase terjadi, pada akhirnya harga yang berbeda di dua pasar akan otomatis sama. • Berdasarkan teori purchasing-power parity, mata uang harus memiliki purchasing power yang sama di semua negara dan nilai tukar bergerak untuk menjamin hal tersebut. Copyright © 2004 South-Western
Implikasi dari Purchasing-Power Parity • Jika purchasing power dari dollar selalu sama di DN dan LN, maka nilai tukar tidak akan berubah. • Kurs nominal antara mata uang dua negara harus menggambarkan tingkat perbedaan harga di negara 2 tersebut. Copyright © 2004 South-Western
Impliksi dari Purchasing-Power Parity • Keika bank sentral mencetak banyak uang, maka uang tersebut akan kehilangan nilai, baik dalam konteks barang dan jasa yang bisa dibelinya maupun dalam konteks jumlah mata uang lain yang bisa dibelinya. Copyright © 2004 South-Western
Figure 3 Money, Prices, and the Nominal Exchange Rate During the German Hyperinflation Indexes (Jan. 1921 5 100) 1, 000, 000 Money supply 10, 000, 000 Price level 100, 000 1 Exchange rate . 00001 . 000001 1922 1923 1924 1925 Copyright © 2004 South-Western
Keterbatasan Purchasing-Power Parity • Banyak barang tidak mudah diperdagangkan atau dikapalkan dari satu negara ke negara lain. • Barang yang bisa diperdagangkan tidak selalu saling menggantikan secara sempurna ketika barang tersebut diproduksi di negara lain. Copyright © 2004 South-Western
Kesimpulan • Net exports adalah nilai barang dan jasa DN yang terjual ke LN dikurangi nilai barang dan jasa LN yang terjual di DN. • Net capital outflow adalah the pendapatan aset asing oleh warga domestic dikurangi pendapatan aset domestik oleh warga asing. Copyright © 2004 South-Western
Summary • net capital outflow sebuah perekonomian selalu sama dengan net exports nya. • Tabungan sebuah perekonomian dapat digunakan baik untuk membiayai investasi di DN maupun untuk membeli aset di LN. Copyright © 2004 South-Western
Summary • Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dari dua negara. • Kurs riil adalah harga relatif barang dan jasa dari dua negara. Copyright © 2004 South-Western
Summary • Ketika kurs nominal berubah sehingga setiap Rp bisa membeli lebih banyak more mata uang asing, Rp dikatakan terapresiasi atau menguat. • Ketika kurs nominal berubah sehingga setiap Rp dapat membeli lebih sedikit mata uang asing, Rp dikatakan terdepresiasi atau melemah. Copyright © 2004 South-Western
Summary • Berdasarkan teori purchasing-power parity, satu unit matauang harus membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. • Kurs nominal antara matauang dua negara harus mencerminkan tingkat harga di kedua negara tsb. Copyright © 2004 South-Western
- Slides: 46