08 Mar21 MODEL MODEL PEMBELAJARAN IPA Disampaikan pada
08 -Mar-21 MODEL – MODEL PEMBELAJARAN IPA Disampaikan pada: PLPG Rayon 11 Universitas Negeri Yogyakarta Bidang Studi IPA – SMP Hotel Sargede, Yogyakarta 7 November 2013
Definisi Model Pembelajaran Model pembelajaran : Gambaran/konsepsi bagaimana pembelajaran dilakukan, mencakup : (1) rasional atau teori yg melandasi model, (2) tujuan/kemampuan yg dapat dicapai dg. model tsb, (3) pola kegiatan guru-siswa dlm mencapai tujuan, (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai. (Jumadi, 2007)
Model Pembelajaran dan jenis-jenisnya Ciri-ciri tiap model pembelajaran Memiliki Rasionalisasi/Landasan Teoritis Terkait dengan Tujuan/Hasil Pembelajaran Kegiatan/Tingkah Laku Guru & Siswa Lingkungan Belajar & Pengelolaan Kelas 2
PASIF 10 % Reading 20% Hearing Words 50% Looking at Picture Watching Video Seeing it done on location 70% 90% Tingkat memorisasi Verbal reciving Visual reciving Participating in a discussion Giving a talk Doing a dramatic presentation Simulating the real Experience Paticipating Doing the real thing Doing AKTIF Model Pembelajaran Tingkat keterlibatan 3
PERAN GURU Ø Fasilitator Ø Motivator Ø memberi tutorial Ø Ø memberi umpan balik Kreativitas guru ………. 4
APA WUJUD KREATIVITAS GURU? MAMPU MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF MENYENANGKAN
AKTIF n selama pembelajaran, n guru dan siswa aktif n aktivitas fisik, mental, indra, …. . n siswa berfikir & menganalisis, n siswa bertanya, mengemukakan gagasan, dll. INOVATIF n Guru menggunakan ide baru ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran.
KREATIF Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna tidak hanya sekedar melaksanakan pembelajaran saja. Kreatif dalam Ømemanfaatkan sumber belajar Ømenggunakan model pembelajaran Øpengelolaan kelas
EFEKTIF Pembelajaran yang mampu menghantarkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif jika bermakna, q bermakna jika pembelajaran berkesan, q berkesan jika melibatkan semua indera, daya pikir, daya cipta, pemecahan masalah dsb. q
MENYENANGKAN n n n Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar tanpa tekanan. Pembelajaran juga harus memacu semangat kompetitif, tidak sekedar Joyful dalam arti bersenang-senang. Guna melatih kedisiplinan dan mentaati aturan yang disepakati bersama, bagaimana dengan reward & punishment? n perlukah ada sanksi/konsekuensi? n 10
DI (DIRECT INSTRUCTION) n CL (COOPERATIVE LEARNING) n PBI (PROBLEM BASE INSTRUCTION) n
MODEL PEMBELAJARAN Direct Instruction (DI) Cooperative Learning (CL) Problem Based Instruction (PBI) Empat Ciri Khusus Landasan Teoritik Tujuan/ Hasil Belajar Siswa Tingkah Laku Mengajar (Sintaks) Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Model Pembelajaran & Ciri-cirinya Model Ciri-ciri Pengetahuan Model Pembelajaran Langsung (DI) Model Pembelajaran Kooperatif (CL) Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) prosedural dan agak kompleks dan lebih tinggi informasi sebanyak- deklarasi banyaknya Sintaks Keterampilan 5 sintaks 6 sintaks 5 sintaks Pemodelan Keterampilan sosial kemampuan berpikir, pemecahan masalah, 13
PEMBELAJARAN LANGSUNG (DI) Landasan Teoritik Pemodelan Tingkah Laku Teori Belajar Sosial CTL Modeling Albert Bandura Pengetahuan Prosedural Hasil Belajar Siswa Pengetahuan Deklaratif sederhana Mengembangkan Keterampilan belajar Sintaks Lingkungan belajar & Sistem Pengelolaan 5 fase utama Perlu perencanaan dan pelaksanaan dari guru Strategi – strategi belajar Lihat tabel 1 Berpusat pada guru
Tabel : 1 “ SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG” FASE – FASE PERILAKU GURU 1. Menjelaskan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya Menyampaikan tujuan dan pelajaran, mempersiapkan siswa untuk mempersiapkan Siswa belajar Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau 2. Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap keterampilan demi tahap Fase 3 3. Merencanakan dan memberi bimbingan Membimbing latihan awal Fase 4 4. Mengecek apakah siswa telah berhasil Mengecek pemahaman dan melakukan tugas dengan baik, memberikan umpan balik umpan Fase 5 5. Mempersiapkan kesempatan melakukan Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan, dengan perhatian lanjutan dan penerapan khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dlm kehidupan sehari Fase 1
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CL) Teori Belajar Konstruktivis Landasan Teoritik CTL Hasil Belajar Siswa Sintaks Lingkungan belajar dan Sistem Pengelolaan Learning Community Hasil belajar Akademik Hakekat Sosiokultural Vygotsky Konsep – konsep sulit Keterampilan Sosial Keterampilan Kooperatif 6 fase utama Lihat tabel 2 Proses demokrasi dan Peran aktif siswa Berpusat pada siswa Siswa blj dlm klp kecil dg tk kemampanu beda
“ SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF FASE – FASE PERILAKU GURU Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2 Menyajikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok – kelompik belajar Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan 1. Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar 2. Menyajikan informasi kepada siswa dg jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan 3. Menjelaskan kpd siswa bgmn cara membentuk klp blj dan membantu setiap klp agar melakukan transisi secara efisien 4. Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka 5. Mengevaluasi hasil blj ttg materi yg tlh dipelajari/meminta klp presentasi hsl kerja 6. Menghargai baik upaya maupun hsl blj individu dan kelompok
18
19
n Presentasi Kelas - Guru mempresentasikan pelajaran n Tim (4 -5 siswa) - Kelompok campur - Mempersiapkan anggota tim agar berhasil mengerjakan quis n Quis - Individual - Diberikan setelah dua periode pengajaran dan latihan tim - Tidak dapat saling membantu 20
q Skor perbaikan individual ü Siswa diberi skor dasar (skor yang dihitung berdasarkan kinerja yang lalu). ü Poin yang diberikan berdasarkan jumlah skor quis. q Penghargaan tim ü Penghargaan tim, setifikat, lembar berita kelas. 21
Mengajar Guru mempresentasikan pelajaran Belajar dalam Tim - Siswa mengerjakan LKS dalam tim. - Menuntaskan konten yang diajarkan - Bekerja sama dengan teman satu tim karena tiap tim hanya mendapat dua LKS Test - Tiap siswa dikenai quis individual. - Siswa tidak dapat bekerja sama saat mengerjakan quis - Memberi tanggung jawab individual Penghargaan Tim - Guru menghitung skor perbaikan individu, skor tim, dan menyiapkan suatu lembar berita kelas atau papan buletin 22
23
Apa sajakah Komponen TGT? TGT mempunyai komponen yang sama seperti STAD, tetapi TGT menggunakan permainan akademik dan perlombaan. Tersusun dari pertanyaan-pertanyaan untuk menguji pengetahuan siswa Ø Dimainkan pada sebuah meja yang ditempati oleh tiga siswa (tiga siswa tsb memiliki tingkat kemampuan yang sama) Ø 24
Pembaca Penantang Kedua 1. Mengambil sebuah kartu 1. Menantang jika penatang bernomor dan mencari pertama pas, jika ingin pertanyaan yang sesuai melakukan. pada lembar permainan. 2. Jika semua sudah menantang 2. Membaca pertanyaan atau pas, penantang kedua tersebut dengan keras mengecek jawaban tersebut. 3. Mencoba untuk 3. Siapapun yang menjawab benar berhak atas kartu tersebut. menjawab. Penantang Pertama 4. Jika pembaca tersebut salah, tidak terkena hukuman, namun Menantang bila jika ia jika penantang itu salah, ia ingin melakukan (dan harus mengembalikan sebuah memberikan suatu kartu yang dimenangkan sebelumnya, jika ada, ke jawaban berbeda), atau tumpukan kartu tersebut. ‘pas’. 25
Jigsaw Apakah itu? Suatu strategi pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa adalah penting untuk menguasai materi seutuhnya dari materi pembelajaran. 26
Bagaimana menggunakan Jigsaw? v v v Kelompokkan siswa, setiap kelompok jigsaw terdiri dari 5 atau 6 orang. Tunjuk satu siswa dari tiap kelompok sebagai ketua. Bagilah materi tiap RPP menjadi 5 -6 bagian. Tugasi tiap siswa (pada tiap kelp) untuk belajar satu bagian saja. Beri siswa waktu untuk membaca materi bagian mereka (paling sedikit dua kali) agar faham dengan isinya. Bentuklah “kelompok ahli” yang terdiri dari siswa-siswa yang mendapat materi yang sama. Beri waktu pd siswa dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan poin-poin utama dari materi mereka dan lakukan latihan presentasi yang akan mereka lakukan dalam kelompok jigsaw mereka. 27
Bagaimana menggunakan Jigsaw (lanjutan) v v Mintalah siswa kembali ke dalam kelompok jigsaw asal. Mintalah tiap siswa untuk mempresentasikan materi bagiannya kepada kelompok mereka. Guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk mengamati proses tsb. Pada akhir pembelajaran, berilah quis cepat tentang materi tersebut sehingga para siswa menyadari bahwa sesi-sesi ini bukan sekedar main -main namun benar-benar pembelajaran yang sungguh-sungguh. 28
Team Assisted Individualization (TAI) TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. TAI dirancang untuk membantu siswa dalam belajar matematika dan strategi-strategi pemecahan masalah. 29
1. 2. 3. 4. 5. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok sama seperti pada STAD. Para siswa menyelesaikan LKS harian dan melanjutkan pelajaran sesuai dengan kurikulum dan terus maju sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Anggota tim lain dalam kelompok yang sama mengecek kecermatan jawaban mereka. Pada akhir unit tersebut siswa dikenai tes individual. Poin diberikan untuk siswa yang lulus tes unit tersebut, menyelesaikan berapa banyak unit, dan menyelesaikan tugas pekerjaan rumah. 30
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI) Teori Belajar Konstruktivis Landasan Teoritik Belajar penemuan Bruner Inquiry CTL Hasil Belajar Siswa Sintaks Pemecahan masalah (autentik) 5 fase utama Menjadi pembelajar Yang otonom, mandiri Lihat tabel 3 Lingkungan belajar dan Terbuka, proses demokrasi, Norma inquiry terbuka Sistem Pengelolaan peran aktif siswa Bebas kemukakan dpt
Tabel : 3 “SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN PBI“ FASE - FASE Fase 1 Orientasi siswa kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan klp Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah PERILAKU GURU • Menjelaskan tujuan, logistik yg dibutuhkan • Memotivasi siswa terlibat aktif pemecahan masalah yg dipilih • Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas bel yg berhub dg Masalah tersebut • Mendorong siswa utk mengumpulkan informasi yg sesuai, melaksanakan eksperimen utk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah • Membantu siswa dal merencanakan dan menyiapkan karya yg sesuai spt laporan, model dan berbagi tugas dengan teman • Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yg tlh dipelajari /meminta klp presentasi hasil kerja
Inkuiri atau Belajar Melalui Penemuan Tabel 5. Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 1 Observasi untuk menemukan masalah Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah. Tahap 2 Merumuskan masalah Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya.
Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 3 Mengajukan hipotesis Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya. Tahap 4 Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain) Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat. Tahap 5 Selama siswa bekerja guru Melaksanakan eksperimen membimbing dan memfasilitasi (atau cara pemecahan masalah yang lain)
Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 6 Guru membantu siswa melakukan Melakukan pengamatan dan pengamatan tentang hal-hal yang penting pengumpulan data dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data. Tahap 7 Guru membantu siswa menganalisis data Analisis data supaya menemukan sesuatu konsep Tahap 8 Guru membimbing siswa mengambil Penarikan kesimpulan atau kesimpulan berdasarkan data dan penemuan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
Teori Belajar n Albert Bandura Aplikasi teori sosial melalui proses pemodelan. n Vygotsky perkembangan kognitif seseorang ditentukan dari dirinya (mengkonstruksi pengetahuannya) dan dr lingkungan sosialnya yang aktif. Pendekatan Konstruktivisme. n Jerome Bruner Pengajaran hendaknya diarahkan pd proses menarik kesimpulan: hipotesis–uji hipotesis–menyimpulkan. (metode discovery learning, inquiry learning & problem solving). 37
- Slides: 38