1 PSIKIATRI BIOLOGI 2 Latar Belakang Sejak 2
1 PSIKIATRI BIOLOGI
2 Latar Belakang • Sejak 2 dekade lalu: psikoanalisis/ psikodinamik biomedik/ neurobiologik • Berkembangnya alat pencitraan otak & sarana penelitian genetika molekuler
3 Definisi Psikiatri Biologi • Suatu pendekatan di bidang psikiatri yang bertujuan untuk dapat mengerti gangguan jiwa dalam kaitannya dengan fungsi biologi sistem syaraf • Interdisiplin: neurosains, genetika, biokimia, fisiologi, dan psikofarmakologi ↓ • Dasar biologi, psikopatologi, dan perilaku manusia
4 Dasar Psikiatri Biologi • Melalui penelitian-penelitian: pencitraan otak, psikofarmakologi, neuroimunokimia • Psikiatri biologi meneliti semua dasar biologi yg berkaitan dgn perilaku: biokimia, genetika, fisiologi, neurologi, dan anatomi • Tingkat klinis: penelitian berbagai obat, diet, penghindaran kontaminasi dgn lingkungan, latihan fisik, dampak stres kehidupan yg mungkin dpt menyebabkan perubahan biokimia
5 Sejarah Psikiatri Biologi Awal Abad XX • Sigmund Freud & Ernst Wilhelm von Brücke ▫ Pikiran dan perilaku semata-mata ditentukan faktor biologi. ▫ Berusaha mengalihkan kepribadian ke neurologi ▫ Mengembangkan psikoanalisis
6 • Pertengahan Abad XX ▫ Akhir 1950 -an ditemukan obat antipsikotik dan antidepresan pertama ▫ Penelitian mekanisme kerja obat Era Teori Biologi Modern tentang gangguan jiwa ▫ Teori katekolamin, monamin (serotonin) ▫ Tahun 1965: makalah “Hipotesis Katekolamin pada Gangguan Afektif” konsep dasar psikiatri biologi zaman modern
7 • Akhir Abad XX ▫ Tahun 1988 ditemukan Fluoxetine dan SSRI lain, efek samping lebih sedikit dibanding antidepresan pendahulunya ▫ Teknik pencitraan otak mulai berkembang ▫ Mulai tersusunnya data dan penelitian dalam bidang genetika dan lingkungan, juga dalam bidang neuroimia otak ▫ Terus berkembang hingga saat ini
8 Sistem Saraf - Neuron • Sel saraf yg berbentuk tidak teratur yg bekerja menerima informasi dan meneruskan ke sel lain melalui jaringan kerja yg kompleks • Jumlah 100 milyar sel (pada dewasa) • Terdapat + 10. 000 jenis neuron yg berbeda struktur dan fungsi • Fungsi ditentukan oleh bentuk neuron tsb dan hubungannya dengan neuron lain.
9 Struktur Utama Neuron • Nukleus – terdiri dari kromosom • Membran – lapisan luar sel yang membatasi dengan lingkungan, terdiri dari dua lapisan lemak yg mengontrol pertukaan materi • Mitokondria – pelaku aktivitas metabolik, perlu energi dan oksigen • Ribosom -- tempat mensintesis protein baru yg penting untuk pembangunan sel dan memfasilitasi berbagai reaksi kimia
10 Anatomi Neuron • Soma (badan sel) – mengandung nukleus, ribosom, mitokondria, dan struktur lain sel. Diameter 0, 0005 -0, 1 mm • Dendrit – pada permukaan terdapat reseptor sinaps. Memiliki bagian menonjol disebut spina. Cenderung pendek tapi bercabang banyak • Akson – serat halus, lebih panjang dari dendrit, keluar dari soma, ditutupi selaput mielin, bercabang-cabang dan ujungnya menggembung membentuk terminal presinaptik
11 Istilah terkait Neuron • Aferen – neuron yg membawa informasi ke suatu struktur. Tiap neuron sensorik merupakan aferen yg menuju sistem saraf • Eferen – membawa informasi dari struktur. Tiap neuron motorik merup eferen yg berasal dari sistem saraf • Intrinsik – bila dendrit dan akson sel tsb seluruhnya berada dalam struktur tunggal
12 Neuron Motorik & Sensorik Neuron Motorik • Menerima rangsang/eksitasi dari neuron lain dan menyampaikan impuls dari somanya yg terdapat di medula spinalis ke sel otot dan sel kelenjar Neuron Sensorik • Neuron yang terletak pada akhir neuron dan sangat sensitif terhadap rangsang tertentu, misal informasi sentuhan yang berasal dari kulit
13 Sawar Otak • Sawar otak menghalangi obat atau virus tertentu memasuki otak • Bergantung pada sel endotel yg membentuk dinding kapiler yg berikatan sangat kuat • Yg dapat lewat secara pasif: O 2, CO 2, molekul yg larut dalam lemak seperti obat psikotropik • Masuknya zat kimia ke dalam otak perlu protein transporter aktif yg memberikan energi untuk memompakan zat dari darah ke otak. • Yg ditransfer secara aktif: glukosa, asam amino, vitamin tertentu, dan hormon
14 Glia Merup komponen utama sistem saraf lainnya, berfungsi menjaga kesatuan neuron Jumlah= 10 x neuron Ukuran = 0, 1 x neuron Tidak berperan pada proses informasi tapi memberikan dukungan penting pada neuron
15 Jenis Glia • Astrosit – mengambil zat kimia yg dilepas akson dan melepaskan kembali ke akson (pengirim pesan dlm bentuk gelombang), pembentuk sawar otak, memberi nurisi sel, pembuang materi tidak berguna • Mikroglia – pembuang materi 2 tidak berguna, berfungsi seperti sistem imun • Oligodendrosit – terdapat di otak dan medula spinalis • Sel Schwann – sel glia perifer pembentuk selubung mielin • Glia Radial – astrosit penuntun migrasi neuron, pertumbuhan akson dan dendritnya selama perkembangan neuron
16 Impuls Saraf • Akson sbg penyampai informasi memperbaharui impuls pada setiap titik sepanjang perjalanannya • Rata 2 kecepatan transmisi impuls akson = 10100 meter/detik • Akson dari bagian tubuh yg jaraknya lebih jauh akan mentransmisikan impulsnya lebih cepat bila dibandingkan dengan akson yg jaraknya lebih dekat
17 Potensial Diam • Perbedaan voltase pada resting neuron – potensi listrik yg di dalam membran sedikit lebih negatif • Berguna untuk menyelaraskan energi pompa Na -K sehingga dpt merespon stimulus dgn cepat • Potensial diam tetap stabil hingga sel tsb dirangsang. Rangsangan neuron terjadi di sinaps. Bila rangsangan dihentikan, muatan kembali ke tingkat diam awalnya.
18 Kanal Ion pada Membran Neuron • Membran bersifat selektif permeabel • Pada neuron istirahat, pada Na terdapat kekuatan yg cenderung mendorong Na ke dalam sel: ▫ Tenaga listrik – Na bermuatan (+) dan di dalam sel bermuatan (-) ▫ Kepekatan konsentrasi – Na lebih banyak di luar daripada di dalam sel • K bermuatan (+) dan dalam sel (-) shg tenaga listrik cenderung menarik K ke dalam sel
19 Polarisasi, Hiperpolarisasi & Depolarisasi • Membran ion mempertahankan tenaganya untuk dalam selalu bermuatan (-) pada potensial diam – Polarisasi • Ada stimulus, kation masuk sel sehingga muatan dalam sel relatif berkurang dibandingkan di luar sel, potensial meningkat menjadi lebih tinggi – Depolarisasi • Masuknya anion sehingga muatan di dalam neuron lebih negatif dibanding di luar – Hiperpolarisasi
20 Aksi Potensial • Selama aksi potensial, permeabilitas membran terhadap natrium meningkat dengan tajam • Kanal Na membuka dan Na masuk ke dalam sel. Ion Na masuk dengan sangat cepat sampai potensial listrik melewati membran melebihi titik nol hingga polaritas terbalik (reversed polarity) • Aksi potensial meningkatkan konsentrasi Na di dalam neuron tdk lebih dari 1% • Pada puncak aksi potensial, kanal Na menutup sangat rapat dan tidak dapat dibuka lagi selama beberapa mdetik • Setelahnyam kanal K terbuka dan K+ mengalir kembali ke luar • Pada akhir proses, membran kembali ke potensial diam
21 • Bila aksi potensial terjadi terlalu sering, Na terakumulasi pada akson. • Na berlebihan berefek toksik dan bahkan dapat menimbulkan kematian sel. • Stimulasi yang berlebihan terjadi di bawah kondisi abnormal, misalnya pada penggunaan zat tertentu. Bila kanal K terbuka lebar, segera neuron mengalami eksitasi dengan membukanya kanal Na. K keluar dari sel secepat masuknya ion Na untuk mencegah aksi potensial berlebihan. • Bila kanal Na terus-menerus terbuka dan kanal K selalu tertutup, terjadi pemanjangan depolarisasi membran dan ini tidak efektif untuk mengantarkan informasi.
22 Hukum All-or-None • Dalam akson tertentu, semua aksi potensial, dalam kondisi normal, amplitudo (intensitas) dan velositasnya adalah sama. • Disebut dengan hukum all-or-none. • Amplitudo dan velositas aksi potensial tidak bergantung pada intensitas stimulus yang memulainya.
23 Konsep Sinaps • Antara satu neuron dan neuron lain dipisahkan oleh sebuah celah. Informasi ditransfer melalui celah tersebut • Neuron yg menyampaikan transmisi sinaps adalah neuron presinaps dan yang menerima transmisi adalah postsinaps • Jenis sinaps: ▫ Aksosomatik/aksodendritik ▫ Aksoaksonik ▫ Dendroaksonik/dendrodendritik
24 Komunikasi Antarsinaps • Komunikasi melalui sinaps kimia: ▫ Depolarisasi terminal akson presinaps melepaskan neurotransmiter (Nts) ▫ Nts berdifusi melalui sinaps dan terikat dengan reseptor tertentu pada postsinaps dendrit atau soma ▫ Ikatan Nts dengan reseptor mengubah energi di postsinaps yang akhirnya terjadi komunikasi dengan neuron lainnya • Komunikasi melalui listrik: ▫ Gelombang depolarisasi berjalan dari satu neuron langsung ke neuron yang berdekatan melalui koneksi yang disebut pertemuan celah (gap junctions)
25 Sekuensi Peristiwa Kimia pada Sinaps Neuron mensintesis Nts dan dibawa ke terminal akson Aksi potensial menyebabkan Ca++ masuk ke dalam sel, Nts lepas ke celah sinaps Nts terikat dengan reseptor dan mempengaruhi aktivitas neuron postsinaps Nts lepas dari reseptornya dan diubah menjadi kimia yang tidak aktif Beberapa Nts diambil kembali ke dalam sel presinaps untuk di daur-ulang
26 Tipe Neurotransmiter Asam Amino Monoamin Eksitatori Katekolamin • Glutamat • Aspartat • Dopamin • Norepinefrin • Epinefrin Inhibitori • GABA • Glisin Indolamin • Serotonin Lainnya • Histamin Asetilkolin Lain-lain Nitrit Okside Purin (adenosine)
27 Sintesis Asetil Kolin Asetil Koenzim A (dari metabolisme) Asetil Kolin (dari metabolisme atau diet)
28 Sintesis Epinefrin Fenilalanin (dari diet) Sintesis Serotonin Triptofan (dari diet) Tirosin Dopa 5 -hidroksitriptofan Dopamin Norepinefri n Epinefrin 5 -hidroksitriptamin (Serotonin)
29 Kolokasi Neurotransmiter Nts Molekul Kecil Nts Peptida Tempat Kolokasi GABA Enkefalin Substance P Neuron Striatum Norepinefrin Somatostatin Neuropeptida Y Neuron Simpatis Lokus Seruleus Dopamin Kolesistokinin Neurotensin Tegmental ventral Asetilkolin VIP Saraf Parasimpatis Kortek Neuron Motorik Serotonin Substance P Neuron Rafe
30 Reseptor • Reseptor adalah protein yg memediasi kerja Nts tertentu pada target neuronnya • Ikatan Nts-reseptor menyebabkan terjadinya transduksi sinyal yg mempengaruhi fungsi neuron target • Meski Nts sama, neuron akan berespon berbeda jika reseptornya berbeda ▫ Misal: dopamin memiliki 5 reseptor berbeda
31 Inaktivasi & Reuptake Nts • Macam cara inaktivasi ▫ Dihancurkan oleh enzim Misal ACE, COMT, MAO ▫ Dilepaskan dari reseptor Misal serotonin dan katekolamin (dopamin, NE, dan epinefrin) • Beberapa molekul inaktif akan direuptake untuk didaur ulang menjadi Nts, juga Nts yg telah dilepaskan dari reseptor
32 Jaras Serotoninergik Dikutip dari. Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7 th ed. Hal. 41 OB, olfactory bulb: NAc, nucleus accumbens: CTX, neocortex: CC, corpus callosum: CP, caudatus putamen: HY, hypothalamus: TH, thalamus: AMG, amygdale: HI, hippocampus: TE, tectum: DR, dorsal raphe nucleus: MR, medial raphe nucleus: LC, Locus ceruleus: CBM, cerebellum: BFC, basal forebrain complex: CRN, caudal raphe nucleus: LTN, lateral tegmental noradrenergic nucleus: MPC, mesopontine complex: PFC, prefrontal cortex: PI, pituitary: SCN, substantial nigra pars compacta: TM, tuberomamillary: VTA, ventral tegmental area
33 Jaras Dopaminergik • Dikutip dari: Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7 th ed. Hal. 42
34 Jaras Noradrenergik • Dikutip dari. Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7 th ed. Hal. 42
35 Neuromodulator • Merupakan zat yang bekerja secara tidak langsung pada neuron dan menimbulkan efek yang lebih kompleks • Suatu zat dapat berfungsi sebagai Nts atau neuromodulator bergantung pada jenis sel, subtipe reseptor, dan spesifiknya respon fisiologik
36 Neuropeptida • Beberapa peptida juga berfungsi sbg Nts ▫ Hipotalamus mengatur pelepasan hormon dari hipofisis anterior dgn peptida ▫ Peptida usus untuk mengatur proses pencernaan • Konsentrasi peptida dlm otak sangat rendah & distribusi tdk merata
37 Neuropeptida Opioid dan Peptida terkait Endorfin Enkefalin ACTH MSH Peptida Gut-Brain • Vasoactive intestinal polypeptide • Cholecystokinine • Sekretin • Somatostatin • Neuropeptida Y Takikinin Peptida • Substance P • Substance K • Neuromedin Neuropeptida Peptida hipofisis posterior Oksitosin Vasopresin Hypothalamic-releasing factors • Corticotropin-releasing factor (CRF) • Tyrotropin-releasing factor (TRF) • Growth hormone releasing factor (GHRF) • Luteinizing hormone-releasing factor (LHRF) Lain-lain • Calcitonin-gene-related peptide • Angiotensin • Neurotensin
38 Bentuk Interaksi Obat dengan Reseptor • Agonis ▫ ▫ Agonis sempurna Agonis parsial Agonis terbalik parsial • Antagonis ▫ ▫ Antagonis sempurna Antagonis parsial Antagonis terbalik parsial • Campuran agonis-antagonis
39 Cara Obat Mempengaruhi Aktivitas Sinaps Meningkatkan atau menurunkan sintesis neurotransmiter Bocor dari vesikel Meningkatkan penglepasan Menurunkan ambilan kembali Menghambat pemecahannya ke dalam bentuk inaktif Secara langsung merangsang atau meghambat postsinaps
40 Regio Otak yg Termasuk Hemisfer Serebri dan Fungsinya Hemisfer Serebri Fungsi Korteks serebri: Frontal, temporal, parietal, oksipital, dan insular Melokalisir dan mengintepretasikan input sensorik, mengontrol aktivitas otot, ikut serta dalam pengolahan emosi dan intelegensia Massa abu-abu Membantu komunikasi antara area otak atau antara korteks, batang otak, dan medula spinalis Ganglia basalis Secara tidak langsung membantu menginisiasi dan mengontrol gerakan otot rangka, terlibat dalam kognisi bawah sadar (unconscious)
41 Regio Otak yg Termasuk Diensefalon dan Fungsinya Diensefalon Fungsi Talamus Nukleus utama terletak dalam otak bagian tengah dan menyebarkan impuls saraf sensorik ke kortek serebri; berperan serta dalam pengolahan memori; menyampaikan impuls saraf ke dan dari korteks motorik primer dan gangglia basalis; & berhubungan timbal balik dengan semua area otak. Mempertahankan homeostatis dengan mengontrol saraf otonom; mempengaruhi tekanan darah; pernafasan, kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung; mengatur temperatur tubuh; asupan makanan dan keseimbangan cairan; sekresi hormon tertentu; siklus tidur; ritme biologik dan dorongan; produksi oksitosin; menginisiasi sebagian besar ekspresi fisik terkait emosi; dan dorongan biologik. Berkaitan dengn kelenjar hipofisis sehingga penting dalam pengaturan hormon endokrin. Glandula pineal yang berfungsi membantu ritme tubuh; pleksus koroid memproduksi cairan spinal serebri. Membantu mengintegrasikan gerakan somatik Hipotalamus Epitalamus Subtalamus
42 Regio Otak yang Termasuk Batang Otak dan Fungsinya Batang Otak Basal Forebrain Midbrain Pons Medula oblongata Fungsi Terlibat dalam berbagai aspek kognisi Melakukan impuls saraf antara pusat otak lebih tinggi dengan pusat otak lebih rendah; berperan dalam refleks visual dan Menyampaikan informasi darijaras serebri ke serebelum; membantu auditorik, dan subkorteks mengatur ritme pernafasan. . Menyalurkan informasi dari pusat otak lebih tinggi dan medula spinalis; membantu mempertahankan homeostasis; mengatur muntah, sendawa, batuk, dan bersin Menyampaikan informasi dari serebri ke serebelum; membantu mengatur ritme pernafasan Menyalurkan informasi dari pusat otak lebih tinggi dan medula spinalis; membantu mempertahankan homeostasis; mengatur muntah, sendawa, batuk, dan bersin
43 Regio Otak yang Termasuk Serebelum dan Fungsinya Serebelum Formasi retikularis Serebelum Fungsi Nukleus formasio retikularis merupakan sumber neurotransmiter utama seperti asetil kolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin. Mengolah impuls sensorik dan motorik dan mengirim instruksi ke korteks motorik serebri dan pusat motorik subkortek, membantu koordinasi gerakan halus otot skletal, membantu mempertahankan keseimbangan dan postur.
44 Regio Otak yang Termasuk Sistem Limbik dan Fungsinya Sistem limbik Diensefalon Hipotalamus Girus singulat Amigdala Hipokampus Fungsinya Area sentral otak yang mengontrol emosi dan perilaku. Area ini membentuk inti sentral forebrain. Merupakan bagian utama dari diensefalon. Bagian kecil dari otak yang memegang komando penting dalam pengatutan kelenjar (master gland). Ia memegang peranan penting dalam sistem limbik; ia menginisiasi ekspresi fisik terkait emosi. Lipatan permukaan korteks serebri yang terlibat dalam reaksi emosi terhadap bau dan nyeri. Ia juga mengatur perilaku agresif Struktur yang berbentuk buah almon dan terletak di bagian dalam lobus temporalis. Ia berperan dalam menghubungkan emosi dari berbagai memori atau situasi. Selain itu, ia berperan dalam pembelajaran rasa takut (learning fear). Struktur yang terletak dalam lobus temporalis. Tugas utamanya adalah dalam memori
45 Kaitan Stres dgn Sistem Otonom dan Aksi HPA • Stres: ▫ Tanggapan tubuh yg sifatnya tidak spesifik thd setiap rangsangan yg menimpanya sehingga dapat menimbulkan gangguan somatik & psikik (Hans Seyle) ▫ Suatu tenaga yg mendesak yg dpt mengganggu substansi organik dan anorganik, serta mempunyai tingkat toleransi. Apabila ia berlebihan dan melampaui tingkat toleransi, kerusakan sementara atau permanen dapat terjadi (Dunbar) ▫ Suatu ketidakseimbangan antara tuntutan lingkungan dgn kemampuan berespon seseorang shg terjadi kegagalan memenuhi tuntutan tsb (Mc. Grath)
46 Stres thd Sistem Otonom Stresor Sistem Simpatis Norepinefrin & Epinefrin ↑ Denyut jantung & tekanan darah ↑
47 Skema Aksis HPA Hipotalamus CRH Hipofisis Umpan Balik Negatif ACTH Korteks Adrenal Kortisol Kardiovaskuler, ginjal, darah putih, & mood
48 Pengaruh Stresor thd Aksis HPA • Kortisol disebut juga sbg hormon stres; memobilisasi energi dan menghambat proses yg tidak penting • Bila stres kronik, ↑ glukokortikoid yg terus-menerus dpt terjadi • Hiperkolesterolemia kronik dpt berdampak buruk, misal terjadi gangguan SSP (pelebaran ventrikelm atropi serebri, dan hipokampus) krn efek neurotoksik kortisol thd neuron terutama di hipokampus • Atropi hipokampus menyebabkan gangguan mood & fungsi kognitif
49 Neurobiologi Skizofrenia • Hipotesis dopamin (1960) ▫ Rendahnya aktivitas dopamin di neuron yang terletak di lobus prefrontal korteks serebri, mengakibatkan hiperaktif dopamin di neuron sentral sistem limbik. ▫ Rendahnya aktivitas dopamin di neuron lobus prefrontalis menyebabkan terjadinya simtom negatif skizofrenia dan hiperaktivitas di sistem limbik dikaitkan dengan simtom positif. ▫ Efikasi antipsikotika tipik mengatasi gejala negatif skizofrenia sangat terbatas simtom ini tidak disebabkan oleh hiperaktivitas dopamin; skizofrenia mungkin disebabkan oleh interaksi berbagai Nts.
50 Abnormalitas Struktur Otak pada Skizofrenia • Studi otak (autopsi) dan penelitian dengan alat pencitraan otak menunjukkan bahwa beberapa struktur otak mengalami abnormalitas pada penderita skizofrenia. Ini menunjukkan adanya gangguan perkembangan neuron. • Gangguan perkembangan ini dapat terjadi sebelum, selama atau sesaat setelah lahir. • Struktur yng abnormal tersebut dikenal sebagai area yang rentan terhadap skizofrenia
51 Interaksi Nts pada Skizofrenia • Penelitian terakhir: mungkin disebabkan oleh interaksi dopamin dengan Ntslain. • Keberhasilan antipsikotika atipik, mengatasi simtom positif dan negatif menimbulkan dugaan bahwa interaksi dopamin dengan serotonin terkait dengan skizofrenia. • Karena dopamin dan glutamat terminal presinaptik bertemu pada neuron postsinaps yang sama pada struktur otak yang terkait skizofrenia, menyebabkan timbulnya dugaan bahwa interaksi dopaminglutamat terlibat pada skizofrenia.
52 Neurobiologi pd Gangguan Mood Bipolar • Peran genetika ▫ Angka kejadian gangguan bipolar I, pada saudara kandung penderita gangguan bipolar I, lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi umum. ▫ Sebanyak 80%-85% pasangan kembar identik mengalami gangguan bipolar bila saudara kembarnya menderita gangguan bipolar. ▫ Kembar nonidentik, kemungkinannya hanya 20%. ▫ Bipolar dikaitkan dengan gangguan pada multipel gen.
53 Hipotesis Nts pd Ggn Mood Bipolar • Gangguan kadar satu/beberapa Nts menimbulkan mania/depresi. • Obat yang spesifik untuk NE berefek seperti anti depresan sedangkan stimulansia dapat mencetuskan mania. • Pada studi autopsi ditemukan adanya abnormalitas pada regio otak tertentu. Tetapi tidak ada kepastian mengenai abnormalitas ini sebagai penyebab bipolar. Ada kemungkinan ia terjadi akibat gangguan mood bipolar itu sendiri. • Pada pasien bipolar, talamus dan batang otak memiliki 30% lebih banyak signaling cell)- sel yang menggunakan neurotransmiter serotonin, dopamin, norepinefrin. Hal ini dikaitkan dengan lebih rentanya penderita gangguan bipolar terhadap stresor. • Ada bagian otak lainnya yang lebih kecil dan ventrikel lebih lebar. Ini menunjukkan adalanya sel yang atropi atau mati
54 Hipotesis signaling-cell • Penelitian: malfungsi signaling-cell sebagai penyebab gangguan bipolar obat yang bekerja cukup baik yaitu litium. • Litium tidak berinterkasi dengan Nts/ pompa reuptake atau memiliki efeknya di luar sel membran seperti antidepresan. Litium bekerja di dalam sel. • Litium dapat menghambat enzim yang menyebabkan keluarnya molekul second messenger. • Gangguan bipolar diduga akibat kegagalan sistem komunikasi intraseluler dalam neuron yang mengatur mood dan emosi.
55 Referensi • Kaplan & Sadock’s: Comprehensive Textbook of Psychiatry , Sadock BJ, Sadock VA, Edit. Lippincott Williams & Wilikins, A Wolters Kluwer Company, Philadelphia • Hyman SE, Nestler EJ: The Molecular Foundation of Psychiatry, American Psychiatric Press, Inc, Washington, DC • Schatzberg AF, Nemeroff CB: Textbook of Psychopharmacology. American Psychiatric Publishing, Inc. Washington DC • Kalat JW: Biological Psychology. North Carolina State University, Thomson, Wadworth, Australia • Jurnal yang terkait dengan modul, misalnya Biological Psychiatry , American Journal of Psychiatry, dan British Journal of Psychiatry
56 Selesai
- Slides: 56