1 Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan

1. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? “ Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu. “ Tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah.

mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. Ia bertanya: "Bilakah hari kiamat itu? "Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat lari? "Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.

PENJELASAN KATA KUNCI Yuhyi al-izhama wa hiya ramim : peristiwa kiamat menurut Al-Qur’an akan berlansung secara sistimatis yang diawali dengan tiupan terompet yang pertama, sebagai pertanda seluruh yang bernyawa akan mati. Selanjutnya dilanjutkan dengan terompet kedua, dimana semua yang mati akan dihidupkan kembali oleh Allah. Disinilah sebahagian manusia meragukan akan Terjadinya kiamat. Karena menurut akal mereka tidak mungkin jasad yang sudah hancur bisa disatukan kembali. Bantahan inilah yang dijawab oleh ayat di atas.

Kata ramim yang berarti hancur lebur, menunjukkan bahwa jasad makhluk tersebut betul 2 sudah menyatu dengan tanah. Sehingga tidak mungkin dipisahkan lagi, apalagi mau dibentuk kembali seperti awalnya manusia diciptakan dengan anggota tubuh yang lengkap. Allah menegaskan melalui ayat ini bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jika menciptakan yang pertama kalinya bisa terjadi dari sesuatu yang tiada menjadi ada, apalagi menciptakan untuk yang kedua kalinya dari bahan yang sudah ada. Mereka yang membantah mungkin lupa bahwa asal penciptaan manusia itu adalah dari tanah, kemudian menyatu kembali dengan tanah. Sehingga apa sulitnya menciptakan kembali dari asal yang sama dengan kekuasaan-Nya.

Ja’ala lakum min al-syajar al-akhdhar : ayat ini memberikan sebuah perumpamaan kepada manusia bagiamana sesuatu yang mustahil bisa terjadi. Sebagaiman kita ketahui bahwa kayu yang masih subur, dengan daun yang masih hijau, sudah pasti mengandung banyak air. Air merupakan musuh dari api. Namun disini Allah menyatakan bahwa dari kayu yang hijau bisa muncul api. Ini adalah sesuatu yang mustahil. Namun ini bisa terjadi. Menurut penjelasan ahli tafsir, kayu yang hijau lama 2 akan layu kemudian mati. Dari kayu yang mati itu ternyata bisa muncul kehidupan yaitu api. Begitulah kejadian manusia pada hari kiamat nanti. Dari jasad yang sudah mati dan hancur, bisa saja muncul kehidupan lagi.